Hari Biasa Pekan VII
"Dalam Yesus segala sesuatu memiliki jawaban. Tanpa Dia - hanya kekosongan besar." (St. Padre Pio dari Pietrelcina)
Antifon Pembuka
Barangsiapa memberi kalian minum air secangkir, karena kalian adalah pengikut Kristus, ia takkan kehilangan ganjarannya.
Doa Pagi
Allah Bapa Mahamulia, ajarilah kami memperoleh kekayaan sejati dengan Sabda Yesus, saksi-Mu yang asli. Jadikanlah kami miskin terdorong oleh Roh Kudus, agar dapat memasuki kerajaan-Mu. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Surat Rasul Yakobus (5:1-6)
Hai kalian orang-orang kaya, menangislah dan merataplah atas sengsara yang akan menimpa kalian. Kekayaanmu sudah membusuk dan pakaianmu sudah dimakan ngengat. Emas dan perakmu sudah berkarat, dan karatnya akan menjadi kesaksian terhadap kalian, dan akan makan dagingmu seperti api. Kalian telah mengumpulkan harta pada hari-hari yang sedang berakhir. Sesungguhnya telah terdengar teriakan besar, karena kalian telah menahan upah para buruh, yang telah menuai hasil ladangmu. Dan keluhan mereka yang menyabit panenmu telah sampai ke telinga Tuhan semesta alam. Kalian telah hidup dalam kemewahan dan berfoya-foya di bumi. Kalian telah memuaskan hati sama seperti pada hari pembantaian. Kalian telah menghukum, bahkan membunuh orang jujur, dan ia tidak dapat melawan kalian.
Demikianlah sabda Tuhan.
U Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, sebab merekalah yang empunya Kerajaan Surga.
Ayat. (Mzm 49:14-15ab,15cd-16,17-18,19-20)
1. Inilah jalan orang-orang yang mengandalkan dirinya sendiri, ajal orang-orang yang bangga akan perkataannya sendiri. Seperti domba mereka meluncur ke dalam dunia orang mati; gembalanya ialah maut;
2. Mereka turun langsung ke kubur, perawakan mereka hancur, dunia orang mati menjadi tempat kediaman mereka. Tetapi Allah akan membebaskan nyawaku dari cengkeraman dunia orang mati, sebab Ia akan menarik aku.
3. Janganlah takut, apabila seseorang menjadi kaya, apabila kemuliaan keluarganya bertambah, sebab pada waktu mati semuanya itu tidak akan dibawanya serta, kemuliaannya tidak akan turun mengikuti dia.
4. Sekalipun pada masa hidupnya ia menganggap dirinya berbahagia, sekalipun orang menyanjungnya karena ia berbuat baik terhadap dirinya sendiri, namun ia akan sampai kepada angkatan nenek moyangnya, yang tidak akan melihat terang untuk seterusnya.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Sambutlah sabda Tuhan, bukan sebagai perkataan manusia, melainkan sebagai sabda Allah.
Inilah Injil Suci menurut Markus (9:41-50)
Renungan
Banyak yang telah dikatakan tentang kekayaan, dan masih banyak lagi yang dapat dikatakan tentang kekayaan.
Dan agar adil, kita harus berbicara tentang kedua sisi kekayaan.
Kekayaan bisa menjadi hasil kerja keras dan tabungan yang bijaksana serta investasi yang baik.
Tetapi kekayaan juga bisa menjadi hasil dari keserakahan dan ketidakjujuran, dengan juga percikan kekikiran yang dilontarkan.
Bagaimanapun caranya, kekayaan berdiri sebagai objek netral. Pertanyaannya adalah sikap terhadapnya yang membangkitkan minat di baliknya.
Bacaan pertama mencambuk orang kaya dengan memberi tahu mereka bahwa mereka dapat mulai menangis untuk kesengsaraan yang akan datang. Karena kekayaan mereka membusuk, pakaian mereka digerogoti, emas dan perak mereka berkarat.
Tetapi itu karena kekayaan mereka diperoleh melalui ketidakadilan dan penindasan - mereka menipu pekerja mereka, menahan upah para penuai, mengutuk orang yang tidak bersalah.
Kekayaan membuat mereka berpikir bahwa mereka memiliki kekuatan dan hak dan tidak ada yang berani melawan mereka. Tapi waktu perhitungan akan datang.
Bagaimanapun, kekayaan tidak terdiri dari memiliki banyak harta, tetapi memiliki sedikit keinginan. Yang kita inginkan, yang kita butuhkan hanyalah Yesus. Sisanya bersifat sementara dan pada akhirnya akan berlalu. Tetapi Yesus akan menjadi upah kekal kita.
Terima kasih atas kunjungan anda di renunganpagi.id
Doa Malam
Bapa, terimalah persembahan hidupku. Semoga segala usaha dan karyaku hari ini, yakni untuk berdamai dengan diri sendiri maupun dengan sesama berkenan kepada-Mu. Bila ada kekurangan, sudilah Engkau mengampuniku. Engkaulah Allah yang hidup dan berkuasa, kini dan sepanjang masa. Amin.
Credit: Sidney de Almeida/istock.com |