Hari Biasa Pekan XVI
“Orang Katolik yang menerima Yesus dalam Sakramen Ekaristi Kudus menunjukkan rasa hormat dalam banyak cara. Sikap hormat terpenting adalah penerima Komuni berada dalam kondisi berahmat. Setiap orang Katolik yang sayangnya ada dalam kondisi berdosa berat harus pergi mengaku dosa dan menerima Komuni sebelum mendekati meja Ekaristi... Maka amat disesalkan bahwa pada lebih dari satu paroki, banyak umat secara teratur pergi menerima Komuni Kudus tetapi jarang atau tidak pergi untuk mengaku dosa. Dan beberapa dari mereka berkeliling dengan beban dosa berat dalam hati nurani mereka. Beberapa orang demikian disesatkan oleh pandangan keliru bahwa hanya sedikit orang yang mampu berbuat dosa berat, atau bahwa satu tindakan saja tidak bisa menjadi dosa berat, atau bahwa mereka tidak perlu menghiraukan apa yang dinyatakan otoritas mengajar Gereja sebagai dosa berat (seperti aborsi, kontrasepsi, hubungan sebelum menikah, atau euthanasia) tetapi baiklah sekadar mengikuti hati nurani mereka. Orang Katolik yang ingin memperlihatkan rasa hormat sejati terhadap Ekaristi Kudus akan memastikan dirinya berada dalam kondisi berahmat sebelum mendekati meja Ekaristi.” — Francis Kardinal Arinze
Antifon Pembuka (Mik 6:8)
Yang dituntut Tuhan dari padamu tak lain tak bukan ialah berlaku adil, mencintai kesetiaan, dan hidup rendah hati di hadapan Tuhan.
Doa Pembuka
Allah Bapa Mahaluhur, ingatkanlah kami bahwasanya Engkau sejak semula mengusahakan keselamatan kami. Kiranya berkat sabda Putra-Mu kami Kauperkenankan ikut serta diselamatkan. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, kini dan sepanjang masa. Amin.
Bacaan dari Nubuat Mikha (6:1-4.6-8)
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Siapa yang jujur jalannya akan menyaksikan keselamatan yang dari Allah.
Ayat. (Mzm 50:5-6.8-9.16bc-17.21.23)
1. "Bawalah kemari orang-orang yang Kukasihi, yang mengikat perjanjian dengan Daku, perjanjian yang dikukuhkan dengan kurban sembelihan!" Maka langit memberitakan keadilannya: Allah sendirilah Hakim!
2. Bukan karena kurban sembelihan engkau Kuhukum, sebab kurban bakaranmu senantiasa ada di hadapan-Ku! Tidak usah Aku mengambil lembu dari rumahmu atau kambing jantan dari kandangmu!
3. "Apakah urusanmu menyelidiki ketetapan-Ku, dan menyebut-nyebut perjanjian-Ku dengan mulutmu, padahal engkau membenci teguran, dan mengesampingkan firman-Ku?
4. Itulah yang engkau lakukan! Apakah Aku akan diam saja? Apakah kaukira Aku ini sederajat dengan kamu? Aku menggugat engkau dan ingin berperkara denganmu. Siapa yang mempersembahkan syukur sebagai kurban, ia memuliakan Daku; dan siapa yang jujur jalannya, akan menyaksikan keselamatan yang dari Allah."
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya.
Ayat. (Mzm 94:8ab)
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (12:38-42)
Sekali peristiwa beberapa ahli Taurat dan orang Farisi berkata kepada Yesus, "Guru, kami ingin melihat suatu tanda dari pada-Mu." Jawab Yesus kepada mereka, "Angkatan yang jahat dan tidak setia ini menuntut suatu tanda. Tetapi kepada mereka tidak akan diberikan tanda selain tanda Nabi Yunus. Sebab seperti Yunus tinggal di dalam perut ikan tiga hari tiga malam, demikian pula Anak Manusia akan tinggal di dalam rahim bumi tiga hari tiga malam. Pada waktu penghakiman orang-orang Niniwe akan bangkit bersama angkatan ini dan menghukumnya juga. Sebab orang-orang Niniwe bertobat setelah mendengar pemberitaan Yunus; dan sungguh, yang ada di sini lebih daripada Yunus! Pada waktu penghakiman ratu dari Selatan akan bangkit bersama angkatan ini dan ia akan menghukumnya juga. Sebab ratu itu datang dari ujung bumi untuk mendengar hikmat Salomo, dan sungguh, yang ada di sini lebih daripada Salomo!"
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Namun Tuhan tidak meminta banyak dari umat-Nya. Dia tidak meminta hadiah atau persembahan atau pengorbanan yang tidak bisa dipenuhi oleh orang-orang. Sebenarnya, apa yang baik bagi orang-orang, Tuhan sudah memberitahukan kepada mereka, dan inilah yang diminta Tuhan dari mereka: untuk bertindak adil, untuk mengasihi dengan lembut, dan untuk berjalan dengan rendah hati dengan Tuhanmu. Namun faktanya adalah bahwa kita gagal dalam satu, atau lebih, ini pada setiap titik dalam hidup kita. Ya, itu sangat sederhana namun kita gagal dengan sangat menyedihkan. Untuk bertindak dengan keadilan, untuk mencintai dengan lembut dan untuk berjalan dalam kerendahan hati dengan Tuhan dan sesama adalah tanda-tanda kehidupan yang baik. Semoga kita memiliki kebijaksanaan untuk memahaminya dan menjalaninya dalam kehidupan kita.