| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Kamis, 02 September 2021 Hari Biasa Pekan XXII

Kamis, 02 September 2021
Hari Biasa Pekan XXII

“Janganlah kamu datang ke gereja dan mendengarkan warta begitu bagus, tetapi tidak menghasilkan perbuatan baik.” (St. Agustinus)


Antifon Pembuka (Kol 1:13)

Bapa telah melepaskan kita dari kegelapan, dan memindahkan kita ke dalam Kerajaan Putra-Nya yang terkasih.

Doa Pagi


Allah Bapa Mahakuasa dan kekal, berkenanlah membuka budi dan hati kami, agar dapat memahami kehendak-Mu. Semoga Kerajaan-Mu berkembang dengan subur di tengah-tengah sanak saudara kami berkat karya-Mu melalui kami.
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.  
    
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Kolose (1:9-14)
   
"Bapa telah melepaskan kita dari kuasa kegelapan dan memindahkan kita ke dalam kerajaan Putra-Nya yang terkasih."
     
Saudara-saudara, sejak kami mendengar tentang kalian, tak henti-hentinya kalian kami doakan. Kami mohon semoga kalian menerima segala hikmat dan pengertian yang benar untuk mengetahui kehendak Tuhan dengan sempurna. Maka hidupmu akan layak di hadapan-Nya, dan berkenan di hati-Nya dalam segala hal. Kalian akan menghasilkan buah dalam segala pekerjaan baik, dan bertumbuh dalam pengetahuan benar tentang Allah. Kalian akan diperkuat dengan segala kekuatan oleh kuasa kemuliaan Allah untuk menanggung segala sesuatu dengan tekun dan sabar dan mengucap syukur dengan sukacita kepada Bapa, yang membuat kalian layak mendapat bagian dalam apa yang ditentukan bagi orang-orang kudus di dalam Kerajaan terang. Ia telah melepaskan kita dari kuasa kegelapan dan memindahkan kita ke dalam kerajaan Anak-Nya yang terkasih; Dalam Kristus itulah kita memiliki penebusan kita, yaitu pengampunan dosa!
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan telah memperkenalkan keselamatan yang datang dari pada-Nya.
Ayat. (Mzm 98:2-3ab.3cd-4.5-6)
1. Tuhan telah memperkenalkan keselamatan yang datang dari pada-Nya, telah menyatakan keadilan-Nya di hadapan para bangsa. Ia ingat akan kasih dan kesetiaan-Nya terhadap kaum Israel.
2. Segala ujung bumi telah melihat keselamatan yang datang dari Allah kita. Bersorak-sorailah bagi Tuhan, hai seluruh bumi, bergembiralah dan bermazmurlah!
3. Bermazmurlah bagi Tuhan dengan kecapi, dengan kecapi dan lagu merdu; dengan nafiri dan sangkakala yang nyaring, bersorak-sorailah di hadapan Raja, yakni Tuhan!

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Mrk 1:17)
Mari, ikutlah Aku, sabda Tuhan, dan kalian akan Kujadikan penjala manusia.
   
Inilah Injil Suci menurut Lukas (5:1-11)
   
"Mereka meninggalkan segala sesuatu dan mengikuti Yesus."
      
Pada suatu ketika Yesus berdiri di pantai Danau Genesaret. Orang banyak mengerumuni Dia hendak mendengarkan sabda Allah. Yesus melihat dua buah perahu di tepi pantai. Nelayan-nelayannya telah turun dan sedang membasuh jalanya. Ia naik ke dalam salah satu perahu itu, yaitu perahu Simon, dan menyuruh dia supaya menolakkan perahu itu sedikit jauh dari pantai. Lalu Yesus duduk dan mengajar orang banyak dari atas perahu. Selesai berbicara Ia berkata kepada Simon, "Bertolaklah ke tempat yang dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan." Simon menjawab, "Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan kami tidak menangkap apa-apa. Tetapi atas perintah-Mu aku akan menebarkan jala juga." Dan setelah mereka melakukannya, mereka menangkap ikan dalam jumlah besar, sehingga jala mereka mulai koyak. Lalu mereka memberi isyarat kepada teman-temannya di perahu yang lain, supaya mereka datang membantu. Maka mereka itu datang, lalu mengisi kedua perahu itu dengan ikan hingga hampir tenggelam. Melihat hal itu Simon tersungkur di depan Yesus dan berkata, "Tuhan, tinggalkanlah aku, karena aku ini orang berdosa." Sebab Simon dan teman-temannya takjub karena banyaknya ikan yang mereka tangkap. Demikian juga Yakobus dan Yohanes, anak-anak Zebedeus, yang menjadi teman Simon. Yesus lalu berkata kepada Simon, "Jangan takut. Mulai sekarang engkau akan menjala manusia." Dan sesudah menghela perahu-perahunya ke darat, mereka lalu meninggalkan segala sesuatu, dan mengikuti Yesus.
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe 
(U. Terpujilah Kristus)


Renungan

   

Pekerjaan kasar dianggap tidak terampil, rendah, berstatus rendah dan inferior, dibandingkan dengan profesi lain yang terampil dan lebih tinggi.

Akibatnya, pekerja kasar dianggap sebagai masyarakat kelas bawah dan pendapat serta saran mereka biasanya tidak dianggap berharga dalam diskusi dan debat di tingkat intelektual.

Meskipun kontribusi mereka kepada masyarakat sangat penting, mereka sering diabaikan dan dilupakan dan tidak banyak yang diharapkan dari mereka selain layanan penting yang mereka berikan.

Menjadi seorang nelayan di zaman Yesus dapat dianggap sebagai pekerjaan kasar dan nelayan digolongkan di antara anak tangga masyarakat yang lebih rendah.

Dalam Injil, Yesus duduk di perahu nelayan yang sederhana dan di sanalah Ia mengajar orang banyak.

Dan dari perahu nelayan yang sederhana, Yesus mengatakan kepada Simon Petrus untuk melakukan sesuatu yang bertentangan dengan akal sehat nelayannya -
"Bertolaklah ke tempat yang dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan."
   
Simon Petrus ragu-ragu tetapi tetap saja dia menuruti dan kemudian dia bingung.

Simon Petrus  bingung karena dia tidak mengharapkan tangkapan ikan yang ajaib dan terlebih lagi hal itu terjadi padanya.

Tetapi itulah cara Tuhan untuk menyatakan diri-Nya - Dia memandang yang rendah hati dan meninggikan yang rendah.

Ketika kita merendahkan diri dan tidak terlalu memikirkan diri sendiri atau sombong, maka Tuhan akan menunjukkan kepada kita hal-hal yang besar dan indah.


Antifon Komuni (Luk 5:5)
 
Guru, semalam suntuk kami payah bekerja, namun tak seekor ikan pun kami tangkap. Tetapi atas perintah-Mu saya akan melabuhkan pukat.
 
Doa Malam

Yesus, sumber kekuatan dan hidupku, terima kasih atas apa pun yang boleh aku terima hari ini. Kini aku mohon, berkatilah istirahatku malam ini hingga esok pagi. Semoga istirahat malam ini dapat memberi kesegaran jiwa dan ragaku. Amin.
 
 
Lisensi foto: CC0


RENUNGAN PAGI

 

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy