Berpeganglah pada ketetapan dan perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, supaya baik keadaanmu dan keadaan anak-anakmu yang kemudian, dan supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu untuk selamanya." (Ulangan 4:40)
Senin, 23 September 2019 Peringatan Wajib St. Pius dari Pietrelcina (Padre Pio), Imam
Senin, 23 September 2019 Peringatan Wajib St. Pius dari Pietrelcina (Padre Pio), Imam
“Doa adalah kunci yang membuka hati Tuhan” (St. Pius dari Pietrelcina)
Antifon Pembuka (Bdk. Luk 4:18)
Roh Tuhan menyertai aku. Aku diurapi-Nya dan diutus mewartakan kabar
gembira kepada kaum fakir miskin dan menghibur orang yang remuk redam.
The Spirit of the Lord is upon me, for he has anointed me and sent me to
preach the good news to the poor, to heal the broken-hearted
Doa Pembuka
Allah Bapa Yang Mahakuasa dan penuh belaskasih, Engkau sudah
memasyhurkan Santo Padre Pio. Semoga berkat doa dan teladannya kami
berusaha membawa sesama kepada cinta kasih Kristus dan dapat memperoleh
kemuliaan abadi bersama mereka. Dengan pengantaraan Yesus Kristus,
Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus,
hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin. Bacaan dari Kitab Ezra (1:1-6)
"Barangsiapa termasuk umat Allah, hendaknya ia pulang ke Yerusalem dan mendirikan rumah Allah."
Pada tahun pertama pemerintahan Koresh, raja negeri Persia, Tuhan
menggerakkan hati Koresh untuk menggenapkan firman yang diucapkan Nabi
Yeremia. Maka di seluruh kerajaan diumumkan secara lisan maupun tulisan
demikian, “Beginilah perintah Koresh, raja Persia: ‘Segala kerajaan di
bumi telah dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Allah semesta langit. Ia
menugasi aku mendirikan rumah bagi-Nya di Yerusalem, yang terletak di
Yehuda. Barangsiapa di antara kalian yang termasuk umat Allah, semoga
Allah menyertai dia! Hendaknya ia berangkat pulang ke Yerusalem yang
terletak di Yehuda, dan mendirikan rumah Tuhan, Allah Israel, yakni
Allah yang diam di Yerusalem. Dan setiap orang Israel yang masih hidup,
di mana pun ia berada sebagai pendatang, harus disokong oleh penduduk
setempat dengan perak dan emas, harta benda dan ternak, di samping
persembahan sukarela bagi rumah Allah di Yerusalem’.” Maka,
berkemas-kemaslah kepala-kepala keluarga orang Yehuda dan orang
Benyamin, serta imam dan orang-orang Lewi; pendek kata setiap orang yang
hatinya digerakkan Allah untuk berangkat pulang dan mendirikan rumah
Allah yang ada di Yerusalem. Dan semua orang di sekeliling mereka
membantu mereka dengan perak dan emas,harta benda dan ternak, dan dengan
pemberian yang indah-indah, selain segala sesuatu yang dipersembahkan
dengan sukarela.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = a, 2/4, PS 830
Ref. Aku wartakan karya agung-Mu, Tuhan, karya agung-Mu karya keselamatan.
Ayat. (Mzm 126:1-2ab,2cd-3,4-5,6; Ul:lh.3)
1. Ketika Tuhan memulihkan keadaan Sion, kita seperti orang-orang yang
bermimpi. Pada waktu itu mulut kita penuh dengan tawaria, dan lidah kita
dengan sorak-sorai.
2. Pada waktu itu berkatalah orang di antara bangsa-bangsa, “Tuhan telah
melakukan perkara besar kepada orang-orang ini!” Tuhan telah melakukan
perkara besar kepada kita, maka kita bersukacita.
3. Pulihkanlah keadaan kami, ya Tuhan, seperti memulihkan batang air
kering di Tanah Negeb! Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air
mata, akan menuai dengan bersorak-sorai.
4. Orang yang berjalan maju dengan menangis sambil menabur benih, pasti
pulang dengan sorak-sorai sambil membawa berkas-berkasnya.
Bait Pengantar Injil, do = bes, PS 954
Ref. Alleluya
Ayat. (Mat 5:16)
Hendaknya cahayamu bersinar di depan orang, agar mereka melihat perbuatanmu yang baik, dan memuji Bapamu yang di surga.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (8:16-18)
"Pelita ditempatkan di atas kaki dian, supaya semua orang yang masuk dapat melihat cahayanya."
Sekali peristiwa Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya, “Tidak ada orang
yang menyalakan pelita lalu menutupinya dengan tempayan atau
menempatkannya di bawah tempat tidur; tetapi ia menempatkannya di atas
kaki dian, supaya semua orang yang masuk ke dalam rumah melihat
cahayanya. Sebab tiada sesuatu yang tersembunyi yang tidak akan
dinyatakan, dan tiada suatu rahasia yang tidak akan diketahui dan
diumumkan. Karena itu perhatikanlah cara kalian mendengar. Karena
barangsiapa sudah punya akan diberi, tetapi barangsiapa tidak punya, apa
pun yang dianggap ada padanya, akan diambil.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan! Renungan Apa perbedaan mendasar
antara pamer dan memberi kesaksian. Pamer berarti berusaha menunjukkan
kebaikan, keutamaan, kehebatan dan segala yang indah kepada orang lain.
Bahkan, segala cara dilakukan agar dirinya terlihat hebat, terkenal dan
baik. Tujuan pamer adalah mendatangkan pujian bagi diri sendiri.
Ada tindakan serupa, namun sangat
berbeda maknanya yakni memberi kesaksian. Memberi kesaksian berarti
melakukan kebaikan dan kebenaran dengan motivasi agar orang lain menjadi
baik dan memuji Allah sebagau sumber kebenaran dan kebaikan. Bukan
diarahkan untuk mendatangkan pujian bagi dirinya. Yesus menggambarkannya
seperti orang menyalakan pelita dan menempatkan di atas kaki dian
sehingga semua orang melihat cahayanya.
Dengan terang atau cahaya dalam
ruangan, orang bisa melakukan apa saja, membersihkan yang kotor atau
aktivitas lainnya. Demikian juga jika kesaksian hidup kita baik akan
seperti cahaya yang memberi inspirasi bagi banyak orang, entah untuk
bertobat, ingat akan Tuhan, ingat sesamanya yang menderita atau solider
dengan sesama. Maka, jangan menyembunyikan sikap dan perbuatan yang baik
dan benar jika itu bisa memberikan kebaikan kepada orang lain.
Keengganan memberi kesaksian sering
disebabkan oleh sikap kita yang ingin rendah hati maka menahan atau
tidak menunjukkan perbuatan baik di hadapan orang lain. Kalau ini
terjadi, maka sebenarnya tanpa sadar kita menghambat orang lain untuk
menjadi baik atau berbuat baik.
Yang perlu kita sadari adalah dengan
melakukan aneka kebaikan dalam hidup, kita tidak akan kehilangan apa
pun. Justru sebaliknya, Tuhan akan menambahkan berkat-Nya kepada kita.
Inilah yang disabdakan oleh Yesus, "Barangsiapa sudah punya akan diberi, tetapi barangsiapa tidak punya, apa pun yang dianggap ada padanya, akan diambil."
Kalau kita tidak memberikan yang baik
kepada orang lain, sebenarnya kita menutup pintu rahmat Allah bagi diri
sendiri dan orang lain. Sebaliknya, kalau kita mau berbagi dan
memberikan aneka kebaikan kepada orang lain, kita membuka pintu rahmat
bagi diri sendiri dan orang lain. Masihkah kita menahan diri untuk
berbuat baik dan memberi kesaksian akan kebaikan Tuhan bagi orang lain?
(Rm. Heribertus Supriyadi, O.Carm/CAFE ROHANI)
Antifon Komuni (Mat 28:20)
Lihatlah, Aku menyertai kamu senantiasa bahkan sampai akhir zaman, sabda Tuhan.
Behold, I am with you always, even to the end of the age, says the Lord
terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati