| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Seri Alkitab: INJIL MARKUS 6:17-18


KATKIT (Katekese Sedikit) No. 302

Seri Alkitab
INJIL MARKUS 6:17-18

Mrk. 6:17
….
(Lanjutan uraian edisi lalu.)

Syalom aleikhem.
Ayat 17-29 semacam sisipan yang menjelaskan perkataan Herodes pada ayat 16. Awal ayat 17 menerangkan bahwa Herodes memerintah anak buahnya menangkap Yohanes dan menjebloskannya ke dalam penjara.

Apa masalah? Soal Herodias. Siapa dia? Herodias ini semula istri Filipus. Filipus adalah saudara Herodes Antipas. Para pakar sejarah alkitabiah menyatakan, Herodias adalah cucu Herodes Agung. Jadi, ayah Herodias itu anak Herodes Agung. Antipas juga anak Herodes Agung. Ayah Herodias dan Antipas bersaudara tiri.

Siapa Filipus? Ia saudara tiri Antipas. Filipus dan Antipas sama-sama anak Herodes Agung, tapi lain ibu. Ayah mereka sama, ibu beda. Para ahli sulit memastikan siapa lebih tua. Mengingat kekerabatan keduanya, Herodias, dengan demikian, adalah ipar Antipas.

Lebih rumit lagi, Antipas dan ayah Herodias juga bersaudara tiri. Hubungan Antipas dan Herodias menurut jalur ayah Herodias adalah paman dan keponakan. Hubungan Antipas dan Herodias menurut jalur Filipus adalah ipar dan ipar. Jadi, Herodias adalah keponakan sekaligus ipar Antipas. Ruwet! Masa orang kawin dengan keponakan dan ipar sendiri.

Perkawinan itu dikritik Yohanes Pembaptis. Tak bisa orang kawin dengan ipar sendiri. Hukum melarang hubungan demikian.

Mrk. 6:18
Karena Yohanes pernah menegor Herodes: “Tidak halal engkau mengambil isteri saudaramu!”

Dicebat enim Ioannes Herodi: “ Non licet tibi habere uxorem fratris tui ”.

Kata “menegur” diterjemahkan dari bahasa asli yang menunjukkan bahwa teguran itu dilakukan berulang-ulang. Perhatikan, Alkitab BIMK (Bahasa Indonesia Masa Kini) menerjemahkannya “sudah berulang-ulang menegur”.

Ungkapan “tidak halal” artinya ‘tidak sah’, ‘tidak diperbolehkan’. Waktu itu, Antipas sudah kawin dengan Herodias dan hidup bersama dengannya. Yohanes menegur Antipas berdasarkan hukum waktu itu sebagaimana tertulis dalam Im. 18:16 dan 20:21.

Im. 18:16: “Janganlah kausingkapkan aurat isteri saudaramu laki-laki, karena itu hak saudaramu laki-laki.” Dalam versi BIMK: “[Jangan bersetubuh] dengan istri abangmu.”

Im. 20:21: “Bila seorang laki-laki mengambil isteri saudaranya, itu suatu kecemaran, karena ia melanggar hak saudaranya laki-laki, dan mereka akan tidak beranak.” BIMK: “Apabila seorang laki-laki merampas istri saudaranya, ia menghina saudaranya dan melakukan perbuatan yang tidak senonoh. Sampai mati mereka tidak mendapat anak.”

Yohanes punya dasar yang kuat ketika menegur Herodes Antipas. Dan, itu dilakukan berulang-ulang karena tindakan si pemimpin yang melawan hukum. Tanpa takut, Yohanes mengkritik penguasa karena ia berdiri di jalan kebenaran. Berani karena benar!

Rev. D. Y. Istimoer Bayu Ajie
Katekis Daring

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy