Hari Biasa Pekan III
“Pengulangan dosa, juga dosa ringan, membawa kepada kebiasaan buruk, antara lain apa yang dinamakan dosa-dosa pokok” (Katekismus Gereja Katolik, 1875)
Antifon Pembuka (Mzm 25:1-2a/PS 444)
Kepada-Mu, ya Tuhan, kuangkat jiwaku: Allahku, kepada-Mu aku percaya.
Allah Bapa Mahakuasa, kami bersyukur karena Engkau memilih kami menjadi umat kesayangan-Mu. Berkatilah Gereja kudus-Mu agar selalu setia kepada-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin. .
Doa Daud meneguhkan kepercayaannya bahwa Allah dan segala firman-Nya adalah kebenaran semata. Iman Daud ini menjadikan kasih setia Allah tetap tinggal dalam keturunan Daud untuk selama-lamanya. Inilah berkat yang berlaku dalam keluarga Daud: Mesias harus lahir dari keturunan Daud, dan lahir di kota Daud.
Bacaan dari Kitab Kedua Samuel (7:18-19.24-29)
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah
Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya.
Ayat. (Mzm 132:1-2.3-5.11.12.13-14)
1. Ingatlah, ya Tuhan, akan Daud, dan akan segala penderitaannya. Ingatlah bagaimana ia telah bersumpah kepada Tuhan, dan telah bernazar kepada Yang Mahakuat dari Yakub.
2. ”Sungguh, aku tidak akan masuk ke dalam kemah kediamanku, dan tidak akan berbaring di ranjang petiduranku; aku tidak akan membiarkan mataku tertidur, atau membiarkan kelopak mataku terlelap; sampai aku mendapat tempat bagi Tuhan, kediaman bagi Yang Mahakuat dari Yakub.”
3. Tuhan telah menyatakan sumpah setia kepada Daud, Ia tidak akan memungkirinya, “Seorang anak kandungmu akan Kududukkan di atas takhtamu; Jika anak-anakmu berpegang pada perjanjian-Ku, dan pada peraturan yang Kuajarkan kepada mereka, maka selamanya anak-anak mereka, akan duduk di atas takhtamu.”
4. Sebab Tuhan telah memilih Sion, dan mengingininya menjadi tempat kedudukan-Nya, “Inilah tempat peristirahatan-Ku untuk selama-lamanya, di sini Aku hendak diam, sebab Aku mengingininya.”
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Sabda-Mu adalah pelita bagi langkahku, dan cahaya bagi jalanku.
Semua misteri kehidupan akan disingkap dalam diri Yesus Kristus, bagaikan pelita yang harus ditempatkan di atas kaki dian. Maka diperlukan telinga yang peka untuk mencamkan sabda yang didengarnya. Buahnya, menjadi pola pikir yang kita kenakan untuk menilai sesama; dan akan dijadikan Allah untuk “mengadili” kita. Tanpa upaya tersebut, semua yang ada pada kita akan diambil-Nya.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (4:21-25)
Pada suatu hari Yesus berkata kepada murid-muridnya, “Orang memasang pelita bukan supaya ditempatkan di bawah gantang atau di bawah tempat tidur, melainkan supaya ditaruh di atas kaki dian. Sebab tidak ada sesuatu yang tersembunyi yang tidak akan dinyatakan, dan tidak ada suatu rahasia yang tidak akan tersingkap. Barangsiapa mempunyai telinga untuk mendengar, hendaklah ia mendengar!” Lalu Yesus berkata lagi, “Camkanlah apa yang kamu dengar! Ukuran yang kamu pakai untuk mengukur akan dikenakan pula padamu; dan malah akan ditambah lagi! Karena siapa yang mempunyai, akan diberi lagi, tetapi siapa yang tidak mempunyai, apa pun juga yang ada padanya akan diambil.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Yesus mengajarkan bahwa ajaran-Nya tidak seharusnya disembunyikan. Ajaran-Nya diperuntukkan bagi semua manusia. Para murid dipanggil dan diutus untuk mewartakan amanat Injil Yesus. Mereka harus menjadi terang bagi sesamanya juga dengan hidup yang sesuai dengan amanat Injil. Itulah sebabnya, Yesus mengingatkan mereka untuk mendengarkan. Kita semua juga berkat rahmat baptis diundang untuk ambil bagian dalam tugas pewartaan. Tugas pewartaan ini bukan hanya dengan kata-kata, tetapi terlebih dengan cara hidup. Apakah cara hidup kita sudah sesuai dengan semangat hidup Injili?
Doa Malam
Ya Tuhan, aku bersyukur kepada-Mu atas anugerah telinga. Melaluinya aku dapat mendengar banyak hal akan apa yang terjadi di sekitarku.Tajamkanlah pendengaranku agar aku mampu mendengarkan firman-Mu, merenungkannya dalam hati dan keheningan serta melaksanakannya dalam berbagai aktivitasku setiap hari. Firman-Mu adalah pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku sehingga aku dapat berjalan di jalan yang benar menuju keselamatan abadi. Ya Tuhan, menjelang istirahat malam ini aku hendak membangun niat untuk menjadi pelita bagi sesama di sekitarku. Amin.
RUAH