| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Minggu, 24 Mei 2020 Hari Minggu Paskah VII

Minggu, 24 Mei 2020
Hari Minggu Paskah VII (Novena Roh Kudus Hari Ketiga)
    
"Perayaan Ekaristi dalam Kurban Misa sungguh merupakan sumber dan punya tujuan penghormatan yang diberikan kepada Ekaristi di luar Misa. Selain itu, hosti kudus disimpan sesudah Misa terutama supaya anggota umat yang tidak dapat menghadiri Misa, terutama mereka yang sakit dan yang lanjut usia, oleh Komuni suci ini dapat dipersatukan dengan Kristus dan dengan Kurban-Nya yang dipersembahkan dalam Misa". Disamping itu, dengan penyimpanan hosti kudus itu, dibuka kesempatan untuk bersembah sujud kepada Sakramen seagung ini dan mempersembahkan kepada-Nya hormat yang wajib diberikan kepada Allah. Oleh karena itu, bentuk-bentuk sembah sujud yang bukan hanya bersifat pribadi tetapi juga umum dan komuniter, seperti telah ditetapkan atau direstui oleh Gereja sendiri, harus ditunjang dengan sungguh-sungguh. --- (Redemptionis Sacramentum, Instruksi VI tentang sejumlah hal yang perlu dilaksanakan atau dihindari berkaitan dengan Ekaristi Mahakudus, No. 129)

            

DOA NOVENA ROH KUDUS LIHAT DI PUJI SYUKUR MULAI NOMOR. 90
      
Antifon Pembuka (Mzm 27:7-9)

Dengarlah, Tuhan, seruanku kepada-Mu, kasihanilah aku dan jawablah aku! Seturut sabda-Mu kucari wajah-Mu, wajah-Mu kucari, ya Tuhan. Janganlah menyembunyikan wajah-Mu dari padaku. Alleluya.

atau

Exaudi, Domine, vocem meam, qua clamavi ad te, alleluia: tibi dixit cor meum, quæsivi vultum tuum, vultum tuum Domine requiram: ne avertas faciem tuam a me, alleluia, alleluia.
Mzm. Dominus illuminatio mea, et salus mea: quem timebo?
 
Doa Pembuka
  

Ya Allah, kami percaya bahwa Juru Selamat manusia telah bersatu dengan Dikau dalam kemuliaan. Dengan rendah hati kami mohon semoga kami boleh merasakan bahwa Ia senantiasa menyertai kami sampai akhir zaman seperti dijanjikan-Nya. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau dan dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah sepanjang segala masa. Amin.
    
Bacaan dari Kisah Para Rasul (1:12-14)
    
     
"Dengan sehati mereka semua bertekun dalam doa."
         
Setelah Yesus diangkat ke surga, dari bukit yang disebut Bukit Zaitun kembalilah para rasul ke Yerusalem yang hanya seperjalanan Sabat jauhnya. Setelah tiba di kota, naiklah mereka ke ruang atas tempat mereka menumpang. Mereka itu ialah Petrus dan Yohanes, Yakobus dan Andreas, Filipus dan Tomas, Bartolomeus dan Matius, Yakobus bin Alfeus, Simon orang Zelot, dan Yudas bin Yakobus. Dengan sehati mereka semua bertekun dalam doa bersama dengan beberapa perempuan serta Maria, ibu Yesus, dan dengan saudara-saudara Yesus.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.  
 
     
  
Mazmur Tanggapan, do = g, 2/4, PS 840
Ref. Bahagia kuterikat pada Yahwe. Harapanku pada Allah Tuhanku.
Ayat. (Mzm 47:2-3.6-3.8-9; R:6)
1. Tuhan adalah terang dan keselamatanku, kepada siapakah aku harus takut? Tuhan adalah benteng hidupku, terhadap siapakah aku harus gentar?
2. Satu hal telah kuminta kepada Tuhan, satu inilah yang kuingini: Diam di rumah Tuhan seumur hidupku, menyaksikan kemurahan Tuhan, dan menikmati bait-Nya.
3. Dengarlah, ya Tuhan, seruan yang kusampaikan, kasihanilah aku dan jawablah aku! Wajahmu kucari, ya Tuhan, seturut firman-Mu "Carilah wajah-Ku!"
 
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Petrus (4:13-16)
   
"Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus."
    
Saudara-saudara terkasih, bersukacitalah sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus. Dengan demikian kamu pun boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Kristus menyatakan kemuliaan-Nya. Berbahagialah kamu, jika dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah, ada padamu. Janganlah ada di antara kamu yang harus menderita sebagai pembunuh atau pencuri, penjahat atau pengacau. Tetapi, jika kamu harus menderita sebagai orang Kristen, janganlah malu karena hal itu. Malah kamu harus memuliakan Allah dalam nama Kristus itu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
     

Bait Pengantar Injil, do = g, 4/4, kanon, PS 960
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Yoh 14:18)
Aku tidak akan meninggalkan kamu sebagai yatim piatu, sabda Tuhan. Aku akan datang lagi, dan hatimu akan bersukacita.
  
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (17:1-11a)
  
"Bapa, permuliakanlah Anak-Mu."
     
Dalam perjamuan malam terakhir Yesus menengadah ke langit dan berdoa, “Bapa, telah tiba saatnya: permuliakanlah Anak-Mu, supaya Anak-Mu mempermuliakan Engkau. Sama seperti Engkau telah memberi kepada-Nya kuasa atas segala yang hidup, demikian pula Ia akan memberikan hidup yang kekal kepada semua yang telah Engkau berikan kepada-Nya. Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus. Aku telah mempermuliakan Engkau di bumi dengan jalan menyelesaikan pekerjaan yang Engkau berikan kepada-Ku untuk Kulakukan. Oleh sebab itu, ya Bapa, permuliakanlah Aku pada-Mu sendiri dengan kemuliaan yang Kumiliki di hadirat-Mu sebelum dunia ada. Aku telah menyatakan nama-Mu kepada semua orang yang Engkau berikan kepada-Ku dari dunia. Mereka itu milik-Mu dan Engkau telah memberikan mereka kepada-Ku, dan mereka telah menuruti firman-Mu. Sekarang mereka tahu bahwa semua yang Engkau berikan kepada-Ku itu berasal dari pada-Mu. Sebab segala firman yang Engkau sampaikan kepada-Ku telah Kusampaikan kepada mereka, dan mereka telah menerimanya. Mereka tahu benar-benar bahwa Aku datang dari pada-Mu, dan mereka percaya bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku. Aku berdoa untuk mereka, yang telah Engkau berikan kepada-Ku, sebab mereka adalah milik-Mu, dan Aku telah dipermuliakan di dalam mereka. Dan Aku tidak lagi ada di dalam dunia, tetapi mereka masih ada di dalam dunia, dan Aku datang kepada-Mu.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.
   
Renungan

   
Berdoa bukanlah suatu tindakan aneh bagi orang beriman. Doa menjadi sarana komunikasi paling personal orang beriman kepada Allah yang mewahyukan diri. Semakin orang beriman, semakin ia sanggup masuk dalam keheningan dan kedalaman doa. Dalam doa orang beriman, bukan lagi permohonan dan tuntutan pengabulan doa yang diutamakan. Yang disampaikan adalah rasa syukur untuk memuji dan memuliakan Allah yang menyelenggarakan hidup bagi manusia dengan segala kelimpahan kasih-Nya. Selain itu, doa orang beriman tak lagi ditujukan untuk kepentingan diri sendiri. Sebaliknya, doa-doa yang dipanjatkan orang-orang beriman adalah doa yang diintensikan atau ditujukan demi terwujudnya keselamatan bagi semakin banyak orang di dunia ini. 
 
 Dalam Injil hari ini, Yesus berdoa kepada Bapa-Nya pada malam sebelum Ia berpisah dengan para murid. Para murid yang ada di situ mendengarkan apa yang disampaikan Yesus dalam doa-Nya. "Bapa yang Kudus, bukan untuk mereka ini saja Aku berdoa, tetapi juga untuk orang-orang yang percaya kepada-Ku oleh pemberitaan mereka: supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang mengutus  Aku." Demikianlah doa Yesus kepada Bapa-Nya di surga. Dari doa tersebut, para murid juga bisa merasakan keakraban yang terjadi antara Yesus dengan Allah Yang Mahakuasa yang sudah sekian lama diperkenalkan-Nya sebagai Bapa. Kedekatan yang dirasakan oleh para murid ketika melihat betapa dekatnya Yesus dengan Bapa-Nya, termasuk buah langsung dari doa itu. Yesus mengajarkannya bukan dengan serangkaian penjelasan, melainkan dengan doa dan mengikutsertakan mereka dalam pengalaman-Nya sendiri. Ia berani meminta supaya Bapa-Nya memperhatikan dan memberikan hal-hal yang paling dibutuhkan para pengikut-Nya. 
 
 Bagi kita orang beriman, adalah kebanggaan yang tak terkira jika kita dikenal karena doa-doa kita. Sekali lagi, doa menjadi sarana sekaligus bukti relasi yang baik, yang personal, dan yang sangat dekat dengan Allah yang mengasihi kita. Marilah kita terus berusaha memperbaiki doa kita. Semakin baik kualitas doa kita, semakin kita mengenal dan merasakan kehadiran Allah. Doa-doa kita pun akan membantu keselamatan semakin banyak orang.  (Inspirasi Batin)
 
    

Antifon Komuni (Yoh 17:22)

Aku mohon, ya Bapa, semoga mereka bersatu, sebagaimana Kita pun bersatu. Alleluya.

atau

Pater, cum essem cum eis, ego servabam eos, quos dedisti mihi, alleluia: nunc autem ad te venio: non rogo ut tollas eos de mundo, sed ut serves eos a malo, alleluia, alleluia.

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy