Berpeganglah pada ketetapan dan perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, supaya baik keadaanmu dan keadaan anak-anakmu yang kemudian, dan supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu untuk selamanya." (Ulangan 4:40)
Oleh sebab itu ajaran yang dipegang teguh oleh Gereja tentang makna
Ekaristi bukan saja sebagai perjamuan melainkan juga bahkan terutama
sebagai kurban, dengan setepatnya dilihat sebagai salah satu pintu masuk
utama bagi semua orang beriman akan partisipasi penuh dalam Sakramen
sebesar ini. "Karena, bila dilucuti dari segi kurban, maka misteri ini
hanya diartikan dan dipentingkan tidak lebih daripada sebuah perjamuan
persaudaraan". (Redemptionis Sacramentum, Instruksi VI tentang sejumlah
hal yang perlu dilaksanakan atau dihindari berkaitan dengan Ekaristi
Mahakudus, No. 38)
Antifon Pembuka (Why 5:12)
Anak Domba yang telah dikurbankan pantas menerima kekuatan dan keallahan, kebijaksanaan, keperkasaan dan kehormatan. Alleluya.
Worthy is the Lamb who was slain, to receive power and divinity, and wisdom and strength and honor, alleluia.
Doa Pembuka
Allah Bapa sumber kehidupan sejati, Engkau telah menyediakan makanan
surgawi bagi kami, yaitu Tubuh dan Darah Putra-Mu. Ajarilah kami untuk
sungguh-sungguh mengimani kehadiran Putra-Mu dalam Ekaristi, sehingga
kami pun dapat menimba daya hidup dari-Nya. Sebab Dialah Tuhan,
Pengantara kami yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan
berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kisah Para Rasul (9:1-20)
"Orang ini adalah alat pilihan bagi-Ku, untuk memberitakan nama-Ku kepada bangsa-bangsa lain."
Ketika pecah penganiayaan terhadap jemaat, hati Saulus berkobar-kobar
untuk mengancam dan membunuh murid-murid Tuhan. Ia menghadap Imam Besar,
dan meminta surat kuasa dari padanya untuk dibawa kepada
majelis-majelis Yahudi di Damsyik, supaya jika ia menemukan laki-laki
atau perempuan yang mengikuti Jalan Tuhan, ia menangkap mereka dan
membawa mereka ke Yerusalem. Dalam perjalanannya ke Damsyik, ketika ia
sudah dekat kota itu, tiba-tiba cahaya memancar dari langit mengelilingi
dia. Ia rebah ke tanah, dan kedengaran olehnya suatu suara yang berkata
kepadanya, “Saulus, Saulus, mengapa engkau menganiaya Aku?” Jawab
Saulus, “Siapakah Engkau, Tuhan?” Kata-Nya, “Akulah Yesus yang kauaniaya
itu! Tetapi bangunlah dan pergilah ke dalam kota. Di sana akan
dikatakan kepadamu, apa yang harus kauperbuat.” Maka termangu-mangulah
temannya seperjalanan, karena mereka memang mendengar suara itu, tetapi
tidak melihat seorang jua pun. Saulus bangun dan berdiri, lalu membuka
matanya, tetapi ia tidak dapat melihat apa-apa. Teman-temannya harus
menuntun dia masuk ke Damsyik. Tiga hari lamanya Saulus tidak dapat
melihat dan tiga hari lamanya ia tidak makan dan minum. Di Damsyik ada
seorang murid Tuhan bernama Ananias. Firman Tuhan kepadanya dalam suatu
penglihatan, “Ananias!” Jawabnya, “Ini aku, Tuhan!” Firman Tuhan,
“Pergilah ke jalan yang bernama Jalan Lurus, dan carilah di rumah Yudas
seorang dari Tarsus, yang bernama Saulus. Ia sekarang berdoa, dan dalam
suatu penglihatan ia melihat bahwa seorang yang bernama Ananias masuk ke
dalam dan menumpangkan tangannya ke atasnya, supaya ia dapat melihat
lagi.” Jawab Ananias, “Tuhan, dari banyak orang telah kudengar tentang
orang itu betapa banyak kejahatan yang dilakukannya terhadap orang-orang
kudus-Mu di Yerusalem. Dan ia datang ke mari dengan kuasa penuh dari
imam-imam kepala untuk menangkap semua orang yang memanggil nama-Mu.”
Tetapi firman Tuhan kepadanya, “Pergilah, sebab orang ini adalah alat
pilihan bagi-Ku untuk memberitakan nama-Ku kepada bangsa-bangsa lain,
kepada raja-raja dan orang-orang Israel. Aku sendiri akan menunjukkan
kepadanya, betapa banyak penderitaan yang harus ia tanggung oleh karena
nama-Ku.” Lalu pergilah Ananias ke situ dan masuk ke rumah itu. Ia
menumpangkan tangannya ke atas Saulus, katanya, “Saulus, saudaraku,
Tuhan Yesus yang telah menampakkan diri kepadamu di jalan yang engkau
lalui, telah menyuruh aku kepadamu, supaya engkau dapat melihat lagi dan
penuh dengan Roh Kudus.” Dan seketika itu juga seolah-olah ada selaput
gugur dari matanya, sehingga Saulus dapat melihat lagi. Saulus bangun
lalu dibaptis. Dan setelah ia makan, pulihlah kekuatannya. Saulus
tinggal beberapa hari bersama-sama dengan murid-murid di Damsyik. Ketika
itu juga ia memberitakan Yesus di rumah-rumah ibadat, dan mengatakan
bahwa Yesus adalah Anak Allah.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah. Mazmur Tanggapan, do = f, 4/4, PS 827
Ref. Pergi ke seluruh dunia, wartakanlah Injil!
Ayat. (Mzm 117:1bc.2)
1. Pujilah Tuhan, hai segala bangsa, megahkanlah Dia, hai segala suku bangsa!
2. Sebab kasih-Nya hebat atas kita, dan kesetiaan Tuhan untuk selama-lamanya. Bait Pengantar Injil, do = f, 4/4, PS 963
Ref. Alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya.
Ayat. (Yoh 6:56)
Barangsiapa makan Daging-Ku dan minum Darah-Ku, ia tinggal di dalam Aku, dan Aku di dalam dia, sabda Tuhan.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (6:52-59)
"Daging-Ku adalah benar-benar makanan, dan Darah-Ku adalah benar-benar minuman."
Di rumah ibadat di Kapernaum orang-orang Yahudi bertengkar antar mereka
sendiri dan berkata, “Bagaimana Yesus ini dapat memberikan daging-Nya
kepada kita untuk dimakan?” Maka kata Yesus kepada mereka, “Aku berkata
kepadamu, sesungguhnya jikalau kamu tidak makan Daging Anak Manusia dan
minum Darah-Nya, kamu tidak mempunyai hidup di dalam dirimu, barangsiapa
makan Daging-Ku dan minum Darah-Ku, ia mempunyai hidup yang kekal, dan
Aku akan membangkitkan dia pada akhir zaman. Sebab Daging-Ku adalah
benar-benar makanan, dan Darah-Ku adalah benar-benar minuman.
Barangsiapa makan Daging-Ku dan minum Darah-Ku, ia tinggal di dalam Aku
dan Aku di dalam dia. Sama seperti Bapa yang hidup mengutus Aku dan Aku
hidup oleh Bapa, demikian juga barangsiapa memakan Aku, akan hidup oleh
Aku. Akulah roti yang telah turun dari surga, bukan roti seperti yang
dimakan nenek moyangmu dan mereka telah mati. Barangsiapa makan roti
ini, ia akan hidup selama-lamanya.” Semuanya ini dikatakan Yesus di
Kapernaum ketika Ia mengajar di rumah ibadat.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus. Renungan
Dalam
Injil hari ini Yesus menjadi lebih berani dalam pengajaran-Nya tentang
Roti Hidup. Dia memberi tahu orang-orang Yahudi bahwa Dia memberikan
Daging-Nya untuk dimakan. Ini sulit bagi orang Yahudi untuk percaya.
Mereka diperlakukan sebagai kanibal! Mereka tidak bisa menerima
kenyataan bahwa mereka disuruh makan daging manusia. Itu adalah ajaran
baru. Mereka tidak siap dan mau menerima. Sungguh, siapa pun pada
masa-masa itu, bahkan di zaman kita, akan merasa bahwa mengajar sulit
diterima. Tetapi Yesus tidak berbicara tentang tubuh manusia-Nya.
Kemudian Dia akan melembagakan Ekaristi. Dalam Ekaristi, seperti yang
kita ketahui sekarang, apa yang Yesus katakan menjadi mungkin. Ketika
imam memecahkan roti, roti itu menjadi Tubuh dan Darah Yesus. Itulah
yang kita yakini. Ketika kita makan roti dan minum anggur, kita menjadi
satu dengan Yesus. Yesus ada di dalam kita dan kita di dalam Yesus.
Tetapi
bahkan sekarang, pertanyaannya bukan hanya pada makan roti atau minum
anggur yang menjadi Tubuh dan Darah YESUS. Perbuatan itu merupakan
penyempurnaan persahabatan antara Yesus dan kita. Pada saat yang sama,
merupakan tantangan untuk menghayati iman dan terus-menerus bersahabat
dengan Tuhan.
Melalui Tubuh
dan Darah-Nya yang paling berharga, Kristus sendiri telah berdiam di
dalam diri kita masing-masing dan setiap orang yang percaya kepada-Nya,
dan yang menaruh kepercayaan dan iman kita kepada-Nya. Dia telah datang
untuk menebus kita dan membebaskan kita dari ikatan dosa kita, untuk
membuka mata kita dan memungkinkan kita untuk melihat sekali lagi
kebenaran-Nya dan terang-Nya.
Itulah yang sebenarnya terjadi pada Saulus ketika ia buta selama tiga
hari di Damaskus, tidak dapat melihat dan hidup dalam kegelapan.
Kebutaan
dan kegelapan itu adalah representasi betapa jahat dan berdosa, rusak
dan ternodanya jiwa Saul sebelum pertobatannya. Tetapi Tuhan tidak ingin
melihatnya binasa dalam dosa-dosanya. Sebaliknya, Tuhan memanggil
Saulus keluar dari kegelapan, dan membuka matanya, tidak hanya mata
tubuhnya seperti yang Ananias lakukan kepadanya, tetapi juga mata hati
dan jiwanya.
Saudara-saudari
seiman dalam Kristus, hari ini sewaktu kita merenungkan bagian-bagian
Alkitab hari ini, marilah kita semua merenungkan kehidupan kita sendiri,
tindakan dan perbuatan kita dalam kehidupan. Mari kita semua berpikir
tentang bagaimana kita telah menjalani hidup kita sejauh ini, dan
melihat apakah kita telah mengizinkan Tuhan untuk datang kepada kita dan
mengubah hidup kita. Dia sendiri telah memberikan Tubuh dan Darah-Nya
sendiri, sebagai makanan dan makanan nyata, bahwa Dia hidup di dalam
diri kita masing-masing, dan menjadi sumber kekuatan kita.
Semoga
Tuhan memberkati pekerjaan kita dan memberi kita kekuatan untuk
mengikatkan diri pada kehidupan baru yang dipenuhi dengan rahmat,
harapan, dan cinta, agar kita dapat melakukan segala sesuatu dalam hidup
sesuai dengan apa yang telah Tuhan ajarkan kepada kita dan menghendaki
agar kita lakukan. Semoga Dia menguatkan iman kita di dalam diri kita,
agar kita selalu berusaha untuk lebih dekat dengan-Nya dan menjadi lebih
seperti Dia dalam segala hal. Amin.
Antifon Komuni
Kristus yang disalibkan telah bangkit dari antara orang mati dan telah menebus kita, alleluya.
The Crucified is risen from the dead and has redeemed us, alleluia.
Liturgi sebagai tindakan suci par excellence adalah puncak yang menjadi
arah kegiatan Gereja dan merupakan sumber semua kekuatannya. Melalui
liturgi, Kristus meneruskan karya penebusan kita dalam, dengan, dan
melalui Gereja. (Kompendium Katekismus Gereja Katolik, No. 219)
Antifon Pembuka (Kel 15:1-2)
Marilah kita memuji Allah, pahlawan gagah perkasa. Ia menyelamatkan kita dengan kekuatan-Nya yang jaya, alleluya.
Let us sing to the Lord, for he has gloriously triumphed. The Lord is my
strength and my might; he has become my salvation, alleluia.
Doa Pembuka
Allah Bapa yang kekal dan kuasa, hari-hari ini, Engkau menyatakan cinta
kasih-Mu dengan lebih berlimpah kepada kami dan membebaskan kami dari
kesesatan. Semoga kami semakin terbuka bagi rahmat-Mu, dan semakin teguh
dalam kebenaran-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan
kami, yang bersama Dikau dan dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan
berkuasa, Allah sepanjang segala masa. Amin. Filipus
bertemu dengan sida-sida dari Etiopia atas perintah dari Malaikat
Tuhan. Filipus menjelaskan kitab Nabi Yesaya, yang dibaca oleh sida-sida
tersebut. Sida-sida tersebut bahagia atas bimbingan dan penjelasan
Filipus, dan percaya bahwa Yesus adalah anak Allah. Hingga akhirnya ia
diminta dibaptis oleh Filipus.
Bacaan dari Kisah Para Rasul (8:26-40)
"Jika Tuan percaya dengan segenap hati, Tuan boleh dibaptis."
Waktu Filipus di Samaria, berkatalah seorang malaikat Tuhan kepadanya,
“Bangunlah dan berangkatlah ke sebelah selatan, menyusur jalan yang
turun dari Yerusalem ke Gaza.” Jalan itu jalan yang sunyi. Lalu
berangkatlah Filipus. Adalah seorang Etiopia, seorang sida-sida,
pembesar dan kepala perbendaharaan Sri Kandake, ratu negeri Etiopia,
yang pergi ke Yerusalem untuk beribadah. Sekarang orang itu sedang dalam
perjalanan pulang, ia duduk dalam keretanya sambil membaca kitab Nabi
Yesaya. Lalu kata Roh kepada Filipus, “Pergilah ke situ dan dekatilah
kereta itu!” Filipus segera mendekat, dan mendengar sida-sida itu sedang
membaca kitab Nabi Yesaya. Kata Filipus, “Mengertikah Tuan apa yang
Tuan baca itu?” Jawabnya, “Bagaimanakah aku dapat mengerti, kalau tidak
ada yang membimbing aku?” Lalu ia meminta Filipus naik dan duduk di
sampingnya. Nas yang dibacanya itu berbunyi seperti berikut: Seperti
seekor domba Ia dibawa ke pembantaian; dan seperti anak domba yang kelu
di depan orang yang menggunting bulunya, demikianlah Ia tidak membuka
mulut-Nya. Dalam kehinaan-Nya berlangsunglah hukuman-Nya, siapakah yang
akan menceritakan asal usul-Nya? Sebab nyawa-Nya diambil dari bumi. Maka
kata sida-sida itu kepada Filipus, “Aku bertanya kepadamu, tentang
siapakah nabi berkata demikian? Tentang dirinya sendiri atau tentang
orang lain?” Maka mulailah Filipus berbicara, dan bertolak dari nas itu
ia memberitakan Injil Yesus kepadanya. Mereka melanjutkan perjalanan,
dan tiba di suatu tempat yang ada airnya. Lalu kata sida-sida itu,
“Lihat, di situ ada air; apakah halangannya, jika aku dibaptis?” Sahut
Filipus, “Jika Tuan percaya dengan segenap hati, boleh.” Jawabnya, “Aku
percaya, bahwa Yesus Kristus adalah Anak Allah.” Lalu orang Etiopia itu
menyuruh menghentikan kereta, dan keduanya turun ke dalam air, baik
Filipus maupun sida-sida itu, dan Filipus membaptis dia. Dan setelah
mereka keluar dari air, Roh Tuhan tiba-tiba melarikan Filipus, dan
sida-sida itu tidak melihatnya lagi. Ia meneruskan perjalanannya dengan
sukacita. Tetapi ternyata Filipus ada di Asdod. Ia menjelajah daerah itu
dan memberitakan Injil di semua kota sampai ia tiba di Kaisarea.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Bersorak-sorailah bagi Allah, hai seluruh bumi!
Ayat. (Mzm 66:8-9.16-17.20; R:1)
1. Pujilah Allah kami, hai para bangsa, dan perdengarkanlah puji-pujian
kepada-Nya! Ia mempertahankan jiwa kami di dalam hidup dan tidak
membiarkan kaki kami goyah.
2. Marilah, dengarlah, hai kamu sekalian yang takwa kepada Allah, aku
hendak menceritakan apa yang dilakukan-Nya terhadapku. Kepada-Nya aku
telah berseru dengan mulutku, kini dengan lidahku aku menyanyikan
pujian.
3. Terpujilah Allah, yang tidak menolak doaku, dan tidak menjauhkan kasih setia-Nya daripadaku.
Bait Pengantar Injil, do = g, PS 959
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 6:51)
Akulah roti hidup yang telah turun dari surga, sabda Tuhan. Barangsiapa makan dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya. Dalam
rumah ibadat di Kapernaum, Yesus bersabda bahwa tidak seorang pun dapat
datang kepada-Nya, jikalau ia tidak ditarik oleh Bapa yang
mengutus-Nya. Yesuslah Sang Roti Hidup. Barangsiapa makan dari padanya,
ia tidak akan mati.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (6:44-51)
"Akulah roti hidup yang telah turun dari surga."
Di rumah ibadat di Kapernaum Yesus berkata kepada orang banyak, “Tidak
seorang pun dapat datang kepada-Ku, jikalau ia tidak ditarik oleh Bapa
yang mengutus Aku; dan ia akan Kubangkitkan pada akhir zaman. Ada
tertulis dalam kitab nabi-nabi; Dan mereka semua akan diajar oleh Allah.
Dan setiap orang, yang telah mendengar dan menerima pengajaran dari
Bapa, datang kepada-Ku. Hal itu tidak berarti, bahwa ada orang yang
telah melihat Bapa! Hanya Dia yang datang dari Allah, Dialah yang telah
melihat Bapa! Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya, ia
mempunyai hidup yang kekal. Akulah roti hidup. Nenek moyangmu telah
makan manna di padang gurun dan mereka telah mati. Inilah roti yang
turun dari surga: Barangsiapa makan dari padanya, ia tidak akan mati.
Akulah roti hidup yang telah turun dari surga. Jikalau seorang makan
dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya. Dan roti yang Kuberikan itu
ialah daging-Ku, yang akan Kuberikan untuk hidup dunia.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Bagaimana Kristus hadir dalam Sakramen Ekaristi?
Yesus Kristus hadir dalam Sakramen Ekaristi dalam cara yang unik dan tak
tertandingi. Dia hadir dalam cara yang sungguh-sungguh, nyata, dan
substansial, dengan Tubuh dan Darah-Nya, dengan Jiwa dan Keilahian-Nya.
Karena itu dalam Sakramen Ekaristi, Dia hadir secara sakramental, yaitu
dalam rupa roti dan anggur ekaristis, Kristus penuh dan total, Allah dan
Manusia. (Kompendium Katekismus Gereja Katolik, No. 282)
Renungan
Allah
memberikan napas hidup kepada setiap manusia. Napas kehidupan menjadi
tanda hadirnya keselamatan Allah. Sebab, jika napas berhenti, saat itu
dia mati. Yesus adalah Putra Allah yang diberikan kepada manusia. Yesus
menghadirkan karya keselamatan Allah. Yesus adalah roti hidup yang turun
dari surga. Yesus memberikan Tubuh dan Darah-Nya sebagai santapan dan
minuman rohani yang menyelamatkan. Oleh karena itu, manusia akan hidup
bila percaya dan setia menyantap roti hidup dalam kurban Ekaristi Kudus.
Sejauh mana selama ini kita bertekun merayakan Ekaristi?
Antifon Komuni (2Kor 5:15)
Kristus telah mati untuk semua orang, supaya mereka yang hidup, tidak
lagi hidup untuk dirinya sendiri, tetapi untuk Dia, yang telah mati dan
telah dibangkitkan untuk mereka, alleluya.
Christ died for all, that those who live may live no longer for
themselves, but for him, who died for them and is risen, alleluia.
Doa Malam
Tuhan Yesus, berkatilah kami malam ini. Jauhkanlah kami dari yang jahat
serta berilah kesehatan yang baik bagi kami. Sebab Engkaulah Tuhan dan
Juruselamat kami, yang hidup dan berkuasa, kini dan sepanjang masa.
Amin.
Rabu, 29 April 2020 Peringatan Wajib St. Katarina dari Siena, Perawan dan Pujangga Gereja
"Saya tidak mampu melakukan hal-hal besar, tetapi saya ingin melakukan
segala sesuatu, bahkan hal-hal terkecil, untuk kemuliaan Allah yang
lebih besar." -St. Dominikus Savio
Antifon Pembuka
Inilah perawan bijaksana yang keluar menyongsong Kristus dengan pelita bernyala, alleluya.
Here is a wise virgin, from among the number of the prudent, who went forth with lighted lamp to meet Christ, alleluia.
Doa Pembuka
Ya Allah, Engkau mengobarkan hati Santa Katarina dengan kasih
ilahi setiap kali ia merenungkan sengsara Kristus dan melayani
Gereja-Mu. Semoga berkat doa dan permohonannya umat-Mu, yang
dipersatukan dengan misteri Kristus, selalu bersukacita memandang
kemuliaan-Nya. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami,
yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa,
Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kisah Para Rasul (8:1b-8)
"Mereka menjelajah seluruh negeri sambil memberitakan Injil."
Setelah Stefanus dibunuh, mulailah penganiayaan yang hebat terhadap
jemaat di Yerusalem. Mereka semua, kecuali rasul-rasul, tersebar ke
seluruh daerah Yudea dan Samaria. Orang-orang saleh menguburkan mayat
Stefanus serta meratapinya dengan sangat. Tetapi Saulus berusaha
membinasakan jemaat itu. Ia memasuki rumah demi rumah dan menyeret
laki-laki serta perempuan ke luar, lalu menyerahkan mereka untuk
dimasukkan ke dalam penjara. Mereka yang tersebar menjelajah ke seluruh
negeri sambil memberitakan Injil. Filipus pergi ke suatu kota di Samaria
dan memberitakan Mesias kepada orang-orang di situ. Ketika orang banyak
itu mendengar pemberitaan Filipus dan melihat tanda-tanda yang
diadakannya, mereka semua dengan bulat hati menerima apa yang
diberitakannya itu. Sebab dari banyak orang yang kerasukan roh jahat
keluarlah roh-roh itu sambil berseru dengan suara keras, dan banyak juga
orang lumpuh dan orang timpang yang disembuhkan. Maka sangatlah besar
sukacita dalam kota itu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah. Mazmur Tanggapan
Ref. Bersorak-sorailah bagi Allah, hai seluruh bumi!
Ayat. (Mzm 66:1-3a.4-5.6-7a; R:1)
1. Bersorak-sorailah bagi Allah, hai seluruh bumi, mazmurkanlah
kemuliaan nama-Nya, muliakanlah Dia dengan puji-pujian! Katakanlah
kepada Allah, "Betapa dahsyat segala pekerjaan-Mu!"
2. Seluruh bumi sujud menyembah kepada-Mu, dan bermazmur bagi-Mu,
seluruh bumi memazmurkan nama-Mu. Pergilah dan lihatlah karya-karya
Allah; Ia dahsyat dalam perbuatan-Nya terhadap manusia.
3. Ia mengubah laut menjadi tanah kering, dan orang berjalan kaki
menyeberangi sungai. Oleh sebab itu kita bersukacita karena Dia, yang
memerintah dengan perkasa untuk selama-lamanya. Bait Pengantar Injil, do = g, PS 959
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Yoh 6:40)
Setiap orang yang percaya kepada Anak, beroleh hidup yang kekal, dan Aku akan membangkitkannya pada akhir zaman.
Bait Pengantar Injil dan Bacaan Injil dari rumus Hari Biasa Pekan V
Paskah, atau dari Rumus Umum Para Perawan, misalnya Mat 11:25-30
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (6:35-40)
"Inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu supaya setiap orang yang melihat Anak beroleh hidup yang kekal."
Di rumah ibadat di Kapernaum Yesus berkata kepada orang banyak, "Akulah
roti hidup! Barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan
barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi. Tetapi Aku telah
berkata kepadamu: Sungguh pun kamu telah melihat Aku, kamu tidak
percaya. Semua yang diberikan Bapa kepada-Ku akan datang kepada-Ku, dan
barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan Kubuang. Sebab Aku telah
turun dari surga bukan untuk melakukan kehendak-Ku, tetapi untuk
melakukan kehendak Dia yang telah mengutus Aku. Dan inilah kehendak Dia
yang telah mengutus Aku, yaitu supaya dari semua yang telah
diberikan-Nya kepada-Ku jangan ada yang hilang, tetapi supaya
Kubangkitkan pada akhir zaman. Sebab inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu
supaya setiap orang, yang melihat Anak dan percaya kepada-Nya beroleh
hidup yang kekal, dan supaya Aku membangkitkannya pada akhir zaman."
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.
Renungan
Pada abad
ke-14, kota Sienna menjadi ibukota sebuah Republika yang makmur dan
merdeka. Di kota inilah, Katarina lahir pada tahun 1347, keluarganya
tergolong besar tapi sederhana. Demi keutuhan Gereja, Allah memilih dia
menjadi pembimbing dan pelindung Gereja dalam suatu kurun waktu yang
suram.
Katarina tidak bersekolah dan tidak pandai menulis.
Keterampilan membaca sangat sedikit dikuasainya. Hal ini sedikit
menolongnya untuk mengikuti doa ofisi di kemudian hari ketika ia masuk
biara. Ketika berusia 6 tahun, ia mengalami suatu peristiwa ajaib, yang
memberi tanda surgawi bahwa ia akan dipilih Allah untuk suatu tugas
khusus dalam Gereja. Ia melihat Kristus di atas gereja Santo Dominikus
yang sedang memberkatinya. Peristiwa ini menyebabkan perubahan besar
dalam hidupnya. Sejak saat itu, ia suka memencilkan diri untuk berdoa.
Ibunya tidak suka melihat kelakuannya. Oleh karena itu, ia dipekerjakan
di dapur dari pagi hingga malam. Ia tidak memberontak terhadap perlakuan
ibunya. Sebaliknya, ia dengan taat dan rajin melakukan apa yang di
suruh ibunya.
Kesabarannya dalam menaati suruhan ibunya, akhirnya
membuahkan hasil yang baik. Ia mampu mengatasi segala kesulitan yang
menimpanya, sambil terus berdoa kepada Tuhan. Sesudah mengalami banyak
kesulitan, ia diijinkan orangtuanya untuk masuk ordo Ketiga Santo
Dominikus. Di dalam biara ia tetap melaksanakan doa dan meditasi di
samping karya amal dan kerasulannya. Lama-kelamaan ia menjadi pusat
perhatian semua anggota biara. Kerohanian dan kepribadiannya yang
menarik mengangkat dia ke atas jabatan pemimpin biara itu.
Situasi
gereja pada masa itu kacau-balau. Imam-imam dan pimpinan Gereja tidak
menampilkan diri secara baik. Peperangan antar negara dan antar
raja-raja timbul dimana-mana. Di samping itu, Sri Paus di Avignon,
Perancis yang sudah berusian 70 tahun menimbulkan percekcokan di
kalangan pemimpin-pemimpin gereja. Dalam suatu penglihatan, Kristus
menganjurkan kepada Katarina untuk menyurati Paus, raja-raja dan uskup
serta para panglima guna memperbaiki keadaan masyarakat dan Gereja. Paus
Gregorius XI memintanya pergi ke Pisa dan Florence untuk mendamaikan
kedua republik itu. Katarina berhasil meyakinkan Paus untuk pulang ke
Roma sebagai kota abadi dan pusat Gereja.
Semenjak masuk ke dalam
Ordo ketiga Santo Dominikus, Katarina makin memperkeras puasanya.
Banyak kali ia tidak makan, kecuali menerima Komuni Suci. Ia dikaruniai
Stigmata / luka-luka Tuhan Yesus. Atas permohonannya, stigamata itu
tidak terlihat oleh orang lain selama hidupnya. Kemudian setelah
meninggal stigmata itu baru terlihat di badannya secara jelas. Katarina
memiliki kharisma yang besar untuk mempengaruhi banyak orang. Ia
berhasil membawa kembali banyak pendosa ke jalan Tuhan, termasuk
mendamaikan raja-raja dengan Gereja. Semuanya itu dilihatnya sebagai
anugerah Tuhan. Ia sendiri menganggap dirinya hanyalah alat Tuhan untuk
menegakkan kemuliaan Tuhan. Pada tahun 1380 ia meninggal dunia di Roma
dalam usia 33 tahun. (www.imankatolik.or.id)
Antifon Komuni (1Yoh 1:7)
Jika kita berjalan dalam terang sama seperti Allah berada di dalam
terang, maka kita beroleh persekutuan seorang dengan yang lain, dan
darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan kita dari pada segala dosa, alleluya.
If we walk in the light, as God is in the light, then we have fellowship
with one another, and the blood of his Son Jesus Christ cleanses us
from all sin, alleluia.
“Setelah dikubur dalam tanah dan menjadi binasa, pada waktunya kita akan bangkit kembali.” (St. Ireneus)
Antifon Pembuka (Why 19:5; 12:10)
Pujilah Allah kita, kamu sekalian yang hina dan mulia, dan yang takut
kepada-Nya, karena telah tiba keselamatan, kekuasaan dan kerajaan
Kristus, alleluya.
Sing praise to our God, all you who fear God, both small and great, for
now salvation and strength have come, and the power of his Christ,
alleluia
Doa Pembuka
Allah Bapa Yang Mahabaik, Engkau membuka pintu kerajaan surga bagi orang
yang lahir kembali dari air dan Roh Kudus. Rahmat-Mu telah Kauberikan
kepada kami, dan kami telah Kaubersihkan dari segala dosa. Semoga
rahmat-Mu semakin melimpah dalam hati kami, agar kami layak menikmati
janji-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang
bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah,
sepanjang segala masa. Amin. Orang
banyak menyeret Stefanus keluar kota dan melemparinya dengan batu
sampai mati. Ini terjadi, karena perkataan Stefanus mengusik hati Imam
Besar, pemuka penatua dan ahli Taurat. Stefanus mengecam
ketidakpercayaan mereka semua kepada Yesus bahkan sampai tega
mengkhianati dan membunuh Yesus Orang Benar itu.
Bacaan dari Kisah Para Rasul (7:51-8:1a)
"Ya Tuhan Yesus, terimalah rohku."
Di hadapan sidang Mahkamah Agama Yahudi Stefanus berkata kepada Imam
Besar, para penatua dan ahli Taurat, “Hai orang-orang yang keras kepala,
yang tidak bersunat hati dan telinga, kamu selalu menentang Roh Kudus;
sama seperti nenek moyangmu, demikian juga kamu. Siapakah dari nabi-nabi
yang tidak dianiaya oleh nenek moyangmu? Bahkan mereka membunuh
orang-orang yang telah menubuatkan kedatangan Orang Benar yang sekarang
telah kamu khianati dan kamu bunuh. Kita telah menerima hukum Taurat
yang disampaikan oleh malaikat-malaikat, tetapi kamu tidak menurutinya!”
Mendengar semuanya itu, para anggota Mahkamah Agung sangat tertusuk
hatinya. Maka mereka menyambutnya dengan gertakan gigi. Tetapi Stefanus,
yang penuh dengan Roh Kudus, menatap ke langit; ia melihat kemuliaan
Allah, dan Yesus berdiri di sebelah kanan Allah. Maka katanya, “Sungguh,
aku melihat langit terbuka, dan Anak Manusia berdiri di sebelah kanan
Allah.” Maka berteriak-teriaklah mereka, dan sambil menutup telinga
serentak menyerbu dia. Mereka menyeret Stefanus ke luar kota, lalu
melemparinya dengan batu. Dan saksi-saksi meletakkan jubah mereka di
depan kaki seorang muda yang bernama Saulus. Sementara dilempari batu,
Stefanus berdoa, “Ya Tuhan Yesus, terimalah rohku.” Sambil berlutut
Stefanus berseru dengan suara nyaring, “Tuhan, janganlah tanggungkan
dosa ini kepada mereka!” Dan dengan perkataan itu meninggallah Stefanus.
Saulus juga setuju bahwa Stefanus mati dibunuh.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = bes, 4/4, PS 820
Ref. Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu, Kupercayakan jiwaku.
Ayat. (Mzm 31:3-4.6.7.8)
1. Jadilah bagiku gunung batu tempat berlindung, dan kubu pertahanan
untuk menyelamatkan daku! Sebab Engkaulah bukit batu dan pertahananku;
oleh karena nama-Mu Engkau akan menuntun dan membimbing aku.
2. Ke dalam tangan-Mu kuserahkan nyawaku; sudilah membebaskan daku, ya
Tuhan, Allah yang setia. Tetapi aku percaya kepada Tuhan, aku akan
bersorak sorai dan bersukacita karena kasih setia-Mu.
3. Buatlah wajah-Mu bercahaya atas hamba-hamba-Mu, selamatkanlah aku
oleh kasih setia-Mu! Engkau menyembunyikan mereka dalam naungan wajah-Mu
terhadap persekongkolan orang-orang. Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 6:35)
Akulah roti hidup yang turun dari surga, sabda Tuhan; Jikalau seorang makan dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya.
Orang banyak di rumah ibadat di Kapernaum meminta tanda kepada Yesus.
Yesus pun memberikan tanda bahwa Diri-Nya adalah roti yang turun dari
surga dan memberi hidup kepada dunia.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (6:30-35)
"Bukan Musa yang memberi kamu roti dari surga, melainkan Bapa-Kulah yang memberi kamu roti yang benar dari surga."
Di rumah ibadat di Kapernaum orang banyak berkata kepada Yesus, “Tanda
apakah yang Engkau perbuat, supaya kami dapat melihatnya dan percaya
kepada-Mu?” Pekerjaan apakah yang Engkau lakukan? Nenek moyang kami
telah makan manna di padang gurun, seperti ada tertulis: Mereka
diberi-Nya makan roti dari surga.” Maka kata Yesus kepada mereka, “Aku
berkata kepadamu, sesungguhnya bukan Musa yang memberi kamu roti dari
surga, melainkan Bapa-Kulah yang memberi kamu roti yang benar dari
surga. Karena roti yang dari Allah ialah roti yang turun dari surga dan
yang memberi hidup kepada dunia.” Maka kata mereka kepada-Nya, “Tuhan,
berikanlah kami roti itu senantiasa.” Kata Yesus kepada mereka, “Akulah
roti hidup! Barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan
barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan Tuhan Yesus
mengaruniakan karya keselamatan Allah di tengah dunia. Gereja
menghadirkan kembali keselamatan Allah ini dalam Sakramen Ekaristi.
Setiap kali dirayakan Ekaristi Kudus, Gereja menghadirkan Tubuh dan
Darah Kristus yang menyelamatkan. Tubuh dan Darah Kristus dalam Ekaristi
menjadi perwujudan dan tanda kehadiran Yesus, sang roti surgawi.
Makanan dari minuman rohani ini akan mengenyangkan jiwa. Orang yang
percaya dan setia mengikuti Ekaristi akan beroleh kekuatan yang
menyelamatkan karena persatuannya dengan Yesus. Antifon Komuni (Rm 6:8)
Jika kita telah mati dengan Kristus, kita percaya, bahwa kita akan hidup juga dengan Kristus.
If we have died with Christ, we believe that we shall also live with Christ, alleluia.
Doa Malam
Allah Bapa Mahamulia, Engkau telah membarui kami dengan
sakramen-sakramen-Mu. Maka kami mohon, pandanglah kami dengan rela dan
bangkitkanlah tubuh kami untuk hidup yang mulia. Dengan pengantaraan
Kristus, Tuhan kami. Amin.
“Ekaristi adalah rahasia hariku. Ia memberikan kekuatan dan makna bagi
semua aktivitas pelayananku demi Gereja dan seluruh dunia….Biarkan Yesus
dalam Sakramen Mahakudus berbicara ke dalam hatimu. Ialah yang
merupakan jawaban kehidupan yang sebenarnya, yang sedang kamu cari. Ia
tinggal disini bersama kita : Ia adalah Allah beserta kita. Carilah Ia
tanpa lelah, sambutlah Ia tanpa keraguan, cintailah Ia tanpa henti :
sekarang, besok, dan selamanya. ” – Paus Yohanes Paulus II
“Siapa yang tidak ingin mengetahui kehendak Allah ibarat orang yang berjalan-jalan di samping tebing yang amat curam, dan mudah jatuh dengan angin sekecil apa pun. Jika dia dipuji, dia bangga. Jika ditegur, dia marah. Jika dia makan makanan yang menyenangkan, dia ditarik kepada nafsu tubuh. Ketika dia menderita, dia menangis. Ketika dia tahu sesuatu, dia ingin menunjukkan bahwa dia tahu. Ketika dia tidak mengerti, dia berpura-pura mengerti. Ketika dia kaya, dia menjadi takabur. Ketika dia lemah, dia menjadi munafik. Ketika dia sudah kenyang, dia nekat. Ketika dia berpuasa, dia besar kepala. Ketika dia menegur, dia suka suka berdebat, sementara dia memandang pada mereka yang memaafkannya sebagai orang bodoh.” — St. Markus Pertapa
Antifon Pembuka
Telah bangkit gembala yang baik. Ia menyerahkan nyawa-Nya bagi domba-domba-Nya, dan rela mati untuk kawanan-Nya. Alleluya.
Doa Pembuka
Allah Bapa sumber cahaya ilahi, Engkau menunjukkan cahaya kebenaran-Mu
kepada orang-orang yang sesat, supaya mereka kembali ke jalan yang
benar. Semoga kami yang menamakan diri orang kristiani, menjauhkan
segala yang bertentangan dengan nama itu, serta berusaha hidup sebagai
orang kristiani sejati. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu,
Tuhan kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan
berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kisah Para Rasul (6:8-15)
"Mereka tidak sanggup melawan hikmat Stefanus dan Roh yang mendorong dia berbicara."
Stefanus, yang penuh dengan karunia dan kuasa, mengadakan
mukjizat-mukjizat dan tanda-tanda di antara orang banyak. Tetapi
tampillah beberapa orang dari jemaat Yahudi yang disebut jemaat orang
Libertini. – Anggota-anggota jemaat ini adalah orang-orang dari Kirene
dan dari Aleksandria. – Mereka datang bersama dengan beberapa orang
Yahudi dari Kilikia dan dari Asia. Orang-orang itu bersoal jawab dengan
Stefanus, tetapi mereka tidak sanggup melawan hikmatnya dan Roh yang
mendorong dia berbicara. Lalu mereka menghasut beberapa orang untuk
mengatakan, “Kami telah mendengar dia mengucapkan kata-kata hujat
terhadap Musa dan Allah.” Dengan jalan demikian mereka mengadakan suatu
gerakan di antara orang banyak serta tua-tua dan ahli-ahli Taurat; maka
mereka menyergap Stefanus, lalu menyerahkan dan membawanya ke hadapan
Mahkamah Agama. Lalu mereka mengajukan saksi-saksi palsu yang berkata,
“Orang ini terus menerus mengucapkan perkataan yang menghina tempat
kudus ini dan hukum Taurat. Sebab kami telah mendengar dia mengatakan
bahwa Yesus, orang Nazaret itu, akan merobohkan tempat ini dan mengubah
adat-istiadat yang diwariskan oleh Musa kepada kita.” Semua orang yang
duduk dalam sidang Mahkamah Agama itu menatap Stefanus, lalu mereka
melihat muka Stefanus sama seperti muka seorang malaikat.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah. Mazmur Tanggapan
Ref. Berbahagialah orang yang hidup menurut Taurat Tuhan.
Ayat. (Mzm 119:23-24.26-27.29-30; Ul: 1b)
1. Sekalipun para pemuka duduk bersepakat melawan aku, hambamu ini
merenungkan ketetapan-ketetapan-Mu. Ya, peringatan-peringatan-Mu menjadi
kegemaranku, dan kehendak-Mu menjadi penasihat bagiku.
2. Jalan hidupku telah kuceritakan dan Engkau menjawab aku; ajarkanlah
ketetapan-ketetapan-Mu kepadaku. Buatlah aku mengerti petunjuk
titah-titah-Mu, supaya aku merenungkan perbuatan-perbuatan-Mu yang
ajaib.
3. Jauhkanlah jalan dusta dari padaku, dan karuniakanlah hukum-Mu
kepadaku. Aku telah memilih jalan kebenaran, dan menempatkan
hukum-hukum-Mu di hadapanku. Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Mat 4:4)
Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (6:22-29)
"Bekerjalah, bukan untuk makanan yang akan dapat binasa, melainkan untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal."
Setelah Yesus mempergandakan roti, keesokan harinya orang banyak, yang
masih tinggal di seberang danau Tiberias, melihat bahwa di situ tidak
ada perahu selain yang dipakai murid-murid Yesus. Mereka melihat juga
bahwa Yesus tidak turut naik ke perahu itu bersama-sama dengan
murid-murid-Nya, dan bahwa murid-murid-Nya saja yang berangkat. Tetapi
sementara itu beberapa perahu lain datang dari Tiberias ke dekat tempat
mereka makan roti, sesudah Tuhan mengucapkan syukur atasnya. Ketika
orang banyak melihat bahwa Yesus tidak ada di situ dan murid-murid-Nya
juga tidak, mereka naik ke perahu-perahu itu lalu berangkat ke Kapernaum
untuk mencari Yesus. Ketika orang banyak menemukan Yesus di seberang
laut itu, mereka berkata kepada-Nya, “Rabi, bilamana Engkau tiba di
sini?” Yesus menjawab, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kamu mencari
Aku bukan karena kamu telah melihat tanda-tanda, melainkan karena kamu
telah makan roti itu dan kamu kenyang. Bekerjalah, bukan untuk makanan
yang akan dapat binasa, melainkan untuk makanan yang bertahan sampai
kepada hidup yang kekal, yang akan diberikan Anak Manusia kepadamu;
sebab Dialah yang disahkan oleh Bapa, Allah, dengan meterai-Nya.” Lalu
kata mereka kepada-Nya, “Apakah yang harus kami perbuat, supaya kami
mengerjakan pekerjaan yang dikehendaki Allah?” Jawab Yesus kepada
mereka, “Inilah pekerjaan yang dikehendaki Allah, yaitu hendaklah kamu
percaya kepada Dia yang telah diutus Allah.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.
Renungan
Dalam Yoh 6:27 Yesus berkata: “Bekerjalah, bukan untuk makanan yang
akan dapat binasa, melainkan untuk makanan yang bertahan sampai kepada
hidup yang kekal, yang akan diberikan Anak Manusia kepadamu; sebab
Dialah yang disahkan oleh Bapa, Allah, dengan meterai-Nya." Pertanyaan yang dulu ditanyakan oleh para pendengar-Nya adalah sama dengan pertanyaan yang kita ajukan sekarang: “Apakah yang harus kami perbuat, supaya kami mengerjakan pekerjaan yang dikehendaki Allah?” (Yoh 6:28). Kita mengetahui jawaban Yesus: ”Inilah pekerjaan yang dikehendaki Allah, yaitu hendaklah kamu percaya kepada Dia yang telah diutus Allah”
(Yoh 6:29). Oleh karena itu, percaya kepada Yesus Kristus adalah jalan
untuk sampai dengan pasti kepada keselamatan. Ucapan Yesus ini
mengingatkan kita bahwa segala kegiatan yang kita jalani hendaknya
dilakukan untuk sesuatu yang lebih bernilai, yaitu untuk memuliakan
Tuhan dan untuk sesama, bukan untuk diri sendiri semata. Iman bertumbuh
apabila ia dihidupi sebagai pengalaman kasih yang telah diterima, dan
ketika iman dikomunikasikan sebagai suatu pengalaman rahmat dan suka
cita. Iman itu membuat kita berbuah, sebab ia memperluas hati kita di
dalam pengharapan dan memampukan kita untuk memberi kesaksian yang
menghidupkan. Antifon Komuni (Yoh 14:27)
Tuhan bersabda, "Damai sejahtera
kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu. Apa yang
Kuberikan tidak seperti yang diberikan dunia kepadamu." Alleluya.
Doa Malam
Allah Bapa yang kekal dan kuasa, berkat kebangkitan Kristus Putra-Mu,
Engkau memulihkan kami untuk hidup abadi. Semoga rahmat Paskah semakin
tampak dalam hidup kami, dan memberi kami kekuatan untuk mencapai
keselamatan kekal. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
“Dalam kebangkitan Kristus terpenuhilah janji-janji Perjanjian Lama Bdk.
Luk 24:26-27. 44-48. dan janji yang Yesus sendiri berikan selama
hidup-Nya di dunia Bdk. Mat 28:6; Mrk 16:7; Luk 24:6-7.. Ungkapan
"sesuai dengan Kitab Suci" (1 Kor 15:3) Bdk. Syahadat
Nikea-Konstantinopel. menunjukkan bahwa dengan kebangkitan Kristus
terpenuhilah ramalan-ramalan ini..” (Katekismus Gereja Katolik, 652)
Antifon Pembuka (Mzm 66 (65) :1-2)
Bersorak-sorailah bagi Allah, hai seluruh bumi, mazmurkanlah kemuliaan nama-Nya, muliakanlah Dia dengan puji-pujian! Alleluya.
Cry out with joy to God, all the earth; O sing to the glory of his name. O render him glorious praise, alleluia.
Jubilate Deo omnis terra, alleluia: psalmum dicite nomine eius, alleluia: date gloriam laudi eius, alleluia, alleluia, alleluia.
Pengantar
Paus Pius XII dalam surat ensikliknya tentang Liturgi Suci, Mediator Dei
(1947) mendefinisikan liturgi sebagai, “ibadat publik yang dilakukan
oleh Penebus kita sebagai Kepala Gereja kepada Allah Bapa dan juga
ibadat yang dilakukan oleh komunitas umat beriman kepada Pendirinya
[yaitu Kristus], dan melalui Dia kepada Bapa. Singkatnya, liturgi adalah
ibadat penyembahan yang dilaksanakan oleh Tubuh Mistik Kristus secara
keseluruhan, yaitu Kepala dan anggota-anggota-Nya” (Mediator Dei, 20).
Definisi ini terpenuhi dalam tingkat yang tertinggi dalam perayaan
Ekaristi/ Misa kudus. Sebab dalam Misa Kudus, kurban Kristus yang satu
dan sama itu oleh kuasa Roh Kudus, dihadirkan kembali oleh Gereja, untuk
keselamatan umat manusia. Maka perayaan Misa adalah doa Gereja yang
sempurna (par excellence), yaitu doa Kristus yang dipersembahkan oleh
Gereja kepada Allah.
Bagi umat Kristen yang tidak mempercayai dan tidak melakukan perayaan
Ekaristi, peristiwa perjalanan ke Emaus adalah seperti peristiwa di masa
lalu dan sulit untuk dihubungkan dengan apa yang terjadi pada saat ini
secara lebih mendalam. Namun, bagi umat Katolik, peristiwa ini
dihadirkan kembali setiap hari, dalam perayaan Ekaristi. Ekaristi yang
menjadi pusat kehidupan Gereja perdana akan terus menjadi pusat
kehidupan Gereja Katolik sampai akhir zaman, sampai terjadinya Perjamuan
kawin Anak Domba (lih. Why 19:9). Dapat dikatakan bahwa iman akan
Ekaristilah yang dapat menguak misteri Sabda Allah di Lukas 24:13-35
secara lebih mendalam, karena itulah yang dialami para murid, itulah
yang dilakukan oleh jemaat perdana, itulah yang dilakukan oleh Gereja
sepanjang sejarah Gereja, dan itulah yang dilakukan oleh Gereja Katolik
saat ini, sampai segala abad. Sesungguhnya yang pertama kali mengajarkan
tata cara perayaan Ekaristi [yaitu adanya liturgi Sabda dan liturgi
Ekaristi] adalah Tuhan Kristus sendiri, yaitu melalui penampakan-Nya
kepada kedua orang murid di perjalanan ke Emaus (Lih. Luk 24:13-35);
sedangkan tentang prinsip liturgi Ekaristinya sendiri mengacu kepada apa
yang diajarkan Yesus dalam Perjamuan Terakhir dengan para Rasul-Nya
(Mat 26:26-28; Mrk 14:27-31; Luk 22:24-38). [diolah dari
Katolisitas.org]
Doa Pembuka
Allah Bapa kami di surga, Engkau selalu membangkitkan daya hidup baru
pada umat-Mu. Engkau telah memulihkan martabat kami dan mengangkat kami
menjadi putra-putri-Mu. Semoga kami senantiasa memuji Dikau karenanya,
dan semoga kami mendambakan kebangkitan kami dan terlaksananya segala
harapan kami. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami,
yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa,
Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kisah Para Rasul (2:14.22-33)
"Yesus inilah yang dibangkitkan Allah, dan tentang hal itu kami semua adalah saksi."
Pada hari Pentakosta, bangkitlah Petrus berdiri bersama kesebelas rasul.
Dengan suara nyaring ia berkata kepada orang banyak, "Hai kamu orang
Yahudi dan kamu semua yang tinggal di Yerusalem, ketahuilah dan
camkanlah perkataanku ini: Yang aku maksudkan, ialah Yesus dari Nazaret,
seorang yang telah ditentukan Allah dan yang dinyatakan kepadamu dengan
kekuatan, mukjizat dan tanda-tanda yang dilakukan oleh Allah dengan
perantaraan Dia di tengah-tengah kamu, seperti yang kamu tahu. Dia yang
diserahkan Allah menurut maksud dan rencana-Nya, telah kamu salibkan dan
kamu bunuh dengan tangan bangsa-bangsa durhaka. Tetapi Allah
membangkitkan Dia dengan melepaskan-Nya dari sengsara maut, karena tidak
mungkin Ia tetap berada dalam kuasa maut itu. Sebab Daud berkata
tentang Dia: Aku senantiasa memandang kepada Tuhan. Karena Ia berdiri di
sebelah kananku, aku tidak goyah. Sebab itu hatiku bersukacita dan
jiwaku bersorak-sorak, bahkan tubuhku akan diam dengan tenteram. Sebab
Engkau tidak menyerahkan aku kepada dunia orang mati, dan tidak
membiarkan Orang Kudus-Mu melihat kebinasaan. Engkau memberitahukan
kepadaku jalan kehidupan; Engkau akan melimpahi aku dengan sukacita di
hadapan-Mu. Saudara-saudara, aku boleh berkata-kata dengan terus terang
kepadamu tentang Daud, bapa bangsa kita. Ia telah mati dan dikubur, dan
kuburnya masih ada pada kita sampai hari ini. Tetapi ia adalah seorang
nabi, dan ia tahu, bahwa Allah telah berjanji kepadanya dengan
mengangkat sumpah, bahwa Ia akan mendudukkan seorang dari keturunan Daud
sendiri di atas takhtanya. Karena itu Daud telah melihat ke depan dan
telah berbicara tentang kebangkitan Mesias, ketika ia mengatakan, bahwa
Dia tidak ditinggalkan di dalam dunia orang mati, dan bahwa daging-Nya
tidak mengalami kebinasaan. Yesus inilah yang dibangkitkan Allah, dan
tentang hal itu kami semua adalah saksi. Dan sesudah Ia ditinggikan oleh
tangan kanan Allah dan menerima Roh Kudus yang dijanjikan itu, maka
dicurahkan-Nya apa yang kamu lihat dan dengar di sini."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = f, 2/4, PS 859
Ref. Bagi orang benar Tuhan bercahaya laksana lampu di dalam gulita.
Ayat. (Mzm 16:1.2a-5.7-8.9-10.11; Ul: 11a)
1. Jagalah aku, ya Allah, sebab pada-Mu aku berlindung. Aku berkata
kepada Tuhan, "Engkaulah bagian warisan dan pialaku, Engkau sendirilah
yang meneguhkan bagian yang diundikan kepadaku.
2. Aku memuji Tuhan yang telah memberikan nasihat kepadaku, pada waktu
malam aku diajar oleh hati nuraniku. Aku senantiasa memandang kepada
Tuhan karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak akan goyah.
3. Sebab itu hatiku bersukacita dan jiwaku bersorak-sorai, dan tubuhku
akan diam dengan tentram; sebab Engkau tidak menyerahkan aku ke dunia
orang mati dan tidak membiarkan orang kudus-Mu melihat kebinasaan.
4. Engkau memberitahukan kepadaku, ya Tuhan, jalan kehidupan; di
hadapan-Mu ada sukacita berlimpah, di tangan kanan-Mu ada nikmat yang
abadi.
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Petrus (1:17-21)
"Kamu telah ditebus dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus, yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda."
Saudara-saudara terkasih, Allah menghakimi semua orang menurut
perbuatannya, tanpa pandang muka. Dan Dia itu kamu sebut "Bapa". Maka
hendaklah kamu hidup dengan bertakwa selama kamu menumpang di dunia idi.
Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dan cara hidupmu yang
sia-sia, warisan nenek moyangmu Kamu telah ditebus bukan dengan harta
yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, melainkan dengan darah
yang amat mahal, yaitu darah Kristus, yang sama seperti darah anak
domba, yang tak bernoda dan tak bercacat. Kristus telah dipilih sebelum
dunia dijadikan, tetapi baru menyatakan diri-Nya pada zaman akhir ihi,
demi kamu. Oleh Dia, kamu percaya kepada Allah. Allah telah
membangkitkan Dia dari antara orang mati. Allah pun telah memuliakan Dia.
Maka seluruh iman dan pengharapanmu tertuju kepada Allah.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
Bait Pengantar Injil, do = f, 2/4, PS 961
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Luk 24:32)
Terangkanlah Kitab Suci kepada kami, ya Tuhan Yesus, agar hati kami berkobar-kobar mendengar sabda-Mu.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (24:13-35)
"Mereka mengenali Yesus pada waktu Ia memecah-mecahkan roti."
Pada hari Minggu Paskah, dua orang murid Yesus sedang pergi ke sebuah
desa bernarna Emaus, yang terletak kira-kira sepuluh kilometer jauhnya
dari Yerusalem. Mereka bercakap-cakap tentang segala sesuatu yang telah
terjadi. Ketika mereka sedang bercakap-cakap dan bertukar pikiran,
datanglah Yesus sendiri mendekati mereka, lalu berjalan bersama-sama
dengan mereka. Tetapi ada sesuatu yang menghalangi mata mereka, sehingga
mereka tidak mengenali Dia. Yesus berkata kepada mereka, “Apa yang kamu
percakapkan sementara berjalan?’ Maka berhentilah mereka dengan muka
heran. Seorang dari mereka, yang bernama Kleopas, balik bertanya,
"Adakah Engkau satu-satunya orang pendatang di Yerusalem yang tidak tahu
apa yang terjadi di situ pada hari-hari belakangan ini?” Bertanyalah
Yesus, “Kejadian apa?” Jawab mereka, “Segala yang terjadi dengan Yesus
dan Nazaret! Dia itu seorang nabi, yang berkuasa dalam pekerjaan dan
perkataan di hadapan Allah dan di depan seluruh rakyat. Tetapi para imam
kepala dan para pemimpin kami telah menyerahkan Dia untuk dihukum mati,
dan mereka telah menyalibkan Dia. Padahal tadinya kami mengharapkan
bahwa Dialah yang datang untuk membebaskan bangsa Israel. Tetapi
sekarang sudah lewat tiga har sejak semuanya itu terjadi. Beberapa
wanita dari kalangan kami telah mengejutkan kami: Pagi-pagi buta mereka
telah pergi ke kubur, tetapi tidak menemukan jenazah Yesus. Lalu mereka
kembali dengan berita bahwa mereka telah melihat malaikat-malaikat, yang
mengatakan bahwa Yesus hidup. Lalu beberapa teman kami pergi ke kubur
itu dan mendapati bahwa memang benar apa yang dikatakan wanita-wanita
itu; tetapi Yesus sendiri tidak mereka lihat.” Lalu berkatalah Yesus
kepada mereka, “Hai kamu orang bodoh! Betapa lamban hatimu, sehingga
kamu tidak percaya akan segala sesuatu yang telah dinubuatkan oleh para
nabi! Bukankah Mesias harus menderita semuanya itu untuk masuk ke dalam
kemuliaan-Nya?” Lalu Ia menjelaskan kepada mereka apa yang tertulis
tentang Dia dalam seluruh Kitab Suci, mulai dar Kitab-Kitab Musa sampai
dengan Kitab para nabi. Sementara itu mereka mendekati desa yang mereka
tuju. Yesus berbuat seolah-olah hendak meneruskan perjalanan-Nya. Tetapi
kedua murid itu mendesak, katanya, “Tinggallah bersarna dengan kami,
sebab hari sudah mulai malain, dan matahari hamnpir terbenam. Maka
masuklah Ia untuk tinggal bersama dengan mereka. Waktu duduk makan
dengan mereka, Ia mengambil roti, mengucap syukur, lalu memecah-mecahkan
roti itu dan memberikannya kepada mereka. Ketika itu terbukalah mata
mereka, dan mereka pun mengenali Dia. Tetapi Yesus hilang dan pandangan
mereka. Maka kata mereka seorang kepada yang lain, “Bukankah hati kita
berkobar-kobar, ketika Ia berbicara dengan kita di tengah jalan, dan
ketika Ia menerangkan Kitab Suci kepada kita?’ Lalu bangunlah mereka dan
langsung kembali ke Yerusalem. Di situ mereka mendapati kesebelas
murid. Mereka sedang berkumpul bersama teman-teman mereka. Kata mereka
kepada kedua murid itu, “Sungguh Tuhan telah bangkit, dan telah
menampakkan diri kepada Simon!” Lalu kedua murid itu pun menceritakan
apa yang terjadi di tengah jalan, dan bagalmana mereka mengenali Yesus
pada waktu Ia memecah-mecahkan roti.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
“Tahukah kamu, bahwa kisah penampakan Tuhan Yesus di perjalanan kedua
murid ke Emaus ini telah mengubah seluruh hidupku?” Demikianlah tutur
seorang teman kami, saat membagikan kisah kesaksian hidupnya. Sebelum
menjadi Katolik, teman kami itu adalah seorang pendeta Methodis.
Kehidupannya sebagai seorang pendeta mengharuskannya untuk secara tekun
mempelajari dan merenungkan Kitab Suci, untuk mempersiapkan khotbah yang
selalu dinanti-nantikan oleh jemaatnya. Suatu hari, saat merenungkan
perikop ini, hatinya terusik. Mata hatinya terbuka ketika menyadari
bahwa Tuhan Yesus berkenan menyatakan kehadiran- Nya secara istimewa
dalam dua cara. Yang pertama melalui pernyataan Sabda, yaitu nubuat para
nabi dan penggenapannya seperti yang tertulis dalam Kitab Suci; dan
kedua, melalui pemecahan roti. Bahkan baru pada saat Yesus memecahkan
roti inilah, para murid itu menyadari kehadiran Tuhan Yesus yang telah
bangkit di tengah- tengah mereka. Inilah yang membuatnya bertanya-tanya
dalam hati…. adakah hal ini masih terjadi sekarang ini. Pertanyaannya
ini sedikit demi sedikit mendorongnya untuk mencari tahu jawabnya,
sampai akhirnya ia sampai ke pangkuan Gereja Katolik.
Dalam Gereja Katoliklah, ditemukan peng-abadian kenangan akan Kristus
sebagaimana dikehendaki oleh-Nya. Kristus yang hadir di tengah
umat-Nya, dalam liturgi Sabda dan liturgi Ekaristi, menjadikan
pengalaman perjalanan ke Emaus menjadi milik semua murid-Nya yang lain
di sepanjang sejarah Gereja. Kehadiran-Nya tidak hanya diperuntukkan
bagi para murid yang hidup dua ribu tahun yang lalu. Kuasa Roh Kudus-Nya
yang telah membangkitkan-Nya dari kematian, memungkinkan Kristus untuk
hadir kembali mengatasi ruang dan waktu, dalam pembacaan Sabda Allah dan
kurban Ekaristi, di tengah-tengah Gereja-Nya sampai akhir zaman.
Kristus Sang Roti Hidup memang menghendaki agar dikenang dengan cara
ini, “Inilah Tubuh-Ku… inilah DarahKu…. (Mat 26:26-28). Barangsiapa
makan Tubuh-Ku dan minum Darah-Ku, ia tinggal di dalam Aku dan Aku di
dalam dia….” (lih. Yoh 6:56). Kristus tidak mengatakan bahwa roti itu
hanyalah simbol Tubuh-Nya, ataupun anggur itu hanyalah simbol Darah-Nya,
namun betapa banyak umat Kristen sekarang ini yang beranggapan
demikian. Sebaliknya, Yesus mengatakan bahwa Tubuh-Nya itu adalah
benar-benar makanan untuk kita makan, agar kita memperoleh hidup di
dalam Dia (lih. Yoh 6:55-57). Maka Yesus menghendaki para murid-Nya
untuk mengenangkan perjamuan kudus sebagai suatu kenangan akan
pengorbanan-Nya yang sungguh nyata, agar kita dapat memperoleh hidup
yang kekal. Kesadaran ini mendorong teman kami untuk membuat keputusan
yang cukup besar dalam hidupnya. Katanya, “Akhirnya aku menjadi Katolik,
sebab aku ingin lebih penuh mengambil bagian dalam kenangan yang hidup
akan kurban Kristus, yang diperingati dalam perayaan Ekaristi. Jika
Tuhan Yesus memilih cara ini untuk hadir di tengah umat-Nya, bukankah
aku harus mengikuti-Nya? Sudah saatnya aku mengikuti cara yang Kristus
kehendaki, agar Ia dapat tinggal di hatiku dan memberiku hidup yang
kekal sebagaimana yang dijanjikan-Nya.”
Sungguh, selayaknya kita juga merenungkan kisah perjalanan ke Emaus
ini sebagai kisah yang hidup. Sebab kita, seperti kedua murid itu,
mungkin juga pernah mengalami kegalauan ataupun alasan yang lain,
sehingga kita mau menjalani kehidupan menurut kehendak dan cara kita
sendiri. Bukankah pada pagi hari itu, para murid sudah diberitahu oleh
wanita yang menjadi saksi kebangkitan Yesus, agar mereka pergi ke
Galilea untuk menemui Yesus yang bangkit di sana? (lih. Mat 28:7) Tetapi
kedua murid itu malah pergi ke Emaus, yang terletak di sebelah barat
Yerusalem, suatu tujuan yang bertentangan dengan arah yang ditunjukkan
oleh Kristus. Namun demikian, Kristus berkenan menyapa kedua murid yang
sedang galau itu, dan hadir di tengah mereka. Kedua murid itu awalnya
tidak menyadari kehadiran Yesus. Tetapi pada saat Yesus mengambil roti,
mengucap berkat dan memecah- mecahkannya, mereka menyadari bahwa Orang
yang mereka pikir adalah seorang musafir asing, ternyata adalah Tuhan
Yesus yang telah bangkit dari mati. Sudahkah kita menyadari kehadiran
Yesus dalam pemecahan roti setiap kali kita merayakan Ekaristi? Apakah
hati kita juga berkobar-kobar saat mendengarkan Sabda Tuhan?
“Tuhan Yesus, ubahlah hatiku yang sering bebal ini, agar semakin
berkobar saat mendengarkan dan merenungkan Sabda-Mu. Biarlah mata hatiku
melihat Engkau yang hadir dalam Ekaristi kudus. Jangan sampai aku yang
telah menerima Engkau dalam kepenuhannya, malah menjadi kurang bersyukur
dan kurang menghargai pemberian Diri-Mu yang luar biasa ini. O Tuhan
Yesus, terima kasih atas kasih setia-Mu yang menyertaiku dan seluruh
Gereja-Mu. Mari, tinggallah terus bersama dengan kami, dan tuntunlah
kami sampai kepada kehidupan kekal yang Engkau janjikan. Amin.” (www.katolisitas.org / Stefanus Tay/Ingrid Listiati)
“Umat beriman Katolik, sembari menghormati keyakinan agama dari
saudara-saudari yang terpisah, pantas menghindarkan menerima komuni
perayaan mereka, agar tidak timbul salah paham tentang hakikat Ekaristi,
dan selanjutnya tidak menyalahi kewajiban menyaksikan kebenaran dengan
jelas. Yang sebaliknya akan memperlambat kemajuan upaya menuju kesatuan
nyata yang penuh. Mirip dengan itu, juga tak masuk akal menggantikan
Misa hari minggu dengan perayaan sabda ekumenis atau ibadat doa bersama
dengan umat kristiani dari jemaat-jemaat Gereja yang disebutkan di atas,
atau bahkan dengan mengambil bagian dalam ibadat mereka. Perayaan dan
ibadat seperti itu, kendati dalam keadaan tertentu pantas dipuji,
sebagai persiapan bagi tujuan kesatuan yang penuh, termasuk komuni
Ekaristi, namun tak pantas menggantikannya” (St. Yohanes Paulus, Paus,
Ensiklik Ecclesia de Eucharistia No. 30)
Antifon Komuni (Bdk. Luk 24:35)
Para murid mengenali Tuhan Yesus ketika Ia memecah-mecahkan roti, alleluya
The disciples recognized the Lord Jesus in the breaking of the bread, alleluia.
atau
Cantate Domino, alleluia: cantate Domino, benedicite nomen eius: bene
nuntiate de die in diem salutare eius, alleluia, alleluia. (Mzm 96:2)
Menyanyilah bagi Tuhan, alleluya, pujilah nama-Nya, kabarkanlah
keselamatan yang dari pada-Nya dari hari ke hari, alleluya, alleluya.
(Mzm 96:2)
Sabtu, 25 April 2020
Pesta St Markus, Penulis Injil
Katekese memainkan peranan penting sekali dalam misi pewartaaan Injil,
upaya yang utama untuk mengajarkan dan mengembangkan iman (bdk. Yohanes
Paulus II, Anjuran Apostolik; “Catechesi Tradendae” tgl. 16 Oktober
1979, AAS, 71, 1979).
Antifon Pembuka (Mrk 16:15)
"Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk, alleluya."
Go into all the world, and proclaim the Gospel to every creature, alleluia.
Pada Misa ini ada Madah Kemuliaan
Doa Pembuka
Ya Allah, Engkau memuliakan Santo Markus, Penginjil-Mu, dengan anugerah
sebagai pewarta Injil. Kami mohon, semoga berkat ajarannya kami makin
berkembang dalam iman dan dengan setia mengikuti jejak Kristus. Sebab
Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh
Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Petrus (5:5b-14)
"Salam dari Markus, anakku."
Saudara-saudara terkasih, rendahkanlah dirimu seorang terhadap yang
lain, sebab “Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani
orang yang rendah hati.” Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan
Tuhan yang kuat, supaya pada waktunya kamu ditinggikan oleh-Nya.
Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Dialah yang memelihara
kamu. Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, Si Iblis, berjalan
keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang
dapat ditelannya. Lawanlah dia dengan iman yang teguh, sebab kamu tahu,
bahwa semua saudaramu di seluruh dunia menanggung penderitaan yang sama.
Dan Allah, sumber segala kasih karunia, yang telah memanggil kamu dalam
Kristus kepada kemuliaan-Nya yang kekal akan melengkapi, meneguhkan,
menguatkan dan mengokohkan kamu, sesudah kamu menderita seketika
lamanya. Dialah yang empunya kuasa sampai selama-lamanya. Amin. Dengan
perantaraan Silwanus, yang kuanggap sebagai saudara yang dapat
dipercaya, aku menulis dengan singkat kepada kamu untuk menasihati dan
meyakinkan kamu, bahwa kasih karunia ini benar-benar datang dari Allah.
Berdirilah dengan teguh di dalamnya! Salam kepada kamu sekalian dari
kawanmu terpilih yang di Babilon, dan juga dari Markus, anakku. Berilah
salam seorang kepada yang lain dengan cium yang kudus. Damai sejahtera
menyertai kamu sekalian yang berada dalam Kristus. Amin.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Kasih setia-Mu, ya Tuhan, hendak kunyanyikan selama-lamanya
Ayat. (Mzm 89:2-3.6-7.16-17)
1. Aku hendak menyanyikan kasih setia Tuhan selama-lamanya, hendak
menuturkan kesetiaan-Mu turun temurun. Sebab kasih setia-Mu dibangun
untuk selama-lamanya; kesetiaan-Mu tegak seperti langit.
2. Sebab itu langit bersyukur karena keajaiban-keajaiban-Mu, ya Tuhan,
bahkan karena kesetiaan-Mu di antara jemaah orang-orang kudus. Sebab
siapakah di angkasa yang sejajar dengan Tuhan, siapakah di antara
penghuni surga yang sama seperti Tuhan?
3. Berbahagialah bangsa yang tahu bersorak-sorai, ya Tuhan, mereka hidup
dalam cahaya wajah-Mu; karena nama-Mu mereka bersorak-sorai, dan karena
keadilan-Mu mereka bermegah-megah.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (1Kor 1:23-24)
Kami memberitahukan Kristus yang tersalib; Dialah kekuatan dan hikmat Allah.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (16:15-20)
"Pergi ke seluruh dunia, beritakanlah Injil."
Pada suatu hari Yesus yang bangkit dari antara orang mati menampakkan
diri kepada kesebelas murid, dan berkata kepada mereka, “Pergilah ke
seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk. Siapa yang
percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya
akan dihukum. Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya:
Mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara
dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka, mereka akan memegang ular,
dan sekalipun minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka;
mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan
sembuh.” Sesudah berbicara demikian kepada mereka, terangkatlah Tuhan
Yesus ke surga, lalu duduk di sebelah kanan Allah. Maka pergilah para
murid memberitakan Injil ke segala penjuru, dan Tuhan turut bekerja dan
meneguhkan firman itu dengan tanda-tanda yang menyertainya.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus. Renungan
Di tengah perayaan Paskah kita tahun ini, kita merayakan Pesta Santo Markus Penginjil. Markus bukan salah satu dari dua belas rasul, tetapi dari Kisah Para Rasul. Kita tahu bahwa dia adalah murid Santo Petrus.
Santo Petrus menyebut Markus sebagai “anakku” dalam surat pertamanya (lih 1Ptr 5:13), yang kita dengar hari ini, yang dapat berarti bahwa Markus telah dibaptis oleh Petrus. Markus bukan saksi mata atas tindakan dan ajaran Yesus; dia mempelajari detail dari Pelayanan Yesus yang dia masukkan ke dalam Injilnya dari Petrus. Karena alasan inilah Injil Santo Markus kadang-kadang disebut “Injil Petrus”.
Markus juga menemani Santo Paulus dalam misi ke Siprus, setelah pergi dari Yerusalem ke Antiokhia bersama Paulus dan Barnabas. Santo Paulus bahkan berbicara tentang Markus sebagai rekan kerjanya dan penghiburnya selama penahanannya di Roma.
Menurut sejarawan Eusebius, Markus mengakhiri hari-harinya sebagai uskup Aleksandria. Markus digambarkan sebagai singa karena Injilnya dimulai dengan suara Yohanes Pembaptis yang berseru di padang belantara. Suara seseorang yang berseru di padang gurun: Persiapkanlah jalan Tuhan.
Sang Singa juga merupakan simbol keberanian, dan Santo Markus dengan berani menghadapi kematian seorang martir. Ketika ia merayakan Misa di Aleksandria, para penganiaya menangkapnya, mengikatkan tali di sekelilingnya dan menyeretnya melalui jalan-jalan, lalu memenjarakan dan membunuhnya.
Antifon Pembuka Misa hari ini mengingatkan kerasulan misionaris yang diamanatkan oleh Kristus: "Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk". Semoga teladan dan doa Santo Markus membantu kita untuk mewartakan Injil Kristus di seluruh dunia, memberitakannya kepada semua ciptaan, untuk Kemuliaan Allah dan Keselamatan jiwa.. (RENUNGAN PAGI)
Antifon Komuni (Mat 28:20)
Sesungguhnya, Aku menyertai kamu senantiasa bahkan sampai akhir zaman, demikianlah firman Tuhan, alleluya.
Behold, I am with you always, even to the end of the age, says the Lord, alleluia.
terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati