Jumat, 26 Juni 2020
Hari Biasa Pekan XII
"Datanglah kepada-Ku kamu semua yang letih lesu dan berbeban berat dan Aku akan memberikan kelegaan kepada-Mu." (Mat 11:28)
Antifon Pembuka (Mzm 128:1)
Hari Biasa Pekan XII
"Datanglah kepada-Ku kamu semua yang letih lesu dan berbeban berat dan Aku akan memberikan kelegaan kepada-Mu." (Mat 11:28)
Antifon Pembuka (Mzm 128:1)
Berbahagialah orang yang takwa kepada Tuhan, yang hidup menempuh jalan yang ditunjukkan-Nya.
Doa Pembuka
Allah Bapa Maha Pengasih, Engkau tidak pernah meninggalkan umat-Mu. Berilah kami kepercayaan yang dalam bahwa tangan-Mu akan melindungi kami dari segala marabahaya, dan menjauhkan kami dari segala yang jahat. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Allah Bapa Maha Pengasih, Engkau tidak pernah meninggalkan umat-Mu. Berilah kami kepercayaan yang dalam bahwa tangan-Mu akan melindungi kami dari segala marabahaya, dan menjauhkan kami dari segala yang jahat. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Kedua Raja-Raja (25:1-12)
"Rakyat Yehuda diangkut ke pembuangan."
Pada
tahun kesembilan dari pemerintahan Raja Zedekia, dalam bulan yang
kesepuluh, pada tanggal sepuluh bulan itu, datanglah Nebukadnezar,
raja Babel, dengan segala tentaranya menyerang Yerusalem. Ia berkemah
mengepungnya dan mendirikan tembok pengepungan sekelilingnya.
Demikianlah kota itu terkepung sampai tahun yang kesebelas zaman raja
Zedekia. Pada tanggal sembilan bulan yang keempat, ketika kelaparan
sudah merajalela di kota itu dan tidak ada lagi makanan pada rakyat
negeri itu, maka dibelah oranglah tembok kota itu dan semua tentara
melarikan diri malam-malam melalui pintu gerbang antara kedua tembok
yang ada di dekat taman raja, sekalipun orang Kasdim mengepung kota
itu sekeliling. Mereka lari menuju ke Araba-Yordan. Tetapi tentara
Kasdim mengejar raja dari belakang dan mencapai dia di dataran
Yerikho; segala tentaranya telah berserak-serak meninggalkan dia.
Mereka menangkap raja dan membawa dia kepada raja Babel di Ribla, yang
menjatuhkan hukuman atas dia. Orang menyembelih anak-anak Zedekia di
depan matanya, kemudian dibutakannyalah mata Zedekia, lalu dia
dibelenggu dengan rantai tembaga dan dibawa ke Babel. Dalam bulan yang
kelima pada tanggal tujuh bulan itu--itulah tahun kesembilan belas
zaman raja Nebukadnezar, raja Babel--datanglah Nebuzaradan, kepala
pasukan pengawal, pegawai raja Babel, ke Yerusalem. Ia membakar
rumah TUHAN, rumah raja dan semua rumah di Yerusalem; semua rumah
orang-orang besar dibakarnya dengan api. Tembok sekeliling kota
Yerusalem dirobohkan oleh semua tentara Kasdim yang ada bersama-sama
dengan kepala pasukan pengawal itu. Sisa-sisa rakyat yang masih
tinggal di kota itu dan para pembelot yang menyeberang ke pihak raja
Babel dan sisa-sisa khalayak ramai diangkut ke dalam pembuangan oleh
Nebuzaradan, kepala pasukan pengawal itu. Hanya beberapa orang miskin
dari negeri itu ditinggalkan oleh kepala pasukan pengawal itu untuk
menjadi tukang-tukang kebun anggur dan peladang-peladang.
Demikianlah sabda TuhanU. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan do = d, 2/4, PS 842
Ref. Hanya pada Tuhanlah hatiku tenang.
Ayat. (Mzm 137:1-2.3.4-5.6)
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Mat 8:17)
Ref. Hanya pada Tuhanlah hatiku tenang.
Ayat. (Mzm 137:1-2.3.4-5.6)
1. Di tepi sungai Babel, di sanalah kita duduk sambil menangis, apabila
kita mengingat Sion. Pada pohon-pohon gandarusa di tempat itu kita
gantungkan kecapi kita.
2. Sebab di sanalah orang-orang yang menawan kita meminta kepada kita memperdengarkan nyanyian, dan orang-orang yang menyiksa kita meminta nyanyian sukacita: "Nyanyikanlah bagi kami nyanyian dari Sion!"
3. Bagaimanakah mungkin kita menyanyikan nyanyian Tuhan di negeri asing? Jika aku melupakan engkau, hai Yerusalem, biarlah menjadi kering tangan kananku!
4. Biarlah lidahku melekat pada langit-langitku, jika aku tidak mengingat engkau, biarlah lidahku melekat pada langit-langitku, jika aku tidak menjadikan Yerusalem puncak sukacitaku!
2. Sebab di sanalah orang-orang yang menawan kita meminta kepada kita memperdengarkan nyanyian, dan orang-orang yang menyiksa kita meminta nyanyian sukacita: "Nyanyikanlah bagi kami nyanyian dari Sion!"
3. Bagaimanakah mungkin kita menyanyikan nyanyian Tuhan di negeri asing? Jika aku melupakan engkau, hai Yerusalem, biarlah menjadi kering tangan kananku!
4. Biarlah lidahku melekat pada langit-langitku, jika aku tidak mengingat engkau, biarlah lidahku melekat pada langit-langitku, jika aku tidak menjadikan Yerusalem puncak sukacitaku!
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Mat 8:17)
Yesus memikul kelemahan kita dan menanggung penyakit kita. Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (8:1-4)
"Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan daku."
Setelah
Yesus turun dari bukit, banyak orang berbondong-bondong mengikuti
Dia. Maka datanglah kepada-Nya seorang yang sakit kusta. Ia sujud
menyembah Yesus dan berkata, "Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat
mentahirkan daku." Yesus lalu mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang
itu dan berkata, "Aku mau, jadilah engkau tahir!" Seketika itu juga
tahirlah orang itu dari kustanya. Lalu Yesus berkata kepadanya,
"Ingatlah, jangan engkau memberitahukan hal ini kepada siapa pun,
tetapi pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam dan
persembahkanlah persembahan yang diperintahkan Musa, sebagai bukti bagi
mereka."
Inilah Injil Tuhan kita!
Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Inilah Injil Tuhan kita!
Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Sejarah bangsa Yahudi menjadi pelajaran bagi kita terutama ketika kita menjadi puas diri dan mulai menerima Tuhan begitu saja. Namun sejarah bangsa Yahudi juga menegaskan fakta bahwa Allah menjawab setiap kali kita memanggil-Nya, terutama dalam pertobatan dan meminta pengampunan dan penyembuhan. Seperti apa yang dikatakan penderita kusta dalam Injil hari ini: "Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan daku." . Artinya, ia percaya betul bahwa Tuhan pasti dapat mentahirkannya. Dan jawaban Yesus adalah: "Aku mau, jadilah engkau tahir!" Maka, iapun langsung sembuh. Kita dapat membandingkan dengan permohonan yang kurang didasari oleh iman sehingga membuat Tuhan tidak berkenan, misalnya permohonan seorang bapak yang anaknya kerasukan roh jahat yang membisukan (Kisahnya dapat dibaca dalam Injil Markus 9,14-29).
Sikap doa orang kusta itu barang kali hendaknya menjadi contoh ketika kita menyampaikan permohonan kepada Tuhan. Doa kita hendaknya didasarkan pada iman yang teguh akan kebaikan Allah dan disampaikan dalam semangat kerendahan hati dan dengan sikap penuh hormat kepada Tuhan. Isi doa kita pun hendaknya tidak memaksa Allah. Seandainya Tuhan berkenan, Tuhan bisa mengabulkan keinginanku. Di dalam doa, kita boleh menyatakan keinginan kita kepada Tuhan, tetapi soal pengabulannya berada di dalam tangan Allah.
Antifon Komuni (Kej 17:1b)
Akulah Allah Yang Mahakuasa, hiduplah di hadapan-Ku dengan tidak bercela.
RENUNGAN PAGI