| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Jumat, 17 Juli 2020 Hari Biasa Pekan XV

Jumat, 17 Juli 2020
Hari Biasa Pekan XV

"Pelayan altar mengambil tempat yang istimewa dalam perayaan liturgi. Dia yang melayani di Misa, menghadirkan dirinya ke sebuah komunitas. Dia mengalami secara langsung bahwa Yesus Kristus hadir dan aktif dalam setiap tindakan liturgis. Yesus hadir ketika komunitas berkumpul untuk berdoa dan memberikan pujian kepada Tuhan Yesus yang hadir di dalam Firman Kitab Suci. Yesus hadir di atas segalanya dalam Ekaristi di bawah tanda-tanda roti dan anggur, Dia bertindak melalui imam yang dalam pribadi Kristus, merayakan Misa Kudus dan mengatur sakramen-sakramen. Oleh karenanya, dalam liturgi, kamu lebih dari sekadar "pembantu pastor paroki". Di atas segalanya, kamu adalah pelayan Yesus Kristus, Imam Besar yang kekal. " – Santo Yohanes Paulus II.


Antifon Pembuka (Hosea 6:6)

Aku menyukai kasih setia dan bukan kurban sembelihan, dan menyukai pengenalan akan Allah, lebih daripada kurban-kurban sembelihan.

Doa Pembuka


Allah Bapa Yang Maharahim, kami mohon kebebasan para putra dan putri-Mu. Semoga Roh-mu berkenan menjiwai hati kami, agar kami mampu menyerupai Yesus, yang menjadi jalan dan kebenaran kami. Sebab Dialah Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
       
Bacaan dari Kitab Yesaya (38:1-6.21-22; 7-8)
   
  
"Aku telah mendengar doamu dan melihat air matamu."
   
Pada waktu itu Hizkia , raja Yehuda, jatuh sakit dan hampir mati. Lalu datanglah Nabi Yesaya bin Amos dan berkata kepadanya: "Beginilah sabda Tuhan, "Sampaikanlah pesan terakhir kepada keluargamu, sebab engkau akan mati, tidak akan sembuh lagi." Lalu Hizkia memalingkan mukanya ke arah dinding dan ia berdoa kepada Tuhan. Ia berkata, "Ya Tuhan, ingatlah kiranya, bahwa aku telah hidup di hadapan-Mu dengan setia dan dengan tulus hati dan bahwa aku telah melakukan apa yang baik di hadapan-Mu." Kemudian menangislah Hizkia dengan sangat. Maka bersabdalah Tuhan kepada Yesaya, "Pergilah dan katakanlah kepada Hizkia, 'Beginilah sabda Tuhan, Allah Daud, leluhurmu: Telah Kudengar doamu dan telah Kulihat air matamu. Sungguh, Aku akan memperpanjang hidupmu lima belas tahun lagi, dan Aku akan melepaskan dikau dan kota ini dari tangan raja Asyur dan Aku akan melindungi kota ini." Kemudian berkatalah Yesaya, "Hendaknya diambil sebuah kue dari buah ara dan ditaruh di atas barah itu, maka raja akan sembuh." Sebelum itu Hizkia telah berkata, "Apakah yang akan menjadi tanda, bahwa aku akan pergi ke rumah Tuhan?" Jawab Yesaya, "Inilah yang akan menjadi tanda bagimu dari Tuhan, bahwa Tuhan akan melakukan apa yang telah dijanjikan-Nya, 'Sungguh, bayang-bayang pada penunjuk matahari buatan Ahas akan Kubuat mundur ke belakang sepuluh tapak dari yang telah dijalaninya'." Maka pada penunjuk matahari itu mundurlah matahari sepuluh tapak ke belakang dari jarak yang telah dijalaninya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan, Engkau telah menyelamatkan hidupku.
Ayat. (Yes 38:10.11.12abcd.16)
1. Aku berkata: Dalam pertengahan umurku aku harus pergi, ke pintu gerbang dunia orang mati aku dipanggil untuk selebihnya dari hidupku.
2. Aku berkata: Aku tidak akan melihat Tuhan lagi di negeri orang-orang yang hidup; aku tidak lagi akan melihat seorang pun di antara penduduk dunia.
3. Pondok kediamanku dibongkar dan dibuka seperti kemah gembala; seperti tukang tenun menggulung tenunannya aku mengakhiri hidupku; Tuhan memutus nyawaku dari benang hidup.
4. Ya Tuhan, karena inilah hatiku mengharapkan Dikau: Tenangkanlah batinku, buatlah aku sehat, buatlah aku sembuh.

Bait Pengantar Injil do = f, 2/2, PS 951
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 10:27) 2/4
Domba-domba-Ku mendengar suara-Ku, sabda Tuhan; Aku mengenal mereka dan mereka mengenal aku.
         
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (12:1-8)
  
"Anak Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat."
   
Pada suatu hari Sabat, Yesus dan murid-murid-Nya berjalan di lading gandum. Karena lapar murid-murid-Nya memetik bulir gandum dan memakannya. Melihat itu, berkatalah orang-orang Farisi kepada Yesus, “Lihatlah, murid-murid-Mu berbuat sesuatu yang tidak diperbolehkan pada hari Sabat.” Tetapi Yesus menjawab, “Tidakkah kalian baca apa yang dilakukan Daud, ketika ia dan para pengikutnya lapar? Ia masuk ke dalam bait Allah, dan mereka semua makan roti sajian yang tidak boleh dimakan kecuali oleh imam-imam. Atau tidakkah kalian baca dalam Kitab Taurat, bahwa pada hari-hari Sabat, imam-imam melanggar hukum Sabat di dalam bait Allah, namun tidak bersalah? Aku berkata kepadamu: Di sini ada yang melebihi bait Allah. Seandainya kalian memahami maksud sabda ini, ‘Yang kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan’, tentu kalian tidak akan menghukum orang yang tidak bersalah. Sebab Anak Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.

Renungan
  
Raja Hizkia, ia tidak memiliki hubungan yang erat dengan kematian. Dia jatuh sakit dan hampir mati. Dan nabi Yesaya datang untuk mengkonfirmasi kepadanya bahwa waktunya sudah hampir habis. Raja Hizkia tidak siap untuk mati dan dia memohon kepada Tuhan Allah untuk hidupnya dan dia meneteskan banyak air mata. Mungkin dia juga belum membereskan urusannya. Tetapi Tuhan Allah mendengar doanya dan menyembuhkan penyakitnya dan bahkan memberinya lima belas tahun kehidupan lagi. Bukan hanya memberinya waktu untuk membereskan urusannya, tetapi Tuhan Allah juga memiliki hal-hal yang harus dia lakukan.

Kita tidak tahu kapan waktu kita di bumi akan naik atau kapan Tuhan memanggil kita pulang. Kita diingatkan agar selalu membereskan urusan kita. Urusan kita harus menjadi urusan Tuhan dan hidup kita harus melayani Tuhan. Yesus bukan hanya Tuhan atas hari Sabat; Dia adalah Tuhan hidup kita dan kita harus melakukan apa yang Dia inginkan dari kita. Kalau tidak, kita akan hidup dalam ketakutan dan menjadi budak kematian.
[RENUNGAN PAGI]
 
 
 
Antifon Komuni (Mat 12:8)
 
Putra Manusia adalah Tuhan atas dari Sabat.
  
"Hidup kita adalah sebuah perjalanan. Ketika perjalanan kita tanpa disertai salib... dan ketika kita mengaku sebagai murid Kristus namun menghindari salib, kita bukanlah murid-murid Kristus, Tuhan" --- Paus Fransiskus 
 
 

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy