Sabtu, 20 November 2021
Hari Biasa Pekan XXXIII
Hari Biasa Pekan XXXIII
“Di dunia di mana ada begitu banyak kebisingan, begitu banyak kebingungan, ada kebutuhan untuk adorasi diam-diam kepada Yesus yang tersembunyi di dalam Hosti.” — Paus Benediktus XVI
Antifon Pembuka (Luk 20:37b.38)
Allah Abraham, Allah Ishak, dan Allah Yakub bukanlah Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup, karena semua orang hidup bagi Dia..
Doa Pagi
Allah Bapa kami yang Maharahim, semoga kami semua dapat bertobat berkat sabda Yesus Putra-Mu, penjelmaan belas kasih-Mu dan harapan hidup kami. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Pertama Makabe (6:1-13)
"Karena segala kejahatan yang kuperbuat terhadap Yerusalem, maka aku sekarang mati dalam kepedihan yang besar."
Pada waktu itu Raja Antiokhus menjelajahi wilayah pegunungan Persia. Didengarnya kabar bahwa Elimais, sebuah kota di negeri Persia, termasyhur karena kekayaan perak dan emas. Lagipula di kota itu ada sebuah kuil yang sangat kaya, karena di sana disimpan alat-alat perang emas, serta baju baja dan senjata yang ditinggalkan Aleksander, putra Filipus, raja Makedonia, yang mula-mula menjadi raja atas orang-orang Yunani. Maka Antiokhus pergi ke sana dan berusaha merebut kota itu serta menjarahnya. Tetapi ia tidak berhasil karena maksudnya ketahuan oleh penduduk kota itu. Mereka memberikan perlawanan kepada raja, sehingga ia melarikan diri dari situ dan dengan menyesal mau kembali ke kota Babel. Kemudian datanglah seseorang ke daerah Persia memberi tahu raja, bahwa bala tentaranya yang memasuki negeri Yudea sudah dipukul mundur. Khususnya Lisias yang berperang dengan bala tentara yang kuat telah dipukul mundur oleh orang-orang Yahudi. Orang-orang Yahudi itu bertambah kuat karena senjata, pasukan dan banyak barang rampasan yang mereka peroleh dari tentara yang sudah mereka kalahkan. Mereka telah membongkar juga patung berhala yang didirikan oleh raja di atas mezbah di Yerusalem. Mereka telah memagari bait suci dengan tembok-tembok tinggi seperti dahulu. Demikian pula halnya dengan Bet-Zur, salah satu kota raja. Mendengar berita itu, maka tercenganglah raja dan sangat kacau pikirannya. Ia merebahkan diri di ranjang dan jatuh sakit karena sakit hati. Sebab semuanya tidak terjadi sebagaimana diinginkannya. Berhari-hari raja berbaring di ranjangnya dan terus menerus dihinggapi kemurungan besar. Ketika merasa akan meninggal dipanggilnya semua sahabatnya lalu dikatakannya kepada mereka, “Tidur sudah lenyap dari mataku dan hatiku hancur karena kemasygulan. Maka dalam hati aku berkata: Betapa besar keimpitan dan kemalangan yang menimpa diriku sekarang ini! Padahal aku ini selalu murah hati dan tercinta dalam kekuasaanku! Tetapi, teringatlah aku sekarang akan segala kejahatan yang telah kuperbuat terhadap Yerusalem dengan mengambil perkakas perak dan emas yang ada di kota itu dan dengan menyuruh menumpas penduduk Yerusalem dengan sewenang-wenang. Sekarang aku menjadi insyaf bahwa semuanya itulah sebabnya aku ditimpa malapetaka ini. Sungguh aku sekrang jatuh binasa di negeri asing dengan amat sedih hati.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Ya Tuhan, aku bergembira atas kemenangan-Mu.
Ayat. (Mzm 9:2-3.4.6.16b.19)
1. Aku mau bersyukur kepada Tuhan dengan segenap hati, aku mau menceritakan segala perbuatan-Mu yang ajaib; aku mau bersukacita dan bersukaria karena Engkau bermazmur bagi nama-Mu, ya yang Mahatinggi.
2. Sebab musuhku telah mundur, tersandung jatuh, dan binasa di hadapan-Mu. Engkau menghardik bangsa-bangsa, dan telah membinasakan orang-orang fasik; nama mereka telah Kauhapuskan untuk seterusnya dan selama-lamanya.
3. Kakinya terperangkap dalam jaring yang dipasangnya sendiri. Sebab bukan untuk seterusnya orang miskin dilupakan, bukan untuk selamanya hilang harapan orang sengsara.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (2Tim 1:10b)
Juruselamat kita Yesus Kristus telah mematahkan kuasa maut dan mendatangkan hidup yang tidak dapat binasa.
Inilah Injil Suci menurut Lukas (20:27-40)
"Allah bukanlah Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup."
Verbum Domini
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe (U. Terpujilah Kristus)
Renungan
Ambisi manusia bisa begitu mencengangkan dan menakjubkan, bahkan bisa tidak terbatas.
Manusia bahkan telah keluar dari dunianya dan pergi ke bulan dan bahkan menjelajahi tata surya.
Namun dia mungkin telah pergi begitu jauh dari dirinya sendiri sehingga dia mungkin tidak dapat melihat apa yang begitu dekat dan begitu penting baginya.
Dalam bacaan pertama, kita mendengar bagaimana raja Antiokhus memiliki ambisi besar dalam kampanye militernya.
Tetapi ketika semuanya berantakan, dia juga jatuh ke dalam kelesuan karena kekecewaan akut dan melankolis sampai dia mengerti bahwa dia sedang sekarat.
Dia menyesali kesalahan yang dia lakukan, terutama kesalahan yang dia lakukan kepada Tuhan di Yerusalem. Dia menyesal, tetapi apakah sudah terlambat?
Kita juga memiliki ambisi kita dalam hidup dan rencana untuk masa depan. Tetapi apakah rencana ini hanya tentang masa depan atau tentang hidup kekal?
Seperti yang Yesus katakan dalam Injil, Allah bukanlah Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup.
Jika hidup dan rencana kita hanya tentang diri kita sendiri, maka kita mungkin tidak tahu siapa Tuhan yang hidup itu.
Raja Antiokhus menunjukkan kepada kita pelajaran yang sangat penting hari ini. Jangan menunggu sampai terlambat dan berakhir dengan penyesalan. Karena mungkin untuk selamanya.
Antifon Komuni (Luk 20:35-36)
Orang yang layak mengambil bagian
dalam dunia yang akan datang dan dalam kebangkitan orang mati, tidak
lagi menikah atau dinikahi, sebab mereka tidak dapat mati lagi. Mereka
serupa para malaikat dan menjadi putra putri Allah, karena mereka itu
putra dan putri kebangkitan.
Doa Malam
Ya Tuhan, aku bersyukur dan terima kasih kepada-Mu, karena aku dapat menyelesaikan tugas-tugasku hari ini. Semoga aku juga mampu menghargai jerih payah sesamaku yang ikut berperan dalam tugas-tugasku. Amin.
RENUNGAN PAGI