KATKIT (Katekese Sedikit) No. 249
Seri Katekismus
EENS
Syalom aleikhem.
Para Bapa Gereja berulang kali mengulangi pernyataan “di luar Gereja tak ada keselamatan” yang tetap menjadi ajaran Gereja Katolik hingga kini. Ada beberapa isu dan pengajaran yang keliru yang mengatakan bahwa Gereja telah menghapus dan mengganti ajaran “di luar Gereja tak ada keselamatan” dengan ajaran lain.
Catat baik-baik, ajaran itu tetap menjadi ajaran Gereja yang Satu, Kudus, Katolik, dan Apostolik sejak dulu hingga sekarang. Rumusan itu bahkan tetap tercantum dalam KGK, kitab yang secara ringkas, padat, dan menyeluruh memaparkan ajaran Katolik.
Dalam bahasa Latin, ungkapan tersebut berbunyi “extra Ecclesia nulla salus”, sering disingkat EENS. Jangan lupa, ajaran mengenai EENS ini tak pernah dibatalkan oleh Gereja Katolik. Hanya saja – ingat, hanya saja – ajaran mengenai EENS perlu dipahami dengan benar, bukan dengan serampangan dan interpretasi acak-acakan. Jika tak dipahami dengan benar, orang bisa jatuh pada pemahaman yang keliru.
Tak sedikit orang, juga umat Katolik, memahami EENS sebagai ajaran yang simpelnya begini: “Kalau tak dibaptis Katolik, maka orang tak bisa masuk surga” atau “orang di luar Katolik pasti masuk neraka”. Oh no! Tidak demikian! Lalu, bagaimana? KGK no. 846 mengajar kita demikian: “Kalau dirumuskan secara positif, ia [ajaran mengenai EENS] mengatakan bahwa seluruh keselamatan datang dari Kristus sebagai Kepala melalui Gereja yang adalah Tubuh-Nya.
Ungkapan EENS yang dicetuskan oleh Gereja pada masa lalu perlu dipahami dalam ungkapan positif pada masa kini. Di bawah ini poin-poinnya.
Pertama, keselamatan datang dari Sang Kristus. Tak ada Juru Selamat lain yang dapat membuat orang masuk Kerajaan Allah, selain Junjungan kita, Tuhan Yesus Kristus. Keselamatan hanya datang dari Sang Kristus sebab segala kuasa di surga dan bumi telah diserahkan oleh Allah Sang Bapa kepada-Nya. Tak ada Penyelamat lain. Hanya Sang Kristus satu-satunya.
Kedua, Sang Kristus adalah Kepala dan Gereja adalah Tubuh-Nya. Kesatuan Kepala-Tubuh ini penting dipahami. Menerima Kristus berarti juga menerima Gereja-Nya. Zaman ini ada sementara orang menerima (ajaran) Tuhan Yesus, namun tak bisa menerima Gereja-Nya, sampai-sampai ada jargon: “Jesus yes, Church no!” Yesus ya, Gereja tidak! Dalam pandangan Katolik, menerima Kristus tak bisa berdiri sendiri, melainkan perlu “sepaket” dengan menerima Gereja-Nya. Gereja didirikan oleh Kristus sebagai sarana keselamatan, dan oleh Gereja, umat manusia mengenal Kristus.
Ketiga, keselamatan yang datang dari Sang Kristus itu disampaikan kepada umat manusia melalui Gereja-Nya. Hal ini menegaskan bahwa Gereja Kristus perlu ada untuk keselamatan umat manusia. Dalam Gereja itulah, Kristus hadir bagi umat manusia. Karena itu, orang perlu masuk Gereja, dalam arti dibaptis, supaya diselamatkan oleh Kristus. Demikianlah kiranya EENS perlu dipahami dengan benar. Semoga tiga poin ringkas di atas membantu.
** Ringkas-uraian atas Katekismus Gereja Katolik (KGK) No. 846
Rev. D. Y. Istimoer Bayu Ajie
Katekis Daring
Seri Katekismus
EENS
Syalom aleikhem.
Para Bapa Gereja berulang kali mengulangi pernyataan “di luar Gereja tak ada keselamatan” yang tetap menjadi ajaran Gereja Katolik hingga kini. Ada beberapa isu dan pengajaran yang keliru yang mengatakan bahwa Gereja telah menghapus dan mengganti ajaran “di luar Gereja tak ada keselamatan” dengan ajaran lain.
Catat baik-baik, ajaran itu tetap menjadi ajaran Gereja yang Satu, Kudus, Katolik, dan Apostolik sejak dulu hingga sekarang. Rumusan itu bahkan tetap tercantum dalam KGK, kitab yang secara ringkas, padat, dan menyeluruh memaparkan ajaran Katolik.
Dalam bahasa Latin, ungkapan tersebut berbunyi “extra Ecclesia nulla salus”, sering disingkat EENS. Jangan lupa, ajaran mengenai EENS ini tak pernah dibatalkan oleh Gereja Katolik. Hanya saja – ingat, hanya saja – ajaran mengenai EENS perlu dipahami dengan benar, bukan dengan serampangan dan interpretasi acak-acakan. Jika tak dipahami dengan benar, orang bisa jatuh pada pemahaman yang keliru.
Tak sedikit orang, juga umat Katolik, memahami EENS sebagai ajaran yang simpelnya begini: “Kalau tak dibaptis Katolik, maka orang tak bisa masuk surga” atau “orang di luar Katolik pasti masuk neraka”. Oh no! Tidak demikian! Lalu, bagaimana? KGK no. 846 mengajar kita demikian: “Kalau dirumuskan secara positif, ia [ajaran mengenai EENS] mengatakan bahwa seluruh keselamatan datang dari Kristus sebagai Kepala melalui Gereja yang adalah Tubuh-Nya.
Ungkapan EENS yang dicetuskan oleh Gereja pada masa lalu perlu dipahami dalam ungkapan positif pada masa kini. Di bawah ini poin-poinnya.
Pertama, keselamatan datang dari Sang Kristus. Tak ada Juru Selamat lain yang dapat membuat orang masuk Kerajaan Allah, selain Junjungan kita, Tuhan Yesus Kristus. Keselamatan hanya datang dari Sang Kristus sebab segala kuasa di surga dan bumi telah diserahkan oleh Allah Sang Bapa kepada-Nya. Tak ada Penyelamat lain. Hanya Sang Kristus satu-satunya.
Kedua, Sang Kristus adalah Kepala dan Gereja adalah Tubuh-Nya. Kesatuan Kepala-Tubuh ini penting dipahami. Menerima Kristus berarti juga menerima Gereja-Nya. Zaman ini ada sementara orang menerima (ajaran) Tuhan Yesus, namun tak bisa menerima Gereja-Nya, sampai-sampai ada jargon: “Jesus yes, Church no!” Yesus ya, Gereja tidak! Dalam pandangan Katolik, menerima Kristus tak bisa berdiri sendiri, melainkan perlu “sepaket” dengan menerima Gereja-Nya. Gereja didirikan oleh Kristus sebagai sarana keselamatan, dan oleh Gereja, umat manusia mengenal Kristus.
Ketiga, keselamatan yang datang dari Sang Kristus itu disampaikan kepada umat manusia melalui Gereja-Nya. Hal ini menegaskan bahwa Gereja Kristus perlu ada untuk keselamatan umat manusia. Dalam Gereja itulah, Kristus hadir bagi umat manusia. Karena itu, orang perlu masuk Gereja, dalam arti dibaptis, supaya diselamatkan oleh Kristus. Demikianlah kiranya EENS perlu dipahami dengan benar. Semoga tiga poin ringkas di atas membantu.
** Ringkas-uraian atas Katekismus Gereja Katolik (KGK) No. 846
Rev. D. Y. Istimoer Bayu Ajie
Katekis Daring