Rabu, 08 Juli 2020
Hari Biasa Pekan XIV
Hari Biasa Pekan XIV
Buatlah
ya Tuhan supaya aku tetap setia akan apa yang kuakui dalam syahadat
kelahiran-kembali diriku, ketika aku dibaptis dalam Bapa, dalam Putera
dan dalam Roh Kudus. Semoga aku menyembah Engkau Bapa kami, dan
Putera-Mu bersama dengan Dikau; semoga aku pantas menerima Roh Kudus-Mu
yang berasal dari Engkau melalui Putera-Mu yang tunggal. ... Amin. – St.
Hilarius dari Poitiers, Uskup Poitiers dan Doktor Gereja
Antifon Pembuka (Mzm 10:12)
Bukalah bagimu tanah baru, sebab sudah waktunya untuk mencari Tuhan, sampai Ia datang dan menghujani kalian dengan keadilan.
Doa Pembuka
Allah Bapa Mahakuasa dan kekal, sabda-Mu penuh daya kekuatan: membuka harapan dan penyembuhan bagi mereka yang mengimaninya. Kami mohon, buatlah subur dalam diri kami bagaikan padi di tanah yang menjadi rezeki bagi orang banyak. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu Tuhan kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Hosea (10:1-3.7-8.12)
"Sudah waktunya untuk mencari Tuhan."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Carilah selalu wajah Tuhan
Ayat. (Mzm 105:2-3.4-5.6-7)
1. Bernyanyilah bagi Tuhan, bermazmurlah bagi-Nya, percakapkanlah segala perbuatan-Nya yang ajaib! Bermegahlah dalam nama-Nya yang kudus, biarlah bersukahati orang-orang yang mencari Tuhan.
2. Carilah Tuhan dan kekuatan-Nya, carilah selalu wajah-Nya! Ingatlah perbuatan-perbuatan ajaib yang dilakukan-Nya, mukjizat dan ketetapan-ketetapan yang diucapkan-Nya.
3. Hai anak cucu Abraham, hamba-Nya, hai anak-anak Yakub, pilihan-Nya! Dialah Tuhan, Allah kita, ketetapan-Nya berlaku di seluruh bumi.
Bait Pengantar Injil do = f, 2/2, PS 951
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Mrk 1:15)
Kerajaan Allah sudah dekat; bertobatlah dan percayalah kepada Injil.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (10:1-7)
"Pergilah kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel."
Pada suatu hari Yesus memanggil kedua belas murid-Nya dan memberi mereka kuasa untuk mengusir roh-roh jahat dan melenyapkan segala penyakit serta segala kelemahan. Inilah nama kedua belas rasul itu: Pertama Simon yang disebut Petrus dan Andreas, saudaranya; Yakobus, anak Zebedeus dan Yohanes, saudaranya; Filipus dan Bartolomeus, Tomas dan Matius, pemungut cukai, Yakobus anak Alfeus, dan Tadeus, Simon orang Zelot dan Yudas Iskariot yang mengkhianati Yesus. Kedua belas murid itu diutus oleh Yesus, dan Ia berpesan kepada mereka, "Janganlah kalian menyimpang ke jalan bangsa lain, atau masuk ke dalam kota Samaria , melainkan pergilah kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel . Pergilah dan wartakanlah, 'Kerajaan Surga sudah dekat'."
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
Saat mengendarai sepeda motor atau mobil dengan kecepatan 80 km/jam atau lebih orang bisa tetap nyaman. Mengapa? Karena ia yakin bahwa rem kendaraan yang ditumpanginya berfungsi dengan baik. Remlah yang mengendalikan kendaraan sehingga setiap pengguna kendaraan bisa sampai di tempat tujuan dengan selamat.
Hidup kita setiap hari pun perlu dikendalikan. Hidup kita perlu di rem sehingga bisa terus berjalan di rel atau jalan yang telah dipilih. Perjalanan kehidupan perlu dikontrol dan diatur kecepatan dan arahnya. Sebagaimana kendaraan besar yang dikendalikan oleh setir dan rem yang begitu kecil, maka kita pun perlu menjadikan Sabda Tuhan sebagai “setir” dan “rem” yang mengatur sehingga kita tetap berjalan di jalan yang telah ditunjukkan-Nya. Dalam bahasa Rasul Paulus, agar hidup kita sebagai orang-orang yang telah dipanggil berpadanan dengan panggilan itu (Ef 4:1).
Ketika memanggil dan mengutus kedua belas murid-Nya, kepada mereka Yesus berpesan, “Jangan membawa apa-apa dalam perjalanan, jangan membawa tongkat atau bekal, roti atau uang, atau dua helai baju” (Luk 9:3). Kepada mereka Yesus memberikan tenaga dan kuasa untuk mengusir setan-setan, menyembuhkan penyakit-penyakit, dan memberitakan Kerajaan Allah (ay. 1-2). Syaratnya, mereka tidak membawa berbagai macam bekal dalam perjalanan.
Seorang utusan haruslah memiliki sikap ketergantungan total pada Allah yang telah mengutusnya. Ia yang telah mengutus, Ia pulalah yang akan menyediakan berbagai macam hal yang dibutuhkan. Dengan demikian, dari pihak para utusan, kepercayaan dan kepasrahan pada penyelenggaraan Ilahi merupakan suatu tuntutan mutlak yang harus diperhatikan. Dari pihak Dia yang telah mengutus dan memberitakan kita tugas serta kepercayaan untuk menyembuhkan orang sakit, mewartakan Kerajaan Allah serta menguasai setan-setan pasti juga menyediakan apa yang kita butuhkan.
Mari kita menjadikan keluarga kita sebagai Gereja Rumah Tangga yang bertumbuh hari demi hari serta diterangi oleh Sabda Tuhan. St. Hieronimus berkata, “Tidak mengenal Kitab Suci, berarti tidak mengenal Allah.” Jika kita tidak mengenal Allah lewat Kitab Suci, bagaimana kita mau bersandar pada penyelenggaraan-Nya? (CAFE ROHANI)
Doa Malam
Allah
Bapa sumber pengharapan, kami mohon, semoga kami Kauutus membagikan
kesehatan dan kebebasan kepada sesama; tetapi semoga lisan kami Kauberi
sabda-Mu yang menumbuhkan pengharapan. Dengan pengantaraan Kristus,
Tuhan kami. Amin.