Rabu, 12 Agustus 2020
Hari Biasa Pekan XIX
Segala sesuatu yang sekarang terjadi, dahulu sudah dinubuatkan. (St. Agustinus)
Hari Biasa Pekan XIX
Segala sesuatu yang sekarang terjadi, dahulu sudah dinubuatkan. (St. Agustinus)
Antifon Pembuka (Mzm 113:1-2)
Pujilah hai hamba-hamba Tuhan, pujilah nama Tuhan! Kiranya nama Tuhan dimasyhurkan, sekarang dan selamanya.
Doa Pembuka
Allah Bapa yang Mahapengasih, Engkau menghendaki agar kami saling mengingatkan dalam cinta kasih. Semoga kami tidak tinggal diam ketika melihat kejahatan ataupun buta terhadap kelaliman tetapi mau ikut serta membangun masyarakat yang damai dan sejahtera. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Yehezkiel (9:1-7.10:18-22)
"Tulislah huruf T pada dahi orang-orang yang berkeluh kesah karena segala perbuatan keji di Yerusalem."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Kemuliaan Tuhan mengatasi langit.
Ayat. (Mzm 113:1-2.3-4.5-6)
1. Pujilah, hai hamba-hamba Tuhan, pujilah nama Tuhan! Kiranya nama Tuhan dimasyhurkan, sekarang dan selama-lamanya.
2. Dari terbitnya matahari sampai pada terbenamnya terpujilah nama Tuhan. Tuhan tinggi mengatasi segala bangsa, kemuliaan-Nya mengatasi langit.
3. Siapakah seperti Tuhan, Allah kita, yang diam di tempat yang tinggi, yang merendahkan diri untuk melihat ke langit dan ke bumi?
Bait Pengantar Injil do = g, 2/4, PS 956
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya dalam diri Kristus dan mempercayakan warta perdamaian kepada kita.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (18:15-20)
"Jika saudaramu yang berbuat dosa mendengarkan teguranmu, engkau telah mendapatnya kembali."
Sekali peristiwa Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya, "Apabila saudaramu berbuat dosa, tegurlah dia di bawah empat mata. Jika ia mendengarkan nasihatmu engkau telah mendapatnya kembali. Jika ia tidak mendengarkan dikau, bawalah seorang atau dua orang lain, supaya atas keterangan dua atau tiga orang saksi, perkara itu tidak disangsikan. Jika ia tidak mau mendengarkan mereka, sampaikanlah soalnya kepada jemaat. Dan jika ia tidak mau juga mendengarkan jemaat, pandanglah dia sebagai orang yang tidak mengenal Allah atau seorang pemungut cukai. Aku berkata kepadamu: Sungguh, apa yang kalian ikat di dunia ini akan terikat di surga, dan apa yang kalian lepaskan di dunia ini akan terlepas di surga. Dan lagi Aku berkata kepadamu, jika dua orang di antaramu di dunia ini sepakat meminta apa pun, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa-Ku yang di surga. Sebab di mana ada dua atau tiga orang berkumpul demi nama-Ku, Aku hadir di tengah-tengah mereka."
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
Ketika kita membaca bacaan pertama dan memikirkannya, kita mungkin bertanya-tanya pesan seperti apa yang ada di dalamnya. Faktanya, apa yang kita baca mungkin membuat kita meringis ketika mendengar kata-kata seperti "menyerang", "tidak menunjukkan belas kasihan atau belas kasihan kepada pria tua, pria muda, perawan, anak-anak, wanita, bunuh dan basmi mereka semua".
Itu adalah kata-kata dari Tuhan! Dan bahkan ada lebih banyak lagi: Menajiskan Bait Suci, mengisi pengadilan dengan mayat, dan pergi. Dan kemudian keenam pria itu keluar dan menerobos masuk ke dalam kota.
Kedengarannya mengerikan. Tetapi kita harus ingat bahwa itu termasuk dalam genre bahasa apokaliptik di mana gambar-gambarnya berani dan hidup dan bahasa yang kuat dan pendendam.
Inti dari bahasa apokaliptik adalah bahwa sudah waktunya untuk penghakiman dimana yang baik dan yang buruk dipisahkan dan yang baik dibenarkan dan yang buruk dihukum.
Oleh karena itu, ada seorang pria berkulit putih dengan tanduk tinta juru tulis di ikat pinggangnya dan dia diperintahkan untuk menandai salib di dahi mereka yang menyesalkan dan tidak setuju dengan semua kotoran yang dilakukan.
Di sisi lain, pesan Kabar Baik adalah tentang keselamatan dan bagian-bagian Injil mendesak kita untuk menjadi alat rekonsiliasi.
Tentu, kita harus menyesali dan tidak menyetujui dosa dan perbuatan salah. Tetapi pada saat yang sama kita tidak bisa hanya duduk dan menunggu Tuhan menyelamatkan kita dan menunggu para pelaku kesalahan itu dihukum.
Yesus datang untuk mencari dan menyelamatkan apa yang hilang. Jika kita benar-benar percaya bahwa kita akan diselamatkan dan dibenarkan, maka kita juga ingin membagikan karunia keselamatan ini kepada orang lain.
Semoga kita terus berjuang untuk rekonsiliasi dan bekerja untuk keselamatan orang lain serta diri kita sendiri.
Dalam
pelbagai cara Yesus hadir di dalam Gereja-Nya; di dalam Sabda-Nya, di
dalam doa Gereja-Nya, "di dalam dua atau tiga orang yang berkumpul dalam
nama-Ku" (Mat 18:20), dalam orang miskin, orang sakit, orang tahanan,
dalam Sakramen-sakramen-Nya yang Ia ciptakan, dalam kurban Misa dan
dalam pribadi orang yang melaksanakan pelayanan imami, "tetapi ia
hadir... terutama dalam kedua rupa Ekaristi." (Konstitusi tentang
Liturgi Suci, No. 7) [Katekismus Gereja Katolik, No. 1373]
Doa Malam
Allah Bapa kami di surga, kami bersyukur karena telah menerima Putra-Mu. Semoga berkat anugerah agung ini, kami memperoleh semangat penyangkalan diri agar dapat menerima atau memberi nasihat dengan rendah hati demi kebaikan bersama sampai kami berkumpul lagi dalam Kerajaan-Mu yang abadi. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
Doa Malam
Allah Bapa kami di surga, kami bersyukur karena telah menerima Putra-Mu. Semoga berkat anugerah agung ini, kami memperoleh semangat penyangkalan diri agar dapat menerima atau memberi nasihat dengan rendah hati demi kebaikan bersama sampai kami berkumpul lagi dalam Kerajaan-Mu yang abadi. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
RENUNGAN PAGI