Dengan merayakan adven, Gereja menghadirkan harapannya akan kedatangan Sang Mesias. Persiapan yang terbaik dalam menyambut kedatangan Tuhan tentu saja persiapan rohani, yaitu dengan doa, puasa, dan pertobatan. Masa Adven terdiri dari empat minggu, yakni Minggu Adven I sampai Minggu Adven IV. Empat Minggu Adven itu dibagi dalam dua bagian yaitu bagian pertama dari Minggu Adven I sampai tanggal 16 Desember sebagai Adven eskatologis. Bagian kedua dari tanggal 17 Desember sampai 24 Desember sebagai Adven natalis.
Lingkaran Adven yang terbuat dari tumbuh-tumbuhan segar mengajak kita untuk merenungkan Kristus datang untuk memberi kehidupan baru bagi kita. Tiga batang lilin berwarna ungu melambangkan tobat, persiapan dan kurban; sebatang lilin berwarna merah muda yang dinyalakan pada Minggu Adven Ketiga (Minggu Gaudate) melambangkan sukacita karena persiapan kita sekarang sudah mendekati akhir. Suatu pengharapan yang semakin cerah dalam nada sukacita dan syukur atas pemenuhan janji, bahwa Tuhan itu Mahakuasa, Sang Pencipta semesta dan Juruselamat akan segera datang. Sementara lilin itu sendiri merupakan lambang Kristus yang datang ke dunia untuk menghalau kuasa gelap kejahatan.
Perlengkapan khas yang digunakan sepanjang masa Adven adalah korona Adven yang
dirangkai daun-daun hijau. Korona Adven ini mengungkapkan lingkaran Adven.
Lilin dinyalakan bertambah dari minggu demi minggu. Hal ini untuk
menggambarkan permenungan atas aneka tahap sejarah keselamatan yang mendahului
kedatatangan Kristus dan simbol-simbol cahaya nubuat yang makin hari makin
cerah menerangi malam panjang yang mendahului terbitnya Surya Keadilan (Luk
1:78). Mari kita mengisi masa Adven ini dengan tekun berdoa, membaca, merenungkan dan menghayati Sabda Tuhan dalam hidup harian kita. Tuhan memberkati.