Berpeganglah pada ketetapan dan perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, supaya baik keadaanmu dan keadaan anak-anakmu yang kemudian, dan supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu untuk selamanya." (Ulangan 4:40)
Wanita adalah "daging dari dagingnya" Bdk. Kej 2:23., artinya: ia adalah
partner sederajat dan sangat dekat. Ia diberikan oleh Allah kepadanya
sebagai penolong Bdk. Kej 2:18.20. dan dengan demikian mewakili Allah,
pada-Nya kita beroleh pertolongan. Bdk. Mzm 121:2. "Sebab itu seorang
laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan
isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging" (Kej 2:24). Bahwa ini
berarti 'kesatuan hidup mereka berdua yang tidak dapat diceraikan,
ditegaskan oleh Yesus sendiri, karena Ia mengingatkan bahwa "sejak awal"
adalah rencana Allah bahwa "mereka bukan lagi dua, melainkan satu" (Mat
19:6). (Selengkapnya lih. Katekismus Gereja Katolik, 1605)
Antifon Pembuka (lih. Mzm 37:39,40,28)
Akulah keselamatan umat, Sabda Tuhan. Aku akan mendengarkan seruannya
dalam segala kesulitan. Aku akan tetap menjadi Tuhan mereka sepanjang
masa.
I am the salvation of the people, says the Lord. Should they cry to me
in any distress, I will hear them, and I will be their Lord for ever.
Salus populi ego sum, dicit Dominus: de quacumque tribulatione
clamaverint ad me, exaudiam eos: et ero illorum Dominus in perpetuum.
Doa Pembuka
Ya Allah, segala ketetapan Hukum-Mu yang kudus Engkau rangkum dalam
hukum kasih kepada-Mu dan kepada sesama. Semoga dengan menaati
perintah-perintah-Mu, kami dapat sampai ke hidup yang kekal. Dengan
pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau,
dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa.
Amin.
Bacaan dari Kitab Amos (8:4-7)
"Peringatan terhadap orang yang membeli orang papa karena uang."
Dengarkanlah ini, hai kamu yang menginjak-injak orang miskin, dan yang
membinasakan orang sengsara di negeri ini, dan yang berpikir, “Kapan
pesta bulan baru berlalu, supaya kita boleh menjual gandum; kapan hari
Sabat berlalu, supaya kita boleh berdagang terigu; kita akan memperkecil
takaran, menaikkan harga dan menipu dengan neraca palsu; kita akan
membeli orang papa karena uang, dan membeli orang miskin karena sepasang
kasut; kita akan menjual terigu tua.” Beginilah Tuhan telah bersumpah
demi kebanggaan Yakub, “Aku tidak akan melupakan untuk seterusnya segala
perbuatan mereka!”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = a, 4/4, PS 823.
Ref. Pujilah, puji Allah, Tuhan yang maharahim.
Ayat. (Mzm 113:1-2.4-6.7-8; Ul: 1a.7b)
1. Pujilah, hai hamba-hamba Tuhan, pujilah nama Tuhan! Kiranya nama Tuhan dimasyhurkan, sekarang dan selama-lamanya.
2. Tuhan tinggi mengatasi segala bangsa, kemuliaan-Nya mengatasi langit.
Siapakah seperti Tuhan Allah kita, yang diam di tempat tinggi, yang
merendahkan diri untuk melihat ke langit dan ke bumi?
3. Ia menegakkan orang yang hina dari dalam debu dan mengangkat orang
yang miskin dari lumpur, untuk mendudukkan dia bersama-sama para
bangsawan, bersama dengan para bangsawan bangsanya.
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Timotius (1Tim 2:1-8)
"Panjatkanlah permohonan untuk semua orang. Itulah yang berkenan kepada Allah, yang menghendaki agar semua orang diselamatkan."
Saudaraku yang terkasih, pertama-tama aku menasihatkan: Panjatkanlah
permohonan, doa syafaat dan ucapan syukur kepada Allah bagi semua orang,
bagi pemerintah dan penguasa, agar kita dapat hidup aman dan tenteram
dalam segala kesalehan dan kehormatan. Itulah yang baik dan berkenan
kepada Allah, Penyelamat kita. Ia menghendaki agar semua orang
diselamatkan dan memperoleh pengetahuan akan kebenaran. Allah itu esa,
dan esa pula Dia yang menjadi pengantara diri sebagai tebusan bagi semua
orang: suatu kesaksian pada waktu yang tepat. Untuk kesaksian itulah
aku telah ditetapkan sebagai pewarta dan rasul. Yang kukatakan ini
benar, dan aku tidak berdusta! Aku ditetapkan sebagai pengajar
orang-orang bukan Yahudi dalam iman dan kebenaran. Oleh karena itu, aku
ingin agar di mana pun kaum laki-laki berdoa dengan menadahkan tangan
yang suci, tanpa kemarahan dan perselisihan.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Bait Pengantar Injil, do = g, 2/4, PS 952.
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Sesudah ayat, Alleluya dilagukan dua kali.
Ayat (2Kor 8:9)
Yesus Kristus menjadi miskin sekalipun Ia kaya, supaya karena kemiskinan-Nya kamu menjadi kaya.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (16:10-13)
"Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon."
Sekali peristiwa Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Barangsiapa
setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara
besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak
benar juga dalam perkara-perkara besar. Jadi, jika kamu tidak setia
dalam hal Mamon yang tidak jujur, siapakah yang akan mempercayakan harta
sejati kepadamu? Dan jika kamu tidak setia dalam harta orang lain,
siapakah yang akan menyerahkan hartamu sendiri kepadamu? Seorang hamba
tidak dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan
membenci yang seorang dan mengasihi yang lain; atau ia akan setia kepada
yang seorang, dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat
mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.
Renungan
“Double life” atau “hidup mendua” itulah yang rasanya tumbuh berkembang terutama di kota-kota besar di antara orang-orang kaya dan berduit. Istilah ini pertama kali saya dengar beberapa tahun lalu di Jerman dalam pertemuan dengan rekan pastor Yesuit. Ceriteranya secara singkat demikian: sebut saja namanya pastor Yudas (samaran), ia adalah pastor paroki yang disegani umatnya alias sukses dalam berkarya atau melayani umat, tetapi diam-diam ia sukses juga berpacaran dengan serang janda cantik yang belum punya anak. Dengan kata lain tugas pokok dikerjakan dengan baik dan pacaran juga baik alias belum sampai menimbulkan batu sandungan di kalangan umat atau masyarakat. Jika dicermati sang pastor ini memang sukses dalam bekerja atau bertindak secara fisik, tetapi apakah tindakan tersebut merupakan perwujudan atau kesaksian iman kiranya menjadi pertanyaan. Ada kemungkinan sang pastor memang sebagai manusia hebat atau luar biasa alias memiliki kecerdasan intelektual dan keterampilan tetapi tidak memiliki kecerdasan spiritual. Jika sang pastor sungguh memiliki kecerdasan spiritual kiranya ia akan mengurus paroki dan melayani umat dengan lebih baik dan berkualitas serta tidak akan pacaran. Bagaimanapun perhatian sang pastor tersebut mendua, mungkin fifty-fifty, 50% untuk paroki dan 50% untuk pacaran. Alangkah indahnya jika perhatian untuk paroki 100% sehingga ia juga akan mampu mengerjakan atau memperhatikan yang kecil-kecil.
Perkara-perkara atau hal-hal kecil sering menjadi barang hinaan, cemoohan; sebaliknya berbagai macam jenis peralatan elektronik masa kini yang kecil-kecil sungguh bermanfaat atau berdaya guna. Apa yang kecil dan sederhana dalam masa biasa memang pada umumnya kurang memperoleh tempat atau perhatian, dan yang kecil dan sederhana pada umumnya sungguh berfungsi menyelamatkan pada saat-saat genting atau kurang beres, misalnya: (1) yang sederhana dalam hidup sehari-hari: jika ada kotoran di gang atau lantai langsung panggil mereka yang kecil dan sederhana, (2) ada mobil mogok maka anak-anak atau orang-orang kecil yang mendorong dan menyelamatkan, dan (3) yang tidak kalah penting anak kecil dalam keluarga sungguh menjadi perhatian dan motivator untuk hidup bergairah dan bahagia. Maka jika Yesus bersabda :”Kamu tidak dapat mengabdi Allah dan Mamon", kiranya kita diharapkan mengurus mamon yang kecil dan sederhana setiap hari sebaik mungkin dan dengan demikian berkenan di hati Allah, dengan kata lain tidak memisahkan hidup doa dan kerja/kesibukan sehari-hari melainkan menemukan Allah dalam segala sesuatu atau segala sesuatu dalam Allah (contemplativus in actione).
· Pada umumnya manusia mengagumi apa-apa yang
besar, megah dan kaya, misalnya para pejabat tinggi, rumah atau bangunan
besar, perkara besar, perempuan cantik, laki-laki tampan, orang
bergelar professor, doktor atau sarjana dst. Sementara itu mereka
melalaikan atau kurang memperhatikan hal-hal atau perkara kecil, anak
kecil, orang kecil dst.. Orang juga sering mengagumi gedung-gedung mewah
rumah sakit, sekolah atau gereja/tempat ibadat.
Mengagumi pada umumnya berada di luar
dan tidak masuk. Bagi orang beriman atau beragama yang utama dan penting
adalah dikasihi, bukan dikagumi; dikasihi berarti mempesona, memikat
dan menarik sehingga banyak tergerak untuk mendekat dan memasuki.
Sebagai orang beriman atau beragama kita dipanggil juga untuk mengasihi
mereka yang kecil, miskin dan berkekurangan, yang pada umumnya tidak ada
yang didunia ini yang dapat diandalkan dan mereka mengandalkan diri
pada kemurahan hati Tuhan dan belaskasih-Nya melalui orang-orang yang
baik hati dan berbelas kasih. Maka dengan ini kami mengajak anda
sekalian untuk baik hati dan berbelas kasih kepada yang kecil, miskin
dan berkekurangan. Secara khusus kami mengajak untuk memperhatikan
anak-anak kecil, entah yang masih balita atau sudah duduk di Taman
Kanak-Kanak maupun Sekolah Dasar. Ingat dan sadari bahwa mereka adalah
masa depan kita, tidak baik hati, berbelas kasih dan memperhatikan
mereka berarti tidak mendambakan masa depan yang baik, membahagiakan dan
menyelamatkan.
Mengabdi Tuhan secara konkret berarti
mempersembahkan diri seutuhnya kepada Tuhan melalui saudara-saudari
kita, maka marilah dengan rendah hati kita senantiasa berusaha
membahagiakan orang lain dimanapun dan kapanpun, alias menjadi orang
baik dan berbudi pekerti luhur. Kami juga berharap kepada kita semua
untuk tidak takut dan tidak gentar mengingatkan dan menegor
saudara-saudari kita yang meninggalkan atau melupakan Tuhan untuk
bertobat. Jika kita tidak mengingatkan saudara-saudari kita berarti kita
mendukung atau menyetujui mereka.
“Aku ingin, supaya di mana-mana orang laki-laki berdoa dengan menadahkan tangan yang suci, tanpa marah dan tanpa perselisihan” (2Tim 2:8)
Apa
yang dikatakan Paulus kepada Timotius ini kiranya bukan tanpa alasan
atau sekedar omong kosong belaka, juga untuk masa kini. Jika kita
cermati dalam berbagai kegiatan doa bersama di lingkungan-lingkungan,
wilayah atau stasi pada umumnya yang banyak terlibat atau berpartisipasi
adalah kaum perempuan daripada kaum laki-laki. Dalam kehidupan seksual
atau berkeluarga rasanya yang banyak menyeleweng adalah kaum laki-laki,
dan dengan demikian entah secara langsung atau tidak langsung
menimbulkan perselisihan di sana-sini.
Kita, kaum
laki-laki diingatkan supaya tidak lupa berdoa dengan menadahkan tangan
yang suci, tanpa marah dan tanpa perselisihan, maka marilah kita
renungkan dan hayati peringatan atau ajakan ini:
· Berdoa dengan
menadahkan tangan yang suci. Berdoa berarti berkomunikasi atau
berwancara dengan Tuhan, namun yang berkomunikasi, kita dan Tuhan, tidak
sama kedudukannya. Kita berada di bawah dan yang lemah, maka sikap
orang berdoa berarti siap sedia dengan membuka diri sepenuhnya untuk
menerima sesuatu dari Tuhan. Maka diingatkan: hendaknya berdoa dengan
menadahkan tangan yang suci. Yang suci berarti yang disisihkan atau
dipersembahkan seutuhnya kepada Tuhan tanpa syarat. Dengan kata lain
tangan yang suci berarti tangan yang tidak pernah menyakiti orang lain
atau sesamanya, maka hendaknya tanpa marah dan tanpa perselisihan dalam
berdoa.
· Tanpa marah dan tanpa perselisihan. Marah atau
berselisih hemat saya berarti menghendaki yang lain atau yang dimarahi
tidak ada alias kalau masih hidup semoga mati saja. Bentuk kemarahan
dari yang paling lembut sampai yang paling kasar kiranya dapat
digambarkan demikian: mengeluh -> ‘nggrundel’-> ngrumpi/ngrasani
-> mengata-ngatai dengan kasar -> menyakiti secara fisik ->
membunuh. Marah juga berarti melecehkan dan merendahkan yang lain atau
sesamanya dan dengan demikian melanggar hak asasi dan harkat martabat
manusia. Secara konkret marah mengeluarkan enerji yang tiada guna dan
untuk mengembalikan kondisi seperti sebelum marah kurang lebih
membutuhkan enerji yang sama, dengan kata lain terjadi pemborosan enerji
(pikiran, perasaan, sikap dan tindakan) yang tiada guna sama sekali.
Marah berarti juga menjadi hamba-hamba setan, menimbulkan maupun
mempertajam perselisihan-perselisihan.
Antifon Komuni (Mzm 119:4-5)
Engkau telah menyampaikan titah-Mu, supaya ditepati dengan
sungguh-sungguh. Semoga tetaplah jalan hidupku, untuk melaksanakan
ketetapan-Mu.
You have laid down your precepts to be carefully kept; may my ways be firm in keeping your statutes.
Satu teori,yang menjadikan keuntungan sebagai patokan yang satu-satunya dan sebagai tujuan terakhir dari segala kegiatan ekonomi tidak dapat diterima secara moral. Kerakusan akan uang yang tidak terkendalikan menimbulkan akibat-akibat buruk. Ia adalah salah satu sebab dari banyak konflik yang mengganggu tata masyarakat Bdk. GS 63,3; LE 7; CA 35.
Sistem-sistem, yang "mengurbankan hak-hak asasi perorangan serta kelompok-kelompok demi organisasi kolektif penyelenggara produksi", bertentangan dengan martabat pribadi manusia (GS 65,2). Segala sesuatu yang merendahkan manusia menjadi saran guna memperoleh keuntungan, memperhamba manusia, mengantar ke pendewaan uang, dan menambah penyebarluasan ateisme. "Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon" (Mat 6:24; Luk 16:13).
terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati