Selasa, 05 Januari 2021
Hari Biasa Sesudah Penampakan Tuhan
Hari Biasa Sesudah Penampakan Tuhan
“Orang yang mengenal Allah dengan lebih baik akan mudah melakukan pekerjaan-Nya” (St. Teresa dari Avila)
Antifon Pembuka (Mzm 118:26-27b)
Diberkatilah yang datang dalam nama Tuhan. Dialah Tuhan dan Allah yang menerangi kita.
Blessed is he who comes in the name of the Lord: The Lord is God and has given us light.
Doa Pembuka
Allah Bapa, sumber cahaya ilahi, terangilah dan nyalakanlah hati umat-Mu dengan cahaya mulia. Semoga kami selalu mengimani dan mengasihi penebus kami, Yesus Kristus. Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes (4:7-10)
"Allah adalah kasih."
Saudara-saudara terkasih, marilah kita saling mengasihi, sebab kasih itu berasal dari Allah, dan setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah. Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih. Dalam hal inilah kasih Allah dinyatakan di tengah-tengah kita, yaitu bahwa Allah telah mengutus Anak-Nya yang tunggal ke dunia supaya kita hidup oleh-Nya. Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allahlah yang telah mengasihi kita dan telah mengutus Anak-Nya sebagai silih bagi dosa-dosa kita.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = d, 2/2, PS 809
Ref. Segala bangsa di bumi, ya Tuhan, sujud menyembah kepada-Mu.
atau Berbelaskasihlah Tuhan dan adil, Allah kami adalah rahim.
Ayat. (Mzm 72:1-2.3-4.7-8; R:7)
1. Ya Allah, berikanlah hukum-Mu kepada raja, dan keadilan-Mu kepada putera raja! Kiranya ia mengadili umat-Mu dengan keadilan dan menghakimi orang-orang-Mu yang tertindas dengan hukum!
2. Kiranya gunung-gunung membawa damai sejahtera bagi bangsa, dan bukit-bukit membawa kebenaran! Kiranya ia memberikan keadilan kepada orang-orang yang tertindas dari bangsa itu; kiranya ia menolong orang-orang miskin.
3. Kiranya keadilan berkembang dalam zamannya dan damai sejahtera berlimpah, sampai tidak ada lagi bulan! Kiranya ia memerintah dari laut sampai ke laut, dari Sungai Efrat sampai ke ujung bumi!
Bait Pengantar Injil, do = f, 2/4, PS 956
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Luk 4:18-19)
Tuhan mengutus Aku menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin, dan memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (6:34-44)
"Dengan mempergandakan roti, Yesus menyatakan dirinya sebagai nabi."
Begitu banyak orang mengikuti Yesus. Ketika Yesus melihat jumlah orang yang begitu banyak, tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka seperti domba yang tidak mempunyai gembala. Lalu mulailah Ia mengajarkan banyak hal kepada mereka. Ketika hari mulai malam datanglah murid-murid Yesus kepada-Nya dan berkata, “Tempat ini sunyi, dan hari sudah mulai malam. Suruhlah mereka pergi supaya mereka dapat membeli makanan di desa dan kampung-kampung sekitar sini.” Tetapi jawab Yesus, “Kamu yang harus memberi mereka makan!” Kata mereka kepada-Nya, “Jadi, haruskah kami pergi membeli roti hanya dengan 200 dinar dan memberi mereka makan?” Tetapi Yesus berkata kepada mereka, “Berapa banyak roti yang ada padamu? Cobalah periksa!” Sesudah memeriksanya, mereka berkata, “Lima roti dan dua ikan.” Lalu Yesus menyuruh orang-orang itu supaya semuanya duduk berkelompok-kelompok di atas rumput hijau. Maka duduklah mereka berkelompok-kelompok, ada yang seratus, ada yang lima puluh orang. Setelah mengambil lima roti dan dua ikan itu, Yesus menengadah ke langit dan mengucap berkat, lalu memecah-mecahkan roti itu dan memberikannya kepada para murid, supaya dibagi-bagikan kepada orang banyak itu; begitu juga ikan itu dibagi-bagikan-Nya kepada mereka semua. Dan mereka semua makan sampai kenyang. Kemudian orang mengumpulkan potongan-potongan roti: dua belas bakul penuh, belum termasuk sisa-sisa ikan. Yang ikut makan roti itu ada lima ribu orang laki-laki.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Secara umum, kita memiliki dua jenis reaksi terhadap suatu situasi.
Entah kita bereaksi terhadapnya secara emosional, atau kita bereaksi secara rasional.
Ketika Yesus melihat kerumunan besar itu, Dia merasa kasihan kepada mereka karena mereka seperti domba tanpa gembala, dan Dia menetapkan diri-Nya untuk mengajar mereka cukup lama.
Dapat dimengerti bahwa Yesus merasakan orang-orang itu, atau jika kita ingin mengatakan, Dia bertindak dari emosi-Nya.
Tetapi itu sampai pada tingkat dimana Dia mengabaikan rasionalitas memberi makan 5000 orang dengan lima roti dan dua ikan.
Murid-muridnya tampaknya lebih rasional, terutama ketika mereka harus membayar gaji 200 hari, karena upah rata-rata sehari adalah 1 dinar.
Tetapi Yesus menantang para murid-Nya untuk melihat apa yang tersedia. Dan dari apa yang tersedia, keluarlah keajaiban.
Pada dasarnya, bagian Injil hari ini melanjutkan pesan Epifani bahwa Allah adalah Penolong kita.
Namun seperti para murid, kita sering menggunakan terlalu banyak rasionalitas kita.
Tapi apa yang Tuhan minta dari kita adalah ketersediaan kita.
Melayani Tuhan berarti membuat hati kita tersedia bagi-Nya.
Oleh karena itu, kita harus merasakan bisikannya, terutama tantangan yang Tuhan berikan kepada kita, sama seperti Dia menantang murid-murid-Nya ketika Dia memberi tahu mereka: “Kamu yang harus memberi mereka makan!”
Bukan rasionalitas kita yang penting ketika kita melayani Tuhan, melainkan ketersediaan kita bagi-Nya untuk melakukan keajaiban besar melalui kita.
Doa Malam
Yesus yang baik dan murah hati, ajarilah aku untuk berbagi kepada orang lain. Bangkitkanlah hatiku agar mudah tergerak oleh kesulitan dan kesusahan sesama sehingga hidupku dapat menjadi berkat bagi orang lain. Amin.
RENUNGAN PAGI