Hari Biasa Pekan XXVIII
“Ingatlah, tidak ada senjata yang lebih baik daripada salib” (St. Teresa dari Avila)
Antifon Pembuka (Rm 3:25)
Kristus Yesus ditetapkan oleh Allah, supaya darah-Nya menjadi tebusan bagi mereka yang percaya pada-Nya.
Doa Pagi
Allah Bapa kami sumber iman kepercayaan, kami telah Kauanugerahi iman dan Kauperkenankan serta dalam Roh-Mu. Kami mohon kekuatan, agar mampu menyelesaikan apa yang sudah Kaumulai melalui Yesus Kristus, Putra-Mu. Sebab Dialah yang hidup dan berkuasa, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Roma (3:21-30a)
Saudara-saudara, tanpa hukum Taurat, kebenaran Allah kini telah dinyatakan, seperti yang sudah disaksikan dalam Kitab Taurat dan kitab-kitab para nabi, yaitu: kebenaran Allah karena iman dalam Yesus Kristus bagi semua orang yang percaya. Sebab tidak ada lagi pembedaan. Semua orang telah berbuat dosa dan kehilangan kemuliaan Allah, dan oleh kasih karunia Allah, semua telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus. Kristus Yesus telah ditetapkan oleh Allah menjadi jalan pendamaian karena iman, dalam darah-Nya. Hal ini Ia perbuat untuk menunjukkan keadilan-Nya, karena Ia telah membiarkan dosa-dosa terjadi dahulu pada masa kesabaran-Nya. Maksud-Nya ialah untuk menunjukkan keadilan-Nya pada masa kini, supaya nyata, bahwa Ia benar dan bahwa Ia juga membenarkan orang yang percaya kepada Yesus. Jika demikian, apakah masih ada alasan untuk bermegah? Tidak ada! Berdasarkan apa? Berdasarkan perbuatan? Tidak, melainkan berdasarkan iman. Sebab kami yakin, bahwa manusia dibenarkan karena iman, dan bukan karena ia melakukan hukum Taurat. Atau adakah Allah hanya Allah orang Yahudi saja? Bukankah Ia juga Allah bangsa-bangsa lain? Ya benar! Ia juga Allah bangsa-bangsa lain! Artinya, hanya ada satu Allah yang membenarkan orang-orang bersunat karena iman, dan orang-orang tak bersunat juga karena iman.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = c, 4/4, PS 812
Ref. Kasihanilah, ya Tuhan, Kau-lah pengampun yang rahim, dan belas kasih-Mu tak terhingga.
atau Ya Tuhan, pada-Mulah ada penebusan yang berlimpah-limpah.
Ayat. (Mzm 130:1b-2.3-4.5-6ab)
1. Dari jurang yang dalam aku berseru kepada-Mu, ya Tuhan! Tuhan, dengarkanlah suaraku! Biarlah telinga-Mu menaruh perhatian kepada suara permohonanku.
2. Jika Engkau mengingat-ingat kesalahan, ya Tuhan, siapakah yang dapat tahan? Tetapi pada-Mu ada pengampunan, supaya Engkau ditakuti orang.
3. Aku menanti-nantikan Tuhan, jiwaku menanti-nanti, dan aku mengharapkan firman-Nya. Jiwaku mengharapkan Tuhan lebih daripada pengawal mengharapkan pagi.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Yoh 14:6)
Akulah jalan, kebenaran dan hidup; hanya melalui Aku orang sampai kepada Bapa.
Inilah Injil Suci menurut Lukas (11:47-54)
Renungan
Ditegur bukanlah pengalaman yang menyenangkan.
Tetapi ketika seseorang ditegur, itu karena sesuatu yang salah telah dilakukan, dan kesalahan itu ditunjukkan sehingga beberapa tindakan korektif dapat dilakukan.
Dalam Injil, Yesus menegur orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat dan mereka yang mengaku mengetahui Hukum Allah.
Lebih dari sekadar perbuatan salah, itu adalah sesuatu yang sangat mengerikan karena nyawa melayang karena para nabi dibunuh dan dibantai dan dianiaya.
Darah ditumpahkan, dan itu adalah darah para nabi, para nabi yang diutus oleh Tuhan.
Ditegur seperti ini seharusnya memiliki efek kebangkitan, tetapi sebaliknya, orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat mulai menyerang Yesus dengan marah dan mencoba untuk memaksa jawaban dari-Nya atas pertanyaan yang tak terhitung banyaknya, memasang jebakan untuk menangkap-Nya dalam sesuatu yang mungkin Dia katakan.
Sebelum kita menggelengkan kepala karena jijik, kita juga perlu tahu bahwa ketika kita ditegur, kita juga akan bersikap defensif dan berusaha melepaskan diri darinya.
Tetapi dari bacaan pertama, mari kita ingat bahwa kita telah menerima anugerah cuma-cuma dengan ditebus dalam Kristus Yesus yang ditunjuk oleh Allah untuk mengorbankan nyawa-Nya demi memenangkan pendamaian melalui iman.
Jadi setiap kali kita ditegur, marilah kita mendengar suara Tuhan, dan beri tahu kita bahwa Yesus-lah yang ingin memperbaiki kesalahan kita dan menyembuhkan luka dosa kita, sehingga belas kasihan dan belas kasihan Tuhan dapat mengalir ke dalam hati kita.