Hari Biasa Pekan XXIV
“Seperti karat menggerogoti besi, demikianlah iri hati menggerogoti jiwa yang dihinggapinya” (St. Basilius Agung)
Antifon Pembuka (Why 19:1.2)
Keselamatan dan kemuliaan dan kekuasaan ada pada Allah kita, sebab benar dan adil segala penghakiman-Nya.
Allah Bapa kami di surga, melalui Yesus Kristus, Putra-Mu, Engkau berkenan menyelamatkan dunia. Tolonglah kami dalam menyiapkan diri menyongsong kedatangan Putra-Mu itu sehingga kami pantas mengalami karya keselamatan-Mu. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama Dikau dalam persatuan dengan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa.
Bacaan dari Kitab Wahyu (18:1-2.21-23; 19:1-3.9a)
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan nikah Anak Domba.
Ayat. (Mzm 100:2.3.5; R:Why 19:9a)
1. Beribadahlah kepada Tuhan dengan sukacita.; datanglah ke hadapan-Nya dengan sorak-sorai!
2. Ketahuilah bahwa Tuhan itu Allah; Dialah yang menjadikan kita. Punya Dialah kita, kita ini umat-Nya dan kawanan domba gembalaan-Nya.
3. Masuklah melalui pintu gerbang-Nya dengan nyanyian syukur, masuklah ke pelataran-Nya dengan puji-pujian, bersyukurlah kepada-Nya, dan pujilah nama-Nya!
4. Sebab Tuhan itu baik, kasih setia-Nya untuk selama-lamanya; kesetiaan-Nya tetap turun-menurun, kasih setia-Nya untuk selama-lamanya.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Luk 21:28b)
Angkatlah kepalamu, sebab penyelamatmu sudah dekat.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (21:20-28)
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Kita bisa belajar pelajaran yang baik dari alam hanya dengan mengamati dan merenung.
Misalnya, semakin gelap malam, semakin terang bintang-bintang. Dan langit mendung membuat matahari terbenam yang indah.
Jadi alam memiliki cara untuk memberi tahu kita bahwa kesusahan akan memberi jalan untuk sukacita, dan kesusahan akan memberi jalan menuju kesuksesan, seperti kegelapan malam akan memberi jalan bagi terang siang.
Pelajaran dari alam ini sebenarnya mengulangi apa yang kita dengar pada bacaan pertama dan Injil.
Bacaan pertama dimulai dengan kesengsaraan dan kehancuran, tetapi setelah itu adalah nyanyian kemenangan dan kegembiraan dan perayaan pesta pernikahan.
Dalam Injil Yesus berbicara tentang masa kesusahan besar dan kesusahan serta kehancuran kota Yerusalem dan penduduknya.
Tetapi Dia juga berbicara tentang kedatangan Anak Manusia dalam kekuasaan dan kemuliaan besar, dan waktu pembebasan.
Jadi pelajaran dari kitab suci memberitahu kita bahwa Tuhan yang meramalkan kesengsaraan kita, telah mempersiapkan kita untuk melewatinya, bukan tanpa rasa sakit, tetapi tanpa noda.
Pencobaan dan kesengsaraan dalam hidup tidak membangun karakter; mereka hanya mengungkapkannya.
Jadi marilah kita bersabar dalam kesusahan, marilah kita bersukacita dalam pengharapan dan marilah kita tetap berdoa. Itu akan cukup untuk bisa melihat bintang-bintang terang di malam yang gelap.
Doa Malam
Tuhan, Engkau adalah Allah Yang Maharahim. Maka, perbaruilah hidupku senantiasa. Aku juga mohon rahmat pertobatan bagi mereka yang ada di jalan kejahatan. Kuasailah hati mereka, sehingga mereka kembali ke jalan yang benar. Amin.
RENUNGAN PAGI