Hari Biasa Pekan XV
Gereja bukanlah medan pertempuran di mana seseorang bermain untuk menang mencoba mencelakai orang lain dan kepekaan rohani saudara dan saudari seiman. (Robert Kardinal Sarah)
Antifon Pembuka (Mzm 115:17-18)
Aku mempersembahkan kurban syukur kepada-Mu sambil menyerukan nama Tuhan. Aku akan membayar nazarku kepada Tuhan di depan seluruh umat-Nya.
Doa Pagi
Allah Bapa Yang Mahabaik, sebagai bekal dalam perjalanan Engkau telah memberi kami rezeki, yaitu Yesus, Anak Domba Paskah baru. Semoga Engkau berkenan datang dan mencipta baru kami pada waktu kami berkumpul memuji nama-Mu. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Keluaran (11:10-12:14)
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Aku akan mengangkat piala keselamatan dan menyerukan nama Tuhan.
Ayat. (Mzm 116:12-13.15-16bc.17-18)
1. Bagaimana akan kubalas kepada Tuhan segala kebaikan-Nya kepadaku? Aku akan mengangkat piala keselamatan, dan akan menyerukan nama Tuhan.
2. Sungguh berhargalah di mata Tuhan kematian semua orang yang dikasihi-Nya. Ya Tuhan, aku hamba-Mu! Aku hamba-Mu, anak dari sahaya-Mu! Engkau telah melepaskan belengguku!
3. Aku akan mempersembahkan kurban syukur kepada-Mu dan akan menyerukan nama Tuhan; aku akan membayar nazarku kepada Tuhan di depan seluruh umat-Nya.
Bait Pengantar Injil, do = g, 2/4, PS 952
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Sesudah ayat, Alleluya dilagukan dua kali.
Ayat. (Yoh 10:27)
Domba-domba-Ku mendengar suara-Ku, sabda Tuhan; Aku mengenal mereka dan mereka mengenal Aku.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (12:1-8)
Pada suatu hari Sabat, Yesus dan murid-murid-Nya berjalan di lading gandum. Karena lapar murid-murid-Nya memetik bulir gandum dan memakannya. Melihat itu, berkatalah orang-orang Farisi kepada Yesus, “Lihatlah, murid-murid-Mu berbuat sesuatu yang tidak diperbolehkan pada hari Sabat.” Tetapi Yesus menjawab, “Tidakkah kalian baca apa yang dilakukan Daud, ketika ia dan para pengikutnya lapar? Ia masuk ke dalam bait Allah, dan mereka semua makan roti sajian yang tidak boleh dimakan kecuali oleh imam-imam. Atau tidakkah kalian baca dalam Kitab Taurat, bahwa pada hari-hari Sabat, imam-imam melanggar hukum Sabat di dalam bait Allah, namun tidak bersalah? Aku berkata kepadamu: Di sini ada yang melebihi bait Allah. Seandainya kalian memahami maksud sabda ini, ‘Yang kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan’, tentu kalian tidak akan menghukum orang yang tidak bersalah. Sebab Anak Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat.”
Renungan
Pemandangan darah bukanlah pemandangan yang menyenangkan. Apakah darah berada di dalam tabung seperti saat dikumpulkan untuk pengujian atau dalam paket tembus pandang seperti untuk transfusi darah, pemandangan darah bisa sangat menggeliat bagi sebagian orang.
Terlebih lagi ketika darah berceceran ketika seekor hewan disembelih, atau ketika ada kecelakaan serius dan darah mengalir keluar dari para korban, itu bisa menjadi pemandangan yang sangat mengerikan.
Dalam pengertian Kitab Suci, darah bukanlah sekedar cairan yang terdapat dalam tubuh manusia atau hewan.
Itu adalah tanda kehidupan dari Tuhan. Ketika Habel dibunuh oleh Kain, darahnya berseru kepada Tuhan (lih. Kejadian 4:10)
Dalam bacaan pertama, darah anak domba yang disembelih oleh setiap rumah tangga pada Paskah pertama di Mesir itu harus dioleskan pada kedua tiang pintu dan ambang atas rumah-rumah di mana ia dimakan.
Karena malam itu, Tuhan akan melewati tanah Mesir dan membunuh semua anak sulung di tanah Mesir, baik manusia maupun binatang, dan menjatuhkan hukuman kepada semua dewata Mesir.
Tetapi darah anak domba akan berfungsi untuk menandai rumah-rumah tempat tinggal orang Israel, dan ketika Tuhan melihat darah itu, Tuhan akan melewati mereka dan mereka akan lolos dari tulah yang menghancurkan yang akan Tuhan serang di tanah Mesir.
Yesus adalah Anak Domba Allah yang mencurahkan darah-Nya di kayu Salib untuk menyelamatkan kita.
Pada setiap Misa, darah Yesus menandai kita dengan keselamatan dan membasuh dosa-dosa kita.
Marilah kita merenungkan salib secara mendalam, dan semoga darah yang dicurahkan Yesus untuk menyelamatkan kita selalu mengingatkan kita akan hidup baru yang kita miliki di dalam Dia. [RENUNGAN PAGI]
Antifon Komuni (Mzm 116:12-13)
Bagaimana akan kubalas segala kebaikan Tuhan kepadaku? Aku mengangkat piala untuk merayakan keselamatan sambil menyerukan nama Tuhan.