Credit:ThamKC/istock.com |
Hari Biasa Pekan XXIV
“Orang-orang yang bercerai dan menikah lagi itu tetap menjadi anggota Gereja; dengan keprihatinan khusus Gereja mendampingi mereka dan mendorong mereka untuk menghayati sepenuh mungkin kehidupan Kristus lewat partisipasi yang teratur dalam misa, meskipun tanpa menyambut komuni, dengan mendengarkan Sabda Allah, melakukan adorasi, doa, partisipasi dalam kehidupan komunitas, dialog secara tulus dengan imam atau pembimbing rohani, dan mendedikasikan diri pada pelayanan amal, karya tobat dan komitmen kepada pendidikan anak-anak mereka.” (Sacramentum Caritatis, no.29, Paus Benediktus XVI)
Antifon Pembuka (1Tim 6:12)
Bertandinglah dalam pertandingan iman yang benar, dan rebutlah hidup yang kekal. Untuk itulah engkau telah dipanggil; untuk itulah engkau telah mengikrarkan ikrar yang benar.
Doa Pagi
Allah Bapa kami sumber kekuatan, ajarilah kami mengimani dan memahami pewartaan Putra-Mu terkasih. Semoga Engkau selalu mendampingi kami. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Timotius (6:2c-12)
Saudara terkasih, ajarkanlah dan nasihatkanlah semua ini. Jika ada orang yang mengajarkan ajaran lain, dan tidak menurut ajaran sehat, yakni ajaran Tuhan kita Yesus Kristus, dan tidak menurut ajaran yang sesuai dengan iman kita, dialah orang yang berlagak tahu, padahal tidak tahu apa-apa. Penyakitnya ialah mencari-cari soal dan bersilat kata, yang menyebabkan dengki, iri hati, fitnah, dan curiga, percekcokan antara orang-orang yang tidak lagi berfikiran sehat, yang kehilangan kebenaran, yang mengira agama itu suatu sumber keuntungan. Memang iman itu kalau disertai rasa cukup, memberi keuntungan besar. Sebab kita tidak membawa apa-apa ke dalam dunia ini, dan kita pun tidak membawa apa-apa ke luar. Asal ada makanan dan pakaian, cukuplah. Tetapi mereka yang ingin kaya, terjatuh ke dalam pencobaan, ke dalam jerat dan pelbagai nafsu yang hampa dan yang mencelakakan, yang menenggelamkan manusia ke dalam keruntuhan dan kebinasaan. Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Karena memburu uanglah, maka beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa diri dengan berbagai-bagai penderitaan. Tetapi engkau, hai manusia Allah, jauhilah semuanya itu, kejarlah keadilan, takwa, kesetiaan, cinta kasih, kesabaran, dan kelembutan hati. Bertandinglah dalam pertandingan iman yang benar dan rebutlah hidup yang kekal. Untuk itulah engkau telah dipanggil; untuk itulah engkau telah mengikrarkan ikrar yang benar di depan banyak saksi.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Berbahagialah yang hidup miskin terdorong oleh Roh Kudus, sebab bagi merekalah Kerajaan Allah.
Ayat. (Mzm 49:6-7.8-9.17-18.20)
1. Mengapa aku takut pada hari-hari celaka pada waktu aku dikepung oleh kejahatan para pengejarku, yang percaya akan harta bendanya, dan memegahkan diri karena banyaknya kekayaan mereka?
2. Tidak seorang pun dapat membebaskan diri, atau memberikan tebusan kepada Allah ganti nyawanya! Terlalu mahallah harga pembebasan nyawanya, dan tidak terjangkau untuk selama-lamanya kalau ia ingin hidup abadi dengan tidak melihat liang kubur.
3. Janganlah takut, apabila seseorang menjadi kaya, apabila kemuliaan keluarganya bertambah, sebab pada waktu mati semuanya itu tidak akan dibawanya serta, kemuliaannya tidak akan turun mengikuti dia.
4. Sekalipun pada masa hidupnya ia menganggap dirinya berbahagia, sekalipun orang menyanjungnya karena ia berbuat baik terhadap dirinya sendiri, namun ia akan sampai kepada angkatan nenek moyangnya, yang tidak akan melihat terang untuk seterusnya.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Mat 11:25)
Terpujilah Engkau, Bapa, Tuhan langit dan bumi sebab misteri kerajaan Kaunyatakan kepada orang kecil.
Inilah Injil Suci menurut Lukas (8:1-3)
Renungan
Kita tahu bahwa dalam matematika, nol dikalikan dengan angka berapa pun hasilnya akan tetap nol.
Itu adalah rumus matematika dasar dan tidak perlu penjelasan lebih lanjut dan tidak ada argumen apapun.
Jika itu adalah prinsip matematika, maka hal serupa dapat dikatakan dalam arti spiritual.
St Paulus akan mengatakan seperti ini dalam bacaan pertama: Sebab kita tidak membawa apa-apa ke dalam dunia ini, dan kita pun tidak membawa apa-apa ke luar.
Dan St Paulus memberitahu kita bahwa selama kita memiliki makanan dan pakaian, marilah kita puas dengan itu.
Dia juga memperingatkan kita bahwa orang yang ingin kaya adalah mangsa pencobaan; mereka terjebak dalam segala macam ambisi bodoh dan berbahaya yang akhirnya menjerumuskan mereka ke dalam kehancuran dan kehancuran.
Ya, kita harus menghindari semua itu, dan kita harus bertujuan untuk menjadi suci dan religius, penuh dengan iman dan cinta, sabar dan lemah lembut.
Kita melihat kesederhanaan semacam itu dalam Injil ketika Yesus dan murid-murid-Nya pergi ke kota-kota dan desa-desa untuk memberitakan dan mewartakan Injil Kerajaan Allah.
Bersama mereka ada beberapa wanita - Maria Magdalena, Yohana, Susanna dan lainnya - yang menyediakan bagi Yesus dan murid-murid-Nya dari sumber daya mereka sendiri.
Memang, kita tidak perlu banyak dalam hidup. Memiliki makanan, pakaian dan tempat tinggal, dan iman kepada Tuhan sudah cukup.
Dan jika kita tidak ada apa-apanya, maka Tuhan akan datang dengan sesuatu. Kita bukan apa-apa, tapi Tuhan adalah segalanya. Itulah Injil Kerajaan Allah. . (Renungan Pagi)
Antifon Komuni (1Tim 6:12)
Berlombalah dalam pertandingan iman yang benar dan rebutlah hidup yang kekal.