Rabu, 09 Februari 2022
Hari Biasa Pekan V
“Kristus adalah terang, pintu dan dasar-dasar seluruh Kitab Suci.” (St. Bonaventura)
Antifon pembuka (Mzm 37:30)
Mulut orang benar menuturkan kebijaksanaan, dan lidahnya mengatakan kebenaran.
Doa Pembuka
Allah Bapa Yang Mahabijaksana, himpunlah kami bersatu dengan Putra-Mu dan yakinkanlah kami, bahwa kebijaksanaan-Mulah yang akan menyelamatkan dunia. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Pertama Raja-Raja (10:1-10)
Hari Biasa Pekan V
“Kristus adalah terang, pintu dan dasar-dasar seluruh Kitab Suci.” (St. Bonaventura)
Antifon pembuka (Mzm 37:30)
Mulut orang benar menuturkan kebijaksanaan, dan lidahnya mengatakan kebenaran.
Doa Pembuka
Allah Bapa Yang Mahabijaksana, himpunlah kami bersatu dengan Putra-Mu dan yakinkanlah kami, bahwa kebijaksanaan-Mulah yang akan menyelamatkan dunia. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Pertama Raja-Raja (10:1-10)
"Ratu Syeba melihat segala hikmat Salomo."
Pada suatu ketika, ratu negeri Syeba mendengar kabar tentang Salomo, berhubung dengan nama Tuhan. Maka datanglah ia hendak menguji Salomo dengan teka-teki. Ia datang ke Yerusalem dengan pasukan pengiring yang sangat besar, dengan unta-unta yang membawa rempah-rempah, sangat banyak emas dan batu permata yang mahal-mahal. Setelah ia sampai kepada Salomo, dikatakannyalah segala apa yang ada dalam hatinya kepada Salomo. Dan Salomo menjawab segala pertanyaan ratu itu; bagi raja tidak ada yang tersembunyi, yang tidak dapat dijawabnya untuk ratu itu. Ketika ratu negeri Syeba melihat segala hikmat Salomo dan rumah yang telah didirikannya, makanan di mejanya dan cara duduk pegawai-pegawainya. Cara pelayan-pelayan melayani dan berpakaian; minumannya, dan kurban bakaran yang biasa dipersembahkannya di rumah Tuhan, maka tercenganglah ratu itu. Dan ia berkata kepada raja, “Benar juga kabar yang kudengar di negeriku tentang engkau dan tentang hikmatmu! Tetapi aku tidak percaya akan perkataan-perkataan itu sampai aku datang dan melihatnya dengan mataku sendiri; sungguh setengahnya pun belum diberitahukan kepadaku. Dalam hal hikmat dan kemakmuran, engkau melebihi kabar yang kudengar. Berbahagialah para isterimu! Berbahagialah para pegawaimu, yang selalu melayani engkau dan menyaksikan hikmatmu! Terpujilah Tuhan, Allahmu, yang telah berkenan kepadaku sedemikian, hingga Ia mendudukkan engkau di atas takhta kerajaan Israel! Karena Tuhan mengasihi orang Israel untuk selama-lamanya, maka Ia telah mengangkat engkau menjadi raja untuk melakukan keadilan dan kebenaran.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Mulut orang benar menuturkan hikmat.
Ayat. (Mzm 37:5-6.30-31.39-40)
1. Serahkanlah hidupmu kepada Tuhan dan percayalah pada-Nya, maka Ia akan bertindak; Ia akan memunculkan kebenaranmu seperti terang, dan menampilkan hakmu seperti siang.
2. Mulut orang benar menuturkan kebijaksanaan, dan lidahnya mengatakan kebenaran. Taurat Allah ada di dalam hatinya, langkah-langkahnya tidaklah goyah.
3. Orang-orang benar akan diselamatkan oleh Tuhan; Dialah tempat perlindungan mereka pada waktu kesesakan; Tuhan menolong dan meluputkan mereka dari tangan orang-orang fasik; Tuhan menyelamatkan mereka, sebab mereka berlindung pada-Nya.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Yoh 17:17ba)
Sabda-Mu ya Tuhan, adalah kebenaran. Kuduskanlah kami dalam kebenaran. Alleluya.
Inilah Injil Suci menurut Markus (7:14-23)
"Apa yang keluar dari seseorang, itulah yang menajiskannya."
Pada suatu hari, Yesus memanggil orang banyak dan berkata kepada mereka, “Dengarkanlah Aku, dan camkanlah ini! Apa pun dari luar, yang masuk ke dalam seseorang, tidak dapat menajiskan dia! Tetapi apa yang keluar dari seseorang, itulah yang menajiskannya!” Barangsiapa bertelinga untuk mendengar hendaklah ia mendengar! Sesudah itu Yesus masuk ke sebuah rumah untuk menyingkir dari orang banyak. Maka murid-murid bertanya kepada Yesus tentang arti perumpamaan itu. Yesus menjawab, “Apakah kamu juga tidak dapat memahaminya? Camkanlah! Segala sesuatu yang dari luar masuk ke dalam seseorang tidak dapat menajiskan dia, karena tidak masuk ke dalam hati tetapi ke dalam perutnya, lalu dibuang di jamban!” dengan demikian Yesus menyatakan semua makanan halal. Yesus berkata lagi, “Apa yang keluar dari seseorang, itulah yang menajiskannya! Sebab dari dalam hati orang timbul segala pikiran jahat, perzinahan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan, kebebalan. Semua hal-hal jahat ini timbul dari dalam dan menajiskan orang.”
Verbum Domini
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe (U. Terpujilah Kristus)
Renungan
Salah satu kebutuhan pokok manusia adalah pangan. Bahkan mungkin kebutuhan paling mendasar dari semua makhluk.
Berangkat dari kebutuhan itu, makanan juga menjadi tanda persekutuan. Oleh karena itu ada hal-hal seperti pengorbanan persekutuan atau makanan ritual.
Keikutsertaan kita dalam Perayaan Ekaristi Kudus adalah contoh yang mendalam dari pengorbanan persekutuan dan makanan ritual di mana kita datang ke dalam persekutuan dengan Tuhan Yesus.
Tetapi banyak agama juga memiliki undang-undang makanan yang melarang beberapa jenis makanan dan karenanya akan membuat seorang penganut agama tertentu menjadi najis secara ritual.
Inilah konteks pembahasan tentang makanan dalam Injil hari ini. Namun Yesus juga membuat ajaran yang sangat radikal tentang makanan.
Dia menyatakan semua makanan bersih. Dia juga menunjukkan bahwa apa yang benar-benar najis sebenarnya adalah apa yang keluar dari hati.
Seperti yang Yesus katakan, dari dalam, dari hati manusia, pikiran jahat, perzinahan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan, kebebalan. Semua hal jahat ini datang dari dalam dan membuat seseorang menjadi najis.
Saat kita berpartisipasi dalam Ekaristi, kita juga mempersiapkan diri untuk bersekutu dengan Yesus.
Lalu bagaimana dengan keadaan hati kita? Jika ada dosa, apakah kita sudah pergi ke Sakramen Tobat, untuk menerima pengampunan dan kesembuhan dan berada dalam keadaan rahmat untuk menerima Yesus Tuhan?
Marilah kita ingat bahwa Allah dan dosa tidak dapat hidup bersama di dalam hati kita.
Kita datang ke Ekaristi bukan hanya untuk menikmati sepotong wafer tetapi untuk menerima Tuhan Yesus. Semoga hati kita menjadi murni sehingga hidup kita menjadi suci.
Antifon Komuni (Mzm 37:5)
Serahkanlah nasibmu kepada Tuhan! Percayalah kepada-Nya dan Ia akan bertindak.
Doa Malam
Ya Yesus, Engkau menghendaki agar aku membina diri dengan mengolah hati dan budi dalam menghadapi kenyataan hidup yang tidak luput dari semangat bersaing dan mencari kepuasan diri sendiri. Tuhan, ampunilah aku, karena aku tidak luput dari semangat anak-anak dunia, bersaing demi kepuasan diri semata. Amin.
RENUNGAN PAGI