Hari Biasa Pekan I
Pekerjaan yang baik tidak hanya menghiasi kehidupan orang baik, tetapi juga merupakan hiasan bagi semua orang. (Paus Klemens I)
Antifon Pembuka (Ibr 4:16)
Marilah kita menghampir takhta kerahiman Allah dengan penuh keberanian, agar kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan pada waktunya.
Doa Pembuka
Allah Bapa, Pencipta dan Penyelamat, Yesus Putra-Mu telah Kauurapi untuk menyampaikan sabda penuh cinta kasih kepada umat manusia. Semoga kami dapat memenuhi sabda-Nya, agar dapat menemukan keselamatan. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami yang bersama Dikau dan dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Surat kepada orang Ibrani (4:12-16)
Saudara-saudara, sabda Allah itu hidup dan kuat, lebih tajam daripada pedang bermata dua mana pun! Sabda itu menusuk amat dalam, sampai ke batas jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum! Sabda itu sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita. Tidak ada suatu makhluk pun yang tersembunyi di hadapan-Nya, sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepada-Nya kita harus memberikan pertanggungjawaban. Kita sekarang mempunyai Imam Agung, yang telah melintasi semua langit, yaitu Yesus, Anak Allah. Maka baiklah kita teguh berpegang pada pengakuan iman kita. Sebab Imam Agung yang kita punya, bukanlah imam agung yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita! Sebaliknya Ia sama dengan kita! Ia telah dicobai, hanya saja tidak berbuat dosa. Sebab itu marilah kita menghampiri takhta kerahiman Allah dengan penuh keberanian, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan pada waktunya.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = f, 2/4, PS 853
Ref. Sabda-Mu, ya Tuhan, adalah roh dan kehidupan.
Ayat. (Mzm 19:8-9.10.15; R: Yoh 6:63c)
1. Taurat Tuhan itu sempurna, menyegarkan jiwa; peraturan Tuhan itu teguh memberikan hikmat kepada orang yang bersahaja.
2. Titah Tuhan itu tepat, menyukakan hati; perintah Tuhan itu murni, membuat mata ceria.
3. Takut akan Tuhan itu suci, tetap untuk selama-lamanya; hukum-hukum Tuhan itu benar, adil selamanya.
4. Lebih indah daripada emas, bahkan daripada emas tua; dan lebih manis daripada madu, bahkan daripada madu tetesan dari sarang lebah.
Bait Pengantar Injil, do = g, 4/4, PS 963
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Luk 4:18-19)
Tuhan mengutus Aku mewartakan Injil kepada orang yang hina-dina dan memberitakan pembebasan kepada orang tawanan. Alleluya.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (2:13-17)
Sekali peristiwa Yesus pergi ke pantai Danau Galilea, dan semua orang datang kepada-Nya. Yesus lalu mengajar mereka. Kemudian ketika meninggalkan tempat itu, Ia melihat Lewi anak Alfeus duduk di rumah cukai. Yesus berkata kepadanya, “Ikutlah aku!” Maka berdirilah Lewi, lalu mengikuti Yesus. Kemudian ketika Yesus makan di rumah Lewi, banyak pemungut cukai dan orang berdosa makan bersama dengan Dia dan murid-murid-Nya, sebab banyak orang yang mengikuti Dia. Waktu ahli-ahli Taurat dari golongan Farisi melihat, bahwa Yesus makan bersama dengan pemungut cukai dan orang berdosa, berkatalah mereka kepada murid-murid-Nya, “Mengapa Gurumu makan bersama dengan pemungut cukai dan orang berdosa?” Yesus mendengar pertanyaan itu dan berkata kepada mereka, “Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit! Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa!”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
Apa pun panggilan dalam hidup yang telah kita mulai adalah tanggapan terhadap panggilan, apakah panggilan itu untuk kehidupan perkawinan, imamat atau kehidupan religius, atau untuk keadaan lajang.
Setiap panggilan itu bagus, jika dikejar dengan serius.
Saul dipanggil untuk menjadi raja pertama Israel. Itu adalah panggilannya. Dia juga diberkati untuk memenuhi panggilan itu. Tapi dia akan menyia-nyiakan semuanya.
Lewi (atau Matius) dipanggil oleh Yesus. Tanggapannya cepat dan tegas.
Tetapi yang lebih penting, dia tetap setia pada panggilan itu dan panggilan itu.
Kita dipanggil untuk menjadi orang Kristen dan baptisan kita adalah tanggapan kita terhadap panggilan dari Tuhan itu.
Saat baptisan kita dibenamkan ke dalam identitas Kristus dan karenanya, kita disebut orang Kristen.
Itulah panggilan pertama dan mendasar kita, karena dari panggilan itu mengalir berbagai panggilan dalam hidup.
Ujian dari panggilan kita datang ketika kita tergoda untuk menjadi lebih rendah dari yang seharusnya, dengan kata lain, godaan untuk menjadi egois, egois, tamak, dll.
Tetapi justru di tengah pencobaan itulah Kristus mengingatkan kita akan panggilan kita.
Dia memanggil kita, sama seperti Dia memanggil Lewi.
Dan jika kita jatuh, marilah kita mendengar kembali perkataan Yesus dalam Injil hari ini: "Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa!”
RENUNGAN PAGI