Pesta SP Maria mengunjungi Elisabet
Maria, dengarkanlah, hai kalian yang takwa, aku hendak mewartakan yang dikerjakan Allah bagiku.
Allah Bapa yang kekal dan kuasa, Engkau telah mendorong Santa Perawan Maria, yang sedang mengandung Putra-Mu, untuk mengunjungi Santa Elisabet, saudarinya. Semoga kami pun senantiasa mentaati dorongan Roh Kudus. Maka bersama Santa Perawan Maria kami akan selalu dengan gembira memuji karya-Mu yang agung. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
"Tuhan, Raja Israel, ada di tengah-tengahmu."
Bersorak sorailah, hai puteri Sion, bergembiralah, hai Israel! Bersukacita dan beria-rialah dengan segenap hati, hai puteri Yerusalem! Tuhan telah menyingkirkan hukuman yang dijatuhkan atasmu, Ia telah menebas binasa musuh-musuhmu. Raja Israel, yakni Tuhan, ada di tengah-tengahmu; Engkau tidak akan takut lagi kepada malapetaka. Pada hari itu akan dikatakan kepada Yerusalem, “Janganlah takut, hai Sion! Janganlah tanganmu menjadi lunglai! Tuhan Allahmu ada di tengah-tengahmu sebagai pahlawan yang memberi kemenangan. Ia bersukaria karena engkau, Ia membaharui engkau dalam kasih-Nya, dan Ia bersorak gembira karena engkau seperti pada hari pertemuan raya.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Kidung Tanggapan, do = c, 4/4, PS 864
Ref. Tuhan, Dikaulah sumber air hidup.
Ayat. (Yes 12:2-3.4bcd.5-6; R: 6b)
1. Sungguh, Allah itu keselamatanku; aku percaya dengan tidak gemetar; sebab Tuhan Allah itu kekuatan dan mazmurku, Ia telah menjadi keselamatanku. Maka kamu akan menimba air dengan kegirangan dari mata air keselamatan.
2. Pada waktu itu kamu akan berkata, "Bersyukurlah kepada Tuhan, panggillah nama-Nya, beritahukanlah karya-Nya di antara bangsa-bangsa, masyhurkanlah bahwa nama-Nya tinggi luhur!"
3. Bermazmurlah bagi Tuhan, sebab mulialah karya-Nya; baiklah hal ini diketahui di seluruh bumi! Berserulah dan bersorak-sorailah, hai penduduk Sion, sebab Yang Mahakudus, Allah Israel, agung di tengah-tengahmu!
Bait Pengantar Injil, do = d, 2/4, PS 961
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Luk 1:45)
Inilah Injil Suci menurut Lukas (1:39-56)
Renungan
Awal pesta ini terjadi pada awal abad ke-13 pada puncak devosi Maria.
Pesta ini kemudian diperluas ke seluruh Gereja pada tahun 1389 dengan harapan bahwa Kristus dan Bunda-Nya akan mengunjungi Gereja dan mengakhiri perpecahan dan perpecahan yang merobek Gereja Kristus.
Namun, pesta ini tetap relevan dan penting sekarang seperti dulu dan selama berabad-abad.
Dan pesta ini relevan dan penting bagi Gereja serta bagi kita masing-masing.
Sama seperti Gereja menghadapi banyak momen kelam dan mengerikan dalam sejarahnya, kita juga menghadapi banyak pencobaan dan tantangan sewaktu kita berusaha untuk menjalankan iman kita.
Kadang-kadang, kesusahan, rasa sakit dan luka mungkin terlalu tak tertahankan dan iman kita terguncang dan harapan kita goyah dan cinta kita mengering.
Namun, Tuhan berjanji untuk memberikan bantuan dan kekuatan kepada kita.
Pesta ini adalah perayaan Tuhan yang adalah Penyelamat kita.
Itulah mengapa bacaan pertama berbunyi: Bersorak sorailah, hai puteri Sion, bergembiralah, hai Israel! Bersukacita dan beria-rialah dengan segenap hati, hai puteri Yerusalem!
Bunda Allah juga akan datang bersama Tuhan Yesus untuk mengunjungi kita dalam kebutuhan kita dan terutama saat kita mengalami kesusahan.
Tuhan telah melakukan hal-hal besar untuk Maria, Tuhan juga akan melakukan hal-hal besar untuk kita.
Untuk itu kita hanya perlu bersukacita dan bersorak kegirangan serta mengucap syukur kepada Tuhan Juruselamat kita.
Allah Bapa yang penuh kasih, Engkau memilih Maria menjadi Bunda penebus dalam hidup ini. Kami bersyukur kepada-Mu atas anugerah ini. Pun pula kami bersyukur atas penyertaan dan rahmat-Mu yang Engkau nyatakan kepada kami sepanjang bulan Mei ini, yang didedikasikan sebagai Bulan Maria. Semoga Bunda surgawi menuntun kami agar sampai kepada-Mu, dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
“Sukacita merupakan kata kunci perjumpaan dengan Elisabet, di mana suara Maria dan kehadiran Yesus dalam rahimnya membuat Yohanes "melonjak kegirangan" (Luk 1:44). Sukacita juga memenuhi kawasan Betlehem ketika kelahiran Bayi Ilahi, Juruselamat dunia, diberitakan oleh nyanyian para malaikat dan dimaklumkan kepada para gembala sebagai "kesukaan besar" (Luk 2:10).” (Paus Yohanes Paulus II, Surat Apostolik Rosarium Virginis Mariae, No. 20)