“Ketika matahari terbenam dan ketika terbit, ketika engkau berbaring dan terbangun, naikkanlah syukur kepada Allah, yang telah menciptakan dan mengatur segala sesuatunya bagi kebaikanmu, agar engkau mengenal, mengasihi, dan memuji Penciptamu.” — St. Basilius Agung
Doa Pagi
Allah Bapa Mahaluhur, semoga kami Kaujadikan rendah hati dan semoga kami dapat bertobat berkat sabda-Mu. Ajarilah kami bertindak jujur dalam pengabdian kami. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Keangkuhan hanya akan membuat manusia berpusat pada diri sendiri dan menggiringnya masuk ke dalam kebinasaan. Sebaliknya, semakin dekat dengan Allah akan membuat kita semakin rendah hati.
Bacaan dari Nubuat Yehezkiel (28:1-10)
Tuhan bersabda kepadaku, “Hai anak manusia, katakanlah kepada raja Tirus, ‘Beginilah sabda Tuhan Allah: Engkau telah menjadi tinggi hati dan berkata, ‘Aku ini Allah! Aku duduk di takhta Allah di tengah-tengah lautan’. Padahal engkau itu manusia, bukan Allah, walaupun hatimu menempatkan diri sama dengan Allah. Memang hikmatmu melebihi hikmat Daniel. Tiada rahasia yang tersembunyi bagimu. Dengan hikmat dan pengertianmu engkau memperoleh kekayaan. Emas dan perak kaukumpulkan dalam perbendaharaanmu. Karena engkau sangat pandai berdagang, engkau memperbanyak kekayaanmu, dan karena itu engkau menjadi sombong. Oleh karena itu beginilah sabda Tuhan Allah, “Karena hatimu menempatkan diri sama dengan Allah, maka sungguh, Aku membawa orang asing melawan engkau, yaitu bangsa yang paling ganas. Mereka akan menghunus pedang melawan hikmatmu yang terpuja dan menajiskan semarakmu. Mereka akan menurunkan dikau ke liang kubur dan engkau akan mati seperti orang mati terbunuh di tengah lautan. Apakah engkau masih akan mengatakan di depan pembunuhmu, ‘Aku ini Allah’? Padahal bagi para penikammu engkau adalah manusia, bukan Allah. Engkau akan mati seperti orang tak bersunat, dibunuh oleh orang asing. Sebab Akulah yang mengatakannya.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhanlah yang mematikan; Tuhan pulalah yang menghidupkan.
Ayat. (Ul 32:26-27ab. 27cd-28.30.35cd-36ab)
1. Tuhan bersabda, “Seharusnya Aku menghempas bangsa jahat ini, dan melenyapkan ingatan akan mereka di antara manusia. Tetapi Aku kuatir disakiti hati-Ku oleh musuh, jangan-jangan lawan mereka salah mengerti.”
2. Jangan-jangan lawan berkata, “Tangan kamilah yang jaya, bukanlah Tuhan yang melakukan semuanya itu.” Sebab lawan itu suatu bangsa yang bodoh, dan tidak ada pengertian pada mereka.
3. Bagaimana mungkin satu orang dapat mengejar seribu orang, dan dua orang dapat menghalau sepuluh ribu orang, kecuali kalau Allah gunung batu mereka, telah menjual mereka, dan menyerahkan mereka.
4. Hari bencana bagi musuh telah dekat, dan akan segera datang apa yang telah disediakan bagi mereka. Sebab Tuhan akan memberi keadilan kepada umat-Nya. Ia merasa sayang akan hamba-hamba-Nya.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (2Kor 8:9)
Hanya orang yang mempunyai kebebasan sejati yang bisa masuk Kerajaan Surga. Kebebasan sejati itu diperoleh ketika seseorang bebas dari kelekatan-kelekatan duniawi yang sifatnya sementara.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (19:23-30)
Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya, “Aku berkata kepadamu: Sungguh, sukar sekali bagi orang kaya untuk masuk ke dalam Kerajaan Surga. Sekali lagi Aku berkata kepadamu, lebih mudah seekor unta masuk melalui lubang jarum daripada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Surga.” Mendengar itu gemparlah para murid dan berkata, “Jika demikian siapakah yang dapat diselamatkan?” Yesus memandang mereka dan berkata, “Bagi manusia hal ini tidak mungkin, tetapi bagi Allah segala sesuatu mungkin.” Lalu Petrus berkata kepada Yesus, “Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikuti Engkau; jadi apakah yang akan kami peroleh?” Kata Yesus kepada mereka, “Aku berkata kepadamu, sungguh, pada waktu penciptaan kembali, apabila Anak Manusia bersemayam di takhta kemuliaan-Nya, kalian yang telah mengikuti Aku, akan duduk juga di atas dua belas takhta untuk menghakimi kedua belas suku Israel. Dan setiap orang yang demi nama-Ku meninggalkan rumahnya, saudara-saudarinya, bapa atau ibunya, anak-anak atau ladangnya, akan menerima kembali seratus kali lipat dan akan memperoleh hidup yang kekal. Tetapi banyak orang yang terdahulu akan menjadi yang terakhir, dan yang terakhir akan menjadi yang terdahulu.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
Harta dan kekayaan adalah penghambat orang masuk ke dalam Kerajaan Surga, kata Yesus dalam Injil hari ini. Namun kenyataannya tak satu pun dari kita tidak memiliki harta maupun kekayaan sekecil apapun itu. Jika demikian kenyataannya tentu tidak ada orang yang akan masuk Kerajaan Surga. Inilah isi hati Petrus menanggapi pernyataan Gurunya. Apa yang dinyatakan Yesus tentu berbeda dengan apa yang dipikirkan Petrus. Setiap orang tentu saja mempunyai harta/kekayaan namun bagaimana kekayaan dan harta benda itu berperan padanya? Apakah mendekatkannya pada Tuhan atau malah sebaliknya?
Antifon Komuni (Mat 19:29)
Yesus, terimalah persembahan usaha kami untuk lebih setia dalam mengikuti dan melakukan perintah-Mu. Ampunilah kelemahan manusiawi kami, sebab Engkau senantiasa menampakkan wajah kerahiman Bapa. Amin.