Hari Raya Natal (Misa Siang)
Pesan Natal menyadarkan kita akan kegelapan dunia yang tertutup, dan oleh sebab itu menggambarkan realita yang kita lihat sehari-hari dengan jelas. Namun ia juga memberitahu kita bahwa Allah tidak mengijinkan dirinya untuk berada di luar. Ia menemukan tempat, bahkan bila itu berarti masuk melalui kandang; ada orang-orang yang melihat terang-Nya dan meneruskannya. Melalui sabda Injil, malaikat juga berbicara pada kita, dan dalam liturgi suci terang Sang Penebus memasuki kehidupan kita. Apakah kita gembala atau “orang bijak”—terang dan pesannya memanggil kita untuk pergi keluar, meninggalkan lingkaran sempit hasrat dan kepentingan kita, yakni keluar bertemu Tuhan dan menyembah Dia. Kita menyembah Dia dengan membuka dunia kepada kebenaran, kebaikan, kepada Kristus, kepada pelayanan terhadap mereka yang terpinggirkan dan yang di dalam diri mereka, Ia menantikan kita. (Paus Benediktus XVI, 25 Desember 2007)
Seorang Bayi telah lahir bagi kita, seorang Putera telah diberikan kepada kita. Ia menyandang kekuasaan di bahu-Nya, dana kan disebut Penasihat Agung.
A child is born for us, and a son is given to us; his scepter of power rests upon his shoulder, and his name will be called Messenger of great counsel.
Puer natus est nobis, et filius datus est nobis: cuius imperium super humerum eius: et vocabitur nomen eius, magni consilii Angelus.
Mzm. Cantate Dominum canticum novum: quia mirabilia fecit. (Graduale Romanum, 47)
Doa Pembuka
Ya Allah, secara mengagumkan Engkau menciptakan manusia dengan martabat yang luhur, dan secara lebih mengagumkan lagi Engkau membaruinya. Kami mohon perkenankanlah kami ikut serta dalam keilahian Kristus yang sudah berkenan menjadi manusia seperti kami. Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Yesaya (52:7-10)
O betapa indah kelihatan dari puncak bukit-bukit kedatangan bentara yang mengabarkan berita damai dan memberitakan kabar baik; yang mengabarkan berita selamat dan berkata kepada Sion, "Allahmu meraja!" Dengarlah suara orang-orang yang mengawal engkau: Mereka bersorak-sorai serempak. Sebab dengan mata kepala sendiri mereka melihat bagaimana Tuhan kembali ke Sion. Bergembiralah, bersorak-sorailah bersama-sama, hai reruntuhan Yerusalem! Sebab Tuhan telah menghibur umat-Nya. Ia telah menebus Yerusalem. Tuhan telah menunjukkan tangan-Nya yang kudus di depan mata semua bangsa; maka segala ujung bumi melihat keselamatan yang datang dari Allah kita.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = d, 3/4; 4/4, PS 806
Ref. Hendaklah langit bersuka cita, dan bumi bersorak-sorai dihadapan wajah Tuhan, kar'na Ia sudah datang.
Ayat. (Mzm 98:1.2-3b.3c-4.5-6; Ul:3c)
1. Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, sebab Ia telah melakukan karya-karya yang ajaib; keselamatan telah dikerjakan oleh tangan kanan-Nya, oleh lengan-Nya yang kudus.
2. Tuhan telah memperkenalkan keselamatan yang datang dari pada-Nya, Ia telah menyatakan keadilan-Nya di antara para bangsa. Ia ingat akan kasih dan kesetiaan-Nya terhadap kaum Israel.
3. Segala ujung bumi telah melihat keselamatan yang datang dari Allah kita. Bersorak-sorailah bagi Tuhan, hai seluruh bumi, bergembiralah dan bermazmurlah.
4. Bermazmurlah bagi Tuhan dengan kecapi, dengan kecapi dan lagu merdu; dengan nafiri dan sangkakala yang nyaring bersorak-sorailah di hadapan Raja, yakni Tuhan.
Bacaan dari Surat Kepada Orang Ibrani (1:1-6)
Saudara-saudara, pada zaman dahulu Allah berulangkali dan dalam pelbagai cara berbicara kepada nenek moyang kita dengan perantaraan para nabi. Tetapi pada zaman akhir ini Allah telah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya. Anak-Nya itulah yang ditetapkan-Nya sebagai yang berhak menerima segala yang ada. Oleh Dialah Allah menjadikan alam semesta. Dialah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah. Dialah yang menopang segala yang ada dengan sabda-Nya yang penuh kekuasaan. Dan setelah berhasil mengadakan penyucian dosa, Ia duduk di sebelah kanan Yang Mahabesar di tempat yang tinggi. Ia jauh lebih tinggi daripada malaikat-malaikat sebagimana nama yang dikaruniakan kepada-Nya jauh lebih indah daripada nama mereka. Karena kepada siapakah di antara malaikat-malaikat itu Allah pernah berkata, "Anak-Kulah Engkau! Pada hari ini Engkau telah Kuperanakkan" Atau pun: "Aku akan menjadi Bapa-Nya, dan Ia menjadi Anak-Ku". Lagipula, ketika mengantar Anak-Nya yang sulung ke dunia, Allah berkata, "Semua malaikat Allah harus menyembah Dia."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Bait Pengantar Injil, do = d, 2/2, PS 953
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat:2/4
Hari ini cahaya gemilang turun ke dunia, dan fajar suci menyinari kita; marilah menyembah Tuhan, hai semua bangsa.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (1:1-18)
Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah. Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan. Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia. Terang itu bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan itu tidak menguasainya. Datanglah seorang yang diutus Allah, namanya Yohanes; ia datang sebagai saksi untuk memberi kesaksian tentang terang itu, supaya oleh dia semua orang menjadi percaya. Ia bukan terang itu, tetapi ia harus memberi kesaksian tentang terang itu. Terang yang sesungguhnya, yang menerangi setiap orang, sedang datang ke dalam dunia. Ia telah ada di dalam dunia dan dunia dijadikan oleh-Nya, tetapi dunia tidak mengenal-Nya. Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya. Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya; orang-orang yang diperanakkan bukan dari darah atau dari daging, bukan pula secara jasmani oleh keinginan seorang laki-laki, melainkan dari Allah. Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran. Yohanes memberi kesaksian tentang Dia dan berseru, katanya: "Inilah Dia, yang kumaksudkan ketika aku berkata: Kemudian dari padaku akan datang Dia yang telah mendahului aku, sebab Dia telah ada sebelum aku." Karena dari kepenuhan-Nya kita semua telah menerima kasih karunia demi kasih karunia; sebab hukum Taurat diberikan oleh Musa, tetapi kasih karunia dan kebenaran datang oleh Yesus Kristus. Tidak seorangpun yang pernah melihat Allah; tetapi Anak Tunggal Allah, yang ada di pangkuan Bapa, Dialah yang menyatakan-Nya.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Injil untuk Misa Natal hari ini diambil dari awal Injil Yohanes, tetapi Injil ini bukanlah Narasi Masa Bayi seperti yang ditemukan dalam Injil Matius dan Lukas. Sebaliknya, Injil Yohanes dimulai dari permulaan, sebagaimana adanya, dan menyajikan kisah Penciptaan sebagai kerangka kerja untuk mewartakan Inkarnasi. Kata-kata pembuka Yohanes, “Pada mulanya. . ., ”Menggemakan ayat pembuka dari Kitab Kejadian. Kerangka kerja ini mengajak kita untuk melihat kelahiran Yesus dari sudut pandang Tuhan. Masing-masing Injil menjelaskan bahwa kelahiran Yesus adalah hasil inisiatif Allah. Namun demikian, Injil Yohanes menggarisbawahi bahwa ini adalah maksud ilahi sejak awal, sejak saat Penciptaan.
Yohanes Pembaptis diutus oleh Tuhan untuk bersaksi tentang Yesus, terang itu. Orang lain dalam Injil ini juga akan memberikan kesaksian tentang Yesus. Pembaca diundang untuk menerima kesaksian ini, yang memberikan kesaksian tentang Yesus, Putra Allah. Namun secara lebih langsung, tindakan dan perkataan Yesus itu sendiri akan membuktikan identitasnya dengan Tuhan sebagai Sabda Tuhan yang Berinkarnasi.
Misa pada Hari Natal ini dimaksudkan untuk membantu kita berhenti sejenak untuk merenungkan inti spiritual Natal. "Firman itu menjadi manusia dan Dia tinggal di antara kita. Mengapa? Karena Tuhan begitu mencintai dunia sehingga Dia memberikan Anak-Nya yang tunggal", untuk kita dan untuk keselamatan kita.
Senang sekali melihat Anda semua di sini hari ini, karena kita di sini untuk menyatakan bahwa Natal lebih dari sekadar pertemuan keluarga sambil makan, atau terlibat dalam hiruk-pikuk Natal, atau libur kerja. Saya percaya Anda semua ada di sini hari ini karena Anda memahami Natal sebagai perayaan iman. Natal memang begitu; dan itu haruslah sebuah perayaan yang diilhami oleh iman, sebuah perayaan yang dimotivasi oleh iman dan penuh iman. Terima kasih telah menunjukkannya hari ini. Selamat Natal untuk semuanya. Semoga semangat Natal - yaitu kasih Tuhan yang besar bagi kita - tetap hidup di hati kita dan dibagikan oleh semua orang dalam pemberian hadiah dan pertemuan Natal kita. Semoga Anda semua memiliki perayaan Natal yang suci, bahagia dan bermakna! (RENUNGAN PAGI 2020).
Antifon Komuni (Bdk. 98 (97): 3)
Segala ujung bumi menyaksikan keselamatan yang dari Allah kita.