Hari Biasa Pekan XXXIV
“Iman adalah satu anugerah rahmat yang Allah berikan kepada manusia. Kita dapat kehilangan anugerah yang tak ternilai itu. Santo Paulus memperingatkan Timotius mengenai hal itu: "Hendaklah engkau memperjuangkan perjuangan yang baik dengan iman dan hati nurani yang murni. Beberapa orang telah menolak hati nuraninya yang murni itu, dan karena itu kandaslah iman mereka" (1 Tim 1:18-19). Supaya dapat hidup dalam iman, dapat tumbuh dan dapat bertahan sampai akhir, kita harus memupuknya dengan Sabda Allah dan minta kepada Tuhan supaya menumbuhkan iman itu Bdk. Mrk. 9:24; Luk 17:5; 22:32.. Ia harus "bekerja oleh kasih" (Gal 5:6) Bdk. Yak 2:14-26., ditopang oleh pengharapan Bdk. Rm 15:13. dan berakar dalam iman Gereja.” (Katekismus Gereja Katolik, 162)
Antifon Pembuka (Bdk. Yer 39:11.12.14)
Aku memikirkan rancangan damai, bukan bencana; kamu akan berseru kepada-Ku dan Aku akan mendengarkan kamu; Aku akan membawa kamu kembali dari semua tempat pembuanganmu.
Allah Bapa kami yang mahakuasa, berkenanlah menjelaskan isi Kitab Suci, dan perkenankanlah kami menyaksikan bahwa Engkau selalu menjaga dan melindungi kami serta selalu menatang kami di tangan-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Nubuat Daniel (5:1-6.13-14.16-17.23-28)
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya.
Ayat. (Dan 3:62.63.64.65.66.67)
1. Pujilah Tuhan, hai matahari dan bulan
2. Pujilah Tuhan, hai segala bintang di langit
3. Pujilah Tuhan, hai segala hujan dan embun
4. Pujilah Tuhan, hai segala angin
5. Pujilah Tuhan, hai api dan panas terik
6. Pujilah Tuhan, hai hawa yang dingin dan kebekuan
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Why 2:10c)
Hendaklah engkau setia sampai mati, sabda Tuhan, dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (21:12-19)
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
Pada umumnya, orang baru sampai pada puncak kesuksesan sesudah melewau rangkaian kegagalan. Di sekolah, seorang siswa baru dikatakan lulus kalau sudah menempuh ujian. Dalam bidang sepak bola, sebuah kesebelasan baru menjadi juara sesudah melalui rangkaian babakan pertandingan. Demikian halnya di bidang rohani, seorang murid dalam kesaksian imannya pasti dihadapkan pada aneka ujian atau tantangan iman. Maka dalam kisah Injil hari ini, Yesus sejak awal sudah mengingatkan para murid-Nya, "kamu akan ditangkap dan dianiaya, kamu akan diserahkan ke rumah-rumah ibadat dan penjara-penjara, dan kamu akan dihadapkan kepada raja-raja dan penguasa-penguasa oleh karena nama-Ku.” Bahkan pada ay. 16 Yesus bersabda, ".... kamu akan diserahkan juga oleh orang tuamu, saudara-saudaramu, kaum keluargamu, dan kamu akan dibenci semua orang oleh karena nama-Ku.”
Sungguh benarlah isi sabda Tuhan tersebut. Khususnya bagi kita di Indonesia, secara sosial identitas Kristiani sering kali membawa tantangan tersendiri di tengah mayoritas masyarakat yang beragama lain. Antara lain masalah pelayanan fasilitas publik, pembangunan rumah ibadah, kenaikan karier; intinya kita kadang kala merasakan perlakuan yang diskriminatif. Demikian halnya dewasa ini sangat terasa ujian iman dalam hal panggilan hidup berkeluarga. Cinta kasih suami istri begitu gampang luntur sehingga tidak lagi membawa sukacita bersama. Begitu juga kesaksian hidup pribadi berkenaan keutamaan-keutamaan Injili misalnya pengorbanan, berbagi, dan kesederhanaan; semuanya ini merupakan ujian iman keseharian kita.
Namun Yesus juga meyakinkan kita para murid-Nya agar tidak usah takut. Diaberada bersama kita dan selalu siap menjadi pembela kita, “… Aku sendiri akan memberikan kepadamu kata-kata hikmat, sehingga kamu tidak dapat ditentang atau dibantah lawan-lawanmu”. Yesuslah jaminan dan andalan kita; “Kalau kamu tetap bertahan, kamu akan memperoleh hidupmu" (ay. 19).