Rabu, 25 Desember 2019
Hari Raya Natal (Misa Fajar)
Hari Raya Natal (Misa Fajar)
“Jika
kamu bertanya dengan cara apa ke-Allah-an dicampurkan dengan
kemanusiaan, kamu akan memperoleh kesempatan untuk pertanyaan awal
tentang berbaurnya jiwa dengan tubuh. Tapi seandainya kamu tidak tahu
caranya bagaimana jiwa bersatu dengan tubuh, jangan berharap bahwa
pertanyaan lainnya itu harus berada dalam jangkauan pemahamanmu.
Sebaliknya, seperti di dalam kasus persatuan antara jiwa dan tubuh,
sementara kita memperoleh alasan untuk percaya bahwa jiwa adalah sesuatu
yang berbeda dari tubuh – sebab tubuh jika terpisah dari jiwa, akan
mati dan tidak aktif-, kita tidak memperoleh pengetahuan yang pasti
tentang cara persatuan itu. Sehingga di dalam pertanyaan lainnya tentang
persatuan antara ke-Allahan dan kemanusiaan, sementara kita menyadari
bahwa terdapat perbedaan berkenaan dengan derajat kemuliaan antara
kodrat ke-Allahan dan kodrat kemanusiaan yang fana, kita juga tidak
dapat menangkap bagaimana elemen-elemen keilahian dan kemanusiaan
dicampurkan bersama. Namun demikian, kita tidak dapat ragu bahwa Tuhan
lahir di dalam kodrat manusia, oleh karena mukjizat -mukjizat yang telah
disebutkan di atas.” (The Great Catechism, no.11)." (St. Gregorius dari
Nissa (335-395))
Antifon Pembuka (lih. Yes 9:2.6; Luk 1:33)
Antifon Pembuka (lih. Yes 9:2.6; Luk 1:33)
Hari ini cahaya bersinar atas kita, sebab Tuhan telah lahir bagi kita.
Ia akan disebut Penasihat Ajaib, Allah Perkasa, Raja Damai, Bapa Kekal
dan kerajaan-Nya takkan berakhir.
Today a light will shine upon us, for the Lord is born for us; and he will be called Wondrous God, Prince of peace, Father of future ages: and his reign will be without end.
Lux fulgebit hodie super nos: quia natus est nobis Dominus: et vocabitur
Admirabilis, Deus, Principes pacis, Pater futuri sæculi: cuius regni
non erit finis.
Mzm. Dominus regnavit, decorem indutus est: indutus est Dominus fortitudinem, et præcinxit se. (Graduale Romanum, p.44)
Pada
Misa ini ada Madah Kemuliaan, ada Syahadat (berlutut saat "Ia dikandung
dari Roh Kudus"), Prefasi Natal I, II atau III, Communicantes Natal.
Doa Pembuka
Allah yang Mahakuasa, kami sudah disinari oleh Terang yang baru. Dialah
Sabda-Mu yang menjadi manusia. Semoga terang-Nya, yang bersinar dalam
hati karena iman, bersinar juga dalam tindakan kami sehari-hari. Dengan
pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan
Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang
segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Yesaya (62:11-12)
"Katakanlah kepada putri Sion: Sesungguhnya, keselamatanmu datang."
Inilah yang telah diperdengarkan Tuhan sampai ke ujung bumi: Katakanlah
kepada putri Sion: Lihat, Penyelamatmu datang! Mereka yang dikumpulkan
dengan jerih payah-Nya ada bersama-sama dengan Dia, dan mereka yang
dihimpun-Nya berjalan di hadapan-Nya. Orang akan menyebut mereka:
"Bangsa-Kudus", Orang-orang Tebusan-Tuhan"; dan engkau akan disebut:
"Yang-Dicari", "Kota-Yang-Tidak-Ditinggalkan".
Demikianlah Sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah
Mazmur Tanggapan, do = d, 3/4; 4/4, PS 806
Ref. Hendaklah langit bersuka cita, dan bumi bersorak-sorai dihadapan wajah Tuhan, kar'na Ia sudah datang.
Ayat. (Mzm 97:1.6.11-12)
1. Tuhan adalah Raja, biarlah bumi bersorak-sorai, biarlah banyak pulau
bersukacita! Langit memberikan keadilannya dan segala bangsa melihat
kemuliaan-Nya.
2. Terang sudah terbit bagi orang benar, dan sukacita bagi orang-orang
yang tulus hati. Bersukacitalah karena Tuhan, hai orang-orang benar, dan
nyanyikanlah syukur bagi nama-Nya yang kudus.
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Titus (3:4-7)
"Oleh kasih karunia-Nya, kita berhak menerima hidup yang kekal"
Saudaraku terkasih, ketika kerahiman dan kasih Allah serta Juruselamat
kita telah nyata kepada manusia, kita diselamatkan oleh Allah. Hal itu
terjadi bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, melainkan
karena rahmat-Nya berkat permandian kelahiran kembali dan berkat
pembaharuan yang dikerjakan Roh Kudus, yang sudah dilimpahkan-Nya kepada
kita lantaran Yesus Kristus, Juruselamat kita. Dengan demikian kita
sebagai orang yang dibenarkan oleh kasih karunia-Nya berhak menerima
hidup yang kekal sesuai dengan pengharapan kita.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Bait Pengantar Injil, do = d, 2/2, PS 953
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Luk 2:14; 2/4)
Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi, dan damai sejahtera di bumi bagi orang yang berkenan kepada-Nya.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (2:15-20)
"Segala sesuatu yang mereka dengar dan lihat semuanya sesuai dengan apa yang telah dikatakan kepada mereka."
Setelah malaikat-malaikat itu meninggalkan mereka dan kembali ke surga,
gembala-gembala itu berkata seorang kepada yang lain: "Marilah kita
pergi ke Betlehem untuk melihat apa yang terjadi di sana, seperti yang
diberitahukan Tuhan kepada kita." Lalu mereka cepat-cepat berangkat dan
menjumpai Maria dan Yosef dan bayi itu, yang sedang berbaring di dalam
palungan. Dan ketika mereka melihat-Nya, mereka memberitahukan apa yang
telah dikatakan kepada mereka tentang Anak itu. Dan semua orang yang
mendengarnya heran tentang apa yang dikatakan gembala-gembala itu kepada
mereka. Tetapi Maria menyimpan segala perkara itu di dalam hatinya dan
merenungkannya.Maka kembalilah gembala-gembala itu sambil memuji dan
memuliakan Allah karena segala sesuatu yang mereka dengar dan mereka
lihat, semuanya sesuai dengan apa yang telah dikatakan kepada mereka.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Renungan
Yesus sungguh-sungguh pernah dilahirkan di Betlehem, meski dapat dipastikan bukan pada tanggal 25 Desember tahun 0. Ada beberapa pihak mengatakan Tanggal 25 Desember sebenarnya adalah pesta Dewa Matahari yang tak terkalahkan atau Sol Invictus. Entah benar atau tidak tanggal 25 Desember sebagai hari perayaan dewa Sol, tidak ada pengaruhnya terhadap perayaan hari kelahiran Yesus. Natal tetaplah merupakan Hari Raya yang ditetapkan Gereja Katolik untuk merayakan kelahiran Kristus berdasarkan usaha-usaha Para Bapa Gereja untuk menemukan tanggal historis kelahiran Yesus Kristus. Natal sama sekali bukan perayaan pagan yang diadopsi ke dalam Kekristenan tetapi sebuah perayaan yang berasal dari dalam Gereja Katolik sendiri. Secara historis, kemungkinan Yesus dilahirkan antara tahun 6 - 4 sebelum Masehi, entah tanggal berapa. Mungkin tanggal 6 Januari atau 19 April atau 20 Mei atau 18 November atau .... Namun, yang terpenting bagi kita bukanlah data-data historis tersebut, karena Natal bukanlah perayaan ulang tahun kelahiran Yesus, tetapi perayaan iman akan Yesus Kristus, Sang Sabda yang menjela menjadi manusia dan tinggal di tengah-tengah kita (Injil Misa Siang). Kalau kepada para gembala, para malaikat menyampaikan warta suka cita "Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud" (Injil Misa Malam) sehingga mereka bergegas ke Bertlehem dan mendapatkan persis seperti yang dikatakan para malaikat itu (Injil Misa Fajar), maka kepada kita pun disampaikan warta gembira bahwa "Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di dalam hatimu". Hati kita yang penuh dosa dan hidup kita yang penuh cacat cela ini, bagaikan palungan yang kotor dan kandang yang gelap serta berbau tidak sedap, namun Tuhan berkenan hadir dan berbaring di dalamnya. Maka, sudah seharusnya, suasana hati kita berubah, menjadi bersinar dan semarak penuh suka cita. Untuk itu, marilah kita berbegas, seperti para gembala (Injil Misa Fajar), untuk senantiasa masuk ke dalam lubuk hati kita dan berjumpa dengan Tuhan di sana. Setelah gegap gempita perayaan Natal, penting bagi kita untuk setiap hari masuk ke dalam keheningan, seperti Bunda Maria yang senantiasa "menyimpan segala perkara itu di dalam hatinya dan merenungkannya" (Injil Misa Fajar) agar dalam lubuk hati kita yang terdalam, kita berjumpa dengan Kristus. Berbekal perjumpaan kita dengan Kristus itu, kita kembali dalam rutinitas pekerjaan dan kesibukan kita sehari-hari seraya "memuji dan memuliakan Allah" serperti yang dilakukan para gembala (Injil Misa Fajar). -agawpr-
Antifon Komuni (Bdk. Za 9:9)
Bersorak-sorailah,
hai Putri Sion! Bergiranglah, hai Putri Yerusalem! Lihat Rajamu datang:
Dialah Yang Kudus dan Juru Selamat dunia.
Rejoice,
O Daughter Sion; lift up praise, Daughter Jerusalem: Behold, your King
will come, the Holy One and Savior of the world.
Exsulta filia Sion, lauda filia Ierusalem: ecce Rex tuus venit sanctus, et Salvator mundi