KATKIT (Katekese Sedikit) No. 296
Seri Alkitab
INJIL MARKUS 6:12-14
Mrk. 6:12-13
Lalu pergilah mereka memberitakan bahwa orang harus bertobat, dan mereka mengusir banyak setan, dan mengoles banyak orang sakit dengan minyak dan menyembuhkan mereka.
Et exeuntes praedicaverunt, ut paenitentiam agerent; et daemonia multa eiciebant et ungebant oleo multos aegrotos et sanabant.
Syalom aleikhem.
Yang dimaksud “mereka” adalah para murid Tuhan Yesus sebelumnya telah diberi-Nya petunjuk rinci untuk diutus. Ayat ini memuat pelaksanaan perutusan. Para murid mewartakan perihal pertobatan. Tobat artinya berhenti berbuat dosa dan melakukan kehendak Allah.
Selain itu, para murid mengusir setan. Kuasa mengusir setan dimiliki oleh Tuhan. Kini kuasa itu diberikan-Nya kepada para murid. Juga, para murid menyembuhkan orang-orang sakit; caranya dengan mengoleskan minyak yang melambangkan maksud bahwa Allah memberkati dan menguatkan si sakit. Kesembuhan berasal dari Allah yang bekerja melalui tindakan para utusan Tuhan. Ayat 12-13 meringkas kisah pelayanan para murid. Tentu saja banyak tindakan yang mereka lakukan, namun Injil mencatat secara singkat.
Mrk. 6:14
Raja Herodes juga mendengar tentang Yesus, sebab nama-Nya sudah terkenal dan orang mengatakan: "Yohanes Pembaptis sudah bangkit dari antara orang mati dan itulah sebabnya kuasa-kuasa itu bekerja di dalam Dia.”
Et audivit Herodes rex; manifestum enim factum est nomen eius. Et dicebant: “ Ioannes Baptista resurrexit a mortuis, et propterea inoperantur virtutes in illo ”.
Ayat 14-16 menggunakan teknik kilas balik. Secara kronologis, adegan pada ayat 14-16 terjadi sesudah ayat 17, namun dalam tulisan ditempatkan sebelumnya.
Orang bisa bingung ketika membaca nama Herodes dalam Injil. Saat Tuhan Yesus dilahirkan, ada Herodes. Sekarang, saat Tuhan berkarya dan berumur 30-an tahun, Herodes ada pula. Siapa Herodes ini?
Nama “Herodes” sekaligus gelar. Bandingkan itu seperti gelar Raja Yogya: Hamengku Buwono. Ada beberapa Hamengku Buwono dari zaman berbeda. Demikian pula, ada beberapa Herodes dari masa yang berbeda. Herodes dalam ayat ini adalah Antipas, ia anak dari Herodes Agung yang disebut dalam Matius bab 2. Herodes Agung itu Herodes yang berusaha membunuh bayi Yesus.
Kini jelas, Herodes dalam ayat ini adalah Herodes Antipas, anak dari Herodes Agung yang membunuh bayi-bayi tak bersalah sebagaimana diceritakan dalam Injil Matius.
Herodes disebut raja meski bukan raja dalam arti sesungguhnya, melainkan raja bawahan, semacam bupati di kerajaan Jawa. Herodes menguasai wilayah Galilea dan Perea, kedudukannya di bawah Kaisar (Maharaja) Roma. Jadi, raja pada ayat ini harus dimengerti penguasa wilayah alias raja bawahan.
Herodes “anakan” ini sudah mendengar populernya Tuhan Yesus. Karena “kehebatan”-Nya (membuat mujizat dsb), banyak orang mengira Tuhan Yesus adalah Yohanes Pembaptis yang bangkit dalam kematian.
Rev. D. Y. Istimoer Bayu Ajie
Katekis Daring
Seri Alkitab
INJIL MARKUS 6:12-14
Mrk. 6:12-13
Lalu pergilah mereka memberitakan bahwa orang harus bertobat, dan mereka mengusir banyak setan, dan mengoles banyak orang sakit dengan minyak dan menyembuhkan mereka.
Et exeuntes praedicaverunt, ut paenitentiam agerent; et daemonia multa eiciebant et ungebant oleo multos aegrotos et sanabant.
Syalom aleikhem.
Yang dimaksud “mereka” adalah para murid Tuhan Yesus sebelumnya telah diberi-Nya petunjuk rinci untuk diutus. Ayat ini memuat pelaksanaan perutusan. Para murid mewartakan perihal pertobatan. Tobat artinya berhenti berbuat dosa dan melakukan kehendak Allah.
Selain itu, para murid mengusir setan. Kuasa mengusir setan dimiliki oleh Tuhan. Kini kuasa itu diberikan-Nya kepada para murid. Juga, para murid menyembuhkan orang-orang sakit; caranya dengan mengoleskan minyak yang melambangkan maksud bahwa Allah memberkati dan menguatkan si sakit. Kesembuhan berasal dari Allah yang bekerja melalui tindakan para utusan Tuhan. Ayat 12-13 meringkas kisah pelayanan para murid. Tentu saja banyak tindakan yang mereka lakukan, namun Injil mencatat secara singkat.
Mrk. 6:14
Raja Herodes juga mendengar tentang Yesus, sebab nama-Nya sudah terkenal dan orang mengatakan: "Yohanes Pembaptis sudah bangkit dari antara orang mati dan itulah sebabnya kuasa-kuasa itu bekerja di dalam Dia.”
Et audivit Herodes rex; manifestum enim factum est nomen eius. Et dicebant: “ Ioannes Baptista resurrexit a mortuis, et propterea inoperantur virtutes in illo ”.
Ayat 14-16 menggunakan teknik kilas balik. Secara kronologis, adegan pada ayat 14-16 terjadi sesudah ayat 17, namun dalam tulisan ditempatkan sebelumnya.
Orang bisa bingung ketika membaca nama Herodes dalam Injil. Saat Tuhan Yesus dilahirkan, ada Herodes. Sekarang, saat Tuhan berkarya dan berumur 30-an tahun, Herodes ada pula. Siapa Herodes ini?
Nama “Herodes” sekaligus gelar. Bandingkan itu seperti gelar Raja Yogya: Hamengku Buwono. Ada beberapa Hamengku Buwono dari zaman berbeda. Demikian pula, ada beberapa Herodes dari masa yang berbeda. Herodes dalam ayat ini adalah Antipas, ia anak dari Herodes Agung yang disebut dalam Matius bab 2. Herodes Agung itu Herodes yang berusaha membunuh bayi Yesus.
Kini jelas, Herodes dalam ayat ini adalah Herodes Antipas, anak dari Herodes Agung yang membunuh bayi-bayi tak bersalah sebagaimana diceritakan dalam Injil Matius.
Herodes disebut raja meski bukan raja dalam arti sesungguhnya, melainkan raja bawahan, semacam bupati di kerajaan Jawa. Herodes menguasai wilayah Galilea dan Perea, kedudukannya di bawah Kaisar (Maharaja) Roma. Jadi, raja pada ayat ini harus dimengerti penguasa wilayah alias raja bawahan.
Herodes “anakan” ini sudah mendengar populernya Tuhan Yesus. Karena “kehebatan”-Nya (membuat mujizat dsb), banyak orang mengira Tuhan Yesus adalah Yohanes Pembaptis yang bangkit dalam kematian.
Rev. D. Y. Istimoer Bayu Ajie
Katekis Daring