Jumat, 12 Februari 2021
Hari Biasa Pekan V
Kita ini dilahirkan dalam dunia sekarang, tetapi dilahirkan kembali untuk dunia yang akan datang!. (St. Leo Agung)
Antifon Pembuka (Mzm 32:1)
Berbahagialah orang bila dosanya diampuni, dan kesalahannya dihapus oleh Tuhan.
Doa Pembuka
Allah Bapa yang Maharahim, berkenanlah mengucapkan Sabda pengampunan-Mu, bila kami mengakui dan menyesali dosa kami. Jadikanlah kami orang yang penuh amal baik. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Kejadian (3:1-8)
Hari Biasa Pekan V
Kita ini dilahirkan dalam dunia sekarang, tetapi dilahirkan kembali untuk dunia yang akan datang!. (St. Leo Agung)
Antifon Pembuka (Mzm 32:1)
Berbahagialah orang bila dosanya diampuni, dan kesalahannya dihapus oleh Tuhan.
Doa Pembuka
Allah Bapa yang Maharahim, berkenanlah mengucapkan Sabda pengampunan-Mu, bila kami mengakui dan menyesali dosa kami. Jadikanlah kami orang yang penuh amal baik. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Kejadian (3:1-8)
"Kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat."
Ular adalah yang paling cerdik dari segala binatang di darat yang dijadikan Tuhan Allah. Ular itu berkata kepada wanita, “Tentulah Allah bersabda, ‘Semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya’, bukan?” Wanita itu menjawab, “Buah pohon-pohonan dalam taman ini boleh kami makan. Tetapi tentang buah pohon yang ada di tengah taman, Allah bersabda: Jangan kamu makan ataupun raba buah itu, nanti kamu mati.” Tetapi ular itu berkata kepada wanita itu, “Sekali-kali kamu tidak akan mati! Tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya, matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat.” Perempuan itu melihat bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati, karena memberi pengertian. Maka ia mengambil buah itu, lalu dimakan, dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia; dan suaminya pun memakannya. Maka terbukalah mata mereka berdua, dan mereka tahu, bahwa mereka telanjang; lalu mereka menyemat daun pohon ara, dan membuat cawat. Ketika mereka mendengar bunyi langkah Tuhan Allah, yang berjalan-jalan dalam taman itu pada waktu hari sejuk, bersembunyilah manusia dan isterinya itu terhadap Tuhan Allah di antara pohon-pohonan dalam taman.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Berbahagialah orang, yang pelanggarannya diampuni.
Ayat. (Mzm 32:1-2.5.6.7; R: 1a)
1. Berbahagialah orang yang pelanggarannya diampuni dan dosa-dosanya ditutupi! Berbahagialah orang yang kesalahannya tidak diperhitungkan Tuhan, dan tidak berjiwa penipu!
2. Akhirnya dosa-dosaku kuungkapkan kepada-Mu dan kesalahanku tidaklah kusembunyikan; aku berkata, “Aku akan menghadap Tuhan, dan mengakui segala pelanggaranku.” Maka Engkau sudah mengampuni kesalahanku.
3. Sebab itu hendaklah setiap orang saleh berdoa kepada-Mu, selagi ditimpa kesesakan; kendati banjir besar terjadi ia tidak akan terlanda.
4. Engkaulah persembunyian bagiku, ya Tuhan! Engkau menjagaku terhadap kesesakan Engkau melindungi aku, sehingga aku luput dan bersorak.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Kis 16:14b)
Ya Allah, bukalah hati kami, agar kami memperhatikan sabda Anak-Mu.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (7:31-37)
"Yang tuli dijadikan-Nya mendengar, yang bisu dijadikan-Nya berbicara."
Pada waktu itu Yesus meninggalkan daerah Tirus, dan lewat Sidon pergi ke Danau Galilea, di tengah-tengah daerah Dekapolis. Di situ orang membawa kepada-Nya seorang tuli dan gagap dan memohon supaya Yesus meletakkan tangan-Nya atas orang itu. Maka Yesus memisahkan dia dari orang banyak, sehingga mereka sendirian. Kemudian Ia memasukkan jari-Nya ke telinga orang itu, lalu meludah dan meraba lidah orang itu. Kemudian sambil menengadah ke langit Yesus menarik nafas dan berkata kepadanya, “Effata”, artinya: Terbukalah! Maka terbukalah telinga orang itu, dan seketika itu terlepas pulalah pengikat lidahnya, lalu ia berkata-kata dengan baik. Yesus berpesan kepada orang-orang yang ada di situ supaya jangan menceritakannya kepada siapa pun juga. Tetapi makin dilarang-Nya mereka, makin luas mereka memberitakannya. Mereka takjub dan tercengang, dan berkata, “Ia menjadikan segala-galanya baik! Yang tuli dijadikan-Nya mendengar, yang bisu dijadikan-Nya berbicara.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Seorang tunarungu tidak mudah terlihat. Dia terlihat normal dan bahkan berperilaku normal. Sampai ketika seseorang berbicara kepadanya maka akan muncul kesadaran yang lambat bahwa orang tersebut tidak dapat memahami apa yang diucapkan karena dia tidak dapat mendengar sama sekali.
Meskipun seorang tuna rungu mungkin dapat melihat apa yang terjadi di sekitarnya, dia tidak akan dapat menafsirkan apa arti dari apa yang terjadi di sekitarnya karena dia tidak dapat mendengar sama sekali.
Ini seperti menonton film tanpa audio dan tanpa subtitle. Kita melihat banyak gambar dan orang-orang berbicara tetapi kami tidak mengerti apa yang sedang terjadi.
Kebanyakan dari kita bisa mendengar, kita bisa berbicara, kita bisa melihat. Apa yang kita dengar, apa yang kita bicarakan, apa yang kita lihat?
Pada bacaan pertama, Hawa mendengarkan godaan iblis ketika dia seharusnya mendengarkan perintah Tuhan? Hal yang sama bisa dikatakan tentang Adam. Hasilnya adalah konsekuensi dosa yang menghancurkan.
Jadi marilah kita berhati-hati dengan apa yang kita dengarkan dan hati-hati dengan apa yang kita bicarakan. Marilah kita meminta Yesus untuk membuka telinga kita untuk mendengarkan Firman-Nya agar dapat menyampaikan Firman-Nya kepada orang lain.. (RENUNGAN PAGI)
Meskipun seorang tuna rungu mungkin dapat melihat apa yang terjadi di sekitarnya, dia tidak akan dapat menafsirkan apa arti dari apa yang terjadi di sekitarnya karena dia tidak dapat mendengar sama sekali.
Ini seperti menonton film tanpa audio dan tanpa subtitle. Kita melihat banyak gambar dan orang-orang berbicara tetapi kami tidak mengerti apa yang sedang terjadi.
Kebanyakan dari kita bisa mendengar, kita bisa berbicara, kita bisa melihat. Apa yang kita dengar, apa yang kita bicarakan, apa yang kita lihat?
Pada bacaan pertama, Hawa mendengarkan godaan iblis ketika dia seharusnya mendengarkan perintah Tuhan? Hal yang sama bisa dikatakan tentang Adam. Hasilnya adalah konsekuensi dosa yang menghancurkan.
Jadi marilah kita berhati-hati dengan apa yang kita dengarkan dan hati-hati dengan apa yang kita bicarakan. Marilah kita meminta Yesus untuk membuka telinga kita untuk mendengarkan Firman-Nya agar dapat menyampaikan Firman-Nya kepada orang lain.. (RENUNGAN PAGI)
Allah Bapa yang Mahabaik, Putra-Mu telah menyebarkan kebaikan ke mana-mana: orang tuli dibuat-Nya mendengar, orang bisu berbicara. Kami mohon, semoga kami mewartakan nama-Mu kepada siapa pun di sekitar kami. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang hidup dan berkuasa, sepanjang segala masa. Amin.