Rabu, 14 Juli 2021
Hari Biasa Pekan XV
Hari Biasa Pekan XV
Melalui
kekayaan duniawi kita harus mendapatkan bagi diri kita sendiri kekayaan
yang sejati dan abadi itu: sungguh, jika ada orang-orang yang siap
untuk mengambil segala bentuk cara ketidakjujuran demi menjamin keadaan
jasmani mereka sendiri yang senantiasa tak terduga, betapa terlebih lagi
kita umat Kristiani harus peduli untuk mempersiapkan kebahagiaan kekal
kita dengan barang-barang dari dunia ini (bdk. Risalat, 359, 10).
Sekarang, satu-satunya cara untuk menghantarkan bakat-bakat dan
kecakapan pribadi kita serta kekayaan yang kita miliki pada tujuan akhir
kekekalan adalah dengan membagikannya pada sesama, dengan demikian
menunjukkan bahwa kita adalah bendahara-bendahara yang baik dari apa
yang Allah percayakan kepada kita. Yesus bersabda: "Barangsiapa setia
dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar.
Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar
juga dalam perkara-perkara besar" (Lukas 16:10). (Paus Benediktus XVI,
bdk. St. Agustinus)
Antifon Pembuka (Kel 3:5)
Tuhan bersabda, "Jangan mendekat! Tanggalkan kasutmu, sebab tempat di mana engkau berdiri itu tanah kudus."
Doa Pagi
Allah Bapa Mahakuasa, sungguh kuduslah Engkau dan tak terhampiri bagaikan api menyala pada masa apa pun. Namun, sebenarnya Engkau lebih dekat daripada anggapan kami. Semoga misteri ini Kautanam dalam-dalam di hati kami sebagai sumber sukacita kami. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Keluaran (3:1-6.9-12)
Antifon Pembuka (Kel 3:5)
Tuhan bersabda, "Jangan mendekat! Tanggalkan kasutmu, sebab tempat di mana engkau berdiri itu tanah kudus."
Doa Pagi
Allah Bapa Mahakuasa, sungguh kuduslah Engkau dan tak terhampiri bagaikan api menyala pada masa apa pun. Namun, sebenarnya Engkau lebih dekat daripada anggapan kami. Semoga misteri ini Kautanam dalam-dalam di hati kami sebagai sumber sukacita kami. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Keluaran (3:1-6.9-12)
"Tuhan menampakkan diri dalam nyala api yang keluar dari semak duri."
Di tanah Midian Musa biasa menggembalakan kambing domba Yitro, mertuanya, imam di Midian. Sekali peristiwa Musa menggiring kawanannya ke seberang padang gurun, dan tiba di gunung Allah, yaitu Gunung Horeb. Lalu malaikat Tuhan menampakkan diri kepadanya dalam nyala api yang keluar dari semak duri. Musa melihat-lihat, dan tampaklah semak duri itu menyala, tetapi tidak dimakan api. Musa berkata, “Baiklah aku menyimpang ke sana, dan menyelidiki penglihatan hebat itu. Mengapa semak duri itu tidak terbakar?” Ketika dilihat Tuhan bahwa Musa menyimpang untuk memeriksanya, berserulah Allah dari tengah-tengah semak duri itu kepadanya, “Musa, Musa!” Musa menjawab, “Ya, Allah!” Lalu Tuhan bersabda, “Jangan mendekat! Tanggalkanlah kasutmu dari kaki, sebab tempat di mana engkau berdiri itu, tanah kudus.” Tuhan bersabda lagi, “Akulah Allah ayahmu, Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub.” Musa lalu menutupi mukanya, sebab ia takut memandang Allah. Lalu Tuhan bersabda, “Sekarang seruan Israel telah sampai kepada-Ku. Juga telah Kulihat betapa kerasnya orang Mesir menindas mereka. Maka sekarang pergilah! Aku mengutus engkau kepada Firaun untuk membawa umat-Ku, orang Israel, keluar dari Mesir.” Tetapi Musa berkata kepada Allah, “Siapakah aku ini, maka aku harus menghadap Firaun dan membawa orang Israel keluar dari Mesir?” Lalu Tuhan bersabda, “Bukankah Aku akan menyertai engkau? Inilah tanda bagimu, bahwa Aku yang mengutus engkau: Apabila engkau telah membawa bangsa itu keluar dari Mesir, maka kalian akan beribadah kepada Allah di gunung ini.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = a, 4/4, PS 823
Ref. Pujilah, puji Allah, Tuhan yang maharahim
atau: Tuhan itu pengasih dan penyayang
Ayat. (Mzm 103:1-2.3-4.6-7)
1. Pujilah Tuhan, hai jiwaku! Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap batinku! Pujilah Tuhan, hai jiwaku, janganlah lupa akan segala kebaikan-Nya.
2. Dialah yang mengampuni segala kesalahanmu, dan menyembuhkan segala penyakitmu! Dialah yang menebus hidupmu dari liang kubur, dan memahkotai engkau dengan kasih setia dan rahmat!
3. Tuhan menjalankan keadilan dan hukum bagi semua orang yang diperas. Ia telah memperkenalkan jalan-jalan-Nya kepada Musa, dan memaklumkan perbuatan-perbuatan-Nya kepada orang Israel.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Mat 11:25)
Terpujilah Engkau, Bapa, Tuhan langit dan bumi, sebab misteri kerajaan Kaunyatakan kepada orang kecil.
Inilah Injil Suci menurut Matius (11:25-27)
Ayat. (Mzm 103:1-2.3-4.6-7)
1. Pujilah Tuhan, hai jiwaku! Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap batinku! Pujilah Tuhan, hai jiwaku, janganlah lupa akan segala kebaikan-Nya.
2. Dialah yang mengampuni segala kesalahanmu, dan menyembuhkan segala penyakitmu! Dialah yang menebus hidupmu dari liang kubur, dan memahkotai engkau dengan kasih setia dan rahmat!
3. Tuhan menjalankan keadilan dan hukum bagi semua orang yang diperas. Ia telah memperkenalkan jalan-jalan-Nya kepada Musa, dan memaklumkan perbuatan-perbuatan-Nya kepada orang Israel.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Mat 11:25)
Terpujilah Engkau, Bapa, Tuhan langit dan bumi, sebab misteri kerajaan Kaunyatakan kepada orang kecil.
Inilah Injil Suci menurut Matius (11:25-27)
"Yang Kausembunyikan kepada kaum cerdik pandai, Kaunyatakan kepada orang kecil."
Sekali peristiwa berkatalah Yesus, “Aku bersyukur kepada-Mu, ya Bapa, Tuhan langit dan bumi! Sebab semuanya itu Kausembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi kaunyatakan kepada orang kecil. Ya Bapa, itulah yang berkenan di hati-Mu. Semua telah diserahkan oleh Bapa-Ku kepada-Ku, dan tidak seorang pun mengenal Anak selain Bapa, dan tidak seorang pun mengenal Bapa selain Anak, serta orang-orang yang kepadanya Anak berkenan menyatakannya.”
Verbum Domini
U. Laus tibi Christe Renungan
CC0 |
Kebijaksanaan, pengetahuan dan pengertian terdiri dari tiga dari tujuh karunia Roh Kudus. Di sini Yesus berbicara tentang mereka yang memiliki tingkat kesombongan dan egoisme yang meningkat membuat mereka menjadi bijak dan terpelajar dalam estimasi mereka sendiri dan untuk tujuan mereka sendiri. Misteri-misteri Tuhan dengan demikian disembunyikan dari mereka justru karena mereka telah memfokuskan hati dan pikiran mereka pada diri mereka sendiri sebagai kebaikan tertinggi: "Semakin besar suatu makhluk, semakin ia ingin menentukan hidupnya sendiri. Ia ingin semakin lama semakin tidak bergantung dan, dengan demikian, semakin banyak itu sendiri semacam dewa, tidak membutuhkan orang lain sama sekali. Inilah bagaimana keinginan muncul untuk menjadi bebas dari semua kebutuhan, apa yang kita sebut kesombongan" (Kardinal Joseph Ratzinger, God and the World, hlm. 125). Pada akhirnya, merekalah yang telah menutup pintu bagi Tuhan, namun Tuhan tidak akan pernah menutup pintu pada kita.
Kami tambahkan dari katolisitas.org yang diterjemahkan dari The Navarre Bible tentang Mat 11:25-26:
“Mereka yang bijak dan pandai dari dunia ini, yaitu, mereka yang
mengandalkan pemahamannya sendiri, tidak dapat menerima wahyu yang
dibawa oleh Kristus kepada kita. Pandangan/ pemahaman adikodrati selalu
berhubungan dengan kerendahan hati. Orang yang rendah hati, yang tidak
menganggap dirinya penting, dapat melihat/ memahaminya; [sedangkan]
orang yang penuh dengan kepercayaan/ keyakinan diri gagal untuk memahami
hal- hal yang adikodrati.”
Dan menurut A Catholic Commentary on Holy Scripture, Dom Orchard, ed.:
“…. Yesus mengucap syukur kepada Bapa-Nya
di surga, sebab Ia telah menyatakan rahasia tentang kedatangan-Nya
kepada para murid-Nya, yang menurut pandangan umum yang keliru, adalah
mereka yang kecil dan bodoh; dan Bapa telah menyembunyikannya dari para
ahli Taurat dan orang- orang Farisi, yang disindir-Nya sebagai orang-
orang yang bijak. Melalui doa ini, Yesus memohon kepada Bapa-Nya agar
menyelesaikan apa yang telah dimulai-Nya di dalam diri para murid-Nya
(St. Hieronimus).— Kristus tidak bersuka cita bahwa hal itu tidak
dinyatakan kepada mereka yang bijak, tetapi karena hal itu dinyatakan
kepada para pengikutNya yang kecil dan sederhana (St. Thomas Aquinas).”
St. Yohanes Krisostomus menafsirkan
perikop ini, sepertinya Kristus akan mengatakan, “Teruskanlah Bapa,
sebagaimana yang sudah Kau mulai”; atau mungkin, “Aku berterima kasih
kepada-Mu, O Bapa, bahwa hal ini telah menyenangkan hati-Mu, bahwa
karena orang- orang bijak dari dunia ini telah menolak Injil, Engkau
telah berkenan menyatakannya kepada orang- orang kecil ….” (RENUNGAN PAGI)
Antifon Komuni (Mzm 103:1)
Pujilah Tuhan, hai jiwaku! Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap batinku!