Senin, 01 Juni 2020
Peringatan Wajib Santa Perawan Maria, Bunda Gereja
“Maria
adalah sungguh ibu dari anggota- anggota Kristus, yaitu kita semua.
Sebab oleh karya kasihnya, umat manusia telah dilahirkan di Gereja,
[yaitu] para umat beriman yang adalah Tubuh dari Sang Kepala, yang telah
dilahirkannya ketika Ia menjelma menjadi manusia.” (St. Agustinus, De
sancta virginitate, 6 (PL 40, 399)
Antifon Pembuka (Lih. Kis 1:14)
Dengan sehati para murid bertekun dalam doa, bersama Maria, ibu Yesus.
Doa Pembuka
Allah Bapa Yang
Maharahim, Putra Tunggal-Mu yang dipaku di kayu salib, telah memilih
Santa Perawan Maria, Bunda-Nya, untuk menjadi Bunda kami juga. Semoga
dengan pertolongan kasih-Nya, Gereja-Mu semakin berbuah limpah dari hari
ke hari dan bersukacita dalam kekudusan anak-anaknya serta mampu
merangkul seluruh keluarga umat manusia. Dengan pengantaraan Yesus
Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau, dalam
persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa.
Amin.
"Dialah yang menjadi ibu semua yang hidup."
Pada suatu hari, di Taman Eden, setelah Adam makan buah pohon terlarang, Tuhan Allah memanggil manusia itu dan berfirman kepadanya, “Di manakah engkau?” Ia menjawab, “Ketika aku mendengar bahwa Engkau ada dalam taman ini, aku menjadi takut, karena aku telanjang; sebab itu aku bersembunyi.” Lalu Tuhan berfirman, “Siapakah yang memberitahukan kepadamu bahwa engkau telanjang? Apakah engkau makan dari buah pohon, yang Kularang engkau makan itu?” Manusia itu menjawab, “Perempuan yang Kautempatkan di sisiku, dialah yang memberi dari buah pohon itu kepadaku, maka kumakan.” Kemudian berfirmanlah Tuhan Allah kepada perempuan itu, “Apakah yang telah kauperbuat ini?” Jawab perempuan itu, “Ular itu yang memperdayakan aku, maka kumakan.” Lalu berfirmanlah Tuhan Allah kepada ular itu, “Karena engkau berbuat demikian, terkutuklah engkau di antara segala ternak dan di antara segala binatang hutan! Dengan perutmulah engkau akan menjalar, dan debu tanahlah akan kaumakan seumur hidupmu! Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan itu, antara keturunanmu dan keturunannya. Keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya.” Manusia itu memberi nama Hawa kepada isterinya, sebab dialah yang menjadi ibu semua yang hidup.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Hal-hal yang mulia dikatakan tentang engkau, ya kota Allah.
Ayat. (Mzm 87:1b-3.4-5.6-7; Ul: 3)
1. Di gunung-gunung yang kudus ada kota yang dibangun-Nya; Tuhan lebih mencintai pintu-pintu gerbang Sion daripada segala tempat kediaman Yakub. Hal-hal yang mulia dikatakan tentang engkau, ya kota Allah.
2. Aku menyebut Rahab dan Babel di antara orang-orang yang mengenal Aku, bahkan tentang Filistea, Tirus dan Etiopia Kukatakan, “Ini dilahirkan di sana.” Tetapi tentang Sion dikatakan, “Tiap-tiap orang dilahirkan di dalamnya,” dan Dia, yang Mahatinggi, menegakkannya.
3. Pada waktu mencatat bangsa-bangsa Tuhan menghitung,”Ini dilahirkan di sana.” Dan orang menyanyi-nyanyi sambil menari beramai-ramai, “Semua mendapatkan rumah di dalammu.”
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Berbahagialah engkau,
Perawan yang mengandung Tuhan; engkaulah Bunda Gereja yang bersukacita
yang mengandung dari Roh Kudus dan melahirkan Yesus Kristus, Putramu.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (19:25-27)
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (19:25-27)
"Inilah anakmu. Inilah ibumu."
Waktu Yesus bergantung di salib, di dekat salib itu berdirilah ibu Yesus dan saudara ibu Yesus, isteri Klopas dan Maria Magdalena. Ketika Yesus melihat ibu-Nya dan murid yang dikasihi-Nya di sampingnya, berkatalah Ia kepada ibu-Nya, “Ibu, inilah anakmu!” kemudian kata-Nya kepada murid-Nya, “Inilah ibumu!” Dan sejak saat itu murid itu menerima ibu Yesus di dalam rumahnya. Sesudah itu, karena Yesus tahu, bahwa segala sesuatu telah selesai, berkatalah Ia supaya genaplah yang ada tertulis dalam Kitab Suci?: "Aku haus!" Di situ ada suatu bekas penuh anggur asam. Maka mereka mencucukkan bunga karang, yang telah dicelupkan dalam anggur asam, pada sebatang hisop lalu mengunjukkannya ke mulut Yesus. Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: "Sudah selesai." Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya. Karena hari itu hari persiapan dan supaya pada hari Sabat mayat-mayat itu tidak tinggal tergantung pada kayu salib -- sebab Sabat itu adalah hari yang besar -- maka datanglah orang-orang Yahudi kepada Pilatus dan meminta kepadanya supaya kaki orang-orang itu dipatahkan dan mayat-mayatnya diturunkan. Maka datanglah prajurit-prajurit lalu mematahkan kaki orang yang pertama dan kaki orang yang lain yang disalibkan bersama-sama dengan Yesus; tetapi ketika mereka sampai kepada Yesus dan melihat bahwa Ia telah mati, mereka tidak mematahkan kaki-Nya, tetapi seorang dari antara prajurit itu menikam lambung-Nya dengan tombak, dan segera mengalir keluar darah dan air.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
Sejak tahun lalu (2018), Bapa Suci Paus Fransiskus telah menetapkan bahwa sebab setelah Hari Raya Pentakosta merupakan peringatan wajib Maria Bunda Gereja. Kita tahu bahwa Allah telah memilih Maria sebagai Bunda Allah. Mengapa? Karena Kristus yang dikandung dan dilahirkannya adalah Allah.
Dengan melahirkan Kristus, Maria juga dapat disebut sebagai Bunda Gereja Mengapa? Karena Kristus sebagai Kepala Gereja selalu berada di dalam kesatuan dengan Gereja. Dan Gereja itu adalah anggota-anggota Tubuh-Nya yang memperoleh hidup di dalam Dia. Demikianlah, peringatan Maria sebagai Bunda Gereja hendak menjelaskan peranannya yang istimewa sebagai ibu kita semua. Yang membuat Maria menjadi istimewa bukan karena dirinya sendiri tetapi karena Kristus yang dikandung dan dilahirkannya.
Dalam Kitab Kejadian 3:15, kita melihat salah satu keistimewaan Bunda Maria. “Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya.” Para Bapa Gereja (St. Yustinus Martir, St. Irenaeus, Tertullianus, dan St. Agustinus) mengatakan bahwa “perempuan” yang keturunannya akan mengalahkan iblis itu mengacu kepada Bunda Maria, karena keturunan yang dimaksud adalah Yesus. Bunda Maria mengalahkan iblis dengan meremukkan kepalanya dan ini terjadi karena kuasa Yesus semata.
Kita sungguh bersyukur atas peran Bunda Maria, Bunda Gereja, bunda kita semua. Dialah yang membuat kita turut mengalami keselamatan dari Yesus Tuhan kita. Bersama Maria Sang Bunda Gereja, yang hatinya bersahaja karena “miskin di hadapan Allah”, marilah kita ucapkan dengan penuh penghayatan Sabda Bahagia dari Yesus Tuhan kita! (lih. Mat. 5:1-12). (AHS/INSPIRASI BATIN)
Antifon Komuni (Yoh 19:26-27)
Ketika bergantung di kayu salib, Yesus berkata kepada murid yang Dia kasihi, "Inilah Ibumu."