KATKIT (Katekese Sedikit) No. 319
Seri Liturgi
TUHAN BERSAMAMU
Syalom aleikhem.
Mengawali Kurban Misa, setelah Tanda Salib, imam menyampaikan salam kepada umat. Salam tradisional adalah “Dominus vobiscum”, artinya ‘Tuhan bersamamu’ atau ‘Tuhan sertamu’.
Pedoman Umum Misale Romawi (PUMR) no. 50 mencatat bahwa salam bertujuan untuk menunjukkan bahwa Tuhan hadir di tengah-tengah umat. Menunjukkan dalam arti mengajak umat menyadari bahwa perayaan yang sedang berlangsung bukan perayaan biasa, melainkan perayaan yang dipimpin oleh Sang Kristus, Tuhan, Imam Agung.
Terhadap salam “Dominus vobiscum”, umat menjawab “et cum spiritu tuo”, artinya ‘dan bersama rohmu’ atau ‘dan sertamu juga’. Apa makna jawaban umat? Lagi-lagi PUMR nomor yang sama memberi penerangan bahwa jawaban memperlihatkan misteri Gereja yang sedang berkumpul.
Gereja yang berkumpul ingat akan sabda Kristus dalam Mat. 18:20: “Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka.” Mengingat misteri yang agung ini, hayatilah salam dalam Misa dengan khusyuk.
Hampir lupa, salam duniawi seperti: “halo apa kabar” atau “selamat pagi” atau “hai jumpa lagi” dsb. tak mendapat tempat dalam liturgi kita karena justru akan “menurunkan” derajat liturgi dari misterinya yang luhur. Liturgi adalah “acara” ilahi, bukan acara manusiawi.
Rev. D. Y. Istimoer Bayu Ajie
Katekis Daring