| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Seri Alkitab INJIL MARKUS 6:51-56


Seri Alkitab
INJIL MARKUS 6:51-56

Mrk. 6:51-52
Lalu Ia naik ke perahu mendapatkan mereka, dan angin pun redalah. Mereka sangat tercengang dan bingung, * sebab sesudah peristiwa roti itu mereka belum juga mengerti, dan hati mereka tetap degil.

Et ascendit ad illos in navem, et cessavit ventus. Et valde nimis intra se stupebant; * non enim intellexerant de panibus, sed erat cor illorum obcaecatum.

Syalom aleikhem.
Begitu Tuhan Yesus naik ke perahu, angin yang tadinya mendorong-dorong perahu berhenti menerpa. Mati angin. Keadaan itu membuat para murid terheran-heran. Baru saja Sang Guru berjalan di atas air tanpa tenggelam, sekarang angin sakal terdiam tanpa daya.

Ungkapan “tercengang dan bingung” menyiratkan keadaan bagai orang hilang akal alias linglung, tak sadar akan apa yang terjadi, tak benar-benar paham. Para murid tak tahu harus bicara dan berbuat apa karena tak mampu memahami sepenuhnya apa yang disaksikan baru saja. Terkandung rasa takut dan kagum sekaligus pada mereka.

Apa arti degil? Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) membantu: ‘tidak mau menuruti nasihat orang; keras kepala; kepala batu’. Dalam hal ini, arti kepala batu ini yang cocok. Dalam bahasa Yunani, frasa yang diterjemahkan “hati mereka tetap degil” berbunyi ‘jantung mereka masih dikeraskan’. Ini kiasan menggambarkan ketakpahaman. Para murid masih tak paham siapa sejatinya Yesus dari Nazaret.

Mukjizat roti bagi 5.000 orang lebih, berjalan di atas air, redanya angin sakal tak membuat para murid mengerti bahwa Tuhan Yesus adalah Putra Allah. Hati mereka tetap saja tertutup, pikiran mereka masih saja tumpul.

Mrk. 6:53-55
Setibanya di seberang Yesus dan murid-murid-Nya mendarat di Genesaret dan berlabuh di situ. * Ketika mereka keluar dari perahu, orang segera mengenal Yesus. * Maka berlari-larilah mereka ke seluruh daerah itu dan mulai mengusung orang-orang sakit di atas tilamnya kepada Yesus, di mana saja kabarnya Ia berada.

Et cum transfretassent in terram, pervenerunt Gennesaret et applicuerunt. * Cumque egressi essent de navi, continuo cognoverunt eum * et percurrentes universam regionem illam coeperunt in grabatis eos, qui se male habebant, circumferre, ubi audiebant eum esse.

Tempat pendaratan berbeda dari tujuan awal, Betsaida. Kini mereka berlabuh di Genesaret. Tampaknya angin sakal membuat arah perahu meleset. Genesaret itu kampung di barat daya Kapernaum. Namanya menjadi nama alias Danau Galilea. Tersurat pada ayat 54, penduduk Genesaret sudah mengenal Tuhan Yesus. Dan, kejadian seperti yang sudah-sudah berulang. Di mana ada Tuhan Yesus, di situ orang datang. Lihat penggambarannya pada ayat 56 di bawah.

Mrk. 6:56
Ke mana pun Ia pergi, ke desa-desa, ke kota-kota, atau ke kampung-kampung, orang meletakkan orang-orang sakit di pasar dan memohon kepada-Nya, supaya mereka diperkenankan hanya menjamah jumbai jubah-Nya saja. Dan semua orang yang menjamah-Nya menjadi sembuh.

Et quocumque introibat in vicos aut in civitates vel in villas, in plateis ponebant infirmos; et deprecabantur eum, ut vel fimbriam vestimenti eius tangerent; et, quotquot tangebant eum, salvi fiebant.

Rev. D. Y. Istimoer Bayu Ajie
Katekis Daring

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy