KATKIT (Katekese Sedikit) No. 281
Seri Alkitab
INJIL MARKUS 5:40-43
Mrk. 5:40
Tetapi mereka menertawakan Dia.
Maka diusir-Nya semua orang itu, lalu dibawa-Nya ayah dan ibu anak itu dan mereka yang bersama-sama dengan Dia masuk ke kamar anak itu.
Et irridebant eum. Ipse vero, eiectis omnibus, assumit patrem puellae et matrem et, qui secum erant, et ingreditur, ubi erat puella;
Syalom aleikhem.
Persis sebelumnya, Tuhan mengatakan anak Yairus tak mati, tapi tidur. Orang-orang di sana yang disebut “mereka” pada awal ayat ini tentu tertawa. Mereka mengejek Tuhan. Jelas anak itu telah mati, pikir mereka, bagaimana mungkin orang ini bilang si anak tak mati. Secara faktual, orang-orang itu benar sebab anak Yairus sudah mati. Namun, Sang Kristus pun benar sebab dari sudut pandang-Nya, kematian tak punya arti apa-apa.
Kata “diusir” dalam teks Yunani biasa dikenakan untuk tindakan mengusir roh jahat. Bukan berarti Tuhan memakai kekerasan ketika mengusir orang-orang yang menertawakan-Nya. Tuhan meminta mereka keluar, itu saja. Injil menggunakan kata “mengusir” untuk menggambarkan secara rohani ketakpercayaan harus diusir dari diri orang. Kita melihat, orang-orang itu tidak/belum percaya akan kuasa Tuhan. Itu yang perlu diusir, sikap tidak/kurang beriman.
Kata “dibawa” artinya ‘diajak masuk’. Dengan demikian, di ruangan kini ada tujuh orang: si anak, Tuhan, Yairus dan istrinya, serta ketiga murid: Petrus, Yakobus, Yohanes. Kejadian berikut melibatkan hanya ketujuh orang.
Mrk 5:41
Lalu dipegang-Nya tangan anak itu, kata-Nya: “Talita kum,” yang berarti: “Hai anak, Aku berkata kepadamu, bangunlah!”
et tenens manum puellae ait illi: “ Talitha, qum! ” — quod est interpretatum: “ Puella, tibi dico: Surge! ” - .
Ayat ini cukup jelas mengisahkan perbuatan dan perkataan Tuhan. Kata-kata bahasa Aram itu (talita kum) bukan mantera, itu kata-kata biasa. Zaman itu, orang Israel pada umumnya bicara dalam Aram. Injil mengingatkan kita akan “bahasa asli” yang digunakan Tuhan.
Mrk. 5:42
Seketika itu juga anak itu bangkit berdiri dan berjalan, sebab umurnya sudah dua belas tahun. Semua orang yang hadir sangat takjub.
Et confestim surrexit puella et ambulabat; erat enim annorum duodecim. Et obstupuerunt continuo stupore magno.
Dampak perbuatan dan perkataan Tuhan dijelaskan: si anak bangun, orang-orang takjub. Kata “takjub” ini sama dengan yang dipakai di 2:12. Frasa “semua orang” artinya semua yang hadir, tak hanya Yairus dan istrinya serta ketiga murid, melainkan termasuk orang-orang yang tadinya menertawakan Tuhan.
Mrk. 5:43
Dengan sangat Ia berpesan kepada mereka, supaya jangan seorang pun mengetahui hal itu, lalu Ia menyuruh mereka memberi anak itu makan.
Et praecepit illis vehementer, ut nemo id sciret, et dixit dari illi manducare.
Ada dua perintah: pertama, peristiwa ini jangan sampai diketahui orang; kedua, si anak diberi makan. Larangan ini sama dengan yang ada pada 1:34.44 dan 3:12.
Rev. D. Y. Istimoer Bayu Ajie
Katekis Daring
Seri Alkitab
INJIL MARKUS 5:40-43
Mrk. 5:40
Tetapi mereka menertawakan Dia.
Maka diusir-Nya semua orang itu, lalu dibawa-Nya ayah dan ibu anak itu dan mereka yang bersama-sama dengan Dia masuk ke kamar anak itu.
Et irridebant eum. Ipse vero, eiectis omnibus, assumit patrem puellae et matrem et, qui secum erant, et ingreditur, ubi erat puella;
Syalom aleikhem.
Persis sebelumnya, Tuhan mengatakan anak Yairus tak mati, tapi tidur. Orang-orang di sana yang disebut “mereka” pada awal ayat ini tentu tertawa. Mereka mengejek Tuhan. Jelas anak itu telah mati, pikir mereka, bagaimana mungkin orang ini bilang si anak tak mati. Secara faktual, orang-orang itu benar sebab anak Yairus sudah mati. Namun, Sang Kristus pun benar sebab dari sudut pandang-Nya, kematian tak punya arti apa-apa.
Kata “diusir” dalam teks Yunani biasa dikenakan untuk tindakan mengusir roh jahat. Bukan berarti Tuhan memakai kekerasan ketika mengusir orang-orang yang menertawakan-Nya. Tuhan meminta mereka keluar, itu saja. Injil menggunakan kata “mengusir” untuk menggambarkan secara rohani ketakpercayaan harus diusir dari diri orang. Kita melihat, orang-orang itu tidak/belum percaya akan kuasa Tuhan. Itu yang perlu diusir, sikap tidak/kurang beriman.
Kata “dibawa” artinya ‘diajak masuk’. Dengan demikian, di ruangan kini ada tujuh orang: si anak, Tuhan, Yairus dan istrinya, serta ketiga murid: Petrus, Yakobus, Yohanes. Kejadian berikut melibatkan hanya ketujuh orang.
Mrk 5:41
Lalu dipegang-Nya tangan anak itu, kata-Nya: “Talita kum,” yang berarti: “Hai anak, Aku berkata kepadamu, bangunlah!”
et tenens manum puellae ait illi: “ Talitha, qum! ” — quod est interpretatum: “ Puella, tibi dico: Surge! ” - .
Ayat ini cukup jelas mengisahkan perbuatan dan perkataan Tuhan. Kata-kata bahasa Aram itu (talita kum) bukan mantera, itu kata-kata biasa. Zaman itu, orang Israel pada umumnya bicara dalam Aram. Injil mengingatkan kita akan “bahasa asli” yang digunakan Tuhan.
Mrk. 5:42
Seketika itu juga anak itu bangkit berdiri dan berjalan, sebab umurnya sudah dua belas tahun. Semua orang yang hadir sangat takjub.
Et confestim surrexit puella et ambulabat; erat enim annorum duodecim. Et obstupuerunt continuo stupore magno.
Dampak perbuatan dan perkataan Tuhan dijelaskan: si anak bangun, orang-orang takjub. Kata “takjub” ini sama dengan yang dipakai di 2:12. Frasa “semua orang” artinya semua yang hadir, tak hanya Yairus dan istrinya serta ketiga murid, melainkan termasuk orang-orang yang tadinya menertawakan Tuhan.
Mrk. 5:43
Dengan sangat Ia berpesan kepada mereka, supaya jangan seorang pun mengetahui hal itu, lalu Ia menyuruh mereka memberi anak itu makan.
Et praecepit illis vehementer, ut nemo id sciret, et dixit dari illi manducare.
Ada dua perintah: pertama, peristiwa ini jangan sampai diketahui orang; kedua, si anak diberi makan. Larangan ini sama dengan yang ada pada 1:34.44 dan 3:12.
Rev. D. Y. Istimoer Bayu Ajie
Katekis Daring