Seri Katekismus
PERAN KAUM AWAM
Syalom aleikhem.
Umat beriman Kristen (maksudnya: “orang Katolik”) terdiri atas tiga golongan: hierarki, awam, religius. Hierarki adalah para pemimpin Gereja: uskup, presbiter (imam), diakon. Kini kita bahas kaum awam, yaitu semua orang Katolik yang tak termasuk hierarki (klerus) dan religius (biarawan-biarawati). Mudahnya, awam adalah mereka yang bukan uskup, bukan presbiter, bukan diakon, bukan bruder, bukan suster, bukan pertapa dan sejenisnya. Semua orang Katolik di luar kategori di atas adalah kaum awam.
Bersama dengan hierarki dan religius, kaum awam juga mengemban tiga tugas Kristus: imam, nabi, raja. Cara awam melaksanakan tugas itu tentu saja berbeda dengan cara hierarki dan religius. Katekismus mengajarkan, awam mengurus hal-hal yang fana dan mengaturnya seturut kehendak Allah.
Contoh konkretnya, seorang pedagang Katolik silakan berdagang sesuai pekerjaannya, namun perlu berdagang dengan nilai-nilai yang diajarkan Kristus: kejujuran, keadilan, kebaikan hati, dsb. Selain itu, penghasilan yang ia terima hendaknya juga dimanfaatkan untuk membantu sesama dan Gereja selain tentu saja menafkahi keluarga. Awam bekerja sesuai profesi masing-masing seraya melaksanakan nilai-nilai kekatolikan dalam pekerjaan itu. Inilah yang dimaksud mengurus hal-hal fana menurut kehendak Allah.
Dengan itu, kaum awam meresapi dunia dengan nilai-nilai Injil. Apa sajakah bidang bagi kaum awam? Segala bidang kehidupan di atas muka bumi: politik, ekonomi, sosial, budaya, dsb. Dalam segala bidang itu, hierarki dan religius tak dapat berperan secara langsung. Di situlah kaum awam menjadi garda depan Gereja di tengah dunia.
Ikut Serta sebagai Imam
Semua tindakan kaum awam di tengah dunia, yakni jerih payah sehari-hari, hidup dalam keluarga, bahkan kesulitan dan beban-beban hidup adalah kurban rohani kepada Allah. Kurban melalui kegiatan sehari-hari itu dipersatukan dengan kurban Kristus dalam setiap Perayaan Ekaristi. Inilah yang disebut kaum awam ikut serta dalam tugas Kristus sebagai imam (yang menguduskan).
Ikut Serta sebagai Nabi
Keikutsertaan kaum awam dalam tugas Kristus sebagai nabi dijalankan dalam kegiatan harian. Melalui kesaksian hidup, awam menjadi nabi bagi dunia sekitarnya. Konkretnya, seorang pegawai negeri yang jujur adalah saksi hidup mengenai iman kepada Kristus. Meski hidup sederhana, padahal bisa meraup untung besar (yang tak halal) dari jabatannya, pegawai itu setia dalam kejujuran karena imannya kepada Kristus. Inilah yang dimaksud menjadi nabi.
Ikut serta sebagai Raja
Dalam pelayanan gerejawi, kaum awam dilibatkan. Mengurus paroki dalam aneka tugas adalah wujud nyata peran awam melaksanakan tugas Kristus sebagai raja (yang memimpin). Kaum awam ambil bagian dalam tugas penggembalaan.
Demikianlah kaum awam dalam peran khasnya turut melaksanakan tiga tugas Kristus: imam, nabi, raja.
** Ringkasan atas Katekismus Gereja Katolik (KGK) No. 897-913
Rev. D. Y. Istimoer Bayu Ajie
Katekis Daring