Rabu, 03 Juni 2020
Antifon Pembuka (Keb 3:6-7, 9)
Emas dalam dapur api diperiksalah mereka oleh-Nya, lalu diterima bagaikan korban bakaran. Maka pada waktu pembalasan mereka akan bercahaya, dan laksana bunga api berlari-larian di ladang jerami. Orang yang telah percaya pada Allah akan memahami kebenaran, dan yang setia dalam kasih akan tinggal pada-Nya. Sebab kasih setia dan belas kasihan menjadi bagian orang-orang pilihan-Nya.
As gold in the furnace, the Lord put his chosen to the test; as sacrificial offerings, he took them to himself; and in due time they will be honored, and grace and peace will be with the elect of God.
atau
Mereka itulah orang suci yang jaya berkat darah Anak Domba. Hidup tidak mereka sayangi, maut tidak mereka takuti. Sebab itu mereka jaya bersama Kristus selama-lamanya.
Pengantar
Karolus Lwanga adalah seorang pelayan di istana raja Muanga, di Uganda, Afrika. Sebagai seorang Katolik, Karolus giat membawa teman-temannya kepada Yesus. Aksinya ini, menyebabkan ia bersama 21 temannya dibunuh dengan dilemparkan ke dalam kobaran api pada 3 Juni 1886. Pada 6 Juni 1920 ia bersama teman-temannya dibeatifikasi dan pada 18 Oktober 1964 Paus Paulus VI menggelari mereka sebagai santo dan martir.
Doa Pembuka
Allah Bapa, Tuhan panenan, Engkau memberkati darah para saksi iman menjadi benih yang menumbuhkan umat baru. Semoga ladang Gereja-Mu di Afrika, yang sudah disiram dengan darah Santo Karolus Lwanga dan teman-temannya membuahkan panenan berlimpah. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dan Roh Kudus, Allah, kini dan sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada Timotius (1:1-3.6-12)
Peringatan Wajib St. Karolus Lwanga, dkk Martir
Kalau dalam daur tahunan, Gereja merayakan peringatan akan para martir dan para kudus yang lain, maka ia "mewartakan misteri Paska" di dalam mereka, "yang telah menderita dan dimuliakan bersama Kristus. Gereja menyajikan kepada kaum beriman teladan mereka, yang menarik semua orang kepada Bapa melalui Kristus, dan karena pahala-pahala mereka Gereja memohonkan karunia-karunia Allah" (SC 104) Bdk. SC 108 dan 111. (Katekismus Gereja Katolik, 1173)
Kalau dalam daur tahunan, Gereja merayakan peringatan akan para martir dan para kudus yang lain, maka ia "mewartakan misteri Paska" di dalam mereka, "yang telah menderita dan dimuliakan bersama Kristus. Gereja menyajikan kepada kaum beriman teladan mereka, yang menarik semua orang kepada Bapa melalui Kristus, dan karena pahala-pahala mereka Gereja memohonkan karunia-karunia Allah" (SC 104) Bdk. SC 108 dan 111. (Katekismus Gereja Katolik, 1173)
Antifon Pembuka (Keb 3:6-7, 9)
Emas dalam dapur api diperiksalah mereka oleh-Nya, lalu diterima bagaikan korban bakaran. Maka pada waktu pembalasan mereka akan bercahaya, dan laksana bunga api berlari-larian di ladang jerami. Orang yang telah percaya pada Allah akan memahami kebenaran, dan yang setia dalam kasih akan tinggal pada-Nya. Sebab kasih setia dan belas kasihan menjadi bagian orang-orang pilihan-Nya.
As gold in the furnace, the Lord put his chosen to the test; as sacrificial offerings, he took them to himself; and in due time they will be honored, and grace and peace will be with the elect of God.
atau
Mereka itulah orang suci yang jaya berkat darah Anak Domba. Hidup tidak mereka sayangi, maut tidak mereka takuti. Sebab itu mereka jaya bersama Kristus selama-lamanya.
Pengantar
Karolus Lwanga adalah seorang pelayan di istana raja Muanga, di Uganda, Afrika. Sebagai seorang Katolik, Karolus giat membawa teman-temannya kepada Yesus. Aksinya ini, menyebabkan ia bersama 21 temannya dibunuh dengan dilemparkan ke dalam kobaran api pada 3 Juni 1886. Pada 6 Juni 1920 ia bersama teman-temannya dibeatifikasi dan pada 18 Oktober 1964 Paus Paulus VI menggelari mereka sebagai santo dan martir.
Doa Pembuka
Allah Bapa, Tuhan panenan, Engkau memberkati darah para saksi iman menjadi benih yang menumbuhkan umat baru. Semoga ladang Gereja-Mu di Afrika, yang sudah disiram dengan darah Santo Karolus Lwanga dan teman-temannya membuahkan panenan berlimpah. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dan Roh Kudus, Allah, kini dan sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada Timotius (1:1-3.6-12)
"Kobarkanlah karunia Allah yang ada padamu berkat penumpangan tanganku."
Dari Paulus, rasul Kristus Yesus oleh kehendak Allah untuk
memberitakan janji tentang hidup dalam Kristus Yesus, kepada
Timotius, anakku yang kekasih: kasih karunia, rahmat dan damai
sejahtera dari Allah Bapa dan Kristus Yesus, Tuhan kita, menyertai
engkau. Aku mengucap syukur kepada Allah, yang kulayani dengan hati
nurani yang murni seperti yang dilakukan nenek moyangku. Dan selalu
aku mengingat engkau dalam permohonanku, baik siang maupun malam.
Karena itulah kuperingatkan engkau untuk mengobarkan karunia Allah
yang ada padamu oleh penumpangan tanganku atasmu. Sebab Allah
memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang
membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban. Jadi janganlah malu
bersaksi tentang Tuhan kita dan janganlah malu karena aku, seorang
hukuman karena Dia, melainkan ikutlah menderita bagi Injil-Nya oleh
kekuatan Allah. Dialah yang menyelamatkan kita dan memanggil kita
dengan panggilan kudus, bukan berdasarkan perbuatan kita, melainkan
berdasarkan maksud dan kasih karunia-Nya sendiri, yang telah
dikaruniakan kepada kita dalam Kristus Yesus sebelum permulaan zaman
dan yang sekarang dinyatakan oleh kedatangan Juruselamat kita Yesus
Kristus, yang oleh Injil telah mematahkan kuasa maut dan mendatangkan
hidup yang tidak dapat binasa. Untuk Injil inilah aku telah
ditetapkan sebagai pemberita, sebagai rasul dan sebagai guru Itulah
sebabnya aku menderita semuanya ini, tetapi aku tidak malu; karena aku
tahu kepada siapa aku percaya dan aku yakin bahwa Dia berkuasa
memeliharakan apa yang telah dipercayakan-Nya kepadaku hingga pada
hari Tuhan.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.Demikianlah sabda Tuhan
Mazmur Tanggapan
Ref. Kepada-Mu, ya Tuhan, aku melayangkan mataku.
Ayat. (Mzm 123:1-2.2bcd)
1. Kepada-Mu aku melayangkan mataku, ya Engkau yang bersemayam di surga. Lihat, seperti mata para hamba laki-laki memandang kepada tangan tuannya.
2. Seperti mata hamba perempuan memandang kepada tangan nyonyanya, demikianlah mata kita memandang kepada Tuhan, Allah kita, sampai Ia mengasihani kita.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Yoh 11:25a, 26)
Ref. Kepada-Mu, ya Tuhan, aku melayangkan mataku.
Ayat. (Mzm 123:1-2.2bcd)
1. Kepada-Mu aku melayangkan mataku, ya Engkau yang bersemayam di surga. Lihat, seperti mata para hamba laki-laki memandang kepada tangan tuannya.
2. Seperti mata hamba perempuan memandang kepada tangan nyonyanya, demikianlah mata kita memandang kepada Tuhan, Allah kita, sampai Ia mengasihani kita.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Yoh 11:25a, 26)
Akulah kebangkitan dan kehidupan. Barangsiapa percaya pada-Ku, tak akan mati.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (12:18-27)
"Allah bukanlah Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup."
Pada
suatu hari datanglah kepada Yesus beberapa orang Saduki, yang
berpendapat, bahwa tidak ada kebangkitan. Mereka bertanya kepada-Nya,
"Guru, Musa menuliskan perintah ini untuk kita, 'Jika seseorang yang
mempunyai saudara laki-laki, mati dengan meninggalkan seorang isteri
tetapi tidak meninggalkan anak, saudaranya harus kawin dengan
isterinya itu dan membangkitkan keturunan bagi saudaranya.' Ada tujuh
orang bersaudara. Yang pertama kawin dengan seorang wanita, lalu mati
tanpa meninggalkan keturunan. Maka yang kedua mengawini dia, tetapi
juga mati tanpa meninggalkan keturunan. Demikian juga yang ketiga. Dan
begitulah seterusnya, ketujuh-tujuhnya tidak meninggalkan keturunan.
Akhirnya wanita itu pun mati. Pada hari kebangkitan, bilamana mereka
bangkit, siapakah yang menjadi suami wanita itu? Sebab
ketujuh-tujuhnya telah beristerikan dia." Jawab Yesus kepada mereka,
"Kalian sesat, justru karena kalian tidak mengerti Kitab Suci maupun
kuasa Allah. Sebab di masa kebangkitan orang mati, orang tidak kawin
atau dikawinkan; mereka hidup seperti malaikat di surga. Mengenai
kebangkitan orang mati, tidakkah kalian baca dalam kitab Musa, yaitu
dalam cerita tentang semak berduri, bahwa Allah bersabda kepada Musa,
'Akulah Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub? Allah bukanlah
Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup. Kamu benar-benar sesat."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Dalam Gereja Katolik, ada kelompok biarawan-biarawati. Dengan kebebasan penuh, mereka memilih untuk hidup selibat, yakni hidup tidak menikah. Tujuan hidup selibat antara lain adalah memberikan kesaksian kepada orang lain bahwa ada kehidupan kekal di surga, di mana orang tidak kawin dan tidak dikawinkan.
Yesus mengakui dan mengajarkan adanya
kebangkitan badan di akhir zaman (bdk Mat 12:41; Yoh 5:29), suatu hal
yang tidak diterima oleh orang-orang Saduki (Kis 23:8). Oleh karena itu,
mereka ingin menyerang Yesus dengan mengajukan kasus tentang tujuh
orang bersaudara yang pernah menikahi seorang perempuan yang sama. Di
surga kelak, suami siapakah dia itu? Tampaknya kasus ini amat sulit.
Mereka yakin, Yesus pasti tidak mampu menjawabnya. Namun, jawaban Yesus
mengejutkan. "Kamu sesat, justru karena kamu tidak mengerti Kitab Suci
maupun kuasa Allah. Sebab apabila orang bangkit dari antara orang mati,
orang tidak kawin dan tidak dikawinkan melainkan hidup seperti malaikat
di surga." Untuk membuktikan kesesatan mereka, Yesus menggunakan logika
yang lazim dipakai orang pada zaman itu. Beginilah logika Yesus. Allah
adalah Allah Abraham, Ishak, dan Yakub (A=B). Allah adalah Allah orang
hidup (A=C). Jadi, Abraham, Ishak, dan Yakub (B) adalah orang hidup (C),
padahal sebenarnya sudah berabad-abad yang lalu mereka meninggal dunia.
Orang sering lupa bahwa hidup di dunia ini hanyalah sementara. Ada suatu kehidupan lain sesudah kematian. Kita diingatkan oleh bacaan Injil hari ini bahwa ada kehidupan lain, di mana orang akan hidup seperti malaikat: tidak kawin dan tidak dikawinkan. Itulah tujuan hidup manusia yang sebenarnya, bukan hidup di dunia yang fana dan penuh penderitaan ini. Hidup di dunia ini hanyalah persiapan menuju hidup kekal di surga. (HP/Inspirasi Batin)
Orang sering lupa bahwa hidup di dunia ini hanyalah sementara. Ada suatu kehidupan lain sesudah kematian. Kita diingatkan oleh bacaan Injil hari ini bahwa ada kehidupan lain, di mana orang akan hidup seperti malaikat: tidak kawin dan tidak dikawinkan. Itulah tujuan hidup manusia yang sebenarnya, bukan hidup di dunia yang fana dan penuh penderitaan ini. Hidup di dunia ini hanyalah persiapan menuju hidup kekal di surga. (HP/Inspirasi Batin)
Antifon Komuni (Yoh 14: 18; 16: 22)
Aku tidak akan meninggalkan kamu sebagai yatim piatu, demikianlah firman Tuhan; Aku akan datang lagi, dan hatimu akan bersukacita, alleluya.
I will not leave you orphans, says the Lord; I will come to you again, and your heart will rejoice, alleluia.