Dengan mata iman aku sudah melihat Yesus di altar dan aku menyembah-Nya; yang aku belum punya hanyalah melihat Yesus di surga ---- St Dominikus Savio
Antifon Pembuka (Mzm 23:4.3)
Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya, akan mendaki gunung Allah dan menghadap kemuliaan-Nya.
Doa Pagi
Di negeri Haran Tuhan bersabda kepada Abram, “Tinggalkanlah negerimu, sanak saudaramu dan rumah bapamu ini, dan pergilah ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu. Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau serta membuat namamu masyhur; dan engkau akan menjadi berkat. Aku akan memberkati orang-orang yang memberkati engkau, dan akan mengutuk orang-orang yang mengutuk engkau. Dan segala kaum di muka bumi akan menerima berkat karena engkau.” Maka berangkatlah Abram sesuai dengan sabda Tuhan. Lot pun ikut bersama dengan dia. Abram berumur tujuh puluh lima tahun, ketika ia berangkat dari Haran. Abram membawa Sarai, istrinya, dan Lot, anak saudaranya, segala harta benda milik mereka dan orang-orang yang mereka peroleh di Haran. Mereka berangkat ke tanah Kanaan, dan sampai di situ, Abram berjalan melintasi negeri itu, sampai ke suatu tempat dekat Sikhem, yakni pohon tarbantin di More. Waktu itu negeri tersebut didiami orang Kanaan. Maka Tuhan menampakkan diri kepada Abram dan bersabda, “Aku akan memberikan negeri ini kepada keturunanmu.” Maka Abram mendirikan di situ sebuah mezbah bagi Tuhan, yang telah menampakkan diri kepadanya. Kemudian ia pindah dari situ ke pegunungan di sebelah timur Betel. Di sana ia memasang kemahnya dengan Betel di sebelah barat, dan Ai di sebelah timur. Lalu ia mendirikan sebuah mezbah di situ bagi Tuhan, dan memanggil nama-Nya. Sesudah itu Abram berangkat lagi, dan makin jauh ia berjalan ke tanah Negep.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Berbahagialah bangsa yang dipilih Tuhan menjadi milik pusaka-Nya.
Ayat. (Mzm 33:12-13.18-19.20.22)
1. Berbahagialah bangsa yang Allahnya Tuhan, suku bangsa yang dipilih Allah menjadi milik pusaka-Nya! Tuhan memandang dari surga, dan melihat semua anak manusia;
2. Sungguh, mata Tuhan tertuju kepada mereka yang takwa, kepada mereka yang berharap akan kasih setia-Nya; Ia hendak melepaskan jiwa mereka dari maut dan memelihara hidup mereka pada masa kelaparan.
3. Jiwa kita menanti-nantikan Tuhan, Dialah penolong dan perisai kita. Kasih setia-Mu, ya Tuhan, kiranya menyertai kami, seperti kami berharap kepada-Mu.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Ibr 4:12)
Firman Tuhan itu hidup dan kuat, menusuk ke dalam jiwa dan roh.
Inilah Injil Suci menurut Matius (7:1-5)
Dalam kotbah di bukit, Yesus berkata, “Janganlah menghakimi, supaya kalian tidak dihakimi. Karena dengan penghakiman yang telah kalian pakai untuk menghakimi, kalian sendiri akan dihakimi. Dan ukuran yang kalian pakai untuk mengukur akan ditetapkan pada kalian sendiri. Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok dalam matamu sendiri tidak engkau ketahui? Bagaimanakah engkau dapat berkata kepada saudaramu, ‘Biarlah aku mengeluarkan selumbar itu dari matamu’, padahal di dalam matamu sendiri ada balok? Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu sendiri, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar dari mata saudaramu.”
Renungan
Apa pun alasannya, apakah kita menyukai beberapa dan tidak menyukai yang lain, penilaian terbentuk dalam pikiran kita tentang mereka.
Jika kita menyukai seseorang, bisa jadi karena ada sesuatu yang menarik dan menyenangkan dari orang tersebut. Pendapat atau kesan itu mungkin tidak mudah diubah kecuali terjadi sesuatu yang drastis.
Dan jika kita tidak menyukai seseorang, bisa jadi karena ada sesuatu yang menjijikkan dari orang tersebut. Sekali lagi, pendapat atau kesan itu mungkin tidak mudah diubah menjadi sesuatu yang menguntungkan.
Apapun itu, itu tergantung pada pilihan kita. Kita memilih untuk melihat apa yang ingin kita lihat pada orang lain dan dari sana kita membentuk opini dan penilaian kita.
Refleksi lebih lanjut adalah bahwa kita bisa bercerita banyak tentang diri kita sendiri dengan apa yang kita pilih untuk dilihat orang lain, apakah itu yang kita suka atau tidak suka tentang mereka.
Seperti apa yang Yesus katakan dalam Injil, penghakiman yang kita berikan adalah penghakiman yang akan kita dapatkan.
Adapun Abram dalam bacaan pertama, cukup jelas apa yang Tuhan lihat di dalam dirinya. Tuhan melihat banyak kemungkinan dalam dirinya. Tuhan melihat kebaikan dalam dirinya.
Sebenarnya Tuhan melihat kebaikan dalam semua yang telah Dia ciptakan. Dalam kisah penciptaan, apapun yang Tuhan ciptakan, Dia melihatnya baik adanya.
Dan Tuhan melihat kebaikan dalam diri kita masing-masing. Itu menjelaskan banyak tentang siapa Tuhan itu. (RENUNGAN PAGI)