Jumat, 21 Mei 2021
Hari Biasa Pekan VII Paskah (Novena Roh Kudus hari Kedelapan)
Yesus mempercayakan kepada Petrus wewenang yang khusus: "Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan surga. Apa yang kau ikat di dunia ini akan terikat di surga dan apa yang kau lepaskan di dunia ini akan terlepas di surga" (Mat 16:19). "Kuasa kunci-kunci" berarti wewenang untuk memimpin rumah Allah, ialah Gereja. Yesus "gembala yang baik" (Yoh 10:11), menegaskan tugas ini sesudah kebangkitan-Nya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku" (Yoh 21:15-17). Wewenang untuk "mengikat" dan "melepaskan" menyatakan wewenang di dalam Gereja untuk membebaskan dari dosa, mengambil keputusan menyangkut ajaran dan memberikan keputusan-keputusan disipliner. Kristus mempercayakan otoritas ini kepada Gereja melalui pelayanan para Rasul Bdk. Mat 18:18. dan terutama melalui Petrus, kepada siapa Ia secara khusus menyerahkan kunci-kunci Kerajaan-Nya. (Katekismus Gereja Katolik, 553)
Antifon Pembuka (lih. Why 1:5-6)
Kristus menaruh cinta kasih kepada kita, dan menguduskan kita dengan darah-Nya. Ia menjadikan kita raja dan imam di hadapan Allah Bapa-Nya. Alleluya.
Christ loved us and washed us clean of our sins by his Blood, and made us into a kingdom, priests for his God and Father, alleluia.
Doa Pembuka
Allah Bapa Sumber Cahaya Kekal, Engkau telah membukakan kami jalan menuju hidup yang kekal dengan memuliakan Putra-Mu dan mengutus Roh Kudus. Semoga cinta bakti dan iman kami selalu bertambah. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau dan dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kisah Para Rasul (25:13-21)
Hari Biasa Pekan VII Paskah (Novena Roh Kudus hari Kedelapan)
Yesus mempercayakan kepada Petrus wewenang yang khusus: "Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan surga. Apa yang kau ikat di dunia ini akan terikat di surga dan apa yang kau lepaskan di dunia ini akan terlepas di surga" (Mat 16:19). "Kuasa kunci-kunci" berarti wewenang untuk memimpin rumah Allah, ialah Gereja. Yesus "gembala yang baik" (Yoh 10:11), menegaskan tugas ini sesudah kebangkitan-Nya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku" (Yoh 21:15-17). Wewenang untuk "mengikat" dan "melepaskan" menyatakan wewenang di dalam Gereja untuk membebaskan dari dosa, mengambil keputusan menyangkut ajaran dan memberikan keputusan-keputusan disipliner. Kristus mempercayakan otoritas ini kepada Gereja melalui pelayanan para Rasul Bdk. Mat 18:18. dan terutama melalui Petrus, kepada siapa Ia secara khusus menyerahkan kunci-kunci Kerajaan-Nya. (Katekismus Gereja Katolik, 553)
DOA NOVENA ROH KUDUS LIHAT DI PUJI SYUKUR MULAI NOMOR. 90
Kristus menaruh cinta kasih kepada kita, dan menguduskan kita dengan darah-Nya. Ia menjadikan kita raja dan imam di hadapan Allah Bapa-Nya. Alleluya.
Christ loved us and washed us clean of our sins by his Blood, and made us into a kingdom, priests for his God and Father, alleluia.
Doa Pembuka
Allah Bapa Sumber Cahaya Kekal, Engkau telah membukakan kami jalan menuju hidup yang kekal dengan memuliakan Putra-Mu dan mengutus Roh Kudus. Semoga cinta bakti dan iman kami selalu bertambah. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau dan dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kisah Para Rasul (25:13-21)
"Yesus telah mati, tetapi dengan yakin Paulus mengatakan, bahwa Ia hidup."
Waktu Paulus ditahan dalam penjara di kota Kaisarea, datanglah Raja Agripa dengan Bernike ke Kaisarea untuk mengadakan kunjungan kehormatan kepada Gubernur Festus. Karena mereka beberapa hari lamanya tinggal di situ, Festus memaparkan perkara Paulus kepada raja itu, katanya, “Di sini ada seorang tahanan yang ditinggalkan Gubernur Feliks pada waktu dia pergi. Ketika aku berada di Yerusalem, imam-imam kepala dan tua-tua orang Yahudi mengajukan dakwaan terhadap orang itu dan meminta supaya ia dihukum. Aku menjawab mereka, bahwa bukanlah kebiasaan pada orang-orang Roma untuk menyerahkan seorang terdakwa sebagai suatu anugerah sebelum ia dihadapkan dengan orang-orang yang menuduhnya dan diberi kesempatan untuk membela diri terhadap tuduhan itu. Karena itu mereka turut bersama-sama dengan aku ke mari. Pada keesokan harinya aku segera mengadakan sidang pengadilan dan menyuruh menghadapkan orang itu. Tetapi ketika para pendakwa berdiri di sekelilingnya, mereka tidak mengajukan suatu tuduhan pun tentang perbuatan jahat, seperti yang telah aku duga. Mereka hanya berselisih paham dengan dia tentang soal-soal agama mereka, dan tentang seorang yang bernama Yesus, yang sudah mati, tetapi dengan yakin Paulus mengatakan bahwa Ia hidup. Karena aku ragu-ragu bagaimana harus memeriksa perkara-perkara seperti itu, aku menanyakan apakah Paulus mau pergi ke Yerusalem, supaya perkaranya dihakimi di situ. Tetapi Paulus naik banding, Ia minta, supaya ia tinggal dalam tahanan, dan menunggu sampai perkaranya diputuskan oleh Kaisar. Karena itu aku menyuruh menahan dia sampai aku dapat mengirim dia kepada Kaisar.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = c, 2/2, PS 835 (MTA hal 271)
Ref. Puji, jiwaku, nama Tuhan, jangan lupa pengasih Yahwe.
Ayat. (Mzm 103:1-2.11-12.19-20ab; Ul: 19a, 2/4)
1. Pujilah Tuhan, hai jiwaku! Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap batinku! Pujilah Tuhan, hai jiwaku, janganlah lupa akan segala kebaikan-Nya!
2. Setinggi langit dari bumi, demikianlah besarnya kasih setia Tuhan atas orang-orang yang takwa kepada-Nya! Sejauh timur dari barat, demikianlah pelanggaran-pelanggaran kita dibuang-Nya.
3. Tuhan sudah menegakkan takhta-Nya di surga dan kerajaan-Nya berkuasa atas segala sesuatu. Pujilah Tuhan, hai malaikat-malaikat-Nya, agungkanlah Dia hai pahlawan-pahlawan perkasa.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Yoh 14:26)
Roh Kudus akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu; Ia akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (21:15-19)
"Gembalakanlah domba-domba-Ku!"
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
Jika kita menyebut diri kita orang Katolik, maka kita mungkin harus
bertanya pada diri sendiri pertanyaan yang sangat mendasar ini. Siapakah
kita sebenarnya? Tentang apa kita semua? Yah, mungkin ada banyak
jawaban untuk pertanyaan itu, tetapi tidak dapat disangkal bahwa Gereja
adalah komunitas orang berdosa. Bahkan Gereja adalah satu-satunya
komunitas di dunia di mana keanggotaan didasarkan pada satu kualifikasi
tunggal. Dan kualifikasi itu adalah bahwa Anda harus menjadi orang
berdosa. Jika Anda bukan orang berdosa, maka Anda tidak bisa menjadi
anggota. Kedengarannya aneh bukan? Karena jika Anda bukan orang berdosa,
mengapa Anda ingin bergabung dengan Gereja? Sama seperti jika Anda
tidak sakit, mengapa Anda ingin dirawat di rumah sakit? Pemimpin gereja
yang pertama, St. Petrus, adalah seorang pendosa, bahkan seorang pendosa
besar. Dia menyangkal Yesus tiga kali. Misionaris dan rasul pertama
bagi bangsa-bangsa lain, St. Paulus, juga seorang pendosa yang hebat.
Dia menganiaya orang-orang Kristen.
Namun dua tokoh besar Gereja ini, yang adalah orang berdosa besar, juga menunjukkan bahwa di dalam Gereja, mereka menemukan keselamatan di dalam Yesus. Ketika kita mengerti bahwa kita Gereja adalah Gereja orang berdosa dan juga Gereja UNTUK orang berdosa, maka kita akan ingin mengikuti Yesus dengan cara kasih dan pengampunan-Nya, belas kasihan dan belas kasihan, kebaikan dan kemurahan hati. "Yesus mengundang para pendosa ke meja Kerajaan Allah: "Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa" (Mrk 2:17) Bdk. 1 Tim 1:15.. Ia mengajak mereka supaya bertobat, karena tanpa tobat orang tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan. Tetapi Ia menunjukkan kepada mereka perkataan dan perbuatan belas kasihan Bapa yang tidak terbatas Bdk. Luk 15:11- 32. dan "kegembiraan" yang luar biasa, yang "akan ada di surga, karena satu orang berdosa yang bertobat, lebih daripada sukacita karena sembilan puluh sembilan orang benar yang tidak memerlukan pertobatan" (Luk 15:7). Bukti cinta-Nya yang terbesar ialah penyerahan kehidupan-Nya "untuk pengampunan dosa" (Mat 26:28)." (KGK, 545).
Namun dua tokoh besar Gereja ini, yang adalah orang berdosa besar, juga menunjukkan bahwa di dalam Gereja, mereka menemukan keselamatan di dalam Yesus. Ketika kita mengerti bahwa kita Gereja adalah Gereja orang berdosa dan juga Gereja UNTUK orang berdosa, maka kita akan ingin mengikuti Yesus dengan cara kasih dan pengampunan-Nya, belas kasihan dan belas kasihan, kebaikan dan kemurahan hati. "Yesus mengundang para pendosa ke meja Kerajaan Allah: "Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa" (Mrk 2:17) Bdk. 1 Tim 1:15.. Ia mengajak mereka supaya bertobat, karena tanpa tobat orang tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan. Tetapi Ia menunjukkan kepada mereka perkataan dan perbuatan belas kasihan Bapa yang tidak terbatas Bdk. Luk 15:11- 32. dan "kegembiraan" yang luar biasa, yang "akan ada di surga, karena satu orang berdosa yang bertobat, lebih daripada sukacita karena sembilan puluh sembilan orang benar yang tidak memerlukan pertobatan" (Luk 15:7). Bukti cinta-Nya yang terbesar ialah penyerahan kehidupan-Nya "untuk pengampunan dosa" (Mat 26:28)." (KGK, 545).
“Apakah engkau mengasihi Aku?” adalah
pertanyaan sentral dalam kehidupan setiap orang Kristiani. Kita selalu
bisa bertanya pada diri sendiri: Apakah kini kita telah mampu
mengasihi-Nya? Apakah kita mengasihi-Nya lebih daripada pekerjaan,
harta, prestasi dan nama baik? Apakah kita mengasihi-Nya lebih daripada
sesama umat beriman lainnya? Semoga Roh Kudus menuntun kita ke dalam
pertobatan dan membentuk kita di jalan kekudusan. (RENUNGAN PAGI)
Antifon Komuni (Yoh 16:13)
Ketika Roh Kebenaran datang, ia akan mengajarkan segala kebenaran, firman Tuhan, alleluya.
When the Spirit of truth comes, he will teach you all truth, says the Lord, alleluia.
Ketika Roh Kebenaran datang, ia akan mengajarkan segala kebenaran, firman Tuhan, alleluya.
When the Spirit of truth comes, he will teach you all truth, says the Lord, alleluia.