Berpeganglah pada ketetapan dan perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, supaya baik keadaanmu dan keadaan anak-anakmu yang kemudian, dan supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu untuk selamanya." (Ulangan 4:40)
Ekaristi Kudus adalah ungkapan sempurna kasih Yesus Kristus kepada
manusia, sebab Ekaristi Kudus adalah intisari dari segala misteri
kehidupan-Nya. (St. Petrus Yulianus Eymard)
Antifon Pembuka (Mzm 98:3cd)
Segala ujung bumi telah melihat keselamatan yang datang dari Allah kita.
Doa Pembuka
Allah yang Mahakuasa, bantulah kami
agar kami selalu merenungkan apa yang benar. Semoga kami sanggup
melaksanakan apa yang sesuai dengan kehendak-Mu, baik dengan perkataan
maupun dengan perbuatan.Dengan pengantaraan
Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau dan dalam
persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Pertama Raja-Raja (21:1-16)
"Nabot dilempari batu sampai mati."
Nabot, seorang Yizreel, mempunyai kebun anggur di Yizreel, di samping
istana Ahab, raja Samaria . Berkatalah Ahab kepada Nabot, “Berikanlah
kepadaku kebun anggurmu itu, supaya kujadikan kebun sayur sebab letaknya
dekat rumahku. Sebagai gantinya akan kuberikan kebun anggur yang lebih
baik, atau jika engkau lebih suka, akan kubayar harga kebun itu dengan
uang.” Jawab Nabot kepada Ahab, “Semoga Tuhan mencegah aku memberikan
milik pusaka leluhurku kepadamu.” Lalu masuklah Ahab ke dalam istananya
dengan kesal hati. Ia gusar karena perkataan Nabot, orang Yizreel itu,
“Aku takkan memberikan milik pusaka leluhurku kepadamu.” Maka
berbaringlah raja di tempat tidurnya dan menelungkupkan mukanya; ia
tidak mau makan. Lalu datanglah Izebel, isterinya, dan berkata
kepadanya, “Apa sebabnya hatimu kesal, sehingga engkau tidak makan?”
Jawab Ahab kepadanya, “Sebab aku telah berkata kepada Nabot, orang
Yizreel itu, ‘Berikanlah kepadaku kebun anggurmu dengan bayaran uang
atau jika engkau lebih suka, aku akan memberikan kepadamu kebun anggur
sebagai gantinya.’ Tetapi sahutnya, ‘Tidak akan kuberikan kepadamu kebun
anggurku itu’.” Kata Izebel, isterinya, kepadanya, “Bukankah engkau
yang menjadi raja atas Israel ? Bangunlah, makanlah, dan biarlah hatimu
gembira! Aku akan memberikan kepadamu kebun anggur Nabot, orang Yizreel
itu.” Izebel lalu menulis surat atas nama Ahab, memeteraikannya dengan
meterai raja, lalu mengirim surat itu kepada tua-tua dan pemuka-pemuka
yang diam sekota dengan Nabot. Dalam surat itu ditulisnya demikian,
“Maklumkanlah puasa dan suruhlah Nabot duduk paling depan di antara
rakyat. Suruh jugalah dua orang dursila duduk menghadapinya, dan mereka
harus naik saksi menghadap dia, dengan mengatakan, ‘Engkau telah
mengutuk Allah dan raja’. Sesudah itu bawalah dia keluar dan lemparilah
dia dengan batu sampai mati.” Para tua-tua dan pemuka yang tinggal
sekota dengan Nabot melakukan seperti yang diperintahkan Izebel kepada
mereka. Mereka memaklumkan puasa dan menyuruh Nabot duduk paling depan
di antara rakyat. Kemudian datanglah dua orang, yakni orang-orang
dursila itu, lalu duduk menghadapi Nabot. Orang-orang dursila itu naik
saksi terhadap Nabot di depan rakyat, katanya, “Nabot telah mengutuk
Allah dan raja.” Sesudah itu mereka membawa Nabot ke luar kota , lalu
melempari dia dengan batu sampai mati. Kemudian mereka menyuruh orang
melaporkan kepada Izebel, “Nabot sudah dilempari batu sampai mati.”
Segera sesudah mendengar, bahwa Nabot sudah dilempari batu sampai mati,
berkatalah Izebel kepada Anab, “Bangunlah, ambillah kebun anggur Nabot,
orang Yizreel itu, menjadi milikmu, karena Nabot yang menolak
memberikannya kepadamu dengan bayaran uang, sudah tidak hidup lagi; ia
sudah mati.” Ketika Ahab mendengar, bahwa Nabot sudah mati, ia segera
bangun dan pergi ke kebun anggur Nabot, orang Yizreel itu, untuk
mengambil kebun itu menjadi miliknya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Indahkanlah keluh kesahku, ya Tuhan.
Ayat. (Mzm 5:2-3.5-6.7; Ul: 2b)
1. Berilah telinga kepada perkataanku, ya Tuhan, indahkanlah keluh
kesahku. Perhatikanlah teriakku minta tolong, ya Rajaku dan Allahku,
sebab kepada-Mulah aku berdoa.
2. Engkau bukanlah Allah yang berkenan akan kefasikan; orang jahat
takkan menumpang pada-Mu. Pembual tidak akan tahan di depan mata-Mu;
Engkau benci terhadap semua orang yang melakukan kejahatan.
3. Engkau membinasakan orang-orang yang berkata bohong, Tuhan jijik melihat penumpah darah dan penipu. Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Sabda-Mu adalah pelita bagi kakiku, dan cahaya bagi jalanku.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (5:38-42)
"Jangan melawan orang yang berbuat jahat kepadamu."
Dalam kotbah di bukit, Yesus berkata, “Kalian mendengar, bahwa dahulu
disabdakan, ‘Mata ganti mata; gigi ganti gigi.’ Tetapi Aku berkata
kepadamu, ‘Janganlah kalian melawan orang yang berbuat jahat kepadamu.
Sebaliknya, bila orang menampar pipi kananmu, berikanlah pipi kirimu.
Bila orang hendak mengadukan engkau karena mengingini bajumu,
serahkanlah juga jubahmu. Bila engkau dipaksa mengantarkan seseorang
berjalan sejauh satu mil, berjalanlah bersama dia sejauh dua mil.
Berikanlah kepada orang apa yang dimintanya, dan jangan menolak orang
yang mau meminjam sesuatu dari padamu.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus. Renungan Hidup
Yesus sekaligus menjadi pengajaran-Nya. Semua yang diajarkan Yesus,
juga dihidupi-Nya sendiri. Oleh sebab itulah ketika Yesus mengatakan
jangan melawan penjahat, Ia pun melakukannya ketika dihina, ditangkap,
dianiaya dan disalibkan. Hal ini tidak mudah diterima oleh manusia
sampai saat ini, apalagi sekarang ini. Yang kita lihat dalam kehidupan
kita sekarang adalah kejahatan berhadapan dengan kejahatan. Selalu ada
pembalasan atau kejahatan yang kita terima. Lihat saja keributan yang
terjadi dalam keluarga, karena keinginan membalas itu kuat sekali, maka
terjadi pertengkaran.
Yesus tidak melawan para penjahat atau
yang memusuhinya dengan kekuatan fisik, namun dengan kekuatan
rohaninya. Dengan perkataan dan hidup-Nya, Yesus sudah memancarkan
kasih-Nya, yang menjadi lawan utama kejahatan. Karena kasih itu pula,
keselamatan hadir di tengah kita semua. Maka Yesus selalu mengingatkan
untuk memperoleh keselamatan, kita semua harus berjuang terus-menerus.
Perjuangan itu berarti pula menghidupi keselamatan itu dengan hal baik
sejak dari saat sekarang ini.
Tampaknya tidak mungkin dilakukan
ajaran Yesus ini! Namun demikian sampai sekarang ajaran itu tetap ada
dan bergema. Tidak mungkin jika kita hanya berpegang pada kemampuan diri
sendiri dan berfokus pada diri sendiri. Oleh sebab itulah kita harus
selalu berada dalam persatuan dengan Tuhan. Karena bersama Dia, kita
akan kuat dalam menghadapi berbagai relaita yang berat sekarang ini.
Para kudus, martir dan banyak pengikut Kristus lainnya, berani mati
karena iman, karena mereka menyatukan hidup mereka dengan Kristus.
Teruslah bersatu erat dengan Kristus Tuhan.
terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati