Peringatan Wajib St. Gregorius Agung, Paus dan Pujangga Gereja
“Bukti dari kasih adalah dalam perbuatan. Di mana ada kasih, ia mengerjakan hal-hal besar. Namun, ketika ia berhenti bertindak, ia tidak lagi ada.” — Paus St. Gregorius Agung
Antifon Pembuka
Orang ini dipilih Tuhan sendiri, diangkat-Nya menjadi imam agung. Harta dunia terbuka baginya, karunia ilahi melimpahi hatinya.
Doa Pembuka
Allah Bapa Maharahim, dengan penuh belas kasih Kaujaga umat-Mu dan Kaubimbing dalam kasih sayang-Mu. Buatlah para pemimpin umat-Mu bersemangat dan bijaksana berkat doa Paus Gregorius Agung. Semoga kemajuan umat-Mu selalu menggembirakan para gembalanya. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Korintus (1Kor 3:18-23)
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Milik Tuhanlah bumi dan segala isinya.
Ayat. (Mzm 24:1-2.3-4ab.5-6)
1. Tuhanlah yang empunya bumi serta segala isinya, dan dunia serta yang diam di dalamnya. Sebab Dialah yang mendasarkannya di atas lautan dan menegakkannya di atas sungai-sungai.
2. "Siapakah yang boleh naik ke atas gunung Tuhan? Siapakah yang boleh berdiri di tempat-Nya yang kudus?" "Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya, yang tidak menyerahkan dirinya kepada penipuan, dan yang tidak bersumpah palsu.
3. Dialah yang akan menerima berkat dari Tuhan dan keadilan dari Allah yang menyelamatkan dia. Itulah angkatan orang-orang yang menanyakan Dia, yang mencari wajah-Mu, ya Allah Yakub."
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Mari, ikutlah Aku, sabda Tuhan, dan kalian akan Kujadikan penjala manusia.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (5:1-11)
U. Terpujilah Kristus.
Terlebih lagi ketika kita berpikir kita tahu apa yang benar, maka semakin kita tidak ingin orang lain memberi tahu kita apa yang harus dilakukan. Dan kemungkinan besar kita akan memberi tahu orang lain apa yang harus dilakukan.
Dalam Injil, Petrus menghadapi situasi dimana seorang tukang kayu-pengkhotbah mengatakan kepada Petrus, seorang nelayan profesional, di mana untuk memancing.
Ada sedikit protes ketika Petrus mengatakan mereka telah bekerja keras sepanjang malam dan tidak menangkap apa-apa. Tapi dia juga cukup patuh untuk melakukan apa yang Yesus perintahkan.
Petrus cukup terbuka untuk melakukan apa yang Yesus perintahkan mungkin karena dia sebelumnya telah mendengar Yesus berkhotbah dari perahunya.
Ada sesuatu yang spiritual dalam perkataan Yesus yang menggema di kedalaman keberadaannya sehingga dia memutuskan untuk melakukan apa yang Yesus perintahkan kepadanya. Dan itu adalah keputusan yang membawa pada wahyu.
Bagi Petrus itu adalah wahyu kebijaksanaan ilahi, dan itu dibuktikan dengan tangkapan ikan yang banyak.
Meskipun kita mungkin cukup kompeten untuk mengetahui apa yang kita lakukan, marilah kita juga menjadi seperti Petrus dan terbuka terhadap apa yang Yesus ingin ungkapkan kepada kita.
Hikmat adalah mengetahui bahwa kita tidak mengetahui segalanya, dan seringkali cara kita bukanlah cara Tuhan. Semoga kita cukup rendah hati untuk terus mempelajari apa yang Yesus ajarkan kepada kita.