| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Jumat, 03 September 2021 Peringatan Wajib St. Gregorius Agung, Paus dan Pujangga Gereja

Karya: thanasus/istock.com

Jumat, 03 September 2021

Peringatan Wajib St. Gregorius Agung, Paus dan Pujangga Gereja (Jumat Pertama)

“Demi cinta akan Tuhan, tak henti-hentinya aku mengajarkan tentang Dia” (St. Gregorius Agung)

Antifon Pembuka

Orang ini dipilih Tuhan sendiri, diangkat-Nya menjadi imam agung. Harta dunia terbuka baginya, karunia ilahi melimpahi hatinya.

Doa Pembuka

Allah Bapa Maharahim, dengan penuh belas kasih Kaujaga umat-Mu dan Kaubimbing dalam kasih sayang-Mu. Buatlah para pemimpin umat-Mu bersemangat dan bijaksana berkat doa Paus Gregorius Agung. Semoga kemajuan umat-Mu selalu menggembirakan para gembalanya.  Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Kolose (1:15-20)
   
"Segala sesuatu diciptakan dengan perantaraan-Nya dan untuk Dia."
     
Saudara-saudara, Allah tidak kelihatan. Kristuslah gambar-Nya. Dialah yang pertama dari segala ciptaan. Sebab dalam Kristuslah telah diciptakan segala sesuatu, baik di surga maupun di bumi, baik yang kelihatan maupun yang tidak kelihatan, baik singgasana maupun kerajaan, baik pemerintah maupun penguasa. Segala sesuatu diciptakan dengan perantaraan-Nya dan untuk Dia. Dia ada mendahului segala sesuatu dan segala sesuatu ada dalam Dia. Kristuslah kepala tubuh, yaitu Gereja. Dialah yang sulung, yang pertama bangkit dari antara orang mati, sehingga Dialah yang paling utama dalam segala sesuatu. Karena seluruh kepenuhan Allah berkenan diam dalam Kristus, dan dengan perantaraan Kristus Allah mendamaikan segala sesuatu dengan diri-Nya. Baik yang ada di bumi, maupun yang ada di surga, segalanya didamaikan oleh darah Kristus yang tersalib.
Demikianlah Sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah

Mazmur Tanggapan, do = g 2/4, PS 840
Ref. Bahagia kuterikat pada Yahwe. Harapanku pada Allah Tuhanku.
atau Datanglah ke hadapan Tuhan dengan sorak-sorai.
Ayat. (Mzm 100:2.3.4.5; Ul: lih.3c)
1. Beribadahlah kepada Tuhan dengan sukacita, datanglah ke hadapan-Nya dengan sorak-sorai!
2. Ketahuilah, bahwa Tuhanlah Allah, Dialah yang menjadikan kita, dan punya Dialah kita; kita ini umat-Nya dan kawanan domba gembalaan-Nya.
3. Masuklah melalui pintu gerbang-Nya dengan nyanyian syukur, masuklah ke pelataran-Nya dengan puji-pujian, bersyukurlah kepada-Nya, dan pujilah nama-Nya!
4. Sebab Tuhan itu baik, kasih setia-Nya untuk selama-lamanya, dan kesetiaan-Nya tetap turun-temurun.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Yoh 8:12)
Aku ini cahaya dunia, sabda Tuhan. Yang mengikuti Aku, hidup dalam cahaya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (5:33-39)
 
"Apabila mempelai diambil, barulah sahabat-sahabat mempelai akan berpuasa."
 
Sekali peristiwa orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat berkata kepada Yesus, "Murid-murid Yohanes sering berpuasa dan sembahyang. Demikian pula murid-murid orang Farisi. Tetapi murid-murid-Mu makan dan minum." Yesus menjawab, "Dapatkah sahabat mempelai disuruh berpuasa, selagi mempelai itu bersama mereka? Tetapi akan datang waktunya mempelai diambil dari mereka; pada waktu itulah mereka akan berpuasa." Yesus mengatakan juga suatu perumpamaan kepada mereka, "Tiada seorang pun mengoyakkan secarik kain dari baju yang baru untuk ditambalkan pada baju yang tua. Sebab jika demikian, yang baru itu pun akan koyak. Apalagi kain penambal yang dikoyakkan dari baju baru tidak akan cocok pada baju yang tua. Demikian juga tiada seorang pun mengisikan anggur baru ke dalam kantong kulit yang tua. Sebab jika demikian, anggur baru itu akan mengoyakkan kantong tua itu, lalu anggur akan terbuang dan kantong itu pun hancur. Tetapi anggur baru harus disimpan dalam kantong yang baru pula. Dan tiada seorang pun yang telah minum anggur tua ingin minum anggur yang baru, sebab ia akan berkata, 'Anggur yang tua lebih baik'."
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe 
(U. Terpujilah Kristus)


Renungan


Setiap kali orang mengatakan bahwa "Tuhan ada di mana-mana", apakah mereka mengartikannya secara harfiah atau hanya kiasan?

Jika Tuhan ada di mana-mana, lalu di mana dan bagaimana Dia bisa terlihat dengan sangat jelas?

Beberapa orang dalam Perjanjian Lama memiliki hak istimewa untuk melihat Tuhan secara langsung (Abraham, Musa).

Dalam Perjanjian Baru, Yesus adalah gambar Allah yang tidak terlihat, dan orang-orang melihat bahwa "banyak nabi dan raja yang sangat ingin melihat hal-hal yang kamu lihat sekarang, tetapi mereka tidak melihatnya. Dan, sangat ingin mendengar hal-hal yang kamu dengar sekarang, tetapi mereka tidak mendengarnya.” (Luk. 10:24)

Tetapi sebanyak orang melihat Yesus, mendengar Dia dan bahkan menyentuh Dia, apa persepsi mereka tentang Dia? Apakah mereka mampu melihat melampaui kemanusiaan-Nya yang menyelubungi keilahian-Nya?

Bacaan pertama menyatakan bahwa Yesus adalah Kepala dari tubuh-Nya Gereja. Jadi di mana kita melihat kehadiran Yesus dalam Gereja dan terlebih lagi dalam Ekaristi?

Dalam Ekaristi, kita melihat kehadiran Kristus dalam Tubuh dan Darah-Nya; pada imam yang berdiri dalam pribadi Kristus saat ia mempersembahkan kurban di atas altar; dalam Firman yang diwartakan saat Allah berbicara kepada umat-Nya; dalam umat beriman yang dikumpulkan sebagai Tubuh Kristus untuk Ekaristi.

Ya, inilah tanda-tanda sakramental kehadiran Kristus dalam Ekaristi.

Namun, kita perlu melihat lebih dalam untuk melihat Kristus dalam tanda-tanda sakramental ini dan juga untuk melihat Kristus di dalam orang-orang di sekitar kita.

Kami berdoa agar mata kita memiliki penglihatan rohani untuk melihat bahwa Tuhan ada di mana-mana dan di dalam setiap orang
. (RENUNGAN PAGI)
 
 
 
 

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy