| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Rabu, 26 Mei 2021 Peringatan Wajib St. Filipus Neri, Imam

 

Rabu, 26 Mei 2021
Peringatan Wajib St. Filipus Neri, Imam

“Bersukacitalah senantiasa, karena sukacita adalah jalan untuk berkembang dalam kebajikan.” (St Filipus Neri)
    
Antifon Pembuka (bdk. Rm 5:5, 8:11)

Cinta kasih Allah dicurahkan ke dalam hati kita berkat Roh-Nya yang tinggal dalam diri kita. 
 
The love of God has been poured into our heartsthrough the Spirit of God dwelling within us.
     
Pengantar
 
Filipus Neri lahir pada 21 Juli 1515 di Florence, Italia. Filipus ditahbiskan menjadi imam pada tahun 1551. Dengan riang-gembira, jujur dan ramah, ia memberi semangat dan harapan kepada orang-orang di sekelilingnya. Banyak orang terhibur karenanya. Setiap hari di tempat pengakuannya dikerumuni banyak orang. Bahkan kardinal-kardinal pun datang meminta nasihat dan bimbingan kepadanya. Filipus Neri meninggal pada 26 Mei 1595 dan dibeatifikasi pada 11 Mei 1615 oleh Paus Paulus V serta dikanonisasi pada 12 Maret 1622 oleh Paus Gregorius XV. 
    
Doa Pagi

Allah Bapa, sumber kegembiraan kami, abdi-adi-Mu yang setia Kauluhurkan dengan kesucian mulia. Maka, kami mohon kepada-Mu, kobarkanlah dalam diri kami api Roh Kudus yang menyala-nyala dalam hati Santo Filipus Neri.
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.       
   
Bacaan dari Kitab Putra Sirakh (36:1.4-5a.10-17)   
 
"Semoga bangsa-bangsa mengakui bahwa tiada Allah selain Dikau."
    
Kasihanilah kami, ya Penguasa, Allah semesta alam, pandanglah kami dan curahkanlah kedahsyatan-Mu atas segala bangsa. Hendaklah Engkau membaharui tanda dan mengulang mukjizat, agar para bangsa mengakui, sebagaimana kami telah mengakui, bahwa tiada Allah kecuali Engkau, ya Tuhan. Sudilah mengumpulkan segala suku Yakub serta mengembalikan kepada mereka tanah pusakanya seperti sediakala. Kasihanilah umat yang disebut menurut nama-Mu, yaitu Israel, yang telah Kausamakan dengan anak sulung. Kasihanilah kota-Mu yang kudus, yaitu Yerusalem, kota tempat istirahat-Mu. Penuhilah Sion dengan pujian karena perbuatan-Mu yang perkasa, dan penuhilah bait-Mu dengan kemuliaan-Mu. Berikanlah kesaksian tentang makhluk-makhlukmu yang pada awal mula Kauciptakan, dan penuhilah segala nubuat yang telah dibawakan atas nama-Mu. Berikanlah ganjaran kepada mereka yang menantikan Dikau, dan buktikanlah kebenaran segala nabi-Mu. Ya Tuhan, dengarkanlah doa hamba-hamba-Mu ini sesuai dengan berkat Harun atas umat-Mu. Semoga semua penghuni bumi ini mengakui, bahwa Engkaulah Tuhan, Allah yang kekal.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Tunjukkanlah kepada kami, ya Tuhan, cahaya belas kasih-Mu.
Ayat. (Mzm 79:8.9.11.13; R: Sir 36:1b)
1. Janganlah perhitungkan kepada kami kesalahan nenek moyang! Kiranya rahmat-Mu segera menyongsong kami, sebab sudah sangat lemahlah kami.
2. Demi kemuliaan nama-Mu, tolonglah kami, ya Allah penyelamat! Lepaskanlah kami, dan ampunilah dosa kami oleh karena nama-Mu!
3. Biarlah sampai ke hadapan-Mu keluhan orang tahanan; sesuai dengan kebesaran tangan-Mu, biarkanlah hidup orang-orang yang ditentukan untuk mati dibunuh!
4. Maka kami, umat-Mu, dan kawanan domba gembalaan-Mu, akan bersyukur kepada-Mu untuk selama-lamanya, dan akan memberitakan puji-pujian bagi-Mu turun temurun.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Mrk 10:45)
Putra Manusia datang untuk melayani dan menyerahkan nyawa-Nya sebagai tebusan bagi semua orang.

Inilah Injil Suci menurut Markus (10:32-45)
   
"Sekarang kita pergi ke Yerusalem, dan Anak Manusia akan diserahkan."
  
Sekali peristiwa Yesus dan murid-murid-Nya sedang dalam perjalanan ke Yerusalem. Yesus berjalan di depan. Para murid merasa cemas dan orang-orang yang mengikuti Dia dari belakang pun merasa takut. Sekali lagi Yesus memanggil kedua belas murid-Nya dan Ia mulai mengatakan kepada mereka apa yang akan terjadi atas diri-Nya. Yesus berkata, “Sekarang kita pergi ke Yerusalem, dan Anak Manusia akan diserahkan kepada imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat. Mereka akan menjatuhi Dia hukuman mati. Mereka akan menyerahkan Dia kepada bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Ia akan diolok-olok, diludahi, disesah dan dibunuh, dan sesudah tiga hari Ia akan bangkit.” Lalu Yakobus dan Yohanes, anak-anak Zebedeus, mendekati Yesus. Mereka berkata, “Guru, kami harap Engkau mengabulkan suatu permohonan kami.” Jawab Yesus, “Apakah yang kalian ingin Kuperbuat bagimu?” Mereka menjawab, “Perkenankanlah kami ini duduk dalam kemuliaan-Mu kelak, seorang di sebelah kanan dan seorang di sebelah kiri-Mu.” Tetapi Yesus berkata kepada mereka, “Kalian tidak tahu apa yang kalian minta. Sanggupkah kalian meminum piala yang harus kuminum? Dan dibaptis dengan pembaptisan yang harus Kuterima?” Mereka menjawab, “Kami sanggup.” Yesus lalu berkata kepada mereka, “Memang, kalian akan meminum piala yang harus Kuminum dan akan dibaptis dengan baptisan yang harus Kuterima. Tetapi hal duduk di sebelah kanan atau kiri-Ku, Aku tidak berhak memberikannya. Itu akan diberikan kepada orang-orang yang baginya telah disediakan.” Mendengar itu, kesepuluh murid yang lain menjadi marah kepada Yakobus dan Yohanes. Tetapi Yesus memanggil mereka lalu berkata, “Kalian tahu, bahwa orang-orang yang disebut pemerintah bangsa-bangsa memerintah rakyatnya dengan tangan besi, dan pembesar-pembesarnya menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka. Tetapi janganlah demikian di antara kalian! Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kaian, hendaklah ia menjadi pelayanmu. Dan barangsiapa ingin menjadi yang terkemuka di antara kalian, hendaklah ia menjadi hamba untuk semuanya. Sebab Anak Manusia pun datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya sebagai tebusan bagi orang banyak.”
Verbum Domini 
U. Laus tibi Christe

 
Renungan

 

Jika kita pernah ke kelas untuk belajar bahasa baru, kita akan tahu seperti apa pengalaman itu.

Semua energi mental kita terfokus pada apa yang kita dengar dan mencoba membuat hubungan dengan bagaimana kita dapat memahaminya.

Jadi telinga kita harus mendengarkan, pikiran kita harus berpikir dan membuat hubungan, dan sementara itu energi kita menipis dan terkuras habis.

Dan hanya setelah dua jam intensitas, kita mungkin istirahat dan kita akan keluar dari kelas dengan linglung dan khawatir.

Kita mungkin bertanya-tanya apakah sepadan dengan menghabiskan begitu banyak waktu dan energi dan mendapatkan begitu sedikit sebagai balasannya.

Dalam Injil, kita mendengar bahwa para murid yang mengikuti Yesus bingung dan khawatir.

Mereka telah mendengar banyak ajaran berat dari Yesus tentang harga mengikuti-Nya, tentang penganiayaan dan dalam Injil hari ini tentang pelayanan.

Ketika kita merenungkan ajaran Yesus secara mendalam, kita mungkin juga linglung dan khawatir.

Kita seperti belajar bahasa baru - bahasa cinta dan pelayanan.

Yesus adalah Guru yang baik. Marilah kita memohon kepada Dia untuk membantu kita memahami bahasa itu. Kemudian kita akan tahu bagaimana mencintai dan melayani.
(RENUNGAN PAGI)
Antifon Komuni (Yoh 15:9)

Seperti Bapa telah mengasihi Aku, demikianlah juga Aku telah mengasihi kamu; tinggallah di dalam kasih-Ku itu. Sabda Tuhan.

Doa Malam

Allah yang Mahabaik, sungguh indah dan mengagumkan apabila kami memiliki iman yang hidup. Semoga karenanya kami mampu tetap bersandar kepada kebaikan-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
 
 
 



renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy