| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Rabu, 03 November 2021 Hari Biasa Pekan XXXI

Rabu, 03 November 2021
Hari Biasa Pekan XXXI
  
O Kristus, ubahlah daku sehingga hidupku melulu merupakan pantulan cahaya hidup-Mu. --- St. Elisabet dari Tritunggal

  

Antifon Pembuka (Mzm 112:1.4)

Berbahagialah orang yang takwa kepada Tuhan, yang sangat suka kepada segala perintah-Nya. Bagi orang benar ia bercahaya laksana lampu di dalam gelap, Ia pengasih dan penyayang serta berlaku adil.
 
Doa Pagi


Allah Bapa kami Maha Pengasih, perkenankanlah kami mengikuti Putra-Mu dan mematuhi perintah-perintah-Nya. Janganlah kami sampai berutang kepada sesama selain berutang cinta kasih.
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.    
 
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Roma (13:8-10)
      
  
"Kasih itu kegenapan hukum."
   
Saudara-saudara, janganlah kamu berhutang apa-apa kepada siapapun juga, tetapi hendaklah kamu saling mengasihi. Sebab barangsiapa mengasihi sesamanya manusia, ia sudah memenuhi hukum Taurat. Karena firman: jangan berzinah, jangan membunuh, jangan mencuri, jangan mengingini dan firman lain manapun juga, sudah tersimpul dalam firman ini, yaitu: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri! Kasih tidak berbuat jahat terhadap sesama manusia, karena itu kasih adalah kegenapan hukum Taurat.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
Mazmur Tanggapan
Ref. Orang baik menaruh belas kasihan dan memberi pinjaman.
Ayat. (Mzm 112:1-2.4-5.9)
1. Berbahagialah orang yang takwa pada Tuhan, yang sangat suka kepada segala perintah-Nya. Anak cucunya akan perkasa di bumi; keturunan orang benar akan diberkati.
2. Bagi orang benar ia bercahaya laksana lampu di dalam gelap, ia pengasih dan penyayang serta berlaku adil. Orang baik menaruh belas kasihan dan memberi pinjaman, ia melakukan segala urusan dengan semestinya.
3. Ia murah hati, orang miskin diberinya derma; kebajikannya tetap untuk selama-lamanya, tanduknya meninggi dalam kemuliaan.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (1Ptr 4:14)
Berbahagialah kalian, bila dinista karena nama Kristus, sebab Roh Allah ada padamu.

Inilah Injil Suci menurut Lukas (14:25-33)
   
"Yang tidak melepaskan diri dari segala miliknya, tidak dapat menjadi murid-Ku."
      
Pada suatu ketika orang berduyun-duyun mengikuti Yesus dalam perjalanan-Nya. Sambil berpaling Ia berkata kepada mereka, "Jikalau seorang datang kepada-Ku dan ia tidak membenci bapanya, ibunya, isterinya, anak-anaknya, saudara-saudaranya laki-laki atau perempuan, bahkan nyawanya sendiri, ia tidak dapat menjadi murid-Ku. Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak dapat menjadi murid-Ku. Sebab siapakah di antara kamu yang kalau mau mendirikan sebuah menara tidak duduk dahulu membuat anggaran biayanya, kalau-kalau cukup uangnya untuk menyelesaikan pekerjaan itu? Supaya jikalau ia sudah meletakkan dasarnya dan tidak dapat menyelesaikannya, jangan-jangan semua orang yang melihatnya, mengejek dia, sambil berkata: Orang itu mulai mendirikan, tetapi ia tidak sanggup menyelesaikannya. Atau, raja manakah yang kalau mau pergi berperang melawan raja lain tidak duduk dahulu untuk mempertimbangkan, apakah dengan sepuluh ribu orang ia sanggup menghadapi lawan yang mendatanginya dengan dua puluh ribu orang? Jikalau tidak, ia akan mengirim utusan selama musuh itu masih jauh untuk menanyakan syarat-syarat perdamaian. Demikian pulalah tiap-tiap orang di antara kamu, yang tidak melepaskan dirinya dari segala miliknya, tidak dapat menjadi murid-Ku.
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe 
(U. Terpujilah Kristus)

 
Renungan
 
 
Untuk mengungkapkan beberapa realitas spiritual, mungkin berguna untuk menggunakan pengalaman dan realitas kehidupan sehari-hari yang biasa dan dapat dipahami.

Ketika St. Paulus ingin berbicara tentang dosa dan konsekuensinya, ia menggunakan gagasan tentang hutang sebagai analogi.

Dia mengatakannya sedemikian rupa sehingga ketika kita berdosa, kita berutang sesuatu kepada Tuhan. Mungkin dari situlah kita mendapatkan ide bahwa kita harus membayar dosa-dosa kita.

Bacaan pertama hari ini memberitahu kita untuk menghindari hutang. Artinya, kita tidak boleh berutang uang kepada siapa pun atau meminjam barang tanpa mengembalikannya.

Ini juga berarti bahwa kita harus menghindari jatuh ke dalam dosa dan "berutang" kepada Allah penjelasan karena tidak menaati perintah-perintah-Nya.

Dan kita tahu apa perintah Tuhan itu. Dan kita juga tahu bahwa mereka tidak mustahil untuk dipertahankan.

Dan kita juga tahu bahwa mengasihi Tuhan dan mengasihi sesama adalah demi kebaikan dan keselamatan kita.

Ya, kita tahu bahwa dalam menaati perintah-perintah Allah kita hidup dalam kebebasan kebenaran dan kasih.

Ketika kita berbuat dosa, kita tidak hanya menempatkan diri kita dalam hutang, kita juga tidak tahu harga dari dosa-dosa kita.

Oleh karena itu Yesus memberitahu kita dalam Injil untuk "menghitung biaya". Jika kita memiliki niat atau motif yang berdosa, apakah kita tahu berapa biayanya dan dapatkah kita membayarnya?

Hutang dosa itu menyakitkan dan merusak. Tetapi hutang cinta tidak dapat menyakiti siapa pun karena itu adalah jawaban untuk setiap perintah. Oleh karena itu, marilah kita terus mengasihi Tuhan dan sesama kita. Tuhan memberkati. 
 
Antifon Komuni (Mzm 27:4)
 
Satu hal yang kuminta kepada Tuhan, itulah yang kuingini: diam di rumah Tuhan seumur hidupku, menyaksikan kemurahan Tuhan dan menikmati bait-Nya.  
 
 
Gambar oleh kalhh dari Pixabay
 

 
RENUNGAN PAGI

 

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy