Jumat, 01 Januari 2021 Hari Raya Santa Perawan Maria Bunda Allah (Hari Kedelapan dalam Oktaf Natal)

Jumat, 01 Januari 2021
Hari Raya Santa Perawan Maria Bunda Allah (Hari Kedelapan dalam Oktaf Natal)
Hari Perdamaian Sedunia
  
“Bunda Maria, Bunda Allah…, bait Allah yang kudus yang di dalamnya Tuhan sendiri dikandung… Sebab jika Tuhan Yesus adalah Allah, bagaimanakah mungkin Bunda Maria yang mengandung-Nya tidak disebut sebagai Bunda Allah?” (St. Sirilus dari Alexandria)
   

Antifon Pembuka (bdk. Yes 9:2.6; Luk 1:33)

Hari ini kita diliputi terang karena Tuhan telah lahir bagi kita. Nama-Nya: Penasihat Ajaib, Allah Perkasa, Raja Damai, Bapa Kekal. Pemerintahan-Nya takkan berkesudahan.

Today a light will shine upon us, for the Lord is born for us; and he will be called Wondrous God, Prince of peace, Father of future ages: and his reign will be without end.
 
Lux fulgebit hodie super nos: quia natus est nobis Dominus: et vocabitur Admirabilis, Deus, Principes pacis, Pater futuri sæculi: cuius regni non erit finis.


atau

Salam Bunda yang suci, Bunda mulia Penguasa abadi, yang memerintah surga dan bumi.

Hail, Holy Mother, who gave birth to the King, who rules heaven and earth for ever.

Salve sancta Parens, enixa puerpera Regem, qui cælum terramque regit in sæcula sæculorum.
 
Pada Misa ini ada Madah Kemuliaan dan Syahadat
 
   
  
Doa Pembuka

Allah Bapa yang mahakuasa dan kekal, Engkau telah menganugerahi umat manusia keselamatan kekal dengan perantaraan Santa Maria, Perawan dan Bunda. Kami mohon, semoga kami pun Kauperkenankan menikmati doa dan perlindungannya, sebab ia telah melahirkan bagi kami Putra-Mu, pemberi hidup, yaitu Yesus Kristus, Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa bersama Bapa dan Roh Kudus, Allah sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Bilangan (6:22-27)
   
"Mereka harus meletakkan nama-Ku atas orang Israel: maka Aku akan memberkati mereka."
      
Sekali peristiwa Tuhan berfirman kepada Musa, "Berbicaralah kepada Harun dan anak-anaknya: Beginilah harus kamu memberkati orang Israel, katakanlah kepada mereka: Tuhan memberkati engkau dan melindungi engkau; Tuhan menyinari engkau dengan wajah-Nya dan memberi engkau kasih karunia; Tuhan menghadapkan wajah-Nya kepadamu dan memberi engkau damai sejahtera. Demikianlah harus mereka meletakkan nama-Ku atas orang Israel, maka Aku akan memberkati mereka."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

 

Mazmur Tanggapan, do = d, 2/2 PS 809
Ref. Berbelaskasihlah Tuhan dan adil Allah kami adalah rahim.
Ayat.
(Mzm 67:2-3.5.6.8; 2/4)
1. Kiranya Allah mengasihani dan memberkati kita, kiranya Ia menyinari kita dengan wajah-Nya. Kiranya jalan-Mu dikenal di bumi, dan keselamatan-Mu di antara segala bangsa.
2. Kiranya suku-suku bangsa bersukacita dan bersorak-sorai sebab Engkau memerintah bangsa-bangsa dengan adil, dan menuntun suku-suku di atas bumi.
3. Kiranya bangsa-bangsa bersyukur kepada-Mu, ya Allah, kiranya bangsa-bangsa semuanya bersyukur kepada-Mu. Allah memberkati kita; kiranya segala ujung bumi takwa kepada-Nya!

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Galatia (4:4-7)

   
"Allah mengutus Anak-Nya yang lahir dari seorang perempuan."
    
Saudara-saudara, setelah genap waktunya, Allah mengutus Anak-Nya yang lahir dari seorang perempuan dan takluk kepada hukum Taurat. Ia diutus untuk menebus mereka, yang takluk kepada hukum Taurat, supaya kita diterima menjadi anak. Dan karena kamu adalah anak, maka Allah telah menyuruh Roh Anak-Nya ke dalam hati kita, yang berseru: "ya Abba, ya Bapa!" Jadi kamu bukan lagi hamba, melainkan anak; jikalau kamu anak, maka kamu juga adalah ahli waris-ahli waris, oleh karena Allah.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = f, 4/4, kanon, PS 960
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Ibr 1:1-2)
Dahulu Allah berkata kepada leluhur kita dengan perantaraan para nabi; kini Ia bersabda kepada kita dengan perantaraan Putra-Nya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (2:16-21)
  
"Mereka mendapati Maria, Yusuf, dan si Bayi. Pada hari kedelapan Ia diberi nama Yesus."
     
Setelah mendengar berita kelahiran penyelamat dunia, para gembala cepat-cepat berangkat ke Betlehem, dan mendampati Maria dan Yusuf serta Bayi yang terbaring di dalam palungan. Ketika melihat Bayi itu, para gembala memberitahukan apa yang telah dikatakan kepada mereka tentang Anak itu. Dan semua orang yang mendengarnya heran tentang apa yang dikatakan gembala-gembala itu. Tetapi Maria menyimpan segala perkara itu dalam hati dan merenungkannya. Maka kembalilah gembala-gembala itu sambil memuji dan memuliakan Allah karena segala sesuatu yang mereka dengar dan mereka lihat semuanya sesuai dengan apa yang telah dikatakan kepada mereka. Ketika genap delapan hari umurnya, Anak itu disunatkan, dan Ia diberi nama Yesus, yaitu nama yang disebut oleh malaikat sebelum Ia dikandung ibu-Nya.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Barangsiapa tidak percaya bahwa Bunda Maria adalah Bunda Allah, maka ia adalah orang asing bagi Allah. Sebab Bunda Maria bukan semata-mata saluran, melainkan Kristus sungguh-sungguh terbentuk di dalam rahim Maria secara ilahi (karena tanpa campur tangan manusia) namun juga manusiawi (karena mengikuti hukum alam manusia). --- St. Gregorius dari Nazianze
 
Renungan
    
Saat kita memulai tahun baru, kita pasti ingin memulainya dengan baik. Seperti yang dikatakan, semua baik itu berakhir dengan baik.

Jadi kita menghitung mundur tadi malam, kita memiliki harapan yang baik untuk satu sama lain, dan kita telah memasuki tahun baru dengan suasana yang berbeda dengan biasanya karena pandemi covid-19.

Tapi kita juga tahu bahwa kita perlu memulai tahun baru dengan baik dengan berkat Tuhan. Dan itulah mengapa kita ada di sini untuk Misa.

Kita ingin bersyukur kepada Tuhan dan memohon berkat-Nya di hari pertama tahun baru ini.

Dan Tuhan Allah ingin memberi kita berkat-Nya. Dalam bacaan pertama, Tuhan menginstruksikan Musa bagaimana meminta berkat dari Tuhan.

Hari pertama tahun ini juga merupakan hari kedelapan setelah Natal. Angka 8 memiliki arti alkitabiah tentang ciptaan baru.

Seperti yang kita dengar dalam Injil, ketika hari kedelapan tiba, dan anak itu akan disunat, Maria dan Yusuf memberi Dia nama Yesus, nama yang diberikan malaikat kepada-Nya sebelum Dia mengandung.

Jadi Sabda yang menjadi daging, Allah yang menyertai kita, Juruselamat memiliki nama - Yesus - dan dengan nama inilah kita diselamatkan dan menerima berkat Allah.

Dan pada hari kedelapan setelah Natal ini, kita juga menghormati Maria sebagai Bunda Allah. Kita mendengar dalam bacaan ke-2, ketika waktu yang ditentukan tiba, Tuhan mengutus Putra-Nya, lahir dari seorang wanita.
   
Maria adalah wanita ini. Perannya adalah rencana keselamatan Tuhan dikenang pada hari ini dan kita menghormatinya serta mempersembahkan pengabdian kita kepadanya.

Kehormatan dan pengabdian yang kita berikan kepada Maria hari ini, dia akan menghargai dan merenungkannya di dalam hatinya. Dan dari hatinya dia akan mempersembahkannya kepada Yesus, bersama dengan doa-doa kita, niat kita, kebutuhan kita dan setiap intensi kita.

Mari kita juga tinggal di dalam hati Maria dan menjaganya dalam doa, terutama dalam berdoa Rosario.

Bersama Maria, semuanya akan berakhir dengan baik, karena semua akan berakhir di hati Yesus, Juruselamat kita.

Dan semoga Tuhan memberkati kita dan menjaga kita. Semoga Tuhan membiarkan wajah-Nya bersinar pada kita dan murah hati kepada kita. Semoga Tuhan menyingkapkan wajah-Nya kepada kita dan memberi kita kedamaian.  
(RENUNGAN PAGI)

Antifon Komuni (Ibr 13:8)

Yesus Kristus tetap sama: dahulu, sekarang dan selama-lamanya.

Jesus Christ is the same yesterday, today, and for ever.
 

Kamis, 31 Desember 2020 Hari Ketujuh dalam Oktaf Natal

 

Kamis, 31 Desember 2020
Hari Ketujuh dalam Oktaf Natal

“Allah itu agung melebihi setiap makhluk. Karena itu, kita harus membersihkan pembicaraan kita tentang Dia terus-menerus dari segala keterbatasan, dari segala gambaran, dari segala ketidaksempurnaan, supaya jangan menggantikan Allah "yang tidak terucapkan, yang tidak dimengerti, yang tidak kelihatan, yang tidak dibayangkan" (Liturgi santo Yohanes Kristostomus, Doa Syukur Agung) dengan gambaran-gambaran manusiawi kita tentang Dia. Kata-kata manusiawi kita tidak pernah akan mencapai misteri Allah.” (Katekismus Gereja Katolik, 42)

Antifon Pembuka (bdk. Yes 9:6)

Seorang anak lahir untuk kita, seorang putra dianugerahkan kepada kita. Ia memegang kendali pemerintahan dan disebut penasihat ulung.
    
  
Pada Misa ini ada Madah Kemuliaan
    
Doa Pembuka

Allah Bapa Mahakuasa dan kekal, Engkau menghendaki kelahiran Putra-Mu, Yesus Kristus menjadi dasar dan puncak iman kami. Bantulah kami agar dapat bersatu dengan Dia. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dan Roh Kudus, Allah sepanjang segala masa. Amin

Yohanes mengingatkan supaya berhati-hati karena saatnya telah tiba dengan datangnya antikristus dari kalangan mereka sendiri. Tetapi sebagai orang yang telah diurapi Roh Kudus mereka tentu telah menerima anugerah pengetahuan tentang kebenaran.
 
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes (2:18-21)
 
"Kamu telah beroleh pengurapan dari Yang Kudus dan dianugerahi pengetahuan."
  
Anak-anakku, waktu ini adalah waktu yang terakhir, dan seperti yang telah kamu dengar, seorang antikristus akan datang; bahkan sekarang telah bangkit banyak antikristus! Itulah tandanya bahwa waktu ini benar-benar waktu yang terakhr. Memang mereka berasal dari antara kita, tetapi mereka tidak sungguh-sungguh termasuk pada kita; sebab jika mereka sungguh termasuk pada kita, niscaya mereka tetap bersama-sama kita. Tetapi hal itu terjadi supaya menjadi nyata bahwa tidak semua orang sungguh termasuk pada kita. Tetapi kamu telah beroleh pengurapan dari Yang Kudus, dan dengan demikian kamu semua dianugerahi pengetahuan. Aku menulis kepadamu, bukan karena kamu tidak mengetahui kebenaran, tetapi justru karena kamu mengetahuinya, dan karena kamu juga mengetahui bahwa tidak ada dusta yang berasal dari kebenaran.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
Mazmur Tanggapan, do = d, 3/4; 4/4, PS 806
Ref. Hendaklah langit bersuka cita, dan bumi bersorak-sorai di hadapan wajah Tuhan, kar'na Ia sudah datang.
Ayat. (Mzm 96:1-2. 11-12. 13)
1. Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, menyanyilah bagi Tuhan, hai seluruh bumi! Menyanyilah bagi Tuhan, pujilah nama-Nya, kabarkanlah dari hari ke hari keselamatan yang datang dari pada-Nya.
2. Biarlah langit bersukacita dan bumi bersorak sorai, biar gemuruhlah laut serta segala isinya! Biarlah beria-ria padang dan segala yang ada di atasnya, dan segala pohon di hutan bersorak sorai.
3. Biarlah mereka bersorak sorai di hadapan Tuhan, sebab Ia datang, sebab Ia datang untuk menghakimi bumi. Ia akan menghakimi dunia dengan keadilan, dan bangsa-bangsa dengan kesetiaan-Nya.

Bait Pengantar Injil, do = d, 2/2, PS 953
Ref. Alleluya
Ayat. (Yoh 1:14,12b)
Firman telah menjadi manusia, dan diam di antara kita. Semua orang yang menerima Dia diberi-Nya kuasa menjadi anak-anak Allah.

Firman telah menjadi manusia dan tinggal di antara kita. Namun umat pilihan-Nya tidak mengenal dan menerima Dia karena mereka lebih mencintai kegelapan daripada terang.
 
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (1:1-18)
  
"Firman telah menjadi manusia."
    
Pada awal mula adalah Firman; Firman itu ada bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Segala sesuatu dijadikan oleh Dia, dan tanpa Dia tidak ada suatu pun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan. Dalam Dia ada hidup, dan hidup itu adalah terang bagi manusia. Terang itu bercahaya di dalam kegelapan, tetapi kegelapan tidak menguasainya. Datanglah seorang yang diutus Allah, namanya Yohanes. Ia datang sebagai saksi untuk memberi kesaksian tentang terang itu, supaya oleh dia semua orang menjadi percaya. Ia sendiri bukan terang itu, tetapi ia harus memberi kesaksian tentang terang itu. Terang yang sesungguhnya, yang menerangi setiap orang sedang datang ke dalam dunia. Terang itu telah ada di dalam dunia, dan dunia dijadikan oleh-Nya, tetapi dunia tidak mengenal-Nya. Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya. Tetapi semua orang yang menerima Dia diberi-Nya kuasa menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya, orang-orang yang diperanakkan bukan dari darah atau daging, bukan pula secara jasmani oleh keinginan seorang laki-laki, melainkan dari Allah. Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih dan kebenaran. Tentang Dia Yohanes memberi kesaksian dan berseru, “Inilah Dia yang kumaksudkan ketika aku berkata: Sesudah aku akan datang Dia yang telah mendahului aku, sebab Dia telah ada sebelum aku.” Karena dari kepunahan-Nya kita semua telah menerima kasih karunia demi kasih karunia sebab hukum Taurat diberikan oleh Musa, tetapi kasih karunia dan kebenaran datang oleh Yesus. Tidak seorang pun pernah melihat Allah, tetapi Anak Tunggal Allah yang ada di pangkuan Bapa, Dialah yang menyatakan-Nya.
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.
 
Renungan


Setiap cerita memiliki akhir. Saat kita sampai pada hari terakhir tahun 2020, kisah tahun ini telah sampai pada halaman terakhir dan berlanjut menuju beberapa kata terakhir.

Apapun ceritanya, baik atau buruk, saat baik atau buruk, bahagia atau sedih, cerita tahun 2020 akan segera berakhir.

Ya, setiap cerita memiliki akhir. Namun dalam hidup, setiap akhir adalah awal yang baru. Karena kisah kehidupan memiliki akhir dan awal, dan yang satu terhubung dengan yang lain.

Bacaan pertama dimulai dengan kata-kata ini "ini adalah hari-hari terakhir". Tetapi Injil dimulai dengan kata-kata ini "Pada awal mula".

Jadi ini seperti apa yang disebut ulat sebagai akhir, dunia menunggu apa yang disebut kupu-kupu.

Kita mungkin banyak yang mengalami kesusahan, penderitaan dan kekacauan karena pandemi covid-19 dan saat tahun ini akan segera berakhir, kita mungkin bertanya-tanya apa yang dibawa tahun baru.

Tetapi seperti kupu-kupu yang merupakan tanda harapan dan kehidupan baru, kita melihat ke depan dengan harapan dan terus percaya pada Sabda yang hidup di antara kita dan yang memberi kita hidup dan terang.

Yesus adalah Alfa dan Omega, dan di dalam Dia adalah akhir dan awal kita dan di dalam Dia kita hidup dan bergerak dan memiliki keberadaan kita.

Jadi kita bersyukur untuk segala yang terjadi pada tahun 2020 dan kita berharap dengan harapan yang menggembirakan saat kami memulai cerita baru untuk 2021..
(RENUNGAN PAGI)

Antifon Komuni (1Yoh 4:9)

Allah telah mengutus Anak-Nya yang tunggal ke dalam dunia, supaya kita hidup oleh-Nya.

Doa Malam

Tuhan Yesus, dalam kelahiran-Mu telah Kaunyatakan kebaikan dan cinta kasih terhadap kami. Semoga kami selalu bersyukur atas anugerah-anugerah-Mu ini dan bersedia juga menyatakan dalam tingkah laku kami. Sebab Engkaulah Tuhan kami. Amin. .
 
 
SELAMAT MENYAMBUT
TAHUN BARU 2021
 
 

Rabu, 30 Desember 2020 Hari Keenam dalam Oktaf Natal

Rabu, 30 Desember 2020
Hari Keenam dalam Oktaf Natal

”Allah tidak kekurangan suatu apa! Ia menjadikan kamu Ilahi demi kemuliaan-Nya!” (St. Hipolitus)


Antifon Pembuka (Keb 18:14-15)

Ketika segalanya diliputi kesunyian dan malam mencapai puncak peredarannya, turunlah Sabda-Mu yang Mahakuasa, ya Tuhan, dari surga, dari singgasana kerajaan.

When a profound silence covered all things and night was in the middle of its course, your all-powerful Word, O Lord, bounded from heaven’s royal throne.
     
  
Pada Misa ini ada Madah Kemuliaan
   
Doa Pembuka

Allah Bapa Mahakuasa, kami mohon, semoga kelahiran Putra-Mu sebagai manusia baru membebaskan kami dari perbudakan manusia lama. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dan Roh Kudus, Allah sepanjang segala masa. Amin

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes (2:12-17)
  
"Orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya."
  
Aku menulis kepadamu, hai anak-anak, sebab dosamu telah diampuni karena nama Yesus. Aku menulis kepadamu, hai para bapak, sebab bapak-bapak telah mengenal Dia yang ada dari mulanya. Aku menulis kepadamu, hai orang-orang muda, sebab kamu telah mengalahkan yang jahat. Aku menulis kepadamu, hai anak-anak, sebab kamu mengenal Bapa. Aku menulis kepadamu, hai para bapak, sebab bapak-bapak telah mengenal Dia yang ada dari mulanya. Aku menulis kepadamu, hai orang-orang muda, sebab kamu kuat dan firman Allah diam di dalam kamu, dan kamu telah mengalahkan yang jahat. Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu. Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia. Dan dunia ini sedang melenyap bersama keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah

Mazmur Tanggapan, do = d, 3/4; 4/4, PS 806
Ref. Hendaklah langit bersuka cita, dan bumi bersorak-sorai dihadapan wajah Tuhan, kar'na Ia sudah datang.
Ayat. (Mzm 96:7-8a.8b-9.10)
1. Kepada Tuhan, hai suku-suku bangsa, kepada Tuhan sajalah kemuliaan dan kekuatan! Berikanlah kepada Tuhan kemuliaan nama-Nya.
2. Bawalah persembahan dan masuklah ke pelataran-Nya, sujudlah menyembah kepada Tuhan dengan berhiaskan kekudusan, gemetarlah di hadapan-Nya, hai seluruh bumi!
3. Katakanlah di antara bangsa-bangsa, "Tuhan itu raja! Dunia ditegakkan-Nya, tidak akan goyah. Ia akan mengadili bangsa-bangsa dalam kebenaran."

Bait Pengantar Injil, do = f, PS 959
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Inilah hari yang suci! Marilah, hai para bangsa, sujudlah di hadapan Tuhan, sebab cahaya gemilang menyinari seluruh muka bumi.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (2:36-40)
   
"Hana berbicara tentang Kanak-Kanak Yesus."
    
Ketika kanak-kanak Yesus dipersembahkan di Bait Allah, ada di Yerusalem seorang nabi perempuan, anak Fanuel dari suku Asyer, namanya Hana. Ia sudah sangat lanjut umurnya. Sesudah menikah, ia hidup tujuh tahun bersama suaminya, dan sekarang ia sudah janda, berumur delapan puluh empat tahun. Ia tidak pernah meninggalkan Bait Allah, dan siang malam beribadah dengan berpuasa dan berdoa. Pada hari kanak-kanak Yesus dipersembahkan di Bait Allah, Hana pun datang ke Bait Allah dan mengucap syukur kepada Allah, serta berbicara tentang kanak Yesus kepada semua orang yang menantikan kelepasan untuk Yerusalem. Setelah menyelesaikan semua yang harus dilakukan menurut hukum Tuhan, kembalilah Maria dan Yusuf beserta Kanak Yesus ke kota kediaman mereka, yaitu Kota Nazaret di Galilea. Anak itu bertambah besar dan menjadi kuat, penuh hikmat, dan kasih karunia Allah ada pada-Nya.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan
  
   


Yesus dipersembahkan di Bait Allah. Dia menerima berbagai ritus yang berlaku untuk anak-anak Yahudi. Yusuf dan Maria tidak membiarkan peristiwa yang mengesankan itu berlalu, melainkan memaknainya. Dalam kebersamaan dengan kedua orangtua-Nya Yesus bertumbuh: ”Yesus bertambah besar dan menjadi kuat, penuh hikmat, dan kasih karunia Allah ada pada-Nya” (Luk 2:40). 
        
Saat Kanak-Kanak Yesus dipersembahkan di kenisah, Hana, seorang saleh dan rajin beribadah dalam puasa dan doa tampil berbicara. Dalam diri Yesus, terletaklah harapan pembebasan dan kelepasan bagi umat manusia. Ada misteri kehidupan yang memberi kita harapan akan masa depan yang kita nantikan.
    
Hana adalah orang yang tahu apa misteri itu dan dia menantikannya dan dia hidup untuk melihatnya.

Semoga kita juga menjadi seperti Hana, meluangkan waktu dalam doa bahkan puasa, sehingga kita akan menemukan misteri Natal dan menantikan misteri masa depan.
(RENUNGAN PAGI)

Antifon Komuni (Yoh 1:16)
    
Karena dari kepenuhan-Nya kita semua telah menerima kasih karunia demi kasih karunia.

From his fullness we have all received, grace upon grace.
 
 
 

 

Paus Fransiskus menyerukan 'vaksin untuk semua orang'

 

Paus Fransiskus memberikan berkat Natal 'Urbi et Orbi' pada 25 Desember 2020. Kredit: Vatican Media

 

 Kota Vatikan, 25 Des, 2020 / 05:30 MT (CNA) .- Pada hari Jumat, Paus Fransiskus memberikan berkat tradisional Natal "Urbi et Orbi", ia menyerukan agar vaksin virus corona disediakan bagi orang-orang yang paling membutuhkan di dunia.

Paus membuat seruan khusus kepada para pemimpin untuk memberikan akses kepada orang miskin untuk mendapat vaksin melawan virus yang telah merenggut lebih dari 1,7 juta nyawa di seluruh dunia pada 25 Desember.

Ia berkata: “Hari ini, di saat kegelapan dan ketidakpastian tentang pandemi ini, berbagai cahaya harapan muncul, seperti penemuan vaksin. Tetapi agar lampu-lampu ini menerangi dan membawa harapan bagi semua, vaksin harus tersedia untuk semua. Kita tidak dapat membiarkan berbagai bentuk nasionalisme menutup diri untuk mencegah kita hidup sebagai keluarga manusia yang sesungguhnya. ”

“Kita juga tidak bisa membiarkan virus individualisme radikal menguasai kita dan membuat kita acuh tak acuh terhadap penderitaan saudara dan saudari lainnya. Saya tidak dapat menempatkan diri saya di atas orang lain, membiarkan hukum pasar dan paten lebih diutamakan daripada hukum kasih dan kesehatan umat manusia. "

“Saya meminta semua orang - para pemimpin pemerintah, bisnis, organisasi internasional - untuk membina kerja sama dan bukan persaingan, dan mencari solusi untuk semua orang: vaksin untuk semua, terutama untuk yang paling rentan dan membutuhkan di semua wilayah di planet ini. Sebelum yang lainnya: yang paling rentan dan membutuhkan! ”


Pandemi tersebut memaksa paus untuk memutuskan kebiasaan untuk muncul di balkon tengah yang menghadap ke Lapangan Santo Petrus untuk menyampaikan berkatnya "Kepada Kota dan Dunia". Untuk menghindari pertemuan besar orang, dia berbicara di Aula Doa di Istana Apostolik. Sekitar 50 orang hadir, mengenakan masker dan duduk di kursi merah di sepanjang sisi aula.

Dalam pesannya, yang disampaikan pada siang hari waktu setempat dan disiarkan langsung di internet, paus menggunakan ensiklik terbarunya, "Fratelli tutti," yang menyerukan persaudaraan yang lebih besar antara orang-orang di seluruh dunia.

Dia mengatakan bahwa kelahiran Yesus memungkinkan kami untuk “saling memanggil saudara dan saudari” dan berdoa agar Bayi Kristus menginspirasi tindakan kemurahan hati di tengah pandemi virus corona.

“Semoga Bayi Betlehem membantu kita, kemudian, menjadi murah hati, mendukung dan membantu, terutama terhadap mereka yang rentan, yang sakit, mereka yang menganggur atau mengalami kesulitan karena dampak ekonomi dari pandemi, dan perempuan yang mengalami kekerasan dalam rumah tangga selama bulan-bulan penguncian ini,”
katanya.

Sambil berdiri di depan mimbar transparan di bawah permadani kelahiran Yesus, dia melanjutkan: “Dalam menghadapi tantangan yang tidak mengenal batas, kita tidak dapat mendirikan tembok. Kita semua berada di perahu yang sama. Setiap orang adalah saudara laki-laki atau perempuan saya. Pada setiap orang, saya melihat tercermin wajah Tuhan, dan pada mereka yang menderita, saya melihat Tuhan memohon bantuan saya. Saya melihatnya dalam keadaan sakit, miskin, pengangguran, terpinggirkan, migran dan pengungsi: saudara dan saudari semuanya! ”

Paus kemudian fokus pada negara-negara yang dilanda perang Suriah, Irak, dan Yaman, serta hotspot lainnya di seluruh dunia.

Dia berdoa untuk mengakhiri konflik di Timur Tengah, termasuk perang saudara Suriah, yang dimulai pada 2011, dan perang saudara Yaman, yang meletus pada 2014 dan telah merenggut sekitar 233.000 nyawa, termasuk lebih dari 3.000 anak-anak.

“Pada hari ini, ketika firman Tuhan menjadi seorang anak, mari kita alihkan pandangan kita kepada banyak, terlalu banyak, anak-anak di seluruh dunia, terutama di Suriah, Irak dan Yaman, yang masih membayar mahal harga perang,”
katanya di aula bergema.

“Semoga wajah mereka menyentuh hati nurani semua pria dan wanita yang berkehendak baik, sehingga penyebab konflik dapat diatasi dan upaya yang berani dapat dilakukan untuk membangun masa depan perdamaian.”


Paus, yang berencana mengunjungi Irak pada Maret, berdoa untuk pengurangan ketegangan di seluruh Timur Tengah dan Mediterania Timur.

“Semoga Bayi Yesus menyembuhkan luka orang-orang Suriah yang terkasih, yang selama satu dekade telah dilanda perang dan konsekuensinya, sekarang diperburuk oleh pandemi,”
katanya.

“Semoga Dia menghibur rakyat Irak dan semua yang terlibat dalam upaya rekonsiliasi, dan khususnya bagi Yazidi, yang dengan berat dicobai oleh perang tahun-tahun terakhir ini.”


“Semoga Dia membawa perdamaian ke Libya dan memungkinkan fase baru negosiasi untuk mengakhiri semua bentuk permusuhan di negara ini.”


Paus juga mengimbau untuk "dialog langsung" antara Israel dan Palestina.

Dia kemudian berbicara kepada orang-orang Lebanon, kepada siapa dia menulis surat penghiburan pada Malam Natal.

“Semoga bintang yang bersinar terang di malam Natal ini memberikan arahan dan semangat kepada masyarakat Lebanon, sehingga dengan dukungan masyarakat internasional tidak putus asa di tengah kesulitan yang mereka hadapi saat ini,”
ujarnya.

“Semoga Pangeran Perdamaian membantu para pemimpin negara untuk mengesampingkan kepentingan parsial dan berkomitmen dengan keseriusan, kejujuran dan transparansi untuk memungkinkan Lebanon melakukan proses reformasi dan bertahan dalam panggilannya  kebebasan dan hidup berdampingan secara damai. "


Paus Fransiskus juga berdoa agar gencatan senjata akan diadakan di Nagorno-Karabakh dan Ukraina timur.

Dia kemudian beralih ke Afrika, berdoa untuk orang-orang di Burkina Faso, Mali dan Niger, yang menurutnya menderita "krisis kemanusiaan yang parah yang disebabkan oleh ekstremisme dan konflik bersenjata, tetapi juga oleh pandemi dan bencana alam lainnya".

Dia mengimbau diakhirinya kekerasan di Ethiopia, tempat konflik pecah pada November di wilayah Tigray utara.

Dia meminta Tuhan untuk menghibur penduduk wilayah Cabo Delgado di Mozambik utara, yang menghadapi serangan teroris yang gencar.

Dia berdoa agar para pemimpin Sudan Selatan, Nigeria, dan Kamerun akan "mengejar jalur persaudaraan dan dialog yang telah mereka lakukan."

Paus Fransiskus, yang merayakan ulang tahunnya yang ke 84 minggu lalu, diwajibkan untuk menyesuaikan jadwal Natal tahun ini karena meningkatnya kasus virus corona di Italia.

Kurang dari 100 orang hadir di Basilika Santo Petrus pada Kamis malam saat ia merayakan Misa Tengah Malam. Liturgi dimulai pada pukul 19.30. waktu setempat karena pada jam 10 malam. jam malam diberlakukan di seluruh Italia untuk membatasi penyebaran virus.

Dalam pidatonya "Urbi et Orbi", paus menyoroti penderitaan yang disebabkan oleh virus di Amerika.

“Semoga Sabda Bapa yang Kekal menjadi sumber harapan bagi benua Amerika, khususnya yang terkena dampak virus corona yang semakin memperparah penderitaannya, yang sering diperburuk oleh dampak korupsi dan peredaran narkoba,”
ujarnya.

“Semoga Dia membantu meredakan ketegangan sosial baru-baru ini di Chili dan mengakhiri penderitaan rakyat Venezuela.”


Paus mengakui korban bencana alam di Filipina dan Vietnam.

Dia kemudian memilih kelompok etnis Rohingya, ratusan ribu di antaranya terpaksa melarikan diri dari Negara Bagian Rakhine Myanmar pada 2017.

“Saat saya memikirkan Asia, saya tidak bisa melupakan orang-orang Rohingya: semoga Yesus, yang terlahir miskin di antara orang miskin, membawa harapan di tengah penderitaan mereka,” katanya.

Paus menyimpulkan: "Pada hari perayaan ini, saya memikirkan secara khusus semua orang yang menolak untuk membiarkan diri mereka dikuasai oleh kesulitan, tetapi sebaliknya bekerja untuk membawa harapan, penghiburan dan bantuan kepada mereka yang menderita dan mereka yang sendirian."

“Yesus lahir di kandang, tetapi dipeluk oleh cinta Perawan Maria dan St. Yusuf. Melalui kelahirannya dalam daging, Putra Allah menguduskan cinta keluarga. Pikiranku saat ini beralih ke keluarga: kepada mereka yang tidak dapat berkumpul hari ini dan mereka yang terpaksa tetap di rumah. ”

“Semoga Natal menjadi kesempatan bagi kita semua untuk menemukan kembali keluarga sebagai tempat lahir kehidupan dan iman, tempat penerimaan dan cinta, dialog, pengampunan, solidaritas persaudaraan dan kegembiraan bersama, sumber kedamaian bagi seluruh umat manusia.”


Setelah menyampaikan pesannya, paus membacakan Angelus. Mengenakan stola merah, dia kemudian memberikan restunya, yang disertai kemungkinan indulgensi pleno.

Indulgensi paripurna membebaskan semua hukuman sementara karena dosa. Mereka harus disertai dengan pelepasan penuh dari dosa, serta pengakuan sakramental, resepsi Komuni Kudus, dan doa untuk niat paus jika memungkinkan.

Akhirnya, Paus Fransiskus memberikan ucapan selamat Natal kepada mereka yang hadir di aula dan menonton di seluruh dunia melalui internet, televisi, dan radio.

“Saudara dan saudari yang terkasih,”
katanya. “Saya memperbarui harapan saya untuk Natal yang bahagia kepada Anda semua yang terhubung dari setiap bagian dunia melalui radio, televisi, dan sarana komunikasi lainnya. Saya berterima kasih atas kehadiran spiritual Anda pada hari yang ditandai dengan kegembiraan ini. "

“Di zaman sekarang, di mana suasana Natal mengajak orang-orang untuk menjadi lebih baik dan lebih bersahabat, marilah kita tidak lupa mendoakan keluarga dan komunitas yang hidup di tengah begitu banyak penderitaan. Tolong juga terus doakan aku. "

 Sumber: CNA

Selasa, 29 Desember 2020 Hari Kelima dalam Oktaf Natal

 

Selasa, 29 Desember 2020
Hari Kelima dalam Oktaf Natal
  
Hai orang Kristiani, sadarilah keadaanmu: Kodrat Allah sendiri ikut kamu miliki.-- St. Leo Agung

Antifon Pembuka (bdk. Yoh 3:16)

Demikian besar cinta kasih Allah kepada dunia, sehingga Ia menyerahkan Putra Tunggal-Nya, agar semua orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa melainkan memperoleh hidup abadi.

God so loved the world that he gave his Only Begotten Son, so that all who believe in him may not perish, but may have eternal life.

  
 
Pada Misa ini ada Madah Kemuliaan
 
Doa Pembuka

Allah Bapa yang Mahakuasa, Engkau mengutus Putra-Mu untuk menerangi dunia yang gelap. Bantulah kami untuk memperingati kelahiran-Nya dengan puji-pujian yang pantas. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dan Roh Kudus, Allah sepanjang segala masa. Amin      
   
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes (2:3-11)
   
"Barangsiapa mengasihi saudaranya, ia tetap berada di dalam terang."
     
Saudara-saudara terkasih, inilah tandanya bahwa kita mengenal Allah, yaitu jikalau kita menuruti perintah-perintah-Nya. Barangsiapa berkata “Aku mengenal Allah”, tetapi tidak menuruti perintah-Nya, ia adalah seorang pendusta dan tidak ada kebenaran di dalam dia. Tetapi barangsiapa menuruti firman-Nya, di dalam orang itu kasih Allah sungguh sudah sempurna; dengan itulah kita ketahui bahwa kita ada di dalam Allah. Barangsiapa mengatakan bahwa ia ada di dalam Allah, ia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup. Saudara-saudara terkasih, bukan perintah baru yang kutuliskan kepada kamu, melainkan perintah lama yang telah ada padamu dari mulanya. Perintah lama itu ialah firman yang telah kamu dengar. Namun perintah baru juga yang kutuliskan kepada kamu; perintah ini telah ternyata benar di dalam Dia dan di dalam kamu; sebab kegelapan sedang melenyap dan terang yang benar telah bercahaya. Barangsiapa berkata bahwa ia berada di dalam terang, tetapi membenci saudaranya, ia berada di dalam kegelapan sampai sekarang. Barangsiapa mengasihi saudaranya, ia tetap berada di dalam terang, dan di dalam dia tidak ada penyesatan. Tetapi barangsiapa membenci saudaranya, ia berada di dalam kegelapan dan hidup di dalam kegelapan. Ia tidak tahu ke mana ia pergi karena kegelapan itu telah membutakan matanya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = d, 3/4; 4/4, PS 806
Ref. Hendaklah langit bersuka cita, dan bumi bersorak-sorai dihadapan wajah Tuhan, kar'na Ia sudah datang.
Ayat. (Mzm 96:1-2a.2b-3.5b-6)
1. Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, menyanyilah bagi Tuhan, hai seluruh bumi! Menyanyilah bagi Tuhan, pujilah nama-Nya!.
2. Kabarkanlah dari hari ke hari keselamatan yang datang dari pada-Nya, ceritakanlah kemuliaan-Nya di antara bangsa-bangsa, kisahkanlah karya-karya-Nya yang ajaib di antara segala suku.
3. Tuhanlah yang menjadikan langit, keagungan dan semarak ada di hadapan-Nya, kekuatan dan hormat ada di tempat kudus-Nya.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Luk 2:32)
Kristuslah cahaya yang menerangi para bangsa. Dialah kemuliaan bagi umat Allah.
           
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (2:22-35)
   
"Kristus cahaya para bangsa."
    
Ketika genap waktu pentahiran menurut hukum Taurat, Maria dan Yusuf membawa kanak-kanak Yesus ke Yerusalem untuk menyerahkan Dia kepada Tuhan, seperti ada tertulis dalam hukum Tuhan: “Semua anak laki-laki sulung harus dikuduskan bagi Allah.” Juga mereka datang untuk mempersembahkan kurban menurut apa yang difirmankan dalam hukum Tuhan, yaitu sepasang burung tekukur atau dua ekor anak burung merpati. Adalah di Yerusalem seorang bernama Simeon. Ia seorang yang benar dan saleh hidupnya, yang menantikan penghiburan bagi Israel. Roh Kudus ada diatasnya, dan kepadanya telah dinyatakan oleh Roh Kudus bahwa ia tidak akan mati sebelum melihat Mesias, yaitu Dia yang diurapi Tuhan. Atas dorongan Roh Kudus, Simeon datang ke Bait Allah. Ketika kanak-kanak Yesus dibawa masuk oleh orangtua-Nya untuk melakukan apa yang ditentukan hukum Taurat, Simeon menyambut Anak itu dan menatang-Nya sambil memuji Allah, katanya, “Sekarang Tuhan, biarkanlah hamba-Mu ini pergi dalam damai sejahtera sesuai dengan firman-Mu, sebab mataku telah melihat keselamatan yang dari pada-Mu, yang telah Engkau sediakan di hadapan segala bangsa, yaitu terang yang menjadi pernyataan bagi bangsa-bangsa lain dan menjadi kemuliaan bagi umat-Mu, Israel.” Yusuf dan Maria amat heran akan segala sesuatu yang dikatakan tentang Kanak Yesus. Lalu Simeon memberkati mereka dan berkata kepada Maria, ibu Anak itu,”Sesungguhnya Anak ini ditentukan untuk menjatuhkan atau membangkitkan banyak orang di Israel dan untuk menjadi suatu tanda yang menimbulkan perbantahan --dan suatu pedang akan menembus jiwamu sendiri--, supaya menjadi nyata pikiran hati banyak orang.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
 
Renungan 
    
 Saat menyiapkan Kandang Natal, Anda harus memiliki satu elemen penting ini, yang tanpanya seluruh Kandang Natal akan terlihat agak aneh.

Selain latar belakang kandang dan palungan dan potongan-potongan jerami yang mirip, penting bahwa harus ada cahaya yang menyinari sosok bayi Yesus, atau setidaknya harus ada cahaya di sekitar sosok itu.

Kandang Natal tanpa cahaya akan terlihat agak aneh, dan mungkin menunjukkan kurangnya pemahaman tentang makna Natal.

Dalam doa-doa masa natal, aspek terang sering diulang-ulang, disamping itu penekanan pada perayaan kelahiran Tuhan.

Hal itu ditekankan dalam Injil ketika Simeon yang saleh dan lurus, yang menantikan Israel yang menghibur, memberkati Tuhan ketika dia menggendong bayi Yesus di pelukannya dan untuk membiarkan dia melihat keselamatan yang telah Tuhan persiapkan untuk semua bangsa.
    
Yesus datang sebagai Juruselamat dan keselamatan dimanifestasikan sebagai terang yang akan menyebarkan kegelapan dan kegelapan tidak pernah bisa mengatasinya.

Bacaan pertama mengatakan bahwa bersama Yesus, malam telah berakhir dan terang yang sesungguhnya sudah bersinar.

Perayaan Natal adalah perayaan Kristus sebagai Terang sejati yang memancarkan terang keselamatan kepada kita.

Jika kita hidup dalam terang itu, maka kita akan mencintai Tuhan dan sesama kita. Jika tidak, maka kita masih dalam kegelapan. Semoga terang Juruselamat kita Yesus Kristus menyinari kita dan memencarkan kegelapan dosa kita dan memenuhi kita dengan terang dan kasih.
(RENUNGAN PAGI)
  
 
“Andai saja Tuhan tidak memelihara hidup Maria dengan mukjizat istimewa di setiap saat kehidupannya, dukacitanya yang begitu dahsyat itu pastilah telah mengakibatkan kematiannya” (St. Anselmus)
          
Antifon Komuni (Luk 1:78)

Melalui rahmat dan belas kasihan dari Allah kita, Fajar pagi dari tempat yang tinggi akan mengunjungi kita.

Through the tender mercy of our God, the Dawn from on high will visit us.
 
Doa Malam
 
Yesus, Engkau hadir dalam dunia fana ini, gembirakanlah hati kami selalu akan rahmat kehadiran-Mu. Sebab Engkaulah Tuhan, Pengantara kami, kini dan sepanjang masa. Amin. 
 

Senin, 28 Desember 2020 Pesta Kanak-kanak Suci, Martir (Hari Keempat Dalam Oktaf Natal)

Senin, 28 Desember 2020
Pesta Kanak-kanak Suci, Martir (Hari Ketiga Dalam Oktaf Natal)
  
“Meskipun tidak mengerti, kanak-kanak martir ini mati demi Kristus.” (St. Quidvultdeus)
 

Antifon Pembuka

Kanak-kanak tak bersalah dibunuh demi Kristus. Kini mereka mengikuti Anak Domba tak bercela, dan senantiasa berseru, "Terpujilah Kristus!"

The innocents were slaughtered as infants for Christ; spotless, they follow the Lamb and sing for ever: Glory to you, O Lord.

  
Pengantar

  
Pesta Kanak-kanak Suci yang kita rayakan pada hari ini menunjuk pada kenyataan bahwa kuasa kegelapan menjadi gusar terhadap terang Kristus. Ini dapat dilihat di sepanjang sejarah keselamatan. Dengan lahirnya Yesus, Raja Herodes merasa kedudukannya terancam dengan hadirnya Raja baru tersebut. Ia merasakan takhtanya mulai digoyang. Itulah sebabnya, ia tidak segan-segan membunuh anak-anak. Telinganya sudah tuli untuk mendengar ratapan para ibu yang harus kehilangan anaknya. Mata hatinya buta untuk melihat penderitaan begitu banyak orang. Kehadiran seorang pembawa damai kerap menimbulkan ketidaknyamanan bagi orang yang congkak dan arogan. Kedatangan Yesus, Sang Raja Damai, menyebabkan kekacauan besar dalam diri Herodes. Anak-anak yang tidak bersalah menjadi korban kekejamannya hanya karena ingin memastikan bahwa Yesus termasuk di antara anak-anak tersebut.
 
Pada Misa ini ada Madah Kemuliaan 
  
Doa Pembuka
  
Allah Bapa yang Mahabaik, hari ini para martir-Mu yang kecil tak bersalah, meluhurkan Dikau bukan dengan madah melaikan dengan darah. Semoga iman yang kami akui dengan perkataan kami nyatakan pula dengan perbuatan. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dan Roh Kudus, Allah sepanjang segala masa. Amin
   
     
 Bacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes (1:5-2:2)    
  
"Darah Yesus Kristus menyucikan kita dari segala dosa."
   
Saudara-saudara terkasih, inilah berita yang telah kami dengar dari Yesus Kristus, dan yang kami sampaikan kepada kamu: Allah adalah terang, dan di dalam Dia sama sekali tidak ada kegelapan. Jika kita katakan bahwa kita beroleh persekutuan dengan Dia namun kita hidup di dalam kegelapan, kita berdusta, dan kita tidak melakukan kebenaran. Tetapi jika kita hidup di dalam terang sama seperti Dia ada di dalam terang, maka kita beroleh persekutuan seorang dengan yang lain, dan darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan kita dari segala dosa. Jika kita berkata bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri, dan kebenaran tidak ada di dalam kita. Jika kita mengaku dosa kita, maka Allah adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan. Jika kita berkata bahwa kita tidak berbuat dosa, maka kita membuat Dia menjadi pendusta, dan firman-Nya tidak ada di dalam kita. Anak-anakku, hal-hal ini kutuliskan kepada kamu, supaya kamu jangan berbuat dosa; namun jika seorang berbuat dosa, kita mempunyai seorang pengantara pada Bapa, yaitu Yesus Kristus yang adil. Dialah pendamaian untuk segala dosa kita; malahan bukan untuk dosa kita saja, tetapi juga untuk dosa seluruh dunia.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Jiwa kita terluput seperti burung terlepas dari jerat penangkap.
Ayat. (Mzm 124:2-3.4-5.7b-8)
1. Jika bukan Tuhan yang memihak kepada kita, ketika manusia bangkit melawan kita, maka mereka telah menelan kita hidup-hidup, ketika amarah mereka menyala-nyala terhadap kita.
2. Maka air telah menghanyutkan kita, dan sungai telah mengalir menimbus kita; telah mengalir melanda kita air yang meluap-luap itu.
3. Jerat itu telah putus, dan kita pun terluput! Pertolongan kita dalam nama Tuhan, yang menjadikan langit dan bumi.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Mat 24:42, 44)
Allah, Tuhan kami, Engkau kami puji dan kami muliakan. Kepada-Mu barisan para martir berkurban dengan mempertaruhkan nyawa.
        
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (2:13-18)
   
"Herodes menyuruh agar semua anak laki-laki di Betlehem dan sekitarnya dibunuh."
 
Setelah orang-orang majus yang mengunjungi bayi Yesus di Betlehem itu pulang, nampaklah malaikat Tuhan kepada Yusuf dalam mimpi. Malaikat itu berkata, “Bangunlah, ambillah Anak itu serta ibu-Nya! Larilah ke Mesir, dan tinggallah di sana sampai Aku berfirman kepadamu, karena Raja Herodes akan mencari Anak itu untuk dibunuh.” Maka Yusuf pun bangunlah. Malam itu juga diambilnya Anak itu serta ibu-Nya, lalu menyingkir ke Mesir, dan tinggal di sana sampai Herodes mati. Hal itu terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan lewat nabi-Nya, ‘Dari Mesir Kupanggil Anak-Ku’. Ketika Herodes tahu, bahwa ia telah diperdayakan oleh orang-orang majus itu, sangat marahlah ia. Lalu ia menyuruh membunuh semua anak di Betlehem dan sekitarnya, yaitu anak-anak yang berumur dua tahun ke bawah, sesuai dengan waktu yang dapat diketahuinya dari orang-orang majus itu. Dengan demikian genaplah firman yang disampaikan oleh Nabi Yeremia: Terdengarlah suara di Rama, tangis dan ratap yang amat memilukan; Rahel menangisi anak-anaknya, dan ia tidak mau dihibur, sebab mereka tidak ada lagi.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
 
Renungan
 

Ada banyak cara untuk mengatasi suatu masalah. Tentu cara yang paling beradab adalah melalui dialog dan negosiasi.

Tetapi pada akar masalahnya, masalahnya adalah seseorang merasa terancam atau ditempatkan pada posisi negatif atau inferior.

Hasilnya tentu saja ketakutan, karena ketakutan itu akan membuat seseorang bereaksi sedemikian rupa sehingga bisa bermusuhan dan kekerasan, dan dialog serta negosiasi tidak mungkin dilakukan.

Begitulah kasus raja Herodes ketika dia mendengar berita tentang raja orang Yahudi yang baru lahir.

Dan kemudian ketika dia mengetahui bahwa orang-orang majus yang dia kirim untuk mencari tahu lebih banyak tentang raja yang baru lahir ini mengecohnya, dia sangat marah dan memerintahkan pembunuhan semua anak laki-laki yang berusia dua tahun atau di bawah.

Itu pasti tindakan kekejaman, dan lebih jauh lagi itu adalah tindakan yang sangat kejam dan kejam terhadap yang lemah dan tidak berdaya.

Seperti darah Habel, darah bayi tak berdosa itu berseru menentang tindakan kejam, kejam, dan kejam.

Tangisan mereka juga harus membuat kita menghadapi ketakutan kita sehingga kita tidak bertindak dengan cara yang bermusuhan atau kekerasan terhadap orang lain, baik anak-anak maupun orang dewasa.

Selain itu, marilah kita mengindahkan panggilan keadilan dan itu untuk melindungi mereka yang lemah dan yang tidak dapat membela diri dari agresi/serangan.
      
Antifon Komuni (Bdk. Why 14:4)

Lihatlah mereka yang telah ditebus sebagai buah pertama umat manusia untuk Allah dan Anak Domba, dan yang mengikuti Anak Domba itu ke mana saja ia pergi.

Behold those redeemed as the first fruits of the human race for God and the Lamb, and who follow the Lamb wherever he goes.

Doa Malam 
 
Allah sumber cinta dan damai, baruilah iman kami akan penjelmaan Putra-Mu menjadi manusia agar kami tetap setia untuk selalu bersyukur kepada-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.  
 
 
 
 
RENUNGAN PAGI

 

Minggu, 27 Desember 2020 Pesta Keluarga Kudus (Hari Ketiga Dalam Oktaf Natal)

Minggu, 27 Desember 2020
Pesta Keluarga Kudus (Hari Kedua Dalam Oktaf Natal)
 
Keluarga Kristen adalah persekutuan pribadi-pribadi, satu tanda dan citra persekutuan Bapa dan Putera dalam Roh Kudus. Di dalam kelahiran dan pendidikan anak-anak tercerminlah kembali karya penciptaan Bapa. Keluarga dipanggil, supaya mengambil bagian dalam doa dan kurban Kristus. Doa harian dan bacaan. Kitab Suci meneguhkan mereka dalam cinta kasih. Keluarga Kristen mempunyai suatu tugas mewartakan dan menyebarluaskan Injil. (Katekismus Gereja Katolik, 2205)

 
Antifon Pembuka (Luk 2:16)
 
Para gembala bergegas datang dan bertemu dengan Maria dan Yusuf serta Sang Bayi yang terbaring di palungan.

The shepherds went in haste, and found Mary and Joseph and the Infant lying in a manger.

Deus in loco sancto suo: Deus, qui inhabitare facit unamines in domo: ipse dabit virtutem et fortitudinem plebi suae.

   
 
Pada Misa ini ada Madah Kemuliaan dan Syahadat
Bacaan I, Mazmur dan Bacaan II dapat menggunakan dari Tahun A. Bacaan Injil dari Tahun B.
     
Doa Pembuka

Ya Allah, Engkau berkenan memberikan kepada kami Keluarga Kudus sebagai teladan yang unggul. Semoga kami meneladannya dalam keutamaan hidup berkeluarga dan dalam ikatan cinta agar kami layak menikmati dengan penuh sukacita anugerah hidup abadi di dalam rumah-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan Pertama
Bacaan dari Kitab Putra Sirakh (3:2-6,12-14)
 
"Orang takwa menghormati ibu-bapanya."
 
Anak-anakku, dengarkanlah aku: Tuhan telah memuliakan bapa di atas anak-anaknya, dan hak itu atas para anaknya Ia teguhkan. Barangsiapa menghormati bapanya, ia memulihkan dosa, dan siapa memuliakan ibunya, ia sama dengan orang yang mengumpulkan harta. Barangsiapa menghormati bapanya, ia sendiri akan mendapat kesukaan pada anak-anaknya, dan apabila bersembahyang, niscaya doanya dikabulkan. Barangsiapa memuliakan bapanya akan panjang umurnya, dan orang yang taat kepada Tuhan menenangkan hati ibunya. Anakku, tolonglah bapamu pada masa tuanya, dan jangan menyakiti hatinya di masa hidupnya. Kalau akalnya sudah berkurang, hendaklah kaumaafkan, jangan menistakan dia sewaktu engkau masih berjaya. Kebaikan yang ditujukan kepada bapa tidak akan terlupakan; sebaliknya akan dibilang sebagai pemulihan segala dosamu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
Mazmur Tanggapan, do = g, 2/4, PS 841
Ref. Berbahagialah yang mendiami rumah Tuhan
Ayat. (Mzm 128:1-2.3.4-5; R:1)
1. Berbahagialah orang yang takwa kepada Tuhan yang hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya. Apabila engkau menikmati hasil jerih payahmu, berbahagialah engkau dan baiklah keadaanmu!
2. Isterimu akan menjadi laksana pohon anggur subur yang ada di dalam rumahmu; anak-anakmu seperti tunas pohon zaitun di se keliling mejamu!
3. Sungguh, demikianlah akan diberkati Tuhan, orang laki-laki yang takwa hidupnya. Kiranya Tuhan memberkati engkau dari Sion: boleh melihat kebahagiaan Yerusalem seumur hidupmu.
 
Bacaan Kedua
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Kolose (3:12-21)
  
"Tata hidup keluarga di dalam Tuhan."
   
Saudara-saudara, kalianlah orang pilihan Allah, yang dikuduskan dan dikasihi oleh-Nya. Maka kenakanlah belas kasihan, kemurahan dan kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran. Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan hendaknya kalian saling mengampuni bila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain; sebagaimana Kristus mengampuni kalian, demikian pula kalian hendaknya. Dan di atas semuanya itu kenakanlah cintakasih, tali pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan. Semoga damai sejahtera Kristus menguasai hatimu, karena untuk itulah kalian dipanggil menjadi satu tubuh. Dan bersyukurlah. Semoga sabda Kristus dengan segala kekayaannya tinggal di antara kamu. Hendaknya kamu saling mengajar dan menasihati dengan segala hikmat. Nyanyikanlah mazmur, puji-pujian dan nyanyian rohani, untuk mengucap syukur kepada Allah di dalam hatimu. Dan segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan atau perbuatan, lakukanlah itu demi nama Tuhan Yesus Kristus, dan dengan perantaraan-Nya bersyukurlah kepada Allah, Bapa kita. Hai para isteri, tunduklah kepada suamimu sebagaimana seharusnya di dalam Tuhan. Hai para suami, kasihilah isterimu, dan janganlah berlaku kasar terhadapnya. Hai anak-anak, taatilah orangtuamu dalam segala hal, karena itulah yang indah di dalam Tuhan. Hai para bapa, janganlah sakiti hati anakmu, supaya jangan tawar hatinya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
  
atau
 
Bacaan Pertama 
Bacaan dari Kitab Kejadian (15:1-6; 21;1-3)
    
"Anak kandungmulah yang akan menjadi ahli warismu."
      
Pada suatu ketika datanglah firman Tuhan kepada Abram dalam suatu penglihatan, "Janganlah takut, Abram, Akulah perisaimu; upahmu akan sangat besar." Abram menjawab, "Ya Tuhan Allah, apakah yang akan Engkau berikan kepadaku? Aku akan meninggal tanpa mempunyai anak, dan yang akan mewarisi isi rumahku ialah Eliezer, orang Damsyik itu." Lagi kata Abram, "Engkau tidak memberi aku keturunan, sehingga seorang hambakulah yang nanti menjadi ahli warisku." Tetapi datanglah firman Tuhan kepadanya, demikian, "Orang itu tidak akan menjadi ahli warismu, melainkan anak kandungmulah yang akan menjadi ahli warismu." Lalu Tuhan membawa Abram ke luar serta berfirman, "Coba lihat ke langit, hitunglah bintang-bintang itu jika engkau dapat!" Maka firman-Nya kepada Abram, "Demikianlah banyaknya nanti keturunanmu." Lalu Abram percaya kepada Tuhan; maka Tuhan memperhitungkan hal itu sebagai kebenaran. Tuhan memperhatikan Sara seperti difirmankan-Nya, dan Tuhan melakukan kepada Sara seperti yang dijanjikan-Nya. Maka mengandunglah Sara, lalu ia melahirkan seorang anak laki-laki bagi Abraham dalam masa tuanya pada waktu yang telah ditetapkan, sesuai dengan firman Allah kepadanya. Abraham menamai anaknya yang baru lahir itu Ishak, dialah anak yang dilahirkan Sara baginya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
  
Mazmur Tanggapan, do = d, 4/4, PS 845
Ref. Tuhan adalah kasih setia bagi orang yang berkenan pada perjanjian-Nya.
Ayat. (Mzm 105:1b-2.3-4.5-6.8-9; Ul: 7a.8a)
1. Bersyukurlah kepada Tuhan, serukanlah nama-Nya, maklumkanlah perbuatan-Nya di antara bangsa-bangsa. Bernyanyilah bagi Tuhan, bermazmurlah bagi-Nya, percakapkanlah segala perbuatan-Nya yang ajaib!
2. Bermegahlah dalam nama-Nya yang kudus, biarlah bersuka hati orang-orang yang mencari Tuhan. Carilah Tuhan dan kekuatan-Nya. Carilah selalu wajah-Nya!
3. Ingatlah perbuatan ajaib yang dilakukan-Nya, mukjizat dan ketetapan yang diucapkan-Nya, hai anak cucu Abraham, hamba-Nya, hai anak-anak Yakub, pilihan-Nya!
4. Selama-lamanya ia ingat akan perjanjian-Nya, akan firman yang diperintahkan-Nya kepada seribu angkatan; akan perjanjian yang diikat-Nya dengan Abraham, dan akan sumpah-Nya kepada Ishak.

Bacaan Kedua
Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (11:8.11-12.17-19)
    
"Iman Abraham, Sara, dan Ishak."
      
Saudara-saudara, karena iman, Abraham taat ketika ia dipanggil untuk berangkat ke negeri yang akan dia terima menjadi milik pusakanya, ia berangkat tanpa mengetahui tempat yang ia tuju. Karena iman pula, Abraham dan Sara beroleh kekuatan untuk menurunkan anak cucu, walaupun usianya sudah lewat, karena ia yakin bahwa Dia yang memberikan janji itu setia. Itulah sebabnya, dari satu orang yang malahan telah mati pucuk terpancar keturunan besar seperti bintang di langit atau seperti pasir di tepi laut, yang tidak terhitung banyaknya. Karena iman, Abraham rela mempersembahkan Ishak tatkala ia dicobai. Ia yang telah menerima janji itu rela mempersembahkan anaknya yang tunggal, walaupun kepadanya telah dikatakan, "Keturunan yang berasal dari Ishaklah yang akan disebut keturunanmu." Abraham berbuat demikian karena ia percaya bahwa Allah berkuasa membangkitkan orang sekalipun mereka sudah mati. Dan dari sana ia seakan-akan telah menerimanya kembali.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
  
  
****
 
Bait Pengantar Injil, do = a, 4/4, PS 962
Ref. Alleluya, allleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Kol 3:15a.16a)
Semoga damai Kristus melimpahi hatimu. Semoga damai Kristus berakar dalam dirimu.

Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (2:22-40 (Singkat: 2:22.39-40)
   
"Anak itu bertambah besar dan penuh hikmat."
      
(Ketika genap waktu pentahiran menurut hukum Taurat, Maria dan Yusuf membawa Kanak Yesus ke Yerusalem untuk menyerahkan Dia kepada Tuhan), seperti ada tertulis dalam hukum Tuhan: Semua anak laki-laki sulung harus dikuduskan bagi Allah. Juga mereka datang untuk mempersembahkan kurban menurut apa yang difirmankan dalam hukum Tuhan, yaitu sepasang burung tekukur dan dua ekor anak merpati. Adalah di Yerusalem seorang bernama Simeon. Ia seorang yang benar dan saleh hidupnya, yang menantikan penghiburan bagi Israel. Roh Kudus ada di atasnya, dan kepadanya telah dinyatakan oleh Roh Kudus bahwa ia tidak akan mati sebelum melihat Mesias, yaitu Dia yang diurapi Tuhan. Atas dorongan Roh Kudus Simeon datang ke Bait Allah. Ketika Kanak Yesus dibawa masuk oleh orangtua-Nya untuk melakukan apa yang ditentukan hukum Taurat, Simeon menyambut Anak itu dan menatang-Nya sambil memuji Allah, katanya, "Sekarang Tuhan, biarlah hamba-Mu ini pergi dalam damai sejahtera, sesuai dengan firman-Mu, sebab mataku telah melihat keselamatan yang daripada-Mu, yang telah Engkau sediakan di hadapan segala bangsa, yaitu terang yang menjadi pernyataan bagi bangsa-bangsa lain dan menjadi kemuliaan bagi umat-Mu Israel." Yusuf dan Maria amat heran akan segala sesuatu yang dikatakan tentang Kanak Yesus. Lalu Simeon memberkati mereka dan berkata kepada Maria, ibu Anak itu, "Sesungguhnya Anak ini ditentukan untuk menjatuhkan atau membangkitkan banyak orang di Israel dan untuk menjadi suatu tanda yang menimbulkan perbantahan -- dan suatu pedang akan menembus jiwamu sendiri --, supaya menjadi nyata pikiran hati banyak orang." Pada waktu itu ada pula di Yerusalem seorang nabi perempuan, anak Fanuel dari suku Asyer, namanya Hana. Ia sudah sangat lanjut umurnya. Sesudah menikah, ia hidup tujuh tahun bersama suaminya, dan sekarang ia sudah janda, berumur delapan puluh empat tahun. Ia tidak pernah meninggalkan Bait Allah, dan siang malam beribadah dengan berpuasa dan berdoa. Pada hari itu Hana pun datang ke Bait Allah dan mengucap syukur kepada Allah, serta berbicara tentang Kanak Yesus kepada semua orang yang menantikan kelepasan untuk Yerusalem. (Setelah menyelesaikan semua yang harus dilakukan menurut hukum Tuhan, kembalilah Maria dan Yusuf beserta Kanak Yesus ke kota kediaman mereka, yaitu kota Nazaret di Galilea. Anak itu bertambah besar dan menjadi kuat, penuh hikmat, dan kasih karunia Allah ada pada-Nya).
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
 
Renungan
    
Hari ini, Gereja juga merayakan pesta, pesta Keluarga Kudus, dan Injil dimulai dengan ini:

"
Ketika genap waktu pentahiran menurut hukum Taurat, Maria dan Yusuf membawa Kanak Yesus ke Yerusalem untuk menyerahkan Dia kepada Tuhan ..."

Bagi Maria dan Yusuf, banyak yang telah terjadi dan ketika mereka mempersembahkan anak Yesus kepada Tuhan, mereka pasti ingin bersyukur bahwa mereka masih berpegangan bersama.

Dari Kabar Sukacita hingga Yesus dipersembahkan kepada Allah, terdapat peristiwa-peristiwa di sana yang begitu signifikan dan penuh dengan misteri yang berada di luar realitas.

Maria mendapat kunjungan dari malaikat Gabriel yang memiliki misi untuknya dan dia berkata "Ya". Yusuf mengalami mimpi dan dia juga berkata "Ya". Mereka harus pergi ke Betlehem dan bersama-sama mereka berkata "Ya". Mereka menerima kandang sebagai tempat kelahiran Yesus. Dan sekarang, dalam ketaatan pada Hukum Musa, mereka mempersembahkan Yesus kepada Tuhan.

Tetapi banyak yang telah terjadi, dan lebih banyak lagi yang akan datang. Simeon yang lurus dan saleh datang dan menggendong bayi Yesus itu. Baginya, pada akhirnya, matanya telah melihat Juruselamat yang dijanjikan dan matanya sekarang dapat beristirahat dengan damai.

Untuk Hanna, janda berusia 84 tahun, kewaspadaannya telah berakhir dan dia sekarang dapat menantikan matahari terbenam yang damai.

Tetapi bagi Maria dan Yusuf, mereka harus bersiap untuk apa yang akan datang. Khusus bagi Maria, pedang itu akan menembus jiwanya.

Namun pengalaman Maria dan Yusuf dengan bayi Yesus tidak hanya terbatas pada diri mereka sendiri dalam perayaan pesta Keluarga Kudus. Karena itu membuat kita memikirkan tentang pengalaman keluarga kita sendiri.

Kita mungkin ingat bahwa pesta ini diistilahkan dengan "Keluarga Kudus" dan bukan "keluarga sempurna" atau "keluarga ideal".

Dan itu juga realitas keluarga kita bukan? Keluarga kita tidaklah sempurna atau ideal, apa pun arti sempurna atau ideal itu.

Tetapi keluarga kita harus berjuang untuk menjadi kudus, dan di sinilah Keluarga Kudus menjadi teladan bagi keluarga kita.

Terlepas dari pencobaan dan kesengsaraan mereka dan harus merawat dan melindungi Yesus, mereka memancarkan kekudusan dan membawa kedamaian bagi orang-orang yang bertemu mereka.

Simeon melihat apa yang ingin dilihat matanya dan Anna penantiannya telah berakhir, dan kedamaian datang atas mereka.

Sewaktu kita melihat anggota senior keluarga kita, apakah kita tahu apa yang ingin mereka lihat dan apakah kita tahu apa yang mereka tunggu? Apakah mereka menunggu kita untuk mengunjungi mereka, dan membawa cucu untuk melihat mereka? Semoga penantian mereka tidak sia-sia, dan semoga mata mereka tertutup damai dengan matahari terbenam.

Dan tentang anak-anak kita, apakah kita membentuk mereka untuk mencintai Tuhan terlebih dahulu di atas segalanya? 
 
Sebagaimana pesta ini memberitahu kita, ini tentang kekudusan dalam keluarga dan tugas yang sulit dan menantang untuk pembentukan dalam kekudusan. 
    
Maria dan Yusuf membentuk Yesus dalam kekudusan dan Dia mengubah cara berpikir dunia. Tapi kita tidak bisa terus memikirkannya; kita harus menjalankannya. Seperti Keluarga Kudus, marilah kita berjuang untuk kekudusan saat kita menantikan tahun baru. Biarlah kekudusan menjadi fokus kita, dan berkat Tuhan akan melimpah. (RENUNGAN PAGI)


Antion Komuni (Bar 3:38)

Allah kita tampak di dunia, Ia bergaul dengan manusia.

Our God has appeared on the earth, and lived among us.
 
 
 

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy