Rabu, 19 Agustus 2020
“Di balik setiap imam, ada iblis yang berusaha menggagalkan panggilan mereka. Jika kita punya alasan untuk mengkritik mereka, seharusnya kita juga lebih banyak berdoa bagi mereka.” — St. Teresa dari Avila
Doa Pembuka
Ya Allah, Engkau mengutus gembala memimpin umat-Mu. Bukalah hati kami untuk mendengarkannya. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Yehezkiel (34:1-11)
Hari Biasa Pekan XX
“Di balik setiap imam, ada iblis yang berusaha menggagalkan panggilan mereka. Jika kita punya alasan untuk mengkritik mereka, seharusnya kita juga lebih banyak berdoa bagi mereka.” — St. Teresa dari Avila
Antifon Pembuka (Mzm 21:7)
Engkau membuat dia menjadi berkat untuk seterusnya, dan memenuhi dia dengan sukacita.
Engkau membuat dia menjadi berkat untuk seterusnya, dan memenuhi dia dengan sukacita.
Doa Pembuka
Ya Allah, Engkau mengutus gembala memimpin umat-Mu. Bukalah hati kami untuk mendengarkannya. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Yehezkiel (34:1-11)
"Aku akan melepaskan domba-domba-Ku dari mulut mereka sehingga seterusnya tidak lagi menjadi mangsanya."
Tuhan bersabda kepadaku, "Hai anak manusia, bernubuatlah melawan gembala-gembala Israel, bernubuatlah dan katakanlah kepada mereka, kepada gembala-gembala itu: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Celakalah gembala-gembala Israel, yang menggembalakan dirinya sendiri! Bukankah domba-domba yang seharusnya digembalakan oleh gembala-gembala itu? Kamu menikmati susunya, dari bulunya kamu buat pakaian, yang gemuk kamu sembelih, tetapi domba-domba itu sendiri tidak kamu gembalakan. Yang lemah tidak kamu kuatkan, yang sakit tidak kamu obati, yang luka tidak kamu balut, yang tersesat tidak kamu bawa pulang, yang hilang tidak kamu cari, melainkan kamu injak-injak mereka dengan kekerasan dan kekejaman. Dengan demikian mereka berserak, oleh karena gembala tidak ada, dan mereka menjadi makanan bagi segala binatang di hutan. Domba-domba-Ku berserak dan tersesat di semua gunung dan di semua bukit yang tinggi; ya, di seluruh tanah itu domba-domba-Ku berserak, tanpa seorangpun yang memperhatikan atau yang mencarinya. Oleh sebab itu, hai gembala-gembala, dengarlah firman TUHAN: Demi Aku yang hidup, demikianlah firman Tuhan ALLAH, sesungguhnya oleh karena domba-domba-Ku menjadi mangsa dan menjadi makanan bagi segala binatang di hutan, lantaran yang menggembalakannya tidak ada, oleh sebab gembala-gembala-Ku tidak memperhatikan domba-domba-Ku, melainkan mereka itu menggembalakan dirinya sendiri, tetapi domba-domba-Ku tidak digembalakannya-- oleh karena itu, hai gembala-gembala, dengarlah firman TUHAN: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Aku sendiri akan menjadi lawan gembala-gembala itu dan Aku akan menuntut kembali domba-domba-Ku dari mereka dan akan memberhentikan mereka menggembalakan domba-domba-Ku. Gembala-gembala itu tidak akan terus lagi menggembalakan dirinya sendiri; Aku akan melepaskan domba-domba-Ku dari mulut mereka, sehingga tidak terus lagi menjadi makanannya. Sebab beginilah firman Tuhan ALLAH: Dengan sesungguhnya Aku sendiri akan memperhatikan domba-domba-Ku dan akan mencarinya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = d, 3/2, 2/4 PS 646/ 849
Ref. Tuhanlah gembalaku, takkan kekurangan aku.
Ayat (Mzm 23:1-a.3b-4.5-6; R:1)
1. Tuhan adalah gembalaku, aku tidak kekurangan: 'ku dibaringkan-Nya di rumput yang hijau, di dekat air yang tenang. 'Ku dituntun-Nya di jalan yang lurus demi nama-Nya yang kudus.
2. Sekalipun aku harus berjalan berjalan di lembah yang kelam, aku tidak takut akan bahaya, sebab Engkau besertaku; sungguh tongkat penggembalaan-Mu, itulah yang menghibur aku.
3. Kau siapkan hidangan bagiku dihadapan lawanku, Kauurapi kepalaku dengan minyak, dan pialaku melimpah.
4. Kerelaan yang dari Tuhan dan kemurahan ilahi, mengiringi langkahku selalu, sepanjang umur hidupku, aku akan diam di rumah Tuhan, sekarang dan senantiasa.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Ibr 4:12)
Sabda Allah itu hidup dan penuh daya, menguji pikiran dan segala maksud hati.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (20:1-16a)
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (20:1-16a)
"Iri hatikah engkau, karena aku murah hati?"
Sekali
peristiwa Yesus mengemukakan perumpamaan berikut kepada
murid-murid-Nya, "Hal Kerajaan Surga sama seperti seorang tuan rumah
yang pagi-pagi benar keluar mencari pekerja-pekerja untuk kebun
anggurnya. Setelah ia sepakat dengan pekerja-pekerja itu mengenai upah
sedinar sehari, ia menyuruh mereka ke kebun anggurnya. Kira-kira pukul
sembilan pagi ia keluar pula dan dilihatnya ada lagi orang-orang lain
menganggur di pasar. Katanya kepada mereka: Pergi jugalah kamu ke kebun
anggurku dan apa yang pantas akan kuberikan kepadamu. Dan mereka pun
pergi. Kira-kira pukul dua belas dan pukul tiga petang ia keluar pula
dan melakukan sama seperti tadi. Kira-kira pukul lima petang ia keluar
lagi dan mendapati orang-orang lain pula, lalu katanya kepada mereka:
Mengapa kamu menganggur saja di sini sepanjang hari? Kata mereka
kepadanya: Karena tidak ada orang mengupah kami. Katanya kepada mereka:
Pergi jugalah kamu ke kebun anggurku. Ketika hari malam tuan itu berkata
kepada mandurnya: Panggillah pekerja-pekerja itu dan bayarkan upah
mereka, mulai dengan mereka yang masuk terakhir hingga mereka yang masuk
terdahulu. Maka datanglah mereka yang mulai bekerja kira-kira pukul
lima dan mereka menerima masing-masing satu dinar. Kemudian datanglah
mereka yang masuk terdahulu, sangkanya akan mendapat lebih banyak,
tetapi mereka pun menerima masing-masing satu dinar juga. Ketika mereka
menerimanya, mereka bersungut-sungut kepada tuan itu, katanya: Mereka
yang masuk terakhir ini hanya bekerja satu jam dan engkau menyamakan
mereka dengan kami yang sehari suntuk bekerja berat dan menanggung panas
terik matahari. Tetapi tuan itu menjawab seorang dari mereka: Saudara,
aku tidak berlaku tidak adil terhadap engkau. Bukankah kita telah
sepakat sedinar sehari? Ambillah bagianmu dan pergilah; aku mau
memberikan kepada orang yang masuk terakhir ini sama seperti kepadamu.
Tidakkah aku bebas mempergunakan milikku menurut kehendak hatiku? Atau
iri hatikah engkau, karena aku murah hati? Demikianlah orang yang
terakhir akan menjadi yang terdahulu dan yang terdahulu akan menjadi
yang terakhir."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Dalam masyarakat kita, gaji atau upah ditentukan oleh banyak faktor: kompetensi atau kemampuan, ketrampilan, pendidikan, lama kerja, prestasi dan seterusnya. Seorang yang sudah lama bekerja di suatu tempat dan apalagi berprestasi tentulah gajinya akan lumayan banyak. Bagi PNS ataupun orang yang bekerja di pendidikan, ada yang namanya golongan dan pangkat, dan itu semua ditentukan banyak faktor, antara lain: pendidikan, lama kerja, dan konduite. Itulah yang dalam masyarakat dianggap adil dan wajar.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Dalam masyarakat kita, gaji atau upah ditentukan oleh banyak faktor: kompetensi atau kemampuan, ketrampilan, pendidikan, lama kerja, prestasi dan seterusnya. Seorang yang sudah lama bekerja di suatu tempat dan apalagi berprestasi tentulah gajinya akan lumayan banyak. Bagi PNS ataupun orang yang bekerja di pendidikan, ada yang namanya golongan dan pangkat, dan itu semua ditentukan banyak faktor, antara lain: pendidikan, lama kerja, dan konduite. Itulah yang dalam masyarakat dianggap adil dan wajar.
Injil hari ini mengacaukan gambaran
soal keadilan. Bagaimana mungkin upah untuk orang yang bekerja satu hari
penuh disamakan dengan mereka yang bekerja separuh hari atau yang
bahkan cuma bekerja selama satu jam saja. Barangkali saja kalau itu
terjadi dalam sebuah perusahaan dalam masyarakat kita, maka pemilik
perusahaan itu akan ditegur oleh yang berwajib dan bahkan dipersoalkan
sampai ke pengadilan. Apalagi sekarang zamannya orang yang dengan mudah
mengunggah berita-berita begitu di media sosial dan hal itu akan
menghebohkan dunia. Pertanyaannya jelas: mengapa tuan pemilik anggur
memberi upah yang sama untuk semua pekerjanya tanpa pandang bulu lama
jam kerja mereka. Yang pasti pemilik anggur sudah berkata dan membuat
kesepakatan dengan para pekerja itu tentang upah atau satu dinar itu.
Itulah sebabnya, pemilik kebun anggur berkata: "Saudara, aku tidak berlaku tidak adil terhadap engkau." Ya memang, karena mereka telah membuat kesepakatan itu. Tetapi tetap aneh bukan?
Di sini kita berhadapan dengan misteri
kebaikan, kemurahan dan kerahiman Allah. Yah seperti itulah hati Allah.
Kebaikan dan kerahiman Allah melampaui ukuran dan cara pandang
manusiawi termasuk soal keadilan. Kita tinggal mengingat, bagaimana
penjahat yang bertobat pada Injil Lukas (23:40-43), yang barangkali
seumur hidup selalu berbuat dosa, tetapi karena pertobatan dan imannya
kepada Yesus yang tersalib, ia langsung diselamatkan, sebab Yesus
berkata bahwa ia akan ada bersama-sama dengan Tuhan Yesus di dalam
Firdaus. Seluruh dosanya sepanjang hidup langsung diampuni tanpa pakai
syarat oleh Tuhan karena imannya kepada Yesus. Marilah kita bersujud di
hadapan salib Tuhan agar semakin dapat masuk ke dalam misteri belas
kasih-Nya. (EM/INSPIRASI BATIN)
Antifon Komuni (Mat 20:16a)
Demikianlah, yang terakhir menjadi yang pertama, dan yang pertama menjadi yang terakhir.