Jumat, 04 Juni 2021
Hari Biasa Pekan IX
Mari kita mempersembahkan kepada Tuhan kurban agung yang meliputi segala, yakni cinta kita. (St. Efrem)
Antifon Pembuka (Tob 11:14)
Terpujilah Allah! Terpujilah nama-Nya yang agung! Hendaklah nama Tuhan yang agung berada di atas kita, dan terpujilah segala malaikat untuk selamanya.
Doa Pagi
Allah Bapa Maharahim, sehatkanlah kiranya perbuatan kami dan ajarilah kami mengimani Yesus Kristus dan semoga kami Kaujadikan putra dan putri-Mu yang pantas. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa.
Bacaan dari Kitab Tobit (11:5-17)
"Aku telah disiksa oleh Tuhan, tetapi kini aku dikasihi-Nya, dan aku melihat kembali anakku, Tobia."
Pada waktu itu duduklah Hana mengamati jalan yang bakal ditempuh Tobia, anaknya. Ia telah mendapat firasat bahwa anaknya tengah datang. Berkatalah Hana kepada ayah Tobia, "Sungguh, anakmu telah datang, dan juga orang yang menyertainya." Sebelum Tobia mendekati ayahnya berkatalah Rafael kepadanya, "Aku yakin bahwa mata ayahmu akan dibuka. Oleskanlah empedu ikan itu pada matanya. Obat itu akan meresap dahulu, lalu akan terkelupaslah bintik-bintik putih itu dari matanya. Maka ayahmu akan melihat lagi dan memandang cahaya." Adapun Hana bergegas-gegas mendekap anaknya lalu berkatalah ia, "Setelah engkau kulihat, Anakku, sekarang aku dapat mati!" Dan ia pun menangis. Tobit pun berdiri, dan meskipun kakinya tersandung-sandung, ia keluar dari pintu pelataran rumah. Tobia menghampiri ayahnya dengan membawa empedu ikan itu. Lalu ditiupinya mata Tobit, ditopangnya ayahnya dan kemudian berkatalah ia kepadanya, "Tabahkan hatimu, Ayah!" Kemudian obat itu dioleskannya pada mata Tobit dan dibiarkannya sebentar. Lalu dengan kedua belah tangan dikelupaskannya sesuatu dari ujung-ujung matanya. Maka Tobit mendekap Tobia sambil menangis. Katanya, "Aku melihat engkau, Anakku, cahaya mataku!" Ia menyambung pula, "Terpujilah Allah! Terpujilah nama-Nya yang besar! Terpujilah para malaikat-Nya yang kudus! Hendaklah nama Tuhan yang besar berada di atas kita dan terpujilah segala malaikat untuk selama-lamanya. Sungguh, aku telah disiksa oleh Tuhan, tetapi aku melihat kembali anakku Tobia."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Pujilah Tuhan, hai jiwaku.
Ayat. (Mzm 146:2abc,7,8-9a,9bc-10)
1. Pujilah Tuhan, hai jiwaku! Aku hendak memuliakan Tuhan selama aku hidup, dan bermazmur bagi Allahku selagi aku ada.
2. Tuhan tetap setia untuk selama-lamanya, Dialah yang menegakkan keadilan bagi orang yang diperas, dan memberi roti kepada orang-orang yang lapar. Tuhan membebaskan orang-orang yang terkurung.
3. Tuhan membuka mata orang buta, Tuhan menegakkan orang yang tertunduk. Tuhan mengasihi orang-orang benar, Tuhan menjaga orang-orang asing.
4. Anak yatim dan janda ditegakkan-Nya kembali, tetapi jalan orang fasik dibengkokkan-Nya. Tuhan itu Raja untuk selama-lamanya, Allahmu, ya Sion, turun-menurun!
Bait Pengantar Injil, do = f, gregorian, PS 959
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Yoh 14:23)
Ayat. Barangsiapa mengasihi Aku, akan mentaati sabda-Ku. Bapa-Ku akan mengasihi dia, dan Kami akan datang kepadanya.
Inilah Injil Suci menurut Markus (12:35-37)
"Bagaimana mungkin Mesias itu anak Daud?"
Pada suatu hari Yesus mengajar di Bait Allah, kata-Nya, "Bagaimana ahli-ahli Taurat dapat mengatakan, bahwa Mesias adalah anak Daud? Daud sendiri berkata dengan ilham Roh Kudus, "Tuhan telah bersabda kepada Tuanku: Duduklah di sisi kanan-Ku, sampai musuh-musuh-Mu Kutaruh di bawah kaki-Mu. Jadi Daud sendiri menyebut Dia Tuannya, bagaimana mungkin Ia sekaligus anaknya?" Orang yang besar jumlahnya mendengarkan Yesus dengan penuh minat.
Verbum Domini
U. Laus tibi Christe
Renungan
Kita mungkin bertanya-tanya mengapa orang-orang senang dengan apa yang Yesus katakan dalam Injil.
Apa yang tampaknya menjadi kabar baik bagi mereka?
Topik pembahasannya adalah judul "Kristus" yang artinya Yang Diurapi.
Gelar itu terkait erat dengan gelar lain "Putra Daud".
Pada saat itu, otoritas agama menyatakan bahwa Kristus pastilah keturunan langsung Raja Daud.
Namun masalahnya adalah garis keturunan langsung Raja Daud sudah dihentikan ketika Persia menaklukkan Yehuda.
Jadi ada pertanyaan tentang Kristus sebagai anak Daud karena kemungkinan itu hampir tidak ada.
Jadi ketika Yesus mengutip mazmur dari Daud dan menjelaskannya, Dia menghilangkan kebingungan dan keraguan orang-orang dalam pikiran mereka.
Itulah sebabnya mereka senang, karena sekarang mereka bisa percaya lagi.
Kita juga memiliki pertanyaan tentang kehidupan, tentang keberadaan Tuhan, tentang penderitaan dan tentang kehidupan kekal.
Tetapi semoga Firman Tuhan memberi kita beberapa arahan untuk hidup kita sehingga meskipun kita mungkin tidak dapat memiliki jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tentang kehidupan, kita masih akan berjalan ke arah yang menuntun kepada Tuhan.
Antifon Komuni (Mzm 146:2)
Pujilah Tuhan, hai hatiku! Aku hendak memuliakan Tuhan seumur hidup, dan bermazmur memuji-Nya selama hayat di kandung badan.
RENUNGAN PAGI