Senin, 11 Januari 2021
Hari Biasa Pekan I
Yesus Kristus telah memanggil kita dari kegelapan menuju terang, dari ketidaktahuan menuju pengenalan akan kemuliaan dalam nama-Nya! (Paus Klemens I)
Antifon Pembuka (Mzm 97:1-2)
Tuhan adalah Raja! Biarlah bumi bersorak-sorai! Biarlah banyak pulau bersukacita! Keadilan dan hukum adalah tumpuan kaki-Nya.
Doa Pembuka
Allah Bapa Maha Pengasih, akan jadi apakah kami ini, andaikata tidak Kau beri tahau, bahwa Engkau menyertai kami. Kami bersyukur kepada-Mu, bahwasanya Engkau berkenan bersabda dengan perantaraan para Nabi yang paling agung, ialah Yesus dari Nazaret, yang sudi menjadi permulaan kedamaian kami. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (1:1-6)
Hari Biasa Pekan I
Yesus Kristus telah memanggil kita dari kegelapan menuju terang, dari ketidaktahuan menuju pengenalan akan kemuliaan dalam nama-Nya! (Paus Klemens I)
Antifon Pembuka (Mzm 97:1-2)
Tuhan adalah Raja! Biarlah bumi bersorak-sorai! Biarlah banyak pulau bersukacita! Keadilan dan hukum adalah tumpuan kaki-Nya.
Doa Pembuka
Allah Bapa Maha Pengasih, akan jadi apakah kami ini, andaikata tidak Kau beri tahau, bahwa Engkau menyertai kami. Kami bersyukur kepada-Mu, bahwasanya Engkau berkenan bersabda dengan perantaraan para Nabi yang paling agung, ialah Yesus dari Nazaret, yang sudi menjadi permulaan kedamaian kami. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (1:1-6)
"Allah berbicara kepada kita dengan pengantaraan Anak-Nya."
Saudara-saudara, pada zaman dahulu Allah berulang kali dan dalam pelbagai cara berbicara kepada nenek moyang kita dengan perantaraan para nabi. Tetapi pada zaman akhir ini Allah telah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya. Anak-Nya itulah yang ditetapkan-Nya sebagai yang berhak menerima segala yang ada. Oleh Dialah Allah menjadikan alam semesta. Dialah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah. Dialah yang menopang segala yang ada dengan sabda-Nya yang penuh kekuasaan. Dan setelah selesai mengadakan penyucian dosa, Ia duduk di sebelah kanan Yang Mahabesar, di tempat yang tinggi. Ia jauh lebih tinggi daripada malaikat-malaikat sebagaimana nama yang dikaruniakan kepada-Nya jauh lebih indah daripada nama mereka. Karena kepada siapakah di antara malaikat-malaikat itu Allah pernah berkata, "Anak-Kulah engkau! Pada hari ini engkau telah Kuperanakkan." Atau pun: "Aku akan menjadi Bapa-Nya, dan Ia menjadi Anak-Ku" Lagipula, ketika mengantar pula Anak-Nya yang sulung ke dunia, Ia berkata, "Semua malaikat Allah harus menyembah Dia."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah
Mazmur Tanggapan, do = g, 2/4, PS 836
Ref. Segala bangsa bertepuk tanganlah berpekiklah untuk Allah raja semesta.
atau Hendaknya semua malaikat sujud menyembah Allah.
Ayat. (Mzm 97:1.2b.6.7c.9; Ul: 1a.9a)
1. Tuhan adalah Raja. Biarlah bumi bersorak-sorai, biarlah banyak pulau bersukacita! Keadilan dan hukum adalah tumpuan takhta-Nya.
2. Langit memberitakan keadilan-Nya dan segala bangsa melihat kemuliaan-Nya. Segala dewata sujud menyembah Allah.
3. Sebab, ya Tuhan, Engkaulah Yang Mahatinggi di atas seluruh bumi, Engkau sangat dimuliakan di atas segala dewata.
Bait Pengantar Injil, do = f, 2/2, PS 951
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Mrk 1:15)
Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (1:14-20)
"Bertobatlah dan percayalah kepada Injil."
Sesudah Yohanes Pembaptis ditangkap, datanglah Yesus ke Galilea, memberitakan Injil Allah. Yesus memberitakan, "Waktunya telah genap. Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil!" Ketika Yesus sedang berjalan menyusur Danau Galilea, Ia melihat Simon dan Andreas, saudara Simon. Mereka sedang menebarkan jala di danau, sebab mereka penjala ikan. Yesus berkata kepada mereka, "Mari, ikutlah Aku, dan kalian akan Kujadikan penjala manusia." Mereka segera meninggalkan jalanya dan mengikuti Yesus. Dan setelah Yesus meneruskan perjalanan-Nya sedikit lagi, dilihat-Nya Yakobus, anak Zebedeus, dan Yohanes saudaranya sedang membereskan jala di dalam perahu. Yesus segera memanggil mereka dan mereka meninggalkan ayahnya, Zebedeus, dalam perahu bersama orang-orang upahannya. Lalu mereka mengikuti Yesus.
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.
Renungan
Saat kita memulai masa Biasa dalam kalender liturgi Gereja.
Kita sudah 11 hari memasuki tahun baru dan kita sedang membuat rencana dan mempertimbangkan pilihan untuk menentukan arah ke depan bagi kita.
Kita pasti akan berdoa tentang apa yang perlu kita lakukan dan meminta Tuhan untuk membantu kita dalam keputusan kita.
Namun kita sering meratapi bahwa kita tidak "mendengar" apapun dari Tuhan dan bahwa Tuhan sepertinya tidak "mengatakan" apapun.
Kita sering mengasosiasikan berbicara dan mendengar dengan kata-kata.
Bacaan pertama mengatakan bahwa pada berbagai waktu di masa lalu dan dengan berbagai cara, Tuhan berbicara melalui para nabi dan akhirnya Dia berbicara melalui Putra-Nya.
Jadi Tuhan memang "berbicara" tapi dibutuhkan hati yang tenang untuk "mendengar" suara-Nya.
Dalam Injil, Yesus memanggil Petrus dan Andreas dan Yakobus dan Yohanes untuk mengikuti Dia.
Mereka dapat meninggalkan jala dan perahu mereka karena mereka mendengar panggilan-Nya di dalam hati mereka.
Marilah kita memulai masa biasa ini dengan hati yang tenang untuk mendengar suara Tuhan.
Dalam hal yang biasa, monoton, dan biasa-biasa saja Tuhan sering berbicara kepada kita.
Kita pasti akan berdoa tentang apa yang perlu kita lakukan dan meminta Tuhan untuk membantu kita dalam keputusan kita.
Namun kita sering meratapi bahwa kita tidak "mendengar" apapun dari Tuhan dan bahwa Tuhan sepertinya tidak "mengatakan" apapun.
Kita sering mengasosiasikan berbicara dan mendengar dengan kata-kata.
Bacaan pertama mengatakan bahwa pada berbagai waktu di masa lalu dan dengan berbagai cara, Tuhan berbicara melalui para nabi dan akhirnya Dia berbicara melalui Putra-Nya.
Jadi Tuhan memang "berbicara" tapi dibutuhkan hati yang tenang untuk "mendengar" suara-Nya.
Dalam Injil, Yesus memanggil Petrus dan Andreas dan Yakobus dan Yohanes untuk mengikuti Dia.
Mereka dapat meninggalkan jala dan perahu mereka karena mereka mendengar panggilan-Nya di dalam hati mereka.
Marilah kita memulai masa biasa ini dengan hati yang tenang untuk mendengar suara Tuhan.
Dalam hal yang biasa, monoton, dan biasa-biasa saja Tuhan sering berbicara kepada kita.
Antifon Komuni (Mrk 1:17)
Yesus bersabda, "Mari ikutlah Aku! Kamu akan Kujadikan penjala manusia"
RENUNGAN PAGI