Hari Biasa Pekan XXX
Kasih persaudaraan adalah kesaksian paling nyata yang dapat kita berikan karena Yesus tinggal di antara kita (Paus Fransiskus)
Antifon Pembuka (bdk. Rm 8:27)
Allah yang menyelami hati sanubari manusia mengetahui maksud Roh Kudus. Sebab Roh Kudus berdoa untuk umat Allah, sesuai dengan kehendak Allah sendiri.
Doa Pagi
Allah Bapa Mahakudus, Engkau menguatkan kami dengan Roh Kudus-Mu untuk menghadap hadirat-Mu. Tunjukkanlah kepada kami jalan menuju kebahagiaan sejati. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Roma (8:26-30)
Saudara-saudara, Roh membantu kita dalam kelemahan kita. Sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa. Tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan. Dan Allah yang menyelami hati nurani, mengetahui maksud Roh itu, yaitu bahwa Ia, sesuai dengan kehendak Allah, berdoa untuk orang-orang kudus. Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah. Sebab semua orang yang dipilih Allah sejak semula, mereka itu juga ditentukan sejak semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Anak-Nya itu menjadi yang sulung di antara banyak saudara. Dan mereka yang ditentukan Allah dari semula, mereka itu juga dipanggil-Nya. Dan yang dipanggil-Nya, mereka itu juga dibenarkan-Nya. Dan yang dibenarkan-Nya, mereka itu juga dimuliakan-Nya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Aku percaya akan kasih setia-Mu, ya Tuhan.
Ayat. (Mzm 13:4-5.6)
1. Pandanglah kiranya, jawablah aku, ya Tuhan, Allahku! Buatlah mataku bercahaya, supaya jangan aku tertidur dan mati, supaya musuhku jangan berkata, “Aku telah mengalahkan dia”, dan lawan-lawanku bersorak-sorak, apabila aku goyah.
2. Tetapi aku, kepada kasih setia-Mu aku percaya, hatiku bersorak-sorak karena penyelamatan-Mu. Aku mau menyanyi untuk Tuhan karena Ia telah berbuat baik kepadaku.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (2Tes 2:14)
Inilah Injil Suci menurut Lukas (13:22-30)
Renungan
Hasrat akan kebahagiaan ada dalam diri setiap manusia, dan kita mencurahkan energi kita untuk mencari kebahagiaan.
Jadi kita mencoba untuk mendapatkan dan memiliki apa yang kita pikir akan memberi kita kebahagiaan.
Mungkin prestasi, harta benda, keamanan finansial, status atau posisi.
Tetapi setelah mendapatkan dan memiliki apa yang kita pikir dapat membawa kebahagiaan bagi kita, dan kita masih belum bahagia, maka kita mungkin bertanya-tanya apa masalahnya.
Bahkan dalam aspek spiritual, ketika kita berdoa untuk sesuatu dan kita tidak mendapatkannya, kita mungkin bertanya-tanya apakah kita menggunakan kata-kata yang tepat untuk berdoa dengan benar.
Dan kita bahkan mungkin ingin mencoba doa-doa "kuat" yang dikatakan mampu menembus langit dan membuat doa kita didengar.
Tetapi keadaan ketidakbahagiaan dan pencarian kebahagiaan yang sulit dipahami ini dapat diubah menjadi sesuatu yang baik.
Tapi itu menuntut kita untuk mencintai Tuhan terlebih dahulu dan kemudian Tuhan akan bekerja sama dengan kita dan Roh Kudus kemudian dapat membantu kita dalam kelemahan kita.
Roh Kudus akan menunjukkan kepada kita apa itu kebahagiaan sejati, dan itu adalah melihat kebaikan dalam segala hal, karena kasih kita kepada Tuhan akan membantu kita melihat kebaikan itu.
Jadi setiap kali kita melihat pintu-pintu sempit di jalan kehidupan kita, janganlah kita putus asa.
Sebaliknya, ingatlah bahwa kasih kita kepada Tuhan dan bantuan Roh Kudus akan membantu kita melihat bahwa pintu-pintu sempit itu membawa kita pada kebahagiaan sejati.
RENUNGAN PAGI