Antifon Pembuka (Mzm 119:151-152)
Engkau sudah dekat, ya Tuhan, dan segala jalan-Mu benar; sejak dulu aku tahu dari sabda-Mu, bahwa Engkau selalu besertaku.
Doa Pagi
Allah Bapa, sumber pengharapan, bantulah kami merindukan kedatangan Kristus, Putra-Mu. Bila Ia tiba dan mengetuk, semoga kami didapati-Nya berjaga dalam doa dan menyambut-Nya dengan gembira. Sebab Dialah yang hidup dan berkuasa, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Yesaya (26:1-6)
Pada masa itu nyanyian ini akan dinyanyikan di tanah Yehuda, “Kita mempunyai kota yang kuat! Tuhan telah memasang tembok dan benteng untuk keselamatan kita. Bukalah pintu-pintu gerbangnya, agar masuklah bangsa yang benar dan yang tetap setia. Engkau menjaga orang yang teguh hatinya dengan damai sejahtera, sebab ia percaya kepada-Mu. Percayalah kepada Tuhan selama-lamanya, sebab Tuhan Allah adalah gunung batu yang kekal. Kota-kota di atas gunung telah ditaklukkan-Nya; benteng-benteng yang kuat telah dirobohkan-Nya, diratakan-Nya dengan tanah dan dicampakkan-Nya menjadi debu. Kaki orang-orang sengsara dan telapak orang-orang lemah akan menginjak-injaknya.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Diberkatilah dia yang datang dalam nama Tuhan.
Atau. Alleluya
Ayat. (Mzm 118:1.8-9.19-21.25-27a)
1. Bersyukurlah kepada Tuhan, sebab Ia baik! Kekal abadi kasih setia-Nya. Lebih baik berlindung pada Tuhan daripada percaya kepada manusia! Lebih baik berlindung pada Tuhan daripada percaya kepada para bangsawan!
2. Bukakanlah aku pintu gerbang kebenaran, aku hendak masuk ke dalamnya, hendak mengucap syukur kepada Tuhan. Inilah pintu gerbang Tuhan, orang-orang benar akan masuk ke dalamnya. Aku bersyukur kepada-Mu, sebab Engkau telah menjawab aku dan telah menjadi keselamatanku.
3. Ya Tuhan, berilah kiranya keselamatan! Ya Tuhan, berilah kiranya kemujuran! Diberkatilah dia yang datang dalam nama Tuhan! Kami memberkati kamu dari dalam rumah Tuhan. Tuhanlah Allah, Dia menerangi kita. Ikatkanlah korban hari raya itu dengan tali pada tanduk-tanduk mezbah.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Yes 55:6)
Carilah Tuhan, selama Ia berkenan ditemui; berserulah kepada-Nya, selama Ia dekat.
Renungan
Membangun rumah di atas bukit tentu bukan tugas yang mudah, tetapi upayanya sepadan dan hasilnya jelas.
Kita bisa yakin dengan pemandangan yang indah dan saat hujan deras, rumah di puncak bukit akan terhindar dari bahaya banjir.
Tetapi untuk membangun rumah di atas batu yang berada di atas bukit mungkin menjadi hal yang berbeda sama sekali.
Batuan, terutama batuan besar di puncak bukit akan memberikan perasaan genting yang stabilitasnya akan tergantung pada keadaan kebetulan, kondisi yang tidak diketahui, atau perkembangan yang tidak pasti. Dan ada juga kurangnya keamanan atau stabilitas yang mengancam dengan bahaya.
Dalam Injil, Yesus berkata bahwa orang yang berakal akan membangun rumahnya di atas batu, dan saat hujan turun dan banjir naik dan angin kencang bertiup, itu tidak akan roboh.
Tetapi orang yang berakal dan bijaksana juga akan melihat dan melihat di mana batu ini berada. Dia pasti tidak akan membangun rumahnya di atas batu yang berada di atas bukit. Itu terlalu berbahaya.
Dalam bacaan pertama, kita mendengar nyanyian kemenangan Yehuda - “Kita mempunyai kota yang kuat! Tuhan telah memasang tembok dan benteng untuk keselamatan kita."
Tentu saja, kita akan membangun rumah dan kehidupan kita di atas sesuatu yang stabil dan aman seperti di atas batu.